You are on page 1of 17

Matakuliah : R0132/Teknologi Bahan

Tahun : 2006

Pertemuan 05

1
Struktur Baja
Baja adalah bahan yang (meskipun tidak 100%) dapat
dianggap homogen sehingga dengan demikian bersifat
isotroph (artinya kekuatannya dalam semua arah sama)
I. Sifat Mekanis
1. Untuk mengetahui bahan baja dilakukan percobaa
Batang Tarik sebagai berikut :
A0

L0
Gambar 1 2
Hasil percobaan pada batang tarik dinyatakan dalam suatu
grafik/diagram tegangan-regangan

P
Gambar 2

0 

• Pada bagian lurus OP tegangan yang ada masih sebanding


dengan regangan yang terjadi
• Pada bagian ini keadaannya masih tunduk pada hukum
Hooke. (Robert Hooke)
3
Titik batas P ini disebut titik proporsional.
Setelah melampaui titik ini bahan baja sedah tidak tunduk
lagi dengan / pada hukum R. HOOKE
Untuk memudahkan dalam praktek maka penyimpangan
setelah melalui titik P ini diabaikan.
Modifikasi grafik gb. 2 sebagai berikut
 daerah
plastis

3
e 1 Gambar 3
2



Grafik ini sering dipakai untuk perhitungan selanjutnya. 4
Hal-hal penting pada grafik :
a. Hukum Hooke.
b. max
c. Titik leleh -> Tegangan leleh
d. Tangen sudut

a. Untuk Baja, seolah-olah hukum Hooke berlaku tetapi hanya


sampai titik 1. Titik ini menunjukkan batas elastis
b. Ada suatu harga max, bila beban bertambah terus
c. Titik leleh adalah titik :
di mana keadaan ini dicapai dan untuk kemudian setelah
melewati titik ini
dengan tanpa penambahan beban, akan timbul deformasi
juga.
d. Tangen sudut yang dibuat oleh grafik dari hasil percobaan ter-
hadap sumbu  menunjukkan harga modulus elastisitas. 5
Harga ini besarnya sama untuk seluruh jenis baja.
Dari hukum Hooke :  =  /, sedangkan dari grafik
didapat hubungan : tg  =  / sehingga didapat
hubungan : tg  = E ( E= modulus Elastisitas =
modulus Young)
2. Identifikasi Baja
Dahulu dikenal dengan cara identifikasi baja dengan
cara sebagai berikut :
St-37
St-52
Sekarang dengan Fe… (Fe = Ferrum)
Fe 360 artinya : minimum dijamin ada tegangan baja
sebesar 360 Nt/mm 2 yang merupakan tegangan
maksimumnya.
6
Fe.E.240 artinya : Tegangan elastis berada pada
batas sebesar 240 Nt/mm 2 (tegangan batas elastis
= titik leleh)
Baja yang sering digunakan sehari-hari adalah baja
lunak yang dahulu dikenal dengan St-52 atau
sekarang
dikenal dengan Fe-360
Untuk keperluan struktur sering digunakan Fe 360 dan
Fe 510 yang kedua-duanya mempunyai harga E yang
sama
7
Diagram - untuk Fe 360 & Fe 510

e Fe 510
e Fe 360

%
0.2 % 
Gambar 4
Catatan :
• Makin kuat baja berarti makin kecil daerah plastisnya.
• Belum tentu baja yang kuat dimasukkan ke dalam kategori
baja yang paling baik, karena perlu diperhatikan faktor
8
ductility atau
• kegetasannya. Faktor ini berbahaya bila ada gempa.
• Baja Fe 510 diperoleh dengan menambahkan kadar
Carbon. Kadar Carbon ini yang menyebabkan baja
semakin getas. Apabila kadar karbonnya diperbesar
akan menyebabkan pada suatu saat baja akan putus;
ini menunjukkan bahwa batas plastisnya baja tidak
jelas.
• Untuk baja yang batas plastisnya tidak jelas maka
diambil batas plastisnya pada kondisi tegangan yang
membuat regangan sebesar 0.2% 

9
• Harga modulus elastisitas baja adalah E = 2,1 x 106
kg/cm2
• Titik  untuk Fe 360 adalah 2400 kg/cm2 dan untuk
Fe 510 diambil 3600 kg/cm2)
Harga p untuk Fe 360 adalah 2100 kg/cm2

catatan : Hati-hati dalam menggunakan harga p


karena besaran ini akan berpengaruh pada
tekuk.

3. Sistem Perhitungan

10
Teori Elastis

Pada teori ini Hukum Hooke dapat diterapkan dengan asumsi :


• deformasi kecil
• deformasi sebanding dengan penyebab deformasi
• batasannya  < e

Teori Plastisitas
Pada teori ini hukum Hooke tidak berlaku lagi
Untuk teori plastis ini, tegangan yang selalu timbul adalah  =
e.
Kemajuan teori ini pesat sekali di mana seakan-akan
menggeser teori elastis, akan tetapi menurut para ahli teori
elastis akan dapat bertahan lama sebab perhitungannya yang
11
sederhana
Teori Plastis sama sekali tidak mementingkan tegangan,
yang di-pentingkan adalah kapan konstruksi akan ambruk
dan dengan pem-bebanan berapa konstruksi akan ambruk
tanpa menyinggung tegangannya.
II. TEORI ELASTISITAS
Syarat batas  < e
Dalam perhitungan dipakai 2 cara :
Sistem Faktor Keamanan (V)
Sistem Load Factor (J)
1) Sistem Faktor Keamanan (V)
Pada sistem ini yang diamankan adalah tegangannya, yaitu
bahwa :   e/v = 
12
Contoh : Untuk mutu BJ 37 atau Fe 360
e = 2400 kg/cm2
 = 1600 kg/cm2
e/1,5 = 2400/1,5 = 1600 kg/cm2
Harga V diambil 1,5.

Sistem Load Factor (J)

Pada sistem ini yang diamankan adalah bebannya.


Jenis pembebanan :
- beban tetap
- beban sementara

Di Indonesia kedua jenis pembebanan diambil sama


13
yaitu 1,5 p = p/J
2) Macam-macam  :
untuk baja karena bahannya homogen dan isotrop maka :
tarik=tekan=lentur==1600 kg/cm2
 disebut tegangan izin.
e/1,5= disebut batas elastis
< bukan e
apabila >e, tidak langsung runtuh, di mana tanda-tanda 
tak terkendalikan bagaimanapun akan turun

Teg > e

e

14

Tegangan Geser =
 tidak melalui pecobaan tetapi melalui hypotesa patah
dari Huber dan Hencky.
Hipotesa patah (Huber & Hencky)
Jika pada penampang bekerja &  bersamaan maka
akan timbul suatu tegangan, maka akan timbul suatu
tegangan yang disebut tegangan idiil = I

besarnya : i= 2 + 32  , I  


Menurut Mekanika teknik :
apabila   max maka  = 0
  max maka  = 0 15
Untuk max maka  = 0
i  2  32 max  
3 2 max    3 2  
 3      0.58
0,58 boleh dibulatkan menjadi 0,6 untuk bangunan rumah. Tidak
boleh 0,6 dibulatkan untuk jembatan.

contoh : Baja Fe 360


=2400/1,5kg/cm2 =1600 kg/cm2
 = 0,58  = 928 kg/cm2
E=2,1X106 kg/cm2 -> harga ini tidak tergantung dari
kualitas baja. 16
Tabel harga tegangan dasar
Macam Tegangan leleh Tegangan dasar
Baja I 
kg/cm2 M Pa kg/cm2 M Pa
Bj 34 2100 210 1400 140

Bj 37 2400 240 1600 160

Bj 41 2500 250 1666 166,6

Bj 44 2800 280 1867 186,7


Bj 50 2900 290 1923 193,3

Bj 52 3600 360 2400 240

Mpa = Mega Pascal- satuan SI


17
1 Mpa = 10 kg/cm2

You might also like