Professional Documents
Culture Documents
Assalamualaikum WR
Assalamualaikum WR
Oleh :
Atik Mujiarti Ningtias
Latar Belakang
Kehamilan secara alami dapat terjadi dengan terpenuhinya
beberapa persyaratan mutlak, antara lain : sperma suami
yang normal, mulut rahim dan rongga rahim yang normal,
saluran telur (tubafallopi) yang intak (bebas dan tidak
buntu), indung telur (ovarium) normal, serta pertemuan sel
sperma dan sel telur (ovum) pada saat yang tepat (masa
subur) (Prasetyadi dkk, 2012).
Angka anemia pada kehamilan di Indonesia cukup tinggi
sekitar 67% dari semua ibu hamil dengan variasi tergantung
pada daerah masing-masing. Sekitar 10-15% tergolong
anemia berat yang sudah tentu akan mempengaruhi
tumbuh kembang janin dalam rahim (Manuaba, 2008).
Salah satu faktor masih tingginya angka kejadian
anemia yang dapat menyebabkan AKI, kurangnya
pengetahuan disini adalah ketidaktahuan akan tanda-
tanda, gejala dan dampak yang ditimbulkan oleh
anemia akibatnya kalaupun individu tersebut terkena
anemia ia tidak merasa dirinya “sakit“ (Widiyanto,
2011).
Faktor penyebab terjadi pengetahuan yang kurang tentang anemia
pada ibu hamil secara tidak langsung adalah umur ibu, status
ekonomi, perkerjaan, pendidikan, paritas, umur kehamilan, jarak
kelahiran, status gizi.
Berdasarkan studi pendahuluan di klinik masita terdapat 50 orang ibu
hamil dalam 1 bulan namun tanggal 03 April tahun 2017 oleh peneliti
terhadap 10 ibu hamil yang diberi pertanyaan tentang pengetahuan
anemia, didapatkan 4% orang ibu hamil yang mengetahui tentang
anemia dan 6% orang ibu hamil tidak mengetahui tentang anemia.
Atas dasar tersebut menunjukan bahwa pengetahuan ibu hamil di
klinik masita tentang anemia relative masih rendah, kondisi ini tentu
memprihatinkan dan perlu upaya-upaya untuk meningkatkan
pengetahuan ibu hamil tentang anemia sehingga ibu hamil dapat
mengetahui tentang anemia. Maka penulis tertarik ingin melakukan
penelitian ini yang berjudul “HUBUNGAN ANTARA UMUR, PARITAS
DAN PENDIDIKAN DENGAN PENGETAHUAN ANEMIA PADA IBU
HAMIL DI KLINIK MASITA TAHUN 2017”
1. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan faktor penting dalam
menentukan perilaku seseorang karena pengetahuan
dapat menimbulkan perubahan persepsi dan
kebiasaan masyarakat. Pengetahuan yang meningkat
dapat merubah persepsi masyarakat tentang penyakit.
Meningkatnya pengetahuan juga dapat mengubah
perilaku masyarakat dari yang negatif menjadi positif,
selain itu pengetahuan juga membentuk kepercayaan
(Wawan, 2010).
2. Anemia
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin
dibawah 11 gr % pada trimester I dan III atau kadar
lebih kecil 10,5 gr % pada trimester II (Cunningham,
2005). Anemia pada kehamilan adalah anemia karena
kekurangan zat besi, menurut WHO kejadian anemia
hamil berkisar antara 20 % sampai dengan 89 %
dengan menetapkan Hb 11 gr % sebagai dasarnya. Hb
9 –10 gr % disebut anemia ringan.
3. Usia
Istilah usia diartikan dengan lamanya keberadaan
seseorang diukur dalam satuan waktu di pandang dari
segi kronologik, individu normal yang
memperlihatkan derajat perkembangan anatomis dan
fisiologik sama. Usia adalah lama waktu hidup atau
ada (sejak dilahirkan atau diadakan) (Hoetomo, 2006).
Sedangkan usia ibu hamil adalah usia ibu yang
diperoleh melalui pengisian kuesioner.
Teori Hubungan Umur dengan Pengetahuan
Tentang Anemia
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin
bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola
pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada
usia madya, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan
kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya
upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan
lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca. Maka kurangnya
pengetahuan terhadap umur pada ibu hamil sangat berpengaruh karena ada
banyak hal Pengetahuan dipengaruhi oleh umur. Umur yang produktif ini
menyebabkan ibu hamil matang dalam memilih dan menyaring materi atau
informasi yang diterima karena bertambahnya umur seseorang akan
mempengaruhi kemampuan intelektual dalam menerima informasi.
Sebaliknya ibu yang mempunyai umur yang masih muda atau < 20 tahun maka
ibu hamil akan mempunyai sedikit kemampuan dalam menyaring informasi
yang baru didapat sehubungan dengan tablet Fe karena untuk mencegah
anemia. Menurut Notoatmodjo (2003) menyatakan bahwa semakin cukup
umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam
berpikir dan bekerja.
4. Paritas
1. DESAIN PENELITIAN
Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasi
dengan pendekatan cross sectional yaitu penelitian korelasier
tujuan untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara variable
yang diteliti. Rancangan Cross Sectional merupakan rancangan
penelitian yang pengukuran atau pengamatannya dilakukan
secara simultan pada satu saat. Metode analitik korelasi pada
penelitian ini digunakan untuk mengukur hubungan antara
pengetahuan ibu hamil tentang anemia berdasarkan umur,
paritas dan pendidikan di Klinik Masita Tahun 2017.
2. Populasi
Populasi adalah keseluruhan unit analisis yang karakteristiknya
akan diduga dan dilakukan pengamatan. (Notoatmodjo, 2005).
Populasi dan penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di Klinik
Masita Pada Bulan Mei Tahun 2017 dengan jumlah 50 orang.
3. Sampel menggunakan Random Sampling.
4. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
No Variable Definisi Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala ukur
operasional
100%)
2. umur Lama waktu hidup Mengisi lembar kuesioner 1. Beresiko < 20 Ordinal
tahun ≤ 35 tahun
4. Paritas Jumlah anak Mengisi lembar kuesioner 0 = Primipara, Ordinal
anak >2
memperoleh
ijazahnya
5. SUMBER DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Sumber yang dilakukan oleh peneliti ditempat klinik
masita. Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data primer, yang diperoleh melalui kuesioner
atau angket dimana peneliti mengajukan sejumlah
pertanyaan serta pengelompokan berdasarkan
variable-variabel yang dibutuhkan dalam penelitian
ini.
6. INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dengan memberikan kuesioner
pada ibu hamil diklinik masita di desa kadipaten dan
mengelompokan berdasarkan variable-variabel yang
dibutuhkan dalam penelitian.
7. PROSEDUR DAN ETIKA PENELITIAN
8. ANALISIS DATA
Analisa adalah proses mengatur urutan data dari
observasi kedalam suatu data. Hasil untuk pengolahan
data menggunakan analisis univariat dan bivariat
dengan menggunakan SPSS.
1. Analisis univariat
2. Analisis Bivariat