You are on page 1of 15

Marasmus,

Kwashiorkor,
Marasmus – Kwashiorkor
• Anamnesis
Dasar
• Pemeriksaan Fisik Diagnosis
Sifat yang Marasmus Kwarsiorkor
membedakan
Faktor Penyebab Kekurangan kalori Kekurangan protein
(utama) dan protein (terutama) dan kalori

Lama perkembangan Beberapa bulan – Beberapa minggu


tahun
Tanda fisik Kurus, atrofi otot Biasa
Penurunan BB Ada Tidak ada / sedikit
sekali
Edema Ada Tidak ada
Rambut Normal Mudah di cabut,
rambut jagung
Albumin, serum, Normal Rendah
transferrin/prealbumi
n
- perbedaan -
Pengobatan KWASHIORKOR
1. Diitetik
 Tujuan : makanan TKTP = 1½ x kebutuhan normal
0-3 thn = 150-175 kcal/kg BB/hr
 Bertahap 1½ - 2 x normal
Mgg I : - Fase stabilisasi
 ½ TKTP
 Kalori 80 % kal. normal
Mgg II : - Fase transisi
 1 – 1½ TKTP
 Kalori 100-150 % normal
Mgg III : - Fase rehabilitasi
 1½ – 1 TKTP
 Kalori 150-175 % normal
 Makanan sesuai keadaan sal. cerna (intoleransi
laktose/malabsorpsi lemak)
 Dalam bentuk mudah diterima
Bila perlu per sonde, nutrisi parenteral
2. Suplementasi vitamin & mineral
Vitamin : • Vit. A oral dosis tinggi
- 200.000 SI > 1 thn
- 100.000 SI 6 bln – 1 thn
- 50.000 SI < 6 bln
• Vit. D + B kompleks + C
Mineral :
• KCl : Minggu I : 2-4 mEq/kgBB/hr
Minggu II + III : 1-2 mEq/kgBB/hr
1 mEq = 75 mg
• MgCl2 : 2-3 mEq/kgBB/hr, 2-3 mgg
• Zn Sulfat : 1 mg/kgBB/hr
• Fe bila ada anemia def. Fe  3 mg/kgBB/hr Fe
elemental/peroral dimulai minimal 1 mgg bebas
diare
• Chek glukose darah sejak MRS
• Cairan ReSoMal
3. Berantas infeksi/infestasi, dll

• Sal. napas, THT, saluran kemih, saluran cerna

• Sepsis

• Hipotermi, hipoglikemi

4. Penyuluhan gizi + kesehatan

Penyebab kematian

 Diare dehidrasi + ggn keseimbangan elektrolit

 Infeksi berat/sepsis

 Hipotermi, hipoglikemia

 Gagal jantung, koma


Pengobatan MARASMUS
Laboratorium : Pengobatan :

 Protein serum  Prisnsip sama kwashiorkor


normal/subnormal  Bila tak ada diare, TKTP
 Anemia tdk ada/ringan. Bila penunh mgg I
berat  ankilostomiasis,  KCl : mgg I : 2-4
amubiasis mEq/kgBB/hr
 Kadar enzim pencernaan mgg II + III : 1-2
normal mEq/kgBB/hr
 Biopsi hati/pankreas tak ada
kelainan
Pencegahan
• Penundaan penyapihan pada pasien oleh ibunya
• Memberikan menu yang seimbang pada asupan gizi
• Peran posyandu, puskesmas dalam pendeteksian pasien
gizi buruk
• Pemantauan yang teratur (pada daerah yang endemis
kurang gizi) dengan melakukan penimbangan BB tiap bulan
• Pemberian Imunisasi
• Penyuluhan gizi
• Pemberian makanan tambahan bergizi
• Pemberian (ASI) yang merupakan energi paling baik,
sampai umur 2 tahun
• Pencegahan penyakit infeksi dengan meningkatkan
kebersihan lingkungan atau perorangan
• Mengikuti KB untuk mencegah kehamilan terlalu kerap
Pengobatan
MARASMUS–KWASHIORKOR
A. Prinsip dasar pengobatan rutin Marasmus Kwashiokor (10 langkah
utama).
1. Penanganan hipoglikemi
2. Penanganan hipotermi
4. Penanganan dehidrasiKoreksi gangguan keseimbangan elektrolit
5. Pengobatan infeksi
6. Pemberian makanan
7. Fasilitasi tumbuh kejar
8. Koreksi defisiensi nutrisi mikro
9. Melakukan stimulasi sensorik dan perbaikan mental
10. Perencanaan tindak lanjut setelah sembuh
B. Pengobatan penyakit penyerta
• Defisiensi vitamin A
• Dermatosis
• Parasit/cacing
• Tuberkulosis

C. Kegagalan pengobatan
Kegagalan pengobatan tercermin pada angka
kematian dan kenaikan berat badan tidak
adekuat pada fase rehabilitasi
D. Penderita pulang sebelum rehabilitasi tuntas
• Dirumah harus diberi makanan tinggi energi (150
Kkal/kgBB/hari) dan tinggi protein (4-6
gr/KgBB/hari).
• Beri anak makanan yang sesuai (energi atau
protein) dengan porsi paling sedikit 5 kali sehari
• Makanan selingan diantara makanan utama
• Suplementasi vitamin dan mineral/elektrolit
• Teruskan ASI.
E. Tindakan pada kegawatan
Syok  cairan intravena

Cairan intravena : Dekstrosa 5 % : NaCl 0,9 %


(1:1) atau larutan Ringer dengan kadar
dekstrose 5 % sebanyak 15 ml/KgBB dalam
satu jam pertama. Evaluasi setelah 1 jam.

You might also like