You are on page 1of 26

Fisiologi Pendengaran

Didit Yudhanto
Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok
dan Bedah Kepala Leher
FK UNRAM/RSU Provinsi NTB
Limits of Human Hearing
• Rentang Suara yang dapat
didengar telinga manusia
– Lebih kurang 10 oktaf
– Dari frekuensi diantara 16 – 32
Hz sampai frekuensi diantara
16 kHz – 20 kHz
– Sensitivitas terbaik 128 Hz –
4kHz
– Rentang maksium sensitifitas
berkurang sejalan dengan
umur
Telinga Luar
• Aurikula
– Mengumpulkan suara ke MAE
– Membedakan sumber suara
(depan atau belakang)
– Konka resonansi sekitar 5 kHz
• MAE
– Pipa terbuka disatu sisi &
tertutup disisi lainnya 
Quarter wave resonator
– Amplifikasi suara pada 2 kHz -
4 kHz  menambah
sensitivitas dan suseptibilitas
kerusakan telinga pada
frekuensi tersebut
Telinga Tengah
• Penyesuaian impedans
(udara ke cairan)
dilakukan melalui 3 langkah
– Area getar efektif MT 17-20 x
lempeng kaki stapes
– Daya ungkit rantai tulang
pendengaran
• panjang manubrium & leher
maleus:lengan prosesus
longus incus = 1,3: 1
Kekuatan ungkit sekitar 22
kali dr MT ke cairan cochlea
– Bentuk membran tympani
Kombinasi ketiga faktor tsb
menaikkan tekanan 25-30 dB
Telinga Tengah
• Transformer impedansi yg
juga mengkompensasi
perbedaan tekanan statik
(tekanan udara)
a. Tanpa angakaian MT dan
tulang pendengaran  99%
suara dipantulkan
b. Membran timpani dan
tulang pendengararan
• Menjaga konduksi udara
• Menlindungi telinga dalam
Telinga Tengah
• Telinga sangat sensitif dan
berespon pada suara
dengan intensitas sangat
rendah, sehingga:
– Tekanan udara di kedua sisi
membran timpani harus sama
– Perubahan tekanan kecil saat
naik lift yang cepat dapat
diketahui oleh telinga
– Tuba Eustachian menyediakan
sarana pemerataan tekanan
• Membuka untuk jangka
pendek dg menelan
• Jika tuba terbuka sepanjang
waktu (patulous tuba
eustachius)  setiap
pernafasan akan terdengar
Musculus stapedius dan tensor tympani
• M. stapedius
– inervasi cabang n. fasial
• M. tensor timpani
– inervasi n. trigeminus
• Otot lurik terkecil di tubuh
namun memiliki perbandingan
inervasi saraf yg tinggi
– 1 serabut saraf / 1 serabut otot

• Fungsi otot telinga tengah


− Melindungi koklea dari suara yang keras
• Suara > 80 dB SPL (di satu/kedua telinga)  refleks bilateral dari otot
stapedius  kekakuan rantai tulang pendengaran & MT 
melemahkan suara hingga < 2 kHz
Musculus stapedius dan tensor tympani
• Fungsi lain dari otot-otot
telinga tengah
– Kekuatan & kekakuan rantai
tulang pendengaran
– membantu pasokan darah ke
rantai tulang pendengaran
– Mengurangi bising fisologis
akibat mengunyah &
berbicara
– Memperbaiki rasio sinyal
bising untuk frekuensi tinggi
– Memperhalus fungsi
hantaran telinga tengah yang
terkadang kasar.
Kohlea
Kohlea
• Struktur kohlea
– Kanal spiral disekitar aksis
kohlea (modiolus)
– Panjang 3-3,5 cm
– Terdiri atas 3 ruang yang
terpisah
• Skala vestibuli
• Skala media
• Skala timpani
– Pada apex skala vestibuli
terhabung dengan skala
timpani oleh helicotrema
Kohlea
– Skala vestibuli & Skala timpani
• Perylimph, sejenis cairan ekstra selular dengan (K+ 4 mEq/L & Na+ 139
mEq/L)
• Skala vestibuli berakhir di fenestra ovale
• Skala timpani berakhir di fenestra rotundum
– Skala media
• Membran Reissner, membran basilaris & lamina spiralis ossea, serta
dinding lateral
• Endolymph, sejenis cairan intra-sellular(K+ 144 mEq/L& Na+ 13 mEq/L)
• Potensial konstan(DC)+ 80 mV dg penurunan dari dasar (base) ke
puncak (apex)
• Potensial endokoklear ini diproduksi oleh vaskularisasi di stria vascularis
di dinding lateral koklea.
• Pompa ( Na-K-ATPase) di beberapa sel khusus dalam stria vascularis
turut berperan dalam produksi tegangan tersebut.
Kohlea
• Membran basiler
– lebar ± 0.12 mm di dasar dan
naik menjadi 0.5 mm di puncak
– Membran basiler > kaku di
dasar daripada di apek
– Gelombang berjalan dr dasar
ke apek
– Gel berjalan yg diproduksi
oleh
• Suara frek tinggi(10 kHz),
memiliki perpindahan max
didasar koklea
• Suara frek rendah (125Hz)
didaerah apek
Kohlea
• Organon Corti
– Terletak pada bagian
dalam membran basiler
– Terdiri atas sel sensori
dan sel penyokong
• Membran tektorial
• Membran retikuler
• Hair cells
– Inner hair cells
– Outer hair cells
Kohlea
• Membran tektorial
– Struktur aseluler
– Komposisi material
amorphous dan fibril
– Menutupi sel sensoris mulai
dr lamina spiralis
• Membran retikuler
– Menghubungkan permukaan
bersilia sel sensoris
– Membentuk partisi antara
ruang endolimfe da perilimfe
dibawah retikular membran
– Sehingga menciptakan energi
potensial
Kohlea
• Inner hair cells
– Normal terdiri atas >
3000 inner hair cells
– Tiap inner hair cell
terhubung dg beberapa
serabut afferent n.
cochlearis
– Inner hair cells: the
actual “hearing cells”
• Mentrnasformasi
informasi akustik ke
impuls saraf
Kohlea
• Outer hair cells
– jumlah 3-4 kali inner hair cells
(12.000)
– Bentuk silindris tersusun 3
baris
– Melekat hanya pada basis
danapek sel
– Sel bersilia mengarah ke
endolimfe
– Setereosilia menempel pada
membran tektorial
– Berkontraksi ritmik sampai
frekuensi 30 kHz
– Berdasar hal diatas:
• Outer hair cells berperan
sebagai efektor atau ‘motor’
dari amplifikasi kohlea
Fungsi Kohlea
• Energi akustik masuk ke
koklea melalui gerakan
seperti piston oleh
dasar tulang stapes
pada fenestra ovalis
• Energi disalurkan ke
perilymph scala
vestibuli perilymph –
helicotrema --- skala
timpani
Fungsi kohlea
• Permasalahan • Kohlea mempunyai 2
– Rentang frekuensi yg fungsi mekanis
lebar – Frekuensi analisis
– Ratusan impuls dalam • Frekuensi tertentu pada
satu waktu lokasi tertentu
– Hambatan bising dan – Amplifikasi biomekanis
tekanan udara • Getaran dengan
amplitudo rendah
diperkuat oleh
mekanisme amplifikasi
kohlea
Proses transduksi
• Akustik  displacement
stapes  displacement
membran basalis 
gelombang berlanjut dari
basis ke apeks  amplitudo
maksimum membrana
basalis  stimulus frekuensi
 defleksi stereosilia 
aliran listrik ke sel sensoris
 depolarisasi intrasel 
enzim cascade 
pengeluaran transmitter
kimiawi  aktifasi serabut
saraf afferen
JARAS NERVUS AUDITORIS
• Impuls saraf dibawa oleh N VIII
(Vestibulokohlearis) dari kohlea
ke batang otak
• Ganglion spiral  nukleus
cohlearis  nukleus olivarius
superior  nukleus lemnikus
lateralis  coliculus inferior 
nukleus geniculatum medial 
cortex auditori primer (area
rodman 41,fissura sylvii, lobus
temporalis)
• Informasi kedua telinga bertemu
di komplek olivarius superior 
pd tingkat yg > tinggi sebagian
besar neuron berespon thd
masukan dr kedua telinga
– Unilateral hearing loss tidak dapat
disebabkan oleh lesi di otak.
Cortex Auditoris
• Area rodman 41,fissura
sylvii, lobus temporalis
• Terutama pada dataran
supratemporal gyrus
temporal superior
sampai ke bagian lateral
lobus temporalis dan
cortex insular
Kemampuan memblok suara
yang tidak diinginkan
• Pada ruangan yang ramai orang muda dengan pendengaran
normal dapat tune in dan tune out percakapan (dikenal
denganthe cocktail party effect)
– Otak secara otomatis mengubah waktu datang dan intensitas
suara dari sumber suara yang berbeda
– Suara yang diinginkan diteruskan ke korteks sedangkan yang
tidak akan disupresi melalui feedback loop
– Memerlukan pendengaran frekuensi tinggi yang baik pada
kedua telinga dan mekanisme sentral
– Pada orang lanjut usia dengan keadaan pendengaran kedua
telinga yang normal, tidak dapat mendengar dengan baik pada
ruangan yang ramai karena gannguan pada mekanisme sentral
– Hal ini diperburuk jika terdapat hearing loss
Lokalisasi suara
– Manusia dapat menentukan lokasi
suara yang diperankan oleh:
– Kepala barier kedua telinga
• Suara lebih intensif/cepat sampai
pada telinga yang dekat sumber
suara
– Frekuensi tinggi lebih berperan pada
lokalisasi suara  lokalisasi suara
lebih sulit pada hearing loss
frekuensi tinggi
– Bentuk aurikula
• membantu menangkap suara
frekuensi tinggi dan menyalurkan ke
liang telinga
• membantu memblok suara frekuensi
tinggi dari belakang  identifikasi
arah suara
– Terdapat neuron spesifik di midbrain
yang perperan dalam lokalisasi suara
On and Off Sounds

• Pendengaran mempunyai peran kewaspadaan


terutama pada tanda peringatan
– Diperankan sel otak yang bertanggung jawab hanya
pada onset suara dan yang lain bertanggung jawab
switching off suara
– contoh: jika kita diruangan dan menghidupkan ac
maka pertamakali akan memperhatikan tapi beberapa
saat kemudian akan bercampur dengan suara sekitar
dan kita mengabaikannya
– Sel otak tersebut mengijinkan telinga untuk merespon
perubahan suara
Interaksi stimulus suara dengan
bagian otak yang lain
• Stimulus suara menghasilkan interaksi pada bagian otak yang lain 
respon yang tepat
• Tanda bahaya akan menghasilkan reaksi umum untuk meghindar:
– Percepatan denyut jantung
– Ketegangan otot
– Kesiapan bergerak
• Bayi menangis memberi tanda pada ibunya tapi tidak untuk orang lain
• Suara musik bela diri dapat menguatkan gerakan mereka yang sedang
dimainkan tapi juga dapat menginduksi rasa pada orang yang lain.
• Suara-suara tertentu dapat membangkitkan kemarahan, tapi juga bisa rasa
senang pada orang yang lain.
• Intinya adalah bahwa sensasi yang dihasilkan oleh pendengaran disatukan
dalam sistem saraf pusat dan dijadikan sebagai bagian dari seluruh
lingkungan di mana kita hidup.
Sumber: youtube

You might also like