You are on page 1of 71

Kuliah FF II K

Kuliah KOOL
LO G I
6
BUDIDAYA RUMPUT LAUT
DI INDONESIA

FAkultas BiOLOGI

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


PURWOKERTO

Purwokerto, 04 APRIL 2018


PENDAHULUAN
Indonesia mempunyai potensi yang cukup besar sebagai negara
penghasil Rumput laut ------ maka dapat dikembangkan

Ekstensifikasi maupun
Intensifikasi

Jenis Rumput laut yang dibudidayakan -- Potensi Ekonomi


Eucheuma sp, Gracillaria sp, Gelidium sp

Budidaya dapat dilakukan :

A. Laut
B. Tambak
Budidaya ::
Laut. - Tambak
Yang membedakan :
1. Tempat / lokasi

2. Gerakan Air

3. Kadar Garam / Salinitas

4. Kedalaman

5. Substrat/ dasar perairan

6. Nutrisi

7. Herbivor/lumut
Budidaya Rumput Laut
Di Perairan Pantai / Laut

1. Pemilihan lokasi
2. Melakukan uji Coba
3. Persiapan Areal Budidaya
4. Penyediaan Bibit
5. Penanaman Bibit
6. Perawatan Selama Pemeliharaan / Penanaman
7. Pemanenan
8. Pengeringan Hasil Panen
Budidaya Rumput Laut Di Perairan Pantai / Laut

1. Pemilihan lokasi
 Perairan cukup tenang, terlindung dari ombak
Tersedia rumput laut alami
Kedalaman tidak kurang dari 60 cm pada waktu surut
Dasar perairan cocok untuk budidaya
Jauh dari sumber air tawar
Kualitas air - menentukan keberhasilan budidaya (suhu, pH, salinitas
Harus bebas dari predaktor
Lokasi dapat dicapai dengan mudah
Bebas dari bahan pencemaran

2. Melakukan uji Coba


2. Melakukan uji Coba
Beberapa langkah yang perlu diperhatikan adalah :
=Timbang benih rumput laut yang akan ditanam
=Beri nomor atau tanda pada tiap tanaman untuk diikuti pertumbuhannya
=Bersihkan tanaman setiap hari
=Perlakukan tiap tanaman/simpul secara individual/terpisah, dan cegah dari
sengatan matahari secara langsung termasuk kontak langsung dengan air
hujan
=Timbang tanaman setiap minggu atau 15 hari untuk mengetahui tingkat
pertumbuhannya
=Tanaman harus diperiksa secara teratur, bila ada tanaman yang hilang segera
diganti.
=Ikuti pertumbuhan tanaman dengan mengukur pertumbuhan panjang thallus
nya
=Gunakan timbangan yang cukup baik tingkat ketelitiannya untuk mengukur
berat tanaman
=Untuk melihat tingkat pertumbuhan/persentase pertumbuhan harian (PPH)
dapat digunakan rumus :
Berat total - Berat awal
PPH = ----------------------------------- x 100%
Jumlah hari pemeliharaan
budidaya dengan menggunakan spesies
Eucheuma diperlukan lokasi yang memiliki
syarat :
Substratnya harus stabil, dasar perairan terdiri atas campuran
karang mati dan karang kasar, terlindung dari ombak yang kuat dan
umumnya di daerah terumbu karang.

Tempat dan lingkungannya tidak mengalami pencemaran

Perairan dilalui arus tetap sepanjang tahun

Kecepatan arus 20 - 40 meter tiap menit

Jauh dari mulut sungai

Perairan tidak mengandung lumpur dan airnya jernih

Suhu air laut berkisar antara 27-30°C dan bersalinitas antara 30 -


37 permil
budidaya Gracilaria, diperlukan lokasi :

Substrat berlumpur atau lumpur berpasir, selalu


tergenang air laut pada saat surut terendah

Kondisi lingkungan jauh dari bahan pencemar

Salinitas berkisar antara 18 - 32 per mil,


dengan salinitas optimum dalam 25 per mil

Derajat kesamaan (pH) berkisar antara 8 -


8,5 dan suhu 20 - 28°C
3. Menyiapkan area budidaya

a. Bersihkan dasar perairan lokasi budidaya

b. Rakit/tempat/yang telah di siapkan


c. Bersihkan lokasi budidaya dari
herbivora
d. Menyiapkan tempat penampungan benih
yang akan di budidaya
4. Persiapan Bibit

Ciri-ciri bibit Rumput laut yang baik adalah :


-bila dipegang terasa elastis
mempunyai cabang yang banyak dengan ujungnya yang
berwarnakuning kemerah-merahan
mempunyai batang yang tebal dan berat
bebas dari tanaman lainatau benda-benda asing

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan bibit adalah :

bila jaraknya dekat dengan lokasi budidaya, biarkan bibit selalu basah
dengan cara menyiramnya dengan air laut

jangan biarkan bibit terkena air hujan, minyak atau bahan kimia lainnya
setelah tiba di lokasi, segera dimasukkan ke dalam kandang bibit (seed bin)
yang telah disiapkan.
net
5. Penanaman Bibit

a. Bibit disiapkan di lokasi budidaya

b. Tempat / rakit dibuat atau disiapkan

c. Bibit di ikat/disebar pada tempat tsb


d. Bibit yang dikat dengan berat
dan jarak tertentu
6. PERAWATAN

 menyingkirkan semua duri babi yang terdapat di sekitar


ataupun pada tanaman
mengusahakan tanaman bersih dari pengaruh dasar seperti
pasir maupun karang-karang kecil
mengganti tanaman yang hilang dengan tanaman yang baru

 perbaiki jaring maupun tali yang rusak (bila


putus harus disambung sehingga tidak
mengganggu pertumbuhan)
singkirkan semua duri ataupun binatang laut
gantilah tanaman yang kurang sehat/hilang
7. PEMANENAN.

Hal-hal yang harus diperhatikan saat


pemanenan adalah

Sebelum
Panen
Sesudah
Panen
Metode
Budidaya Rumput Laut

1
Metode
Dasar
(Bottom Method)

Metode
3 Budidaya 2
Metode
Metode Lepas Dasar
Apung (Off Bottom
(Floating Method) Method)

copyright@kan06
Metode Dasar
Acak
Beraturan
Metode Dasar
Metode Dasar
Metode Dasar
Metode Dasar
Metode Dasar
Metode Dasar
 Sebar Acak atau beraturan
Tali Tunggal
Jaring rakit

 Biaya yang dibutuhkan tidak terlalu besar karena tida menggunakan media
buatan.
 Penanaman benih dapat dilakukan dengan cara yang mudah dan tidak
membutuhkan banyak waktu.
 Sangat cocok untuk digunakan pada perairan yang dasarnya keras.

 Tingkat produksinya rendah.

 Banyak benih yang hilang karena terbawa oleh arus air atau ombak

 Metode ini tidak baik untuk perairan yang berdasar pasir (lunak).
Metode Lepas Dasar
(Off Bottom Method

Dapat diterapkan pada perairan yang mempunyai dasar berpasir,


berlumpur atau lumpur berpasir.
Mudah untuk melakukan penanaman, pemeliharaan, dan pemanenan
rumput laut.
Tanaman relatif terhindar dari serangan bulu babi.

Material yang digunakan lebih banyak, sehingga biaya


pembuatanya lebih mahal.
Pembuatan alat atau jaring beserta konstruksinya lebih
lama/ memakan waktu.
Metode Lepas Dasar
(Off Bottom Method
Metode Lepas Dasar
(Off Bottom Method
Metode Lepas Dasar
Metode Lepas Dasar
Metode Lepas Dasar
Metode Lepas Dasar
Metode Lepas Dasar
Metode Lepas Dasar

Metoda penanaman Eucheuma pada


sistem lepas dasar berlapis / bertingkat
Metode) A p u n g
(Floating Method
copyright@kan06
Pertumbuhan rumput laut
menjadi lebih baik karena proses Perlu biaya lebih besar
fotosintesis dapat berlangsung dalam pembuatan jaring
dengan baik, sehingga maupun konstruksinya.
produksinya akan lebih tinggi
bila dibandingkan dengan Jumlah material/ nilon
metode sebelumnya.
yang diperlukan lebih
Untuk menghindari hanyutnya
banyak.
rakit, dapat dipergunakan
jangkar atau tiang bambu,
sehingga metode ini dapat Waktu pembuatan
dilakukan pada semua perairan. konstruksi maupun
Tanaman relatif terhindar dari penanaman lebih lama.
serangan hama bulu babi.
Produksi lebih tinggi dari pada
metode yang lain
Beberapa
sistim budidaya:

Sistim Sebar
 Acak
Beraturan

Tali Tunggal
Rakit
Long line

Jaring
Jaring tabung
Jaring Apit
Jaring rakit
 jaring Tubuler
Tali Tunggal
Long line
Rakit
Tali Tunggal
Long line
Rakit
Tali Tunggal
Long line
Tali Tunggal
Long line
Tali Tunggal
Long line
Tali Tunggal
Long line
Tali Tunggal
Long line
Tali Tunggal
Long line
Tali Tunggal
Long line
Tali Tunggal
Rakit
Tali Tunggal
Rakit
Tali Tunggal
Rakit
Jaring
Jaring tabung
Jaring Apit
Jaring rakit
 Jaring Tubuler

Sistim Jaring Tubuler


Jaring Rakit
Jaring Apit
Luas tanaman
Jaring Rakit Terbuka
Jaring bertingkat
Jaring Bertingkat
Jaring Tubuler
Jaring Tubuler
Jaring Tubuler
Jaring Tubuler
Jaring Tubuler
Sistim Jaring
BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI
PERAIRANAN TAMBAK
Salah satu cara pemanfaatan lahan.

 lebih menguntungkan dari pada di laut.

 Secara ekonomis bud R L ditambak lebih


mengguntungkan.
HAL-HAL YG PERLU DIPERHATIKAN --
BUDIDAYA DI TAMBAK:
1.Pemilihan Lokasi
2. Sistim Distribusi air
3.Kontruksi Tambak
4. Persiapan Tanam
5. Penanaman Bibit
6. Perawatan selama / Pemeliharaan
7. Pemanenan
1. Gelombang / arus di dalam tambak tidak terlalu besar

2. Areal pertambakan baiknya melandai (5-10 º)

3.Keadaan pasang surut1.5 – 2.5 m

4. Tersedianya sumber air tawar untuk menurunkan salinitas


5. salinitas 12 - 30 ‰ (25 ‰), pH : 6-9 (6.8-8.2)
oksigen terlarut : 3-8 ppm, kejernihan air cukup

6. Dekat dengan rumah penduduk

7. Dekat dengan jalan raya

8. Jauh dari kawasan industri


Note on seaweeds found
4. KONSTRUKSI TAMBAK
on Galveston’s beaches
• Sargassum natans and
Sargassum fluitans.
a. Bentuk tambak

b. Pematang

c. Pintu air

d. Saluran air
PERSIAPAN TANAMAN

A. Pengolahan tanah
 UREA : 3 kg/ha
1-2 TON ppk kand / ha

B. Persediaan
bibit
Perawatan Selama Pemeliharaan

1. Pengawasan terhadap ketinggian air, suhu, dan


salinitas di tambak --- (2-3 hari sekali.

2. Kedalaman air -- 30-50 cm

3. Pada musim kemarau pergantian air sering dilakukan.

4. Membersikan lumut dan atau kotoran lainnya


maupun herbivor -------- 1 minggu sekali

5. Sampel/ contoh diambil 7 – 10 hari sekali -----


Laju pertumbuhan Harian (PPH) berisar 2.95 – 4.15 %

copyright@kan06
7. Pemanenan

 Rumput Laut Di Panen : 45 – 60 hst

Pemanenan dilakukan secara menyeluruh


dalam satu petak

Pemanenan dilakukan dg cara dipetik

Rumput laut yang di panen dibersihkan dari


lumut dan kotoran lainnya
TERIMA KASIH

You might also like