You are on page 1of 90

DISTOSIA

© dylaa. D3
overview
• Kelancaran persalinan tergantung 3
faktor P:
– power  kekuatan ibu
– passage  keadaan jalan lahir
– passanger  keadaan janin
• Bila ada gangguan pada 1 atau lebih
faktor P ini, dapat terjadi
keterlambatan atau gangguan pada
jalannya persalinan.
• Keterlambatan atau kesulitan ini disebut
DISTOSIA.
definisi
Distosia adalah :
• persalinan yang sulit
• persalinan yang tidak menunjukan adanya
kemajuan.
etiologi
Ada beberapa faktor :
• Power
• Passage
• Passenger
• Psikologis
• Penolong
pengenalan klinis
• Anamnesis : keluhan utama, penyakit ibu
• Perkiraan umum : bentuk tubuh, tinggi
badan, gaya berjalan
• Pemeriksaan luar : osborn sign
• Pemeriksaan dalam : muller munro kerr
• USG
• Dalam persalinan
Distosia His
penilaian his
• Sifat : frekuensi, kekuatan, lama,
relaksasi
• Kemajuan persalinan : pembukaan,
turunnya bagian terbawah, putar paksi
dalam
• Bagian terbawah : besarnya kaput
suksedanium, derajat molase
his normal
• His normal : mulai dari 1 sudut di fundus
uteri menjalar merata simetris ke
seluruh korpus uteri
• Tanda his normal
– fundal dominan
– simetris
– makin lama, makin kuat, makin sering
– relaksasi baik
kelainan his
• Definisi : kontraksi uterus yang
abnormal (tidak efisien) sehingga
mengakibatkan tidak terjadinya
persalinan yang normal.
• Meliputi:
– inersia uteri (hipotonik & hipertonik)
– partus perkiatatus
– incoordinate uterine action
– kelainan mengejan
1) inersia uteri hipotonik

• Hypotonic uterine contraction

• Definisi : his dengan frekuensi jarang


dan kekuatan lemah.
• Etiologi :
– gangguan pertumbuhan uterus (bikornis,
unikolis,..)
– uterus yang terlalu tegang
– kehamilan yang sering dengan jarak pendek
– tumor dalam uterus (mioma uteri,..)
– keadaan umum jelek (anemia,..)
– faktor psikologis (takut, stres,..)
penanganan
diagnosis inertia uteri hipotonik ditetapkan

periksa keadaan serviks, presentasi serta posisi janin, turunnya


janin ke pap, keadaan panggul

nilai CPD

CPD ada CPD tidak ada

sectio cesarea merangsang his

ibu berjalan memecah ketuban beri oksitosin

berhasil tidak berhasil


persalinan normal sectio cesarea
2) inertia uteri hipertonik

• Hypertonic uterine contraction

• Definisi:
his dengan frekuensi sering dan
terlampau kuat.

• Dapat menyebabkan partus presipitatus


(persalinan < 3 jam)
• Etiologi :
– gangguan pertumbuhan uterus
– tumor dalam uterus, tumor serviks
– primigravida tua
– partus presipitatus sebelumnya
– faktor psikis
penanganan
• Pada partus presipitatus tidak banyak
yang dapat dilakukan karena biasanya
bayi sudah lahir tanpa ada seseorang
yang menolong.
• Sebaiknya ibu dirawat sebelum
persalinan, sehingga pengawasan dapat
dilakukan dengan baik.
perbedaan antara IU-hipotonik
dan IU-hipertonik

IU-hipotonik IU-hipertonik

4 % persalinan 1 % persalinan

Fase aktif Fase laten

Nyeri kurang Nyeri sekali

Lambat terjadi gawat janin Cepat terjadi gawat janin

Reaksi oksitosin baik Reaksi oksitosin tidak baik


3) incoordinate uterine
action
• Tidak adanya koordinasi antara
kontraksi bagian atas, tengah, dan
bawah menyebabkan his tidak efisien
dalam mengadakan pembukaan.
• Tonus otot uterus meningkat, juga di
luar his, dan kontraksinya tidak
berlangsung seperti biasa karena tidak
ada sinkronisasinya antara kontraksi
bagian-bagiannya.
• Etiologi :
– koordinasi uterus yang inkoordinasi
penanganan
• Kelainan ini hanya dapat diobati secara
simtomatis karena belum ada obat yang
dapat memperbaiki koordinasi fungsional
antara bagian-bagian uterus.
• Bila persalinan normal tidak
memungkinkan, gunakan bantuan alat
cunam, jika dengan cunam gagal lakukan
sectio casarea.
4) kelainan mengejan
• Etiologi :
– otot dinding perut lemah
– distosia rekti
– penderita tidak kuat mengejan
– kelelahan
DISTOSIA JANIN
malformasi
• Adanya kelainan bentuk janin.
• Contoh:
– makrosomia
– makrosefalus
– hidrosefalus
– anensefalus
– kembar siam
1) makrosomia
• Definisi : janin yang dilahirkan dengan berat
badan > 4000 gram.
• Etiologi :
– keturunan
– multiparitas : biasanya anak dilahirkan
kemudian lebih besar dari anak sebelumnya
– postterm
– prediabetes melitus/DM
– sosioekonomi tinggi
– janin dengan eritroblastosis
penanganan
• Mengatur diet ibu
• Periksa terhadap diabetes melitus
• Kalau panggul normal usahakan
persalinan pervaginam dan observasi
kemajuan persalinan
• Kalau terjadi distosia bahu, lakukan
episiotomi lebar
• Bila tidak memungkinkan lakukan sectio
cesarea
2) hidrosefalus
• Definisi : keadaan di mana terjadi
penimbunan cairan serebrospinalis dalam
ventrikel otak, sehingga kepala menjadi
besar serta terjadi pelebaran sutura-
sutura dan ubun-ubun.
• Etiologi : belum jelas, salah satu
penyebabnya infeksi toksoplasmosis
penanganan
• Persalinan harus diobservasi dengan seksama  bahaya
ruptur uteri
• Presentasi kepala:
– Dapat dilakukan pengecilan kepala pada pembukaan 3
cm ke atas
– Dengan jarum pungsi besar dan panjang dilakukan
pungsi pada kepala janin  keluar cairan  kepala
mengecil  lahir spontan
– SC
• Presentasi bokong:
– Pengecilan kepala dilakukan setelah badan lahir
– Dibuat sayatan pada kulit, otot, ligamentum pada
batas antara kepala da tulang leher dengan
perforator kepala ditembus melalui foramen magnum
3) anensefalus
• Definisi : suatu keadaan dimana kepala
janin tumbuh kurang sempurna sehingga
sebagian otak/ tengkorak berkurang
atau tidak ada.
• Etiologi belum jelas berhubungan dengan
genetik.
penanganan
• Persalinan dapat berlangsung lama
• Sering terjadi distosia bahu
• Presbo biasanya lebih mudah
4) kembar siam
• Definisi : keadaan di mana terdapat
perlekatan antara 2 janin pada
kehamilan kembar.
• Disebut juga monstra dupleks, double
monster, conjoined twins, kembar
dempet.
• Macamnya :
– Penyatuan longitudinal
• Kepala – kepala : kraniopagus
• Pelvis – pelvis : pigopagus
• Os ischii – os ischii : Ischiopagus
– Penyatuan lateral :
• Toraks – toraks : Torakopagus
• Sternum-sternum : sternopagus
• Perut – perut : omfalopagus
– Penyatuan seluruh badan : disefaluas,
tetroftalmus, trioftalmus, distomus
penanganan
• Biasanya jalan persalinan tidak begitu
sukar karena jarang cukup bulan
• Bila terdiagnosis lebih dulu  SC
• Kalau monstra dupleks :
– yang longitudinal persalinan lebih mudah
– yang lateral sulit , maka :
• SC
• Merusak janin yang satu
malposisi
• Definisi : posisi selain ubun-ubun kecil
janin di depan.
• Terbagi 2 :
– Positio oksiput posterior
– Positio oksiput transverse
• Etiologi :
– Ibu : Panggul android atau antropid,
kesempitan pangul tengah, otot dasar
panggul lemah
– Janin : janin kecil, tidak terjadi putaran
paksi dalam
OKSIPUT
(UUK)

SINSIPUT
(UUB)
occiput anterior  normoposisi
• Left occiput
anterior

• Right occiput
anterior
malposisi
• Left occiput
posterior

• Right occiput
posterior
penanganan
• Memutar ubun-ubun kecil dapat ke
depan dengan tangan penolong masuk ke
vagina atau menggunakan cunam.
• Bila berhasil, janin dapat dilahirkan
dengan ubun-ubun kecil di depan.
• Jika tidak berhasil dilakukan episiotomi
medio lateral atau SC.
malpresentasi
• Definisi : bagian terbawah janin selain
presentasi belakang kepala
• Contoh :
– presentasi puncak kepala
– presentasi dahi
– presentasi muka
– presentasi bokong  letak sungsang
– presentasi ganda
– letak lintang
1) presentasi puncak kepala

• Definisi : terjadi deflekasi ringan,


sehingga ubun-ubun besar menjadi
bagian terendah
• Etiologi :
– kelainan panggul
– janin kecil/mati
– bentuk kepala bulat
penanganan
• Bila terjadinya persalinan normal,
kemungkinan lama, perhatikan bahaya
robekan
• SC lebih baik
2) presentasi dahi
• Definisi : terjadi deflekasi sedang,
sehingga dahi menjadi bagian terendah.
• Etiologi :
– kelainan panggul
– janin kecil/ mati
penanganan
• Presentasi dahi dengan ukuran panggul
dan janin yang normal, tidak akan dapat
lahir spontan pervaginam, sehingga harus
dilahirkan dengan SC.
3) presentasi muka
• Definisi : keadaan di mana kepala dalam
kedudukan defleksi maksimal, sehingga
oksiput tertekan pada punggung dan dan
muka merupakan bagian terendah yang
menghadap ke bawah.
• Etiologi :
– panggul sempit
– janin besar
– multiparitas
– perut gantung
– anensefalus pada janin
penanganan
• Bila memungkinkan lakukan tindakan
mengubah presentasi kepala defleksi
menjadi presentasi kepala fleksi.
• Jika ditemukan CPD lakukan SC
4) presentasi bokong
• Definisi : keadaan di mana janin terletak
memanjang dengan kepala di fundus uteri dan
bokong berada di bagian bawah kavum uteri.

• Macam presbo :
- presentasi bokong sempurna (complete
breech)
- presentasi bokong murni (frank breech)
- presentasi kaki (footlink breech/ incomplete
breech)
Etiologi :
• Faktor ibu :
– panggul sempit
– tumor jalan lahir
• Faktor janin/alat pengiring :
– janin kecil/prematur dan janin besar
– Hamil ganda
– Kelainan (hidramnion, hidrosefalus)
– Letak plasenta
• Faktor uterus:
– Uterus lembek
– Kelainan uterus
penanganan
• Pimpinan persalinan sungsang :
– spontan (tenaga ibu)
– manual aid (tenaga ibu dan penolong)
– ekstrasi bokong (tenaga penolong
• Persalinan pervaginam aman, bila :
- usia kehamilan aterm
- his spontan
- pembukaan lancar
- ukuran bayi sedang (2000-3500g)
• Bila tidak memungkinkan lakukan SC
5) presentasi ganda
• Definisi : keadaan di mana di samping
kepala janin di dalam rongga panggul
dijumpai tangan, lengan, atau kaki, atau
keadaan di mana di samping bokong janin
dijumpai tangan.
• Etiologi :
– multipara
– perut gantung
– panggul sempit
– janin kecil
penanganan
• Pada panggul dengan ukuran normal, persalinan
dapat spontan pervaginam
• Apabila kedua lengan disamping kepala
sehingga menghalangi turunnya kepala, dapat
dilakukan reposisi lengan: tangan penolong di
masukkan ke vagina dan mendorong lengan
janin ke atas melawati kepalanya, kemudian
kepala didorong ke dalam rongga panggul
dengan tekanan dari luar
• Bila janin dalam keadaan baik dan pembukaan
belum lengkap sebaiknya dilakukan SC
6) letak lintang
• Definisi : suatu keadaan di mana janin
melintang di dalam uterus dengan kepala
pada sisi yang satu sedangkan bokong
berada pada sisi yang lain.
• Etiologi :
– multiparitas
– dinding uterus dan perut yang lembek
– kehamilan prematur
– hidramnion
– kehamilan kembar
– panggul sempit
penanganan
• Apabila pada pemeriksaan anc ditemukan
letak lintang, sebaiknya diusahakan
mengubah presentasi kepala dengan
versi luar
• Pada letak lintang dengan ukuran panggul
normal dan janin cukup bulan, tidak
dapat terjadi persalinan spontan
• Jika ketuban pecah sebelum pembukaan
lengkap harus segera dilakukan SC
Distosia Panggul
jenis-jenis panggul
a) Panggul ginekoid :
dengan pintu atas panggul yang bundar,
atau dengan diameter transversa yang
lebih panjang sedikit daripada diameter
anteroposterior dan dengan panggul
tengah serta pintu bawah panggul yang
cukup luas
b) Panggul antropoid :
dengan diameter anteroposterior yang
lebih panjang daripada diameter
transversa, dan dengan arkus pubis
menyempit sedikit
c) Panggul android :
dengan pintu atas panggul yang
terbentuk sebagai segitiga berhubungan
dengan penyempitan ke depan, dengan
spina iskiadika menonjol ke dalam dan
dengan arkus pubis menyempit
d) Panggul platipelloid :
dengan diameter anteroposterior yang
jelas lebih pendek daripada diameter
transversa pada pintu atas panggul dan
dengan arkus pubis yang luas
Yang dapat mempersulit persalinan
spontan pervaginam :
• Kesempitan pada pintu atas panggul
• Kesempitan panggul tengah
• Kesempitan pintu bawah panggul
• Kelainan bentuk panggul (ex: rakitis,
atrofi, sciliosis..)
penanganan
Dua tindakan utama untuk menangani
persalinan pada CPD :
• Partus percobaan
• SC
Distosia Bahu
definisi
• Proses persalinan saat bahu tidak bisa
lahir dengan presentasi kepala
• Kesulitan melahirkan bahu setelah
kepala lahir
• Etiologi :
– deformitas panggul, panggul sempit
– makrosomia
– maultipara
– kegagalan bahu untuk melipat ke dalam
panggul
– bahu lebar, dada janin sangat lebar
penanganan
• Manuver Mcroberts
• Massanti manuver
• Manuver Schwartz & Dixon
• Manuver Corkscrew
Distosia Tali Puat
Meliputi :
• Tali pusat tersembunyi  keadaan di
mana tali pusat berada di samping bagian
terendah dan ketuban masih utuh
• Tali pusat terkemuka  tali pusat
terendah dan selaput ketuban masih
utuh
• Tali pusat menumbung  tali pusat
terendah dan selaput ketuban telah
pecah
• Etiologi :
– panggul sempit
– pap tidak tertutup oleh bagian bawah janin
– malposisi
– malpresentasi
– air ketuban banyak
– kelainan tali pusat
penanganan
• Tali pusat terkemuka dan menumbung
diagnosis sesegera mungkin
• Apabila janin mati maka akan lahir
spontan pervaginam
• Dengan tali pusat yang masih berdenyut
tetapi pembukaan belum lengkap, maka
hanya terdapat 2 pilihan: reposisi tali
pusat atau menyelamatkan persalinan
dengan SC
Distosia Kelainan
Traktus Genitalis
Meliputi :
• Kelaianan pada vulva (edema, stenosis,
tumor)
• Kelaianan pada vagina (stenosis vagina
kongenital, septum vagina, tumor vagina)
• Kelaianan pada serviks uteri
(dysfunctional uterine action, parut
pada serviks uteri, karsinoma servisis
uteri)
• Kelaianan pada uterus (mioma uteri)
• Kelaianan pada ovarium (tumor ovarium)
referensi
• Ilmu kandungan Sarwono
• Kuliah pakar RSPAD Gatot Subroto.
Narasumber: dr. Febriansyah Darus
THANKS FOR
YOUR
ATTENTION
!!!

You might also like