You are on page 1of 32

Virtual Autopsy

dr. Eko Yunianto, MH.Kes, Sp.F


dr. Indah Lestari
Abdul Fuad Hadi C 111 12 280
Amalia Nurul H. C 111 12 285
Rizki Darmawan C 111 12 289
DISCLAIMER

• “Teknik Autopsi Forensik”oleh Mia Ariesanti oleh Annisa R. Ermanda Had, R.


Awanda Syahrul, Suwarjono pada tahun 2017
Supervisor: Dr. dr. Berti Julian Nelwan, M.Si, Sp.PA, DFM, Sp. F

• “Teknik Autopsi Forensik” oleh Nurul Awalia Burhan oleh Kurniasary Rerung Allo
Ida Ayu Dwi Oka Putri pada tahun 2017
Supervisor: dr. Muh. Husni Cangara, Ph.D, Sp.PA DFM
Virtual
Autopsy
 Autopsi virtual : teknik autopsi
dengan melakukan pencitraan
postmortem, dalam versi tiga
dimensi menggunakan Computed
Tomography (CT) scan dan teknik-
teknik Direct Volume Rendering
(DVR).
Definisi

Jenis-jenis Autopsi

DISCLAIMER Dasar Hukum Pelaksanaan Autopsi

Persiapan Sebelum Tindakan Autopsi


SKDI Pendahuluan
2012, Keterampilan klinik melakukan Teknik
Autopsi merupakan tingkat kemampuan 2 Perlengkapan
yaitu pernahAutopsi

SKDI Teknik Autopsi Pembahasan


melihat atau didemontrasikan Pemeriksaan Luar
Kesimpulan
Teknik Autopsi

Pemeriksaan Dalam
KERANGKA PENULISAN
Insisi

Pemeriksaan Penunjang
PENDAHULUAN

Orang Mesir  tubuh orang mati untuk


diawetkan,
Bangsa Romawi, Cina, bukan sebagaipembelajaran
dan Muslim menganggap tabu
untuk memotong tubuh manusia.

Orang Yunani dan Indian  melakukan kremasi


tanpa dilakukan pemeriksaan;

Finkbeiner WE, Ursell PC, Davis RL. The Autopsy Past And Present dalam Autopsy Pathology A Manual And Atlas 2nd Edition. Philadelphia :
Definisi

Auto = Sendiri

Secara Etimologi

Opsis = Melihat

pemeriksaan terhadap tubuh mayat  pemeriksaan luar + dalam dengan tujuan


menemukan proses penyakit dan atau adanya cedera, melakukan interpretasi atas
penemuan – penemuan tersebut, menerangkan penyebabnya serta mencari
hubungan sebab akibat antara kelainan – kelainan yang ditemukan dengan penyebab
kematian.

Burton EC, In : Autopsy Rate and Physician Attitudes Toward Autopsy. Eds. Collin Kim A, et all. Published online 2012, March 21; tanggal 23 Desember 2012; Knight Bernard. Simpson’s
Forensic Medicine, Eleventh Edition. Oxford University Press, Inc, New York ; 1997, p.15-8; Dolinak David, Matshes Evan, Lew Emma. Forensic Pathology, Principles and Practice.
Elsevier Academic Press, California
Jenis-jenis Autopsi

Autopsi Klinis

Autopsi Forensik / Medikolegal

Adelman HC. The Autopsy dalam Kobilinsky L: editor : Forensic Medicine. New York : Chelsea House Publisher;2007. Hal. 28-34 Tim Pengajar Bagian Kedokteran Forensik FKUI. Teknik
Autopsi Forensik. Jakarta : Bagian Kedokteran Forensik FKUI;2010. Hal.1-45 Shepherd R. The Autopsy dalam Simpson’s Forensic Medicine 12th Edition. London : Arnold – Hodder
Headline Group;2003. Hal.34-5
Autopsi Klinis Autopsi Forensik / Medikolegal

Menentukan sebab pasti kematian Menentukan sebab pasti dan cara


kematian

Menentukan apakah diagnosis klinis


sesuai dengan diagnosis post-mortem
Membantu hal penentuan identitas
Mengetahui kolerasi penyakit dengan
diagnosis atau gejala
Memperoleh bukti
Menentukan efektifitas pengobatan

Membuat laporan tertulis yang objektif


Menjalani perjalanan lazim suatu proses berdasarkan fakta (VeR)
penyakit

Melindungi orang yang tidak bersalah dan


Pendidikan kedokteran penuntutan terhadap orang yang bersalah

Adelman HC. The Autopsy dalam Kobilinsky L: editor : Forensic Medicine. New York : Chelsea House Publisher;2007. Hal. 28-34 Tim Pengajar Bagian Kedokteran Forensik FKUI. Teknik
Autopsi Forensik. Jakarta : Bagian Kedokteran Forensik FKUI;2010. Hal.1-45 Shepherd R. The Autopsy dalam Simpson’s Forensic Medicine 12th Edition. London : Arnold – Hodder
Headline Group;2003. Hal.34-5
Aspek Hukum:

Surat Permintaan VeR hanya


dapat dikeluarkan oleh Penyidik
Aspek Hukum:
Dasar Hukum Autopsi Forensik

KUHAP 133

UU RI No 23 Th 1992
Pasal 70 KUHAP 134

Dasar
STBL 1871/91 Hukum KUHP 222

Reglemen pencatatan Reglemen pencatatan


sipil Tionghoa 80 sipil Eropa 72
Aspek Hukum:
Terkait Barang Bukti

KUHAP 42
• Barang bukti harus diperiksa oleh dokter  dicatat  dilaporkan dalam VeR
• Barang bukti setelah diperiksa  diserahkan kepada penyidik secepatnya dengan disertai surat tanda
penerimaan yang ditanda tangani oleh penyidik

Misalnya : Pakaian, dompet dan isinya, surat-surat, perhiasan, anak peluru dsb
Aspek Hukum:
Menentukan saat Kematian
PP 18 TH 1981
Konvensional
Seseorang telah meninggal dunia apabila keadaan insani yang diyakini oleh ahli
kedokteran yang berwenang bahwa fungsi otak, pernafasan dan atau denyut
jantung seseorang telah berhenti.

Khusus untuk transplantasi


– Saat kematian ditentukan oleh dua orang dokter yang tidak ada sangkut paut
medik dengan dokter yang melakukan transplantasi.
– Menentukan saat meninggalnya seseorang di RS modern dilakukan dengan
menggunakan alat yang disebut encephalograaf, yaitu suatu alat yang
mencatat aktivitas otak.
Persiapan sebelum
Tindakan Autopsi
kelengkapan administrasi dan identitas mayat

kumpulkan keterangan yang berhubungan dengan terjadinya kematian


selengkap mungkin

periksa kelengkapan alat - alat yang diperlukan sepanjang pelaksanaan


autopsi

Periksa kelengkapan alat dokumentasi

Universal precaution

Shepherd R. The Autopsy dalam Simpson’s Forensic Medicine 12th Edition. London : Arnold – Hodder Headline Group;2003.Hal.186-188
Virtual
Autopsy
 Autopsi virtual : teknik autopsi
dengan melakukan pencitraan
postmortem, dalam versi tiga
dimensi menggunakan Computed
Tomography (CT) scan dan teknik-
teknik Direct Volume Rendering
(DVR).
VIRTOPSY
1898 1
Pencitraan post mortem dilakukan pertama kali

2 1977
Wullenweber et al : penggunaan CT-Scan
untuk mendeskripsikan pola radografik luka
tembak
1980 3
Flodmark et al : studi komparatif penemuan hasil
autopsi konvensional dengan pencitraan

4 1990
Post mortem radiography 3D used first time

2000 5
Prof. Richard Dirnhofer  penelitian autopsi virtual
Autopsy Virtual’s technique

Multi-slice
computed
tomography Magnetic
(MSCT) resonance
imaging (MRI) 3D Virtual
Autopsy
Table
Multi-slice computed
tomography (MSCT)
 (+)  3D  pada kasus kecelakaan, dapat
dibandingkan kondisi kendaraan dengan
pasien
 Trauma kepala & luka tembak
Magnetic resonance imaging (MRI)
 Memvisualisasikan tubuh bagian dalam
 Sensitif, spesifik : cedera soft tissue, neurologis, kontusio, hematom

3D Virtual Autopsy Table

 Tubuh jenazah dipresentasikan dengan sangat rinci dari berbagai sudut


pandang.
 Pemeriksa dapat menghapus atau menambah lapisan demi lapisan tubuh
dan struktur tubuh, memperbesar dan memperkecil, serta memotong bagian-
bagian tubuh menggunakan pisau virtual.
Akurasi Autopsi Virtual

Trauma kepala dan leher

Infark miokard

Tenggelam

Sudden death Infant &


Children
Trauma kepala
dan leher

Herniasi Tonsil dengan


Pemeriksaan (a) MRI,
(b) Autopsi Konvensional
Sudden death in Infant and Children
 PMCT (MRI dan MSCT)  result same with conventional autopsy
 MRI : histopatologi
Infark miokard  Hasil:
 Buruk : Peracute infarc
myocard
 Baik : Subakut, akut dan kronik
Tenggelam
Hasil sama pada
temuan radiologi
dan autopsi
konvensional
Trauma
Result : MRI dan
MSCT similar with
conventional
autopsy.
(a) MSCT 3D, model tulang tanpa sternum dan bagian
ventral (b) Gambar autopsi jaringan lunak sekitar vertebra
yang fraktur, perdarahan paravertebral ekstrapleural

Gambar a (MSCT), b (MRI), dan c (autopsi)


menunjukkan ruptur aorta

The Power of PowerPoint | 27


Keuntungan Virtopsi
Data tersimpan secara
Pemeriksaan yang digital,rekonstruksi
3. mudah pada jenazah ulang jenazah setelag
1. • Non invasif yang infeksius dll 5. bertahun-tahun
• Lebih dapat
diterima oleh
pihak keluarga

• Tidak perlu pertimbangan • Efektif dalam studi luka terutama


dosis radiasi karena tembakan senjata api
• Memungkinkan berbagai • Mampu mendeteksi fraktur kecil
pencitraan data pada lokasi yang tidak terlihat pada autopsi
2. 4.
fisik yang berbeda konvensional
Kerugian Virtopsi
1 Biaya yang cukup besar

2 Memiliki bias dalam mendiagnosis


Tidak dapat mendeteksi semua penyebab kematian (keracunan,
3
penyalahgunaan obat)

4 Tidak dapat membedakan antara luka antemortem dengan luka


postmortem
5 Tidak dapat memberikan data status infeksi
Perbedaan Virtopsi dan Autopsi Konvensional

Autopsi Virtual Autopsi Konvensional


High cost Low cost
Tidak dapat mendeteksi kematian Dapat mendeteksi kematian karena
karena keracunan keracunan
Side of view tidak terbatas Side of views terbatas

Kondisi jenazah tetap baik Kondisi jenazah tidak seperti awal

Keluarga lebih mudah menerima Keluarga biasanya menolak


Virtopsi di Indonesia
Autopsi virtual sebagai alat bukti yang sah dalam sistem peradilan di Indonesia
memerlukan kajian yang lebih lanjut. Terlebih autopsi virtual lebih mengarah
kepada mendiagnosis penyakit. Hal ini berbeda dengan konsep autopsi forensik
yang lebih mengedepankan untuk proses penegakkan hukum dan peradilan.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 31


Kesimpulan Saran
1. Autopsi  suatu pemeriksaan terhadap tubuh
mayat yang terdiri dari pemeriksaan luar maupun  Dianjurkan untuk dilakukan penelitian lebih
pemeriksaan dalam lanjut dan pengembangan alat-alat yang
digunakan dalam autopsi virtual terutaa
2. Virtual autopsi muncul dari adanya penerimaan
unmtuk menutupi kekurangan pada teknik ini.
yang kurang dari masyarakat atas autopsi
konvensional.  Disarankan untuk melakukan pelaksanaan
skrining yang rutin terhadap jenazah untuk
3. Autopsi virtual tidak memerlukan diseksi jaringan
menentukan sebab kematian dan kemudian
tubuh. Digunakan alat-alat diagnostik canggih
hasilnya dibandingkan dengan hasil
dengan menggunakan teknik pemindaian yang
pemeriksaan autopsi konvensional.
memungkinkan melihat keadaan tubuh secara 3D
sehingga dapat melihat kelainan yang terjadi di
organ dalam tanpa melalui proses invasif.
4. Penggunaan autopsi virtual di Indonesia masih
sangat terbatas, selain itu autopsi virtual juga
masih memiliki kekurangan

You might also like