Professional Documents
Culture Documents
Journal Reading
Journal Reading
Gustiandari Fidhya
1320221131
ABSTRAK
Tujuan Metode Hasil Kesimpulan
31,9% anak usia 6 tahun Asupan yang jarang
Menentukan yang mengkonsumsi buah pada buah dan sayuran
Menguji hubungan persentase anak 6 <1x/hari
selama masa akhir bayi
antara waktu tahun yang dikaitkan dengan
pengenalan & 19,0% mengkonsumsi
mengkonsumsi buah sayuran <1x/hari asupan jarang makanan
frekuensi asupan dan sayuran ini pada usia 6 tahun.
buah dan sayuran <1x/hari dan meneliti anak-anak yang
mengkonsumsi buah Temuan ini menyoroti
pada masa bayi hubungannya dan sayuran <1x/hari pentingnya bimbingan
dengan saat usia 6 dengan asupan selama akhir bayi pemberian makan bayi
tahun pada anak- buah dan sayuran meningkatkan yang mendorong
anak Amerika pada bayi kemungkinan asupan buah-buahan
Serikat. menggunakan mengkonsumsi buah dan sayuran dan
dan sayuran <1x/hari kebutuhan untuk
model regresi memeriksa hambatan
logistik, pada usia 6 tahun
asupan buah dan
mengendalikan Usia pengenalan buah- sayuran pada masa
beberapa kovariat (n buahan dan sayuran bayi.
= 1078). tidak berhubungan
dengan asupan pada
usia 6 tahun.
Buah & sayuran merupakan sumber yang
sangat baik dari nutrisi penting dalam diet Dietary Guidelines for Americans (DGA)
2010 merekomendasikan peningkatan
Termasuk potasium, folat, serat, vitamin A, asupan buah dan sayuran untuk semua anak
vitamin C, vitamin K, dan banyak > 2 tahun di AS
phytochemicals.
• Analisis data dari Studi IFPS II (The Infant Feeding Practices Study)
dan Y6FU (The Year 6-Follow Up)
• Kedua studi dlakukan secara kolaboratif oleh US Food and Drug Administration and
the Center for Disease Control and Prevention
• IFPS II adalah studi longitudinal dengan kohort nasional yang dilakukan dari 2005-
2007 diantara grup besar dari wanita hamil usia >18tahun yang diidentifikasi
melalui pendapat konsumen melalui email dari 500.000 rumah tangga
• Kuesioner dikirim ke peserta penelitian yang memenuhi syarat selama trimester ke
3 dan mendekati bulan sepanjang tahun pertama kehidupan bayi mereka.
Kontak untuk follow
Dari 3083 ibu/bayi yg
2953 memenuhi up attempt dgn email
berpartisipasi survey
syarat untuk Y6FU dan interview via
neonatal IFPS II
telepon
1542 bersedia
1624 berhasil
berpartisipasi dalam
dikontak
studi Y6FU
HASIL PENGUKURAN
Hasil dari frekuensi asupan buah dan sayuran pada usia 6 tahun diperoleh dari Y6FU.
Jawaban untuk 6 item (1 item tentang asupan buah dan 5 item tentang asupan sayuran) dari 28-item
skriner diet disertakan pada kuesioner Y6FU. skriner makanan dimodelkan pada kuesioner skriner diet
National Health and Nutrition Information Survey (NHANES).
Selama 30 hari terakhir berapa kali anak-anak mereka 6 tahun makan berikut:
Ibu melaporkan frekuensi asupan (kali) per hari, minggu, atau bulan. Semua tanggapan dikonversi ke kali
per hari untuk analisis.
Di2 variabel dikotomis dari data tersebut, 1 total asupan buah dan 1 total asupan sayuran
(dijumlahkan dari 5 pertanyaan sayuran). Frekuensi asupan jus buah tidak termasuk dalam asupan
buah total, karena DGA 2010 menekankan pentingnya sumber makanan utuh (segar, beku,
kaleng, dan dikeringkan), daripada jus, karena jus mungkin kurang serat dan kurang nutrisi penting
lainnya.
The American Academy of Pediatrics merekomendasikan 120-180 mL (4-6 ons) jus 100% setiap
hari untuk anak-anak 1 sampai 6 tahun. Asupan kentang goreng dan pizza tidak termasuk dalam
perhitungan asupan sayuran karena kami ingin menilai pilihan yang sayuran sehat.
Kategori hasil untuk total asupan buah dan sayuran pada usia 6 tahun <1x/hari, yang kita gambarkan
sebagai "asupan jarang," dan 1 kali atau lebih sehari.
Kategori ini dipilih karena niat kami untuk memperkirakan kemungkinan frekuensi rendah dari asupan.
Sekali per hari adalah asupan buah median dalam sampel ini (asupan sayuran rata-rata adalah 1,8 kali
sehari).
EKSPOSURE UTAMA
Eksposur utama: frekuensi asupan buah pada akhir masa bayi, usia pengenalan buah, frekuensi
asupan sayur selama akhir bayi, dan usia pengenalan sayuran.
Dieksklusikan jika mereka tidak merespon pada usia 10,5 bulan dan pada usia usia 9 dan 12 bulan (n =
375).
Frekuensi asupan buah dan sayuran pada survei 10,5 bulan dikategorikan sebagai <1x/hari, antara sekali
sehari dan <2x/hari, dan >2x/hari.
Kategori ini dipilih berdasarkan persentil ke-25, ke-50, dan ke-75 buah dan sayuran dalam sampel
penelitian.
Analisis dari usia pengenalan buah-buahan dan sayuran terbatas pada responden yang memiliki data intake buah
dan sayuran, baik untuk kuesioner 10,5 bulan atau pada kedua kuesioner 9 dan 12 bulan.
Kami mengategorikan usia pengenalan 4 bulan, antara 4-8 bulan, dan pada ≥ 8 bulan, berdasarkan rekomendasi
pada saat survei pengenalan makanan padat sebaiknya tidak dilakukan terjadi sebelum 4 bulan dan penelitian
sebelumnya menunjukkan bahwa 90% memperkenalkan buah dan sayuran pada usia 7.5 bulan .
SAMPEL ANALISIS
Kami eksklusikan 6 responden karena data yang hilang pada buah dan sayuran pada
usia 6 tahun, 2 responden karena nilai-nilai yg outlying dari intake buah dan sayuran
pada usia 6 tahun, 375 responden karena data tidak lengkap pada buah dan sayuran
pada masa bayi, dan 81 responden karena data sosiodemografi yang hilang.
Responden yang termasuk dalam sampel analitik yaitu usia ibu yg lebih tua, non-Hispanik
kulit putih, memiliki pendidikan yang lebih, memiliki pendapatan yang lebih tinggi, tidak
menerima manfaat tambahan Program Nutrisi Khusus untuk Wanita, Bayi, dan Anak (WIC),
menikah, dan telah disusui lagi dibandingkan dengan mereka yang dikeluarkan dari analisis.
ANALISIS STATISTIK
Temuan dari kohort nasional, bayi yang jarang mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran pada masa bayi dikaitkan dengan
asupan pada anak-anak konsisten dengan 2 sebelumnya.
Bayi mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran lebih sering selama akhir bayi mungkin telah ditawarkan buah-buahan dan
sayuran lebih sering, membangun preferensi rasa dan ketidak asingan untuk buah-buahan dan sayuran yang berlanjut ke masa
kanak-kanak.
Penelitian telah menunjukkan bahwa paparan berulang untuk makanan meningkatkan penerimaan makanan selama masa bayi.
Satu studi menemukan bahwa neophobia makanan pada anak, penolakan makanan asing, secara independen terkait dengan
rendahnya intake buah dan sayuran pada usia 2 sampai 6 tahun.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa intake buah dan sayuran orangtua berhubungan dengan intake anaknya.
Orang tua yang menawarkan lebih banyak buah dan sayuran untuk anak-anak mereka dapat menjadi contoh perilaku diet sehat
mereka sendiri, yang dikenal untuk mempengaruhi asupan makanan sehat anak-anak.
Sebuah studi oleh Cooke et al menunjukkan bahwa usia pengenalan buah dan usia saat pengenalan sayuran itu berbanding
terbalik dengan frekuensi asupan buah pada anak usia dini dan frekuensi asupan sayuran pada anak usia dini, meskipun
besarnya asosiasi yang kecil (buah , r = 20,13, P, 0,005, sayuran, r = 20,10, P, 05)
Kami tidak menemukan hubungan baik usia pengenalan intake buah atau sayuran pada usia 6 tahun. Analisis sensitivitas usia
menggunakan kategori < 4 bulan, 4 sampai 6 bulan, dan > 6 bulan menghasilkan temuan yang konsisten
Status Menyusui mungkin berperan dalam asupan makanan, karena bayi yang terekspos rasa setelah lahir, tapi sebelum makanan pendamping ASI,
melalui susu. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ibu bayi yang mendapat ASI lebih mungkin untuk menerima makanan baru sekali makanan
pendamping diperkenalkan , berpotensi karena rasa bervariasi ditemukan dalam ASI dibandingkan dengan rasa konsisten formula.
Penelitian oleh Perrine et al dalam suplemen ini melaporkan hubungan positif antara durasi menyusui dan eksklusivitas dan buah dan sayuran pada
usia 6 tahun, mengendalikan kovariat. Dalam penelitian kami, modal utama kami menilai hubungan antara bayi dan asupan anak buah dan sayuran
tetap signifikan termasuk durasi menyusui.
Hasil ini menunjukkan hubungan independen antara frekuensi asupan buah dan sayuran selama masa bayi dan anak usia dini
- IFPS II adalah
kelebihan
studi longitudinal
nasional terbesar
- Penelitian ini tidak mewakili
kekurangan
ibu-bayi pada nasional dan populasi
praktik minoritas kurang terwakili.
pemberian - Data tindak lanjut 6 tahun
yang tersedia di 52% dari
makan bayi. anak-anak yang berpartisipasi
dalam studi adalah bayi,
- Informasi diet mengurangi keterwakilan
rinci dikumpulkan kumpulan data yang terkait
- Penelitian ini tidak memiliki
hampir setiap informasi tentang asupan
bulan selama makanan antara usia 1 dan 6
tahun,
masa bayi
- Model skriner diet NHANES
- Pola makan yang telah diuji secara
kognitif pada orang dewasa,
dinilai ulang pada tetapi belum divalidasi untuk
usia 6 tahun digunakan pada anak-anak.
dengan - Studi ini menggunakan
skriner frekuensi, tidaklah
menggunakan mungkin untuk menentukan
instrumen pada hubungan antara porsi buah
dan sayuran yang dikonsumsi
kuesioner skriner pada akhir masa bayi dan
diet NHANES. porsi buah dan sayuran yang
dikonsumsi pada usia 6
tahun.
KESIMPULAN
• Abstrak yang ditulis sudah cukup menggambarkan isi jurnal dan mudah
dipahami.
• Namun jumlah kata yang digunakan lebih dari 200 kata.
LATAR BELAKANG/PENDAHULAN
• Variabel penelitian
• Dependen : usia ibu, ras/etnis, pendidikan ibu, rasio pendapatan ibu,
penerimaan WIC, status perkawinan, urutan kelahiran anak, jenis
kelamin bayi, BBL, usia kehamilan, durasi menyusui.
• Independen : Pemberian asupan buah dan sayuran
PROSEDUR PENELITIAN