You are on page 1of 15

HUBUNGAN RESIKO TERJADINYA

BAROTRAUMA TELINGA PADA ANAK


SAAT NAIK PESAWAT TERBANG
BAB 1
PENDAHULUAN
• Barotrauma telinga tengah atau aerotitis media atau ear block
didefinisikan sebagai proses inflamasi akut di telinga tengah
sebagai akibat perubahan tekanan atmosfer.
• Barotrauma telinga tengah terjadi akibat kegagalan tuba Eustachius
untuk menyamakan tekanan udara antara telinga tengah dan
lingkungan saat terjadi perubahan tekanan udara. Kecepatan dan
besarnya perubahan tekanan udara berpengaruh terhadap terjadinya
barotrauma. Makin cepat perubahan tekanan udara yang terjadi dan
makin besar perbedaan tekanan yang ada, maka makin mudah
barotrauma terjadi.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

• Barotrauma adalah kerusakan jaringan yang terjadi akibat


kegagalan untuk menyamakan tekanan udara antara ruang
berudara pada tubuh(seperti telinga tengah) dan tekanan
udara pada lingkungan sewaktu melakukan perjalan
dengan pesawat terbang.
EPIDEMIOLOGI
• Barotrauma memiliki prevalensi tertinggi pada masalah
kesehatan yang berhubungan dengan penerbangan dan
telah menjadi salah satu faktor dari kecelakaan
penerbangan. Sekitar 65% dari anak-anak dan 46% dari
orang dewasa melaporkan adanya rasa tidak nyaman atau
nyeri di telinganya saat penerbangan.
ETIOLOGI

• Dapat terjadi akibat kegagalan tuba eustachius untuk


menyamakan tekanan antara telinga tengah dan
lingkungan saat terjadi perubahan tekanan udara didalam
pesawat saat pesawat take off (barotrauma ascending),
atau saat landing (barotrauma descending).
PATOFISIOLOGI

• Barotrauma penerbangan saat take off (Barotrauma


ascending).

• Barotrauma penerbangan saat landing (Barotrauma


descending).
MANIFESTASI KLINIS
Ada beberapa gejala klinis yang terdapat
pada barotrauma secara umum adalah:
• nyeri pada telinga
• rasa tidak nyaman pada salah satu atau
kedua telinga
• penurunan pendengaran ringan
• rasa penuh pada telinga
PENEGAKKAN DIAGNOSIS
• Anamnesis
• Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi membran timpani dengan otoskop. Untuk evaluasi membran timpani digunakan Skala Teed :
 Teed 0 – tidak ada kerusakan yang terlihat,
telinga normal
 Teed 1 – kongesti sekitar umbo,
retraksi membran timpani
 Teed 2 – kongesti seluruh membran timpani
 Teed 3 – perdarahan pada telinga tengah
 Teed 4 – perdarahan luas pada telinga tengah disertai
gelembung darah yang terlihat
di belakang membran timpani
(hemotimpanum)
 Teed 5 – seluruh telinga tengah diisi oleh darah
yang berwarna gelap (deoksigenasi),
membran timpani perforasi
b. Tes Fistula
• Pemeriksaan Penunjang
 Audiometri dan tes garputala
 Pencitraan High resolution computerized tomography
(HRCT)
DIAGNOSIS BANDING
• Diagnosis banding barotrauma meliputi fistula
periliymphe kongenital atau didapat karena trauma yang
lain, fraktur tulang temporal, penyakit dekompresi telinga
dalam dan otitis media akut.
PENCEGAHAN
• mengunyah permen karet atau melakukan perasat Valsava
terutama sewaktu pesawat terbang mulai turun untuk
mendarat.

• jika pasien dalam keadaan pilek sebaiknya


menggunakan dekongestan oral dan nasal spray
vasokonstriktor 12 jam sebelum penerbangan dan tidak
melakukan penyelaman.
PENATALAKSANAAN
Terapi Umum
 Mengunyah permen karet atau menguap
 Perasat Valsava
 Perasat Tonybee jika Valsava tidak berhasil

Terapi Barotrauma lain


 dekongestan oral dan nasal
 Nyeri  NSAIDs atau obat analgesik narkotik lain
PENATALAKSANAAN
Terapi berdasarkan Skala Teed :
 Teed 0-2
> Dekongestan nasal (0,05% oxymetazoline hydrochloride) spray 2 kali
sehari selama 3 hari
> Dekongestan oral (pseudoephedrine 60-120 mg ) dua atau tiga kali
sehari.
 Teed 3-4
> Dekongestan
> Steroid oral (prednisone 60 mg/hari selama 6 hari lalu diturunkan
hingga 7-10 mg per hari).
 Teed 5
> Perlu dipertimbangkan miringotomi jika pengobatan gagal.
KOMPLIKASI DAN PROGNOSIS
KOMPLIKASI
 infeksi telinga akut
 ruptur atau perforasi dari membran timpani
 vertigo

PROGNOSIS
 Umumnya dapat sembuh sendiri dalam 2-3 hari.
 Hilangnya pendengaran sebagian besar bersifat sementara.
 Pada kasus-kasus berat memerlukan waktu hingga 4-6 minggu
untuk penyembuhan.
BAB 3
KESIMPULAN
Barotrauma telinga juga umum terjadi saat melakukan perjalanan dengan
pesawat atau dikenal juga dengan nama barotitis media atau aerotitis. Perubahan
ketinggian pesawat dengan cepat dapat memicu barotitis media.
Gejala gejala pada saat barotrauma berupa rasa nyeri pada telinga, rasa
penuh dan berkurang nya pendengaran. Pengobatan pasien dengan keadaan
barotrauma biasanya cukup dengan terapi konservatif saja. Usaha preventif
terhadap barotrauma dapat dilakukan dengan melakukan gerakan-gerakan fisiologis
seperti menelan atau menguap jika telinga mulai terasa penuh dan
penggunan dekongestan oral, dekongestan nasal untuk individu yang menderita
infeksi saluran nafas atas dan rinitis alergi saat terbang.
Kalangan yang paling berisiko terkena barotrauma telinga adalah bayi,
anak-anak dan dewasa muda, karena tuba eustachius mereka lebih pendek dan
memiliki bentuk yang sedikit berbeda dibandingkan dewasa. Walaupun demikian,
sebagian besar penderita barotrauma dapat pulih sepenuhnya.

You might also like