Professional Documents
Culture Documents
Tahun : 2006
Pertemuan 05
1
Struktur Baja
Baja adalah bahan yang (meskipun tidak 100%) dapat
dianggap homogen sehingga dengan demikian bersifat
isotroph (artinya kekuatannya dalam semua arah sama)
I. Sifat Mekanis
1. Untuk mengetahui bahan baja dilakukan percobaa
Batang Tarik sebagai berikut :
A0
L0
Gambar 1 2
Hasil percobaan pada batang tarik dinyatakan dalam suatu
grafik/diagram tegangan-regangan
P
Gambar 2
0
3
e 1 Gambar 3
2
Grafik ini sering dipakai untuk perhitungan selanjutnya. 4
Hal-hal penting pada grafik :
a. Hukum Hooke.
b. max
c. Titik leleh -> Tegangan leleh
d. Tangen sudut
e Fe 510
e Fe 360
%
0.2 %
Gambar 4
Catatan :
• Makin kuat baja berarti makin kecil daerah plastisnya.
• Belum tentu baja yang kuat dimasukkan ke dalam kategori
baja yang paling baik, karena perlu diperhatikan faktor
8
ductility atau
• kegetasannya. Faktor ini berbahaya bila ada gempa.
• Baja Fe 510 diperoleh dengan menambahkan kadar
Carbon. Kadar Carbon ini yang menyebabkan baja
semakin getas. Apabila kadar karbonnya diperbesar
akan menyebabkan pada suatu saat baja akan putus;
ini menunjukkan bahwa batas plastisnya baja tidak
jelas.
• Untuk baja yang batas plastisnya tidak jelas maka
diambil batas plastisnya pada kondisi tegangan yang
membuat regangan sebesar 0.2%
9
• Harga modulus elastisitas baja adalah E = 2,1 x 106
kg/cm2
• Titik untuk Fe 360 adalah 2400 kg/cm2 dan untuk
Fe 510 diambil 3600 kg/cm2)
Harga p untuk Fe 360 adalah 2100 kg/cm2
3. Sistem Perhitungan
10
Teori Elastis
Teori Plastisitas
Pada teori ini hukum Hooke tidak berlaku lagi
Untuk teori plastis ini, tegangan yang selalu timbul adalah =
e.
Kemajuan teori ini pesat sekali di mana seakan-akan
menggeser teori elastis, akan tetapi menurut para ahli teori
elastis akan dapat bertahan lama sebab perhitungannya yang
11
sederhana
Teori Plastis sama sekali tidak mementingkan tegangan,
yang di-pentingkan adalah kapan konstruksi akan ambruk
dan dengan pem-bebanan berapa konstruksi akan ambruk
tanpa menyinggung tegangannya.
II. TEORI ELASTISITAS
Syarat batas < e
Dalam perhitungan dipakai 2 cara :
Sistem Faktor Keamanan (V)
Sistem Load Factor (J)
1) Sistem Faktor Keamanan (V)
Pada sistem ini yang diamankan adalah tegangannya, yaitu
bahwa : e/v =
12
Contoh : Untuk mutu BJ 37 atau Fe 360
e = 2400 kg/cm2
= 1600 kg/cm2
e/1,5 = 2400/1,5 = 1600 kg/cm2
Harga V diambil 1,5.
Teg > e
e
14
Tegangan Geser =
tidak melalui pecobaan tetapi melalui hypotesa patah
dari Huber dan Hencky.
Hipotesa patah (Huber & Hencky)
Jika pada penampang bekerja & bersamaan maka
akan timbul suatu tegangan, maka akan timbul suatu
tegangan yang disebut tegangan idiil = I