You are on page 1of 20

KONSTITUSI

Oleh:
Apiek Gandamana, S.Pd., M.Pd

Konstitusi 5/20/18 1
Pengertian Negara
 Negara adalah suatu organisasi kekuasaan dari
sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang
bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dan
mengakui adanya satu pemerintahan yang mengurus tata
tertib serta keselamatan sekelompok atau beberapa
kelompok manusia tersebut.

 Negara lahir karena dorongan manusia sebagai makhluk


sosial (animal social/homo socius), sebagai makhluk
politik (animal politicum/zoon politicon), dan untuk
melindungi individu, kelompok, dan masyarakat

Konstitusi 5/20/18 2
UNSUR PEMBENTUK NEGARA
(Konvensi Montevideo, Uruguay: 1993)

• Wilayah • Tujuan negara


• Rakyat • Pengakuan
• Pemerintahan dari negara
yang berdaulat lain

Konstitutif Deklaratif

Konstitusi 5/20/18 3
Konstitusi
5
194
s
u st u
g
4 5 18 A den YAT
r 9 l i
a sa un 1 gga PresRAK
D h n t
a ng ia Ta KI ta ekriTAN
n d s P D A
g -U done pat P ngan AR 9 45
a n I n r a e W 1
U nd blik ada ali dSYA t a ma 9U) Nantu
m
h u p b IA e r
U anS P 19s4i un T1A erc ) 5 9 9
H
ka Rep kan kemRM 9 aNhE a Tah IA na t 959
r a a p n E 9 5 b
O arm
stig
e aR S
Undang-Undang Dasar
a
eg dite lN
t k
u IS
a P
ahJuh i
Pl ePN1 ru ru
b a h a n DK
e D ng aAkSeMdPua la A RaNE im un a 1
g r akaskL 5k a I d
nag D raaDsa
n
u mK
r 1le9 hO45 g5a Tah 210)00)
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
n
a dib AU e E aalas n g I K
-U n d n
a
JggnNd BLang-PerusgebNcUGn9a5na9IN
U a h
am o D
aP rs1 94a
ebTar h7Tu5anhu2n00 Dalam Satu Naskah
n M n h A
na h u D sM ( R
da a
t (hPaNU U n d
sSk a
id
sail l SkN a n g
naT n 1
g IK
iaD ali L kyaan M
d t P oR
da RE s iun hg-U2ndJUuB
U un Nom
haKeempat
pa Naskah (nh a
d a
k -
Perubahan
UikNG alidEaPnlan
u 2 g T a
R ra 945
a
d S
lg R aki Dasar a
g 1945 1
rtaDA
Undang-Undang
(htaanRsgiA Ne UD
e N
sU(hasil
pNaEG
da An P bar
Sidang e r w

rta ma n
Tahunan MPR Tahun 2002)U
wa em
De am L
Pe
n
l (Risalah Rapat Paripurna ke-5 Sidang Tahunan MPR Tahun
da
h a e d ua Sebagai Naskah Perbantuan Dan Kompilasi Tanpa Ada Opin

b a
u aha n K
e r
Perub an Ketiga
P rubah
P e ahan Keempat
Perub Konstitusi 5/20/18 4
Konstitusi dan UUD
 Istilah konstitusi “constitution” (bahasa Inggris), “constitutie”
(bahasa Belanda), “constitutionel” (bahasa Prancis),
“verfassung” (bahasa Jerman), “constitutio” (bahasa Latin),
“fundamental laws” (Amerika Serikat).
 Undang-Undang Dasar (bahasa Belanda Grondwet). Perkataan
wet diterjemahkan menjadi undang-undang, dan grond
berarti tanah/dasar
 Istilah UUD (grondwet) adalah bagian tertulis dari suatu
konstitusi, sedangkan constitution (konstitusi) memuat baik
peraturan tertulis maupun yang tidak tertulis (L.J Van
Apeldoorn)

Konstitusi 5/20/18 5
Pengertian Konstitusi
 Konstitusi adalah peraturan tertulis, kebiasaan, dan
konvensi-konvensi kenegaraan (ketatanegaraan) yang
menentukan susunan dan kedudukan organ-organ
negara, mengatur hubungan antara organ-organ
negara itu, dan mengatur hubungan organ-organ
negara tersebut dengan warga negara. (Jimly
Asshiddiqie)
 Semua konstitusi selalu menjadikan kekuasaan sebagai

pusat perhatian, karena kekuasaan itu perlu diatur dan


dibatasi sebagaimana mestinya.

Konstitusi 5/20/18 6
Pengertian yang lain
Herman Heller membagi pengertian konstitusi menjadi
tiga, yaitu:
1. Konstitusi dalam pengertian politis-sosiologis. Konstitusi
mencerminkan kehidupan politik di dalam masyarakat
sebagai suatu kenyataan.
2. Konstitusi dalam pengertian yuridis. Konstitusi merupakan
suatu kesatuan kaidah yang hidup dalam masyarakat yang
selanjutnya dijadikan suatu kesatuan kaidah hukum.
3. Konstitusi pengertiannya lebih luas dari undang-undang
dasar. Konstitusi adalah yang ditulis dalam suatu naskah
sebagai undang-undang yang tertinggi yang berlaku dalam
suatu negara.

Konstitusi 5/20/18 7
 Lord James Bryce:
“… a constitution as a frame of political society,
organized through and by law, that is to say, one which
in law has stablished permanent institutions with
recognized function and definite rights (CF Strong, 1960).

 C.F. Strong:
“…. a constitution may be said to be a collection of
principles according to which the power of the
government, the rights of governed, and the relations
between the two are adjusted (1960).

Konstitusi 5/20/18 8
Fungsi Konstitusi

Konstitusi berfungsi sebagai landasan


kontitusionalisme (Astim Riyanto, 2009)

Konstitusi berfungsi untuk membatasi kekuasaan


pemerintah sedemikian rupa, sehingga
penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat
sewenang-wenang (Thaib dan Hamidi, 1999)

Konstitusi 5/20/18 9
Lanjutan

Konstitusi berfungsi:
1. membatasi atau mengendalikan kekuasaan penguasa
agar dalam menjalankan kekuasaannya tidak sewenang-
wenang terhadap rakyatnya;
2. memberi suatu rangka dasar hukum bagi perubahan
masyarakat yang dicitacitakan tahap berikutnya;
3. dijadikan landasan penyelenggaraan negara menurut
suatu sistem ketatanegaraan tertentu yang dijunjung
tinggi oleh semua warga negaranya;
4. menjamin hak-hak asasi warga negara.

Konstitusi 5/20/18 10
Menggali Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik tentang
Konstitusi dalam Kehidupan Berbangsa-Negara Indonesia

Mestikah setiap negara memiliki konstitusi?


Jika ya, untuk apa konstitusi diperlukan?
Apakah ada negara yang tidak memiliki
konstitusi? Jika ada, apa yang akan terjadi
dengan kehidupan negara tersebut?

Untuk menjawab pertanyaan-


pertanyaan tersebut kita perlu
memulainya dari penelusuran historis 1. “Status Naturalis” bagaikan serigala
dengan memahami pandangan 2. “Homo homini lupus”
Thomas Hobbes (1588-1879). 3. “Bellum omnium contra omnes”
4. “Factum unionis”
5. “Factum subjectionis”

Konstitusi 5/20/18 11
 Seorang ahli konstitusi berkebangsaan Jepang Naoki
Kobayashi mengemukakan bahwa undang-undang dasar
membatasi dan mengendalikan kekuasaan politik untuk
menjamin hak-hak rakyat. Melalui fungsi ini undang-undang
dasar dapat memberi sumbangan kepada perkembangan dan
pembinaan tatanan politik yang demokratis (Riyanto, 2009).

 Lord Acton: “Power tends to corrupt, and absolute power


corrupts absolutely”. Inilah alasan mengapa diperlukan
konstitusi dalam kehidupan berbangsa-negara Indonesia,
yakni untuk membatasi kekuasaan pemerintah agar tidak
memerintah dengan sewenang-wenang.

Konstitusi 5/20/18 12
KONSTITUSI NKRI

•• 27
27 Des
Des 1949—17
1949—17
•• 18
18 Agt
Agt 1945—27
1945—27 Des
Des 1949.
1949. Agt 1950
Agt 1950

UUD Konstitusi
1945 RIS

UUD UUDS
1945 1950

• Dekrit Presiden, 5 Juli • 17 Agt 1950-5


1959-sekarang Juli 1959

Konstitusi 5/20/18 13
Perubahan Pertama UUD 1945

 Ditetapkan tanggal 19 Oktober 1999 dalam Sidang


Umum MPR (berlangsung tanggal 14-21 Oktober
1999).
 Dalam perubahan pertama itu, MPR mengubah Pasal

5 ayat (1), Pasal 7, Pasal 9, Pasal 13 ayat (2), Pasal 14,


Pasal 15, Pasal 17 ayat (2) dan (3), Pasal 20, dan Pasal
21 UUD 1945.

Konstitusi 5/20/18 14
Perubahan Kedua UUD 1945
 Ditetapkan tanggal 18 Agustus 2000 dalam Sidang
Tahunan MPR tahun 2000 (tanggal 7-18 Agustus 2000).
 Pada sidang tahunan tersebut, MPR mengubah

dan/atau menambah Pasal 18, Pasal 18A, Pasal 18B,


Pasal 19, Pasal 20 ayat (5), Pasal 20A, Pasal 22A, Pasal
22B, Bab IXA, Pasal 25A, bab X, Pasal 26 ayat (2) dan
ayat (3), Pasal 27 ayat (3), Bab XA, Pasal 28A, Pasal
28B, Pasal 28C, Pasal 28D, Pasal 28E, Pasal 28F, Pasal
28G, Pasal 28H, Pasal 28I, Pasal 28J, Bab XII, Pasal 30,
Bab XV, Pasal 36A, Pasal 36B, dan Pasal 36C UUD 1945.

Konstitusi 5/20/18 15
Perubahan Ketiga UUD 1945
 Ditetapkan tanggal 9 November 2001 dalam Sidang Tahunan MPR
Tahun 2001 (tanggal 1-9 Nopember 2001).
 Melalui Sidang Tahunan itu, MPR mengubah dan/atau menambah

Pasal 1 ayat (2) dan (3); Pasal 3 ayat (1), (3), dan (4); Pasal 6 ayat (1)
dan (2); Pasal 6A ayat (1), (2), (3), dan (5); Pasal 7A; Pasal 7B ayat (1),
(2), (3), (4), (5), (6), dan (7); Pasal 7C; Pasal 8 ayat (1) dan (2); Pasal
11 ayat (2) dan (3); Pasal 17 ayat (4); Bab VIIA, Pasal 22C ayat (1), (2),
(3), dan (4); Pasal 22D ayat (1), (2), (3), dan (4); Bab VIIB, Pasal 22E
ayat (1), (2), (3), (4), (5), dan (6), Pasal 23 ayat (1), (2), dan (3); Pasal
23A; Pasal 23C; Bab VIIIA, Pasal 23E ayat (1), (2), dan (3); Pasal 23F
ayat (1) dan (2); Pasal 23G ayat (1) dan (2); Pasal 24 ayat (1) dan (2);
Pasal 24A ayat (1), (2), (3), (4), dan (5); Pasal 24B ayat (1), (2), (3),
dan (4); Pasal 24C ayat (1), (2), (3), (4), (5), dan (6) UUD 1945.

Konstitusi 5/20/18 16
Perubahan Keempat UUD 1945
 Ditetapkan tanggal 10 Agustus 2002 dalam Sidang Tahunan MPR tahun 2002 (tanggal 1-11
Agustus 2002).
 Dalam naskah perubahan keempat ini, MPR menetapkan:
1. UUD Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan perubahan pertama, kedua, dan
ketiga, dan perubahan keempat ini adalah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 dan diberlakukan kembali dengan Dekrit
Presiden pada tanggal 5 Juli 1959 serta dikukuhkan secara aklamasi pada tanggal 22 Juli 1959 oleh
Dewan Perwakilan Rakyat;
2. Penambahan bagian akhir pada perubahan kedua Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 dengan kalimat “Perubahan tersebut diputuskan dalam Rapat Paripurna Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia ke-9 tanggal 18 Agustus 2000 Sidang Tahunan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia dan mulai berlaku pada tanggal ditetapkan;
3. Perubahan penomoran Pasal 3 ayat (3) dan ayat (4) Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 menjadi Pasal 3 ayat (2) dan (3), Pasal 25E Perubahan Kedua
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menjadi Pasal 25A;
4. Penghapusan judul Bab IV tentang Dewan Pertimbangan Agung dan pengubahan substansi Pasal 16
serta penempatannya ke dalam Bab III tentang Kekuasaan Pemerintahan negara;
5. Pengubahan dan/atau penambahan Pasal 2 ayat (1); Pasal 6A ayat (4); Pasal 8 ayat (3); Pasal 11 ayat
(1); Pasal 16; Pasal 23B; Pasal 23D; Pasal 24 ayat (3); Bab XIII; Pasal 31 ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat
(4), dan ayat (5); Pasal 32 ayat (1) dan ayat (2); Bab XIV, Pasal 33 ayat (4) dan ayat (5); Pasal 34 ayat
(1), ayat (2), ayat (3) dan ayat (4); Pasal 37 ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), dan ayat (5); Aturan
Peralihan Pasal I, II, dan III; Aturan Tambahan Pasal I dan II Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.

Konstitusi 5/20/18 17
PROSES PERUBAHAN UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

Tuntutan Reformasi Sebelum Perubahan Latar Belakang Tujuan Perubahan


Perubahan
Antara lain: • Pembukaan Menyempurnakan aturan
• Kekuasaan tertinggi di tangan dasar, mengenai:
• Amandemen UUD 1945 • Batang Tubuh MPR
• Tatanan negara
• Penghapusan doktrin Dwi - 16 bab • Kekuasaan yang sangat besar
pada Presiden • Kedaulatan Rakyat
Fungsi ABRI - 37 pasal • HAM
• Pasal-pasal yang terlalu
• Penegakan hukum, HAM, dan - 49 ayat “luwes” sehingga dapat • Pembagian kekuasaan
pemberantasan KKN - 4 pasal Aturan Peralihan menimbulkan multitafsir • Kesejahteraan Sosial
• Otonomi Daerah - 2 ayat Aturan Tambahan • Kewenangan pada Presiden • Eksistensi negara demokrasi
• Penjelasan untuk mengatur hal-hal dan negara hukum
• Kebebasan Pers penting dengan undang- • Hal-hal lain sesuai dengan
• Mewujudkan kehidupan undang perkembangan aspirasi dan
demokrasi • Rumusan UUD 1945 tentang kebutuhan bangsa
semangat penyelenggara
negara belum cukup
didukung ketentuan
konstitusi

Hasil Perubahan Sidang MPR Kesepakatan Dasar Dasar Yuridis

• Pembukaan • Sidang Umum MPR 1999 • Tidak mengubah Pembukaan • Pasal 3 UUD 1945
• Pasal-pasal: UUD 1945 • Pasal 37 UUD 1945
Tanggal 14-21 Okt 1999 • Tetap mempertahankan
- 21 bab • TAP MPR No.IX/MPR/1999
• Sidang Tahunan MPR 2000 Negara Kesatuan Republik
• TAP MPR No.IX/MPR/2000
- 73 pasal Tanggal 7-18 Agt 2000
Indonesia
• Mempertegas sistem • TAP MPR No.XI/MPR/2001
- 170 ayat
• Sidang Tahunan MPR 2001 presidensiil
- 3 pasal Aturan Peralihan • Penjelasan UUD 1945 yang
- 2 pasal Aturan Tambahan Tanggal 1-9 Nov 2001
memuat hal-hal normatif
• Sidang Tahunan MPR 2002 akan dimasukan ke dalam
Tanggal 1-11 Agt 2002 pasal-pasal
• Perubahan dilakukan dengan
cara “adendum”
Konstitusi 5/20/18 18
NASKAH RESMI UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA
REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
Naskah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 dan diberlakukan
kembali dengan Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959 serta
dikukuhkan secara aklamasi pada tanggal 22 Juli 1959 oleh Dewan
Perwakilan Rakyat (sebagaimana tercantum dalam Lembaran Negara
Nomor 75 Tahun 1959)
Naskah Perubahan Pertama Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 (hasil Sidang Umum MPR Tahun 1999)

Naskah Perubahan Kedua Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia


Tahun 1945 (hasil Sidang Tahunan MPR Tahun 2000)

Naskah Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia


Tahun 1945 (hasil Sidang Tahunan MPR Tahun 2001)

Naskah Perubahan Keempat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia


Tahun 1945 (hasil Sidang Tahunan MPR Tahun 2002)

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Dalam Satu


Naskah (Risalah Rapat Paripurna ke-5 Sidang Tahunan MPR Tahun 2002 Sebagai
Naskah Perbantuan Dan Kompilasi Tanpa Ada Opini)
Konstitusi 5/20/18 19
Dalam sejarah politik hukum di Indonesia, tata urutan
peraturan perundang-undangan ini mengalami beberapa kali
perubahan, namun tetap menempatkan UUD NRI 1945 sebagai
hukum tertinggi.

Konstitusi 5/20/18 20

You might also like