You are on page 1of 28

ABORTUS

Aspek medikolegal
Dr.Andriani SpF
RSUP Fatmawati
Pengertian ( medis )

 Berakhirnya kehamilan sebelum


janin dapat hidup sendiri di luar
kandungan
 Batasan umur kandungan
kurang 28 minggu
 Berat janin kurang 1000 gram
Pengertian Hukum di
Indonesia
 Tindakan penghentian
kehamilan (ada unsur
kesengajaan) sebelum
waktunya dilahirkan
 Tidak membatasi usia
kehamilan
 Tidak mempersoalkan bayi lahir
hidup atau mati
Proses terjadinya

 Spontan / natural : 10 – 20 %
kehamilan, tidak ada implikasi yuridis
 Accident /kecelakaan: rudapaksa
khususnya daerah perut, kadang ada
implikasi yuridis (perlu dibuktikan)
 Provocatus (sengaja) medicinalis
/theurapeticus -----atas pertimbangan
medis yang tepat, kadang ada
implikasi yuridis
 Provocatus kriminalis, semata-
mata untuk tujuan yang tidak
baik dan melawan hukum, tidak
bisa dipertanggung jawabkan
secara medis, dilakukan hanya
untuk kepentingan “ pelaku “
 Kejahatan ini sulit melacaknya
karena “pelaku” adalah
termasuk si ibu ( crime without
victim )------sebetulnya
korbannya adalah janin yang
dikandung
Pasal –pasal yang berkaitan
dengan abortus
 KUHP: pasal 346
pasal 347
pasal 348
pasal 349
pasal 299
 UU Ksht no.23 th 1992 ps 80
KUHP psl 346

 Seorang wanita yang sengaja


menggugurkan atau mematikan
kandungannya atau menyuruh
orang lain untuk itu, diancam
dengan pidana penjara paling
lama empat tahun
KUHP psl 347

 (1) Barang siapa dengan


sengaja menggugurkan atau
mematikan kandungan seorang
wanita tanpa persetujuannya,
diancam dengan pidana penjara
paling lama dua belas tahun
 (2) Jika perbuatan itu
mengakibatkan matinya wanita
tersebut, diancam dengan
pidana penjara paling lama lima
belas tahun
KUHP psl 348
 (1) Barang siapa dengan
sengaja menggugurkan atau
mematikan kandungan seorang
wanita dengan persetujuannya,
diancam dengan pidana penjara
paling lama lima tahun enam
bulan
 (2) Jika perbuatannya itu
mengakibatkan matinya wanita
tersebut, diancam dengan
pidana penjara paling lama tujuh
tahun
KUHP psl 349

 Jika seorang dokter, bidan atau


juru obat membantu melakukan
kejahatan berdasarkan pasal 346,
ataupun melakukan atau
membantu melakukan salah satu
kejahatan yang diterapkan dalam
psl 347 dan 348, maka pidana
yang ditentukan dalam pasal itu
dapat ditambah dengan sepertiga
dan dapat dicabut hak untuk
menjalankan pencarian dalam
mana kejahatan dilakukan
KUHP psl 299

 (1) Barang siapa dengan sengaja


mengobati seorang wnt atau menyuruh
supaya diobati, dengan harapan hamilnya
dpt digugurkan, diancam pidana penjara
paling lama 4 th atau denda paling banyak
45 ribu rp
 (2) Jika yang bersalah berbuat untuk
mencari keuntungan,atau sbg pencarian,
atau dia seorg tabib,bidan,juru obat, pidana
ditambah sepertiga
 (3) Jika yg bersalah melakukan kejahatan
dlm menjalankan pencarian,mk dicabut
haknya melakukan pencarian itu
UU Kesehatan ps 80

 Barangsiapa dengan sengaja


melakukan tindakan medis ttt
terhadap ibu hamil yang tidak
memenuhi ketentuan sbgmn
dimaksud ayat 1 dan 2 diidana
penjara paling lama 15 tahun
dan pidana denda paling banyak
Rp.500.000.000,-
Abortus provokatus sebagai
kejahatan
 Hubungan ibu dan janin
sebagian besar berakhir
bahagia
 Konflik terjadi pada unwanted
pregnancy
 Diperdebatkan antara hak hidup
si janin dengan hak otonomi si
ibu terhadap tubuhnya
 Adanya ancaman KUHP
Metode Abortus

 Kehamilan sampai dengan 4


minggu
- kerja fisik berat
- mandi air panas
- kekerasan daerah perut
- 0bat-obatan kimia,pencahar
- electric shock
 Kehamilan sampai dengan 8
minggu
- obat-obat hormonal
- penyuntikan cairan ke dalam
rahim
- menyisipkan benda asing
kedalam mulut ra-
him -----dilatasi
 Kehamilan 12 – 16 minggu
- menusuk kandungan
- melepaskan janin
- memasukkan pasta atau
cairan sabun
- kuretase
Akibat abortus

 Janin mati tanpa mengganggu


ksht ibu
 Terjadi komplikasi pada ibu ;
kejang,diare
 Kematian ;
Cepat ; perdarahan,emboli,syok
vagal
Lambat ; infeksi
Pemeriksaan Mayat

 Pemeriksaan toksikologi untuk


mendeteksi obat,biasanya bersifat
mengiritasi saluran pencernaan
 Abortus dengan instrumen diketahui
dengan adanya robekan pada rahim
atau pada dinding belakang vagina
 Abortus dengan penyemprotan
diketahui dengan adanya cairan
berbusa pada rahim
Pembuktian kasus abortus

 Diperlukan adanya petunjuk-


petunjuk
 Adanya kehamilan
 Umur kehamilan
 Adanya hubungan sebab akibat
abortus dan kematian
 Adanya hubungan antara saat
abortus dengan kematian
 Adanya barang bukti untuk
abortus
Permasalahan abortus di
Indonesia
 Jumlah kasus
 Kematian akibat abortus
 Crime without victim
 Tidak ada pelapor,kesulitan
penegakan hukum
Abortus atas indikasi medis

 Deklarasi Oslo 1970,bahwa


dasar moral seorang dokter
adalah sumpah Hypocrates/lafal
sumpah dokter berbunyi “saya
akan menghormati hidup insani
sejak saat pembuahan”
 Abortus atas indikasi medis
diatur dalam UU Ksht n0.23 th
1992 psl 15
 (1) Dalam keadaan darurat sbg upaya
untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil
dan atau janinnya,dapat dilakukan
tindakan medis ttt
 Tindakan medis ttt hanya dpt dilakukan:
- berdasarkan indikasi medis yg
mengharuskan diambilnya tindakan tsb
- oleh tng ksht yg mempunyai keahlian
dan kewenangan sesuai tgg jwb profesi
serta berdasarkan pertimbangan tim
ahli (medis,agama,hukum,psikologi)
-Dengan persetujuan ibu hamil
yang bersangkutan atau suami
atau keluarganya
-Pada sarana kesehatan tertentu
-Ketentuan lebih lanjut mengenai
tindakan medis tertentu
ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah
Tim Kesehatan Remaja
RSUP Fatmawati
 Melayani semua permasalahan yang
berhubungan dengan remaja
 Batas usia 10-19 tahun
 Menangani kasus-kasus :
- Penyimpangan perilaku – free sex
dengan segala akibatnya
- unwanted pregnancy
- ketergantungan obat--HIV—Tim
AIDS
- rasa kurang percaya diri
Kesimpulan

 Kendala penegakan hukum aborsi


 Pencegahan dilakukan dengan
pendidikan moral dan pendidikan
sex yang benar
 Hubungi RS yang dapat membantu
memberikan solusi untuk mencegah
aborsi
Foto Kasus Abortus
TERIMA KASIH

You might also like