You are on page 1of 22

FISIOLOGI SISTEM

PERKEMIHAN

Hj. SRI MULYATI RAHAYU, SKp. MKes


GINJAL

Ginjal penting dalam mempertahankan:


 Kestabilan lingkungan dalam tubuh

 Keseimbangan cairan dan Elektrolit

 Asam basa dengan cara menyaring darah


melalui ginjal
 Reabsorbsi selektif air, elektrolit, serta
mengekskresi kelebihan sebagai kemih
 Ginjal mengeluarkan sampah metabolisme
(urea, kreatinin, asam urat) dan zat asing lain
 Mensekresi renin (penting untuk mengatur
tekanan darah)
 Vitamin D ( penting untuk mengatur calsium)
 Eritropoetin ( penting untuk sintesis darah)
FUNGSI UTAMA GINJAL
Fungsi Ekskresi :
 Mempertahankan osmolalitas plasma sekitar
285 m osmol dengan mengubah2 ekskresi air
 Mempertahankan kadar masing2 elektrolit
plasma dgn rentang normal
 Mempertahankan pH plasma sekitar 7,4 dgn
mengeluarkan kelebihan H+ dan membentuk
HCO3-
 Mengekresikan produk akhir nitrogen dari
metabolisme protein, terutama urea, asam urat
dan kreatinin
Fungsi Non Ekskresi
 Menghasilkan renin yang penting untuk
pengaturan tekanan darah
 Menghasilkan eritropoetin yng merupakan
faktor penting dalam stimulasi produksi sel
darah merah oleh sumsum tulang
 Metabolisme vitamin D menjadi bentuk
aktifnya
Fungsi primer dikontrol oleh filtrasi glomerolus,
reabsorbsi dan sekresi tubulus:
a. Ultrafiltrasi glomerolus
Aliran darah ke ginjal (renal blood flow) 25 % dari
curah jantung 1200 ml/mnt. Bila hematokrit normal
45% maka aliran plasma ke ginjal (renal plasma flow)
0,55 x 1200 = 660 ml /menit dan 540 sel darah.
Sekitar seperlima dari plasma atau 125 ml/mnt
dialirkan melalui glomerolus ke kapsula bowman ini
dinamakan laju filtrasi glomerolus (GFR), proses
filtrasi glomerolus dinamakan ultrafiltrasi glomerolus.
Perhitungan menunjukkan 173 liter/hari cairan
berhasil disaring melalui glomerolus
b. Proses reabsorbsi dan sekresi tubulus
 Hasil Filtrasi ginjal
Dibagi dalam tiga kelas: elektrolit, non elektrolit, dan
air. Jenis elektrolit yang paling penting adalah Na+,
K+, Ca++, HCO3-, Mg++, Cl-, HPO4-
 Sedangkan non elektrolit yg penting antara lain
glukosa, as amino dan elektrolit dan metabolit yg
merupakan produk akhir dari proses metebolisme
protein spt urea, asam urat dan kreatinim
 Reabsorbsi selektif zat yg sudah difiltrasi.
Kebanyakan dari zat yg difiltrasi direabsorbsi melalui
pori2 kecil yg tdpt dlm tubulus shg akhirnya zat tsb
kembali ke dlm kapiler peritubula yg mengelilingi
tubulus
 Proses reabsorbsi dan sekresi berlangsung melalui
mekanisme transpor aktif maupun pasif
 Glukosa dan asam amino direabsorbsi seluruhnya di
sepanjang tubulus proksimal dengan transpor aktif
 Kalium dan asam urat hampir seluruhnya
direabsorbsi secara aktif dan keduanya disekresi ke
dalam tubulus distal
 2/3 dari natrium yg difiltrasi akan direabsorbsi secara
aktif dalam tubulus proksimal dan berlanjut di
lengkung henle, tubulus distal dan duktus pengumpul
dan kurang dari 1% Na yg difiltrasi diekskresikan
dalam kemih
 Sebagian besar Ca dan Fosfat direabsorbsi dlm
tubulus proksimal dgn transpor aktif
 Air, urea dan Cl direabsorbsi dlm tubulus proksimal
melalui transpor aktif
 Ion hidrogen, asam organik seperti asam amino
hipurat, penisilin, kreatinin semuanya secara aktif
disekresi ke tubulus proksimal
 90% HCO3- direabsorbsi secara tak langsung dari
tubulus proksimal melalui pertukaran Na+ dan H+. H+
yg disekresi ke dalam lumen tubulus akan berikatan
dengan HCO3- yg terdpt dlm filtrat glomerolus shg
terbentuk asam karbonat (HCO3-).
 H2CO3- akan berdisosiasi menjadi H2O dan CO2 dan
akan berdifusi ke lumen tubulus masuk ke dalam sel
tubulus. Disini karonik anhidrase akan mengkatalisis
reaksi CO2 dan H2O menjadi H2CO3 . Disosiasi
H2CO3 akan menjadi HCO3- dan H+. H+ disekresi
kembali dan HCO3- akan masuk ke dalam darah
peritubuler bersama Na+
c. Pengaturan Keseimbangan Air
 Konsentrasi total solut cairan tubuh seorang
normal adalah konstan meskipun fluktuasi
asupan dan ekskresi air dan solut cukup
besar
 Mekanisme countercurrent
Ansa Henle berfungsi sebagai countercurent
multipliers dan vasa recta sebagai
countercurent exchangers. Proses ini
memegang peranan dalam pemekatan dan
pengenceran urine.
 Mekanisme ADH dalam mengatur osmolalitas
plasma
 Osmolalitas yg ideal sekitar 285 mOsmol.
 ADH dibentuk dalam nukleus supraoptik
hipotalamus dan berjalan menuju hipofise
posterior untuk disimpan dan untuk dilepaskan
kemudian.
 Pengeluaran ADH ditingkatkan oleh
peningkatan osmolalitas plasma atau
pengurangan volume plasma.
 Sel-sel reseptor yg terdapat pd hipotalamus
peka terhadap konsentrasi darah yg
bersirkulasi, sedangkan sel-sel peka tekanan yg
berada dalam atrium kiri juga peka terhadap
volume darah.
Pengaturan cairan dan elektrolit diatur
melalui:
1. Filtrasi :pergerakan ciran melalui membran
biologik k/ perbedaan tekanan hidrostatik
2. Difusi : pergrakan bebas dari zat-zat
melewati membran permeabel dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
3. Transpor aktif: pergerakan zat melewati
membrane sel dimana energi sel diperlukan
Pengaturan Asam – Basa Tubuh

 Keseimbangan asam basa pengaturan


ion
 Keseimbangan asam basa diatur oleh:
1. SistemBuffer Asam Basa
2. Keseimbangan Asam Basa oleh paru-paru
3. Keseimbangan asam basa oleh ginjal
Keseimbangan asam basa oleh paru-paru
a. Me pH dengan me konsentrasi CO2 
hiperventilasi
b. Me pH dengan me konsentrasi CO2 
hipoventilasi

Keseimbangan asam basa oleh ginjal


a. Menyerap kembali bikarbonat
Na bergabung dengan HCO3-NaHCO3
diserap kembali oleh plasma shg HCO3- ditahan
b. Membentuk garam amonium
Hasil metabolisme amonium ke tubulus
bersatu dengan H+ u/ membentuk amonium
bersatu dengan Cl dikeluarkan
c. Membentuk garam fosfat
Garam fosfat dibentuk dengan menukar ion
Na dengan ion H+ dalam konversi basa Na
fosfat menjadi Asam Na fosfat dikeluarkan
URETER
Fungsinya menyalurkan urine dari ginjal ke kandung
kemih

Kandung kemih
Fungsinya :
 Tempat menampung urine sebelum dikeluarkan dari
tubuh
 Memberikan batasan/mengatur pengeluaran urine

Uretra
Fungsinya mengeluarkan urine dari kandung kemih
keluar tubuh
Persyarafan
 Serabut saraf eferen sympatis (banyak)
 Serabut saraf aferen (sedikit)
 Persarafan kolinergik yg berasal dari N Vagus
 Persarafan pre ganglionik dari segmen Th bawah dan
segmen lumbal atas med spinalis
 Badan sel posganglionik dalam rantai ganglion sympatis
ganglion mesenterikum superior (sepanjang arteri renalis)
 Serabut sympatis tu mempersarafi arteriol aferen dan eferen
 Serabut saraf nonadrenergik berakhir dekat tubulus ginjal dan
sel jukstaglomerolus
 Saraf sympatis berasal dari thorakal 12 s/d lumbal 2 melalui
nern splanchnic dan pleksus celiac
 inervasi saraf pd ureter berasal dari thorakal 11 s/d lumbal 1
 Inervasi saraf pd vesica urinaria berasal dari saraf simpatis
saraf higastrika dan saraf parasimpatis saraf pelvicus dan
saraf somatis saraf pudendus
Proses Berkemih

Urine terbentuk dan telah mengisi kurang lebih 400 cc di


dalam kandung kemih  merangsang ujung saraf pd
dinding bladder ( reseptor regang)  impuls dikirim ke :
 Spinal cord (pusat reflek berkemih pada S2 –S4)
 Ke pengendali kencing di cortek cerebri
jika saat sesuai, otak mengirim impuls melalui spinal
cordperangsangan S Parasimpatismerangsang M
Destrusor & spincter uretra internal kontraksi M
destrusor dan relaksasi spincter interna urine
dikeluarkan o/bladder jika sadar M spincter eksternal
relaksasi

You might also like