You are on page 1of 97

ISO, KARS, DAN JCI

By :
- Gita Kurniasih
- Hafsah Nur Shodrina
- Ratna Fatinah

Poltekkes Jakarta II
ISO
(International Organization
for Standardization)
◂ ISO atau Organisasi Standar Internasional dapat didefinisikan
sebagai suatu asosiasi global yang terdiri dari badan-badan
standardisasi internasional yang beranggotakan tidak kurang
dari 140 negara.
◂ ISO merupakan suatu organisasi di luar pemerintahan (Non-
Government Organization/NGO) yang berdiri sejak tahun 1947.
◂ Misi dari ISO adalah untuk mendukung pengembangan
standardisasi dan kegiatan-kegiatan terkait lainnya dengan
harapan untuk membantu pengembangan kerjasama secara
global di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan kegiatan
ekonomi.
◂ Kegiatan pokok ISO adalah menghasilkan kesepakatan-
kesepakatan internasional yang kemudian dipublikasikan
sebagai standar internasional.

3
◂ Dalam menetapkan suatu standar tersebut
mereka mengundang wakil anggotanya dari 130
negara untuk duduk dalam Komite Teknis (TC),
Sub Komite (SC) dan Kelompok Kerja (WG).
Peserta ISO termasuk satu badan standar nasional
dari setiap negara dan perusahaan-perusahaan
besar. Badan Standar Nasional di Indonesia
disebut BSN.
◂ ISO bekerja sama dengan Komisi Elektroteknik
Internasional (IEC) yang bertanggung jawab
terhadap standardisasi peralatan elektronik.
4
Jenis – Jenis ISO

5
ISO 22000 (Food Safety
Management System)
ISO 22000 merupakan standar yang
dikeluarkan oleh International
Organization for Standardization pada
tahun 2005, yang berkaitan dengan
masalah food safety. Standar ini
ditujukan kepada organisasi-organisasi
yang berada dalam rantai makanan,
supaya terdapat standar internasional
yang harmonis

6
ISO 22000 (Food Safety
Management System)
Standar ISO 22000 menggabungkan prinsip-
prinsip Sistem Analisis Bahaya dan
Pengendalian Titik Kritis (HACCP) dan langkah-
langkah penerapan yang dikembangkan oleh
Codex Alimentarius Commission (CAC).
Dengan menggunakan persyaratan yang
dapat diaudit, standar ini mengkombinasikan
rencana HACCP dengan program PRP/
Program prasyarat dasar (prerquisite program)

7
◂ Tujuan ISO 2000:
Tujuannya adalah untuk menyediakan
satu standar yang dikenal secara
internasional untuk sistem
manajemen keselamatan pangan
yang dapat diterapkan dalam produk
pangan

8
Manfaat ISO 2000:
 Menjamin keamanan produk yang
dihasilkan industri
 Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan
pelanggan
 Meningkatkan produktivitas dan efisiensi
organisasi
 Meningkatkan kualitas sumber daya
manusia

9
Syarat ISO 22000:
 Komunikasi interaktif
 Manajemen sistem
 Program prasyarat dasar (prerquisite
program; PRP)
 Prinsip-prinsip HACCP

10
Syarat ISO 22000
◂ Komunikasi Interaktif
Komunikasi di seluruh rantai pangan sangat penting
untuk memastikan bahwa semua bahaya keamanan
pangan yang relevan diidentifikasi dan dikendalikan
secara cukup pada setiap tahapan rantai pangan. Hal ini
menyiratkan perlunya komunikasi antar organisasi hulu
dan hilir yang ada dalam rantai pangan. Komunikasi
dengan pelanggan dan pemasok mengenai bahaya
tertentu dan tindakan pengendaliannya akan
membantu menjelaskan persyaratan pelanggan dan
pemasok (contohnya yang berhubungan dengan
kelayakan dan kebutuhan akan persyaratan serta
dampaknya pada produk akhir).
11
Syarat ISO 22000
◂ Manajemen Sistem
Sistem keamanan pangan yang paling efektif
ditetapkan, dioperasikan dan dimutakhirkan dalam
kerangka sistem manajemen yang terstruktur dan
dipadukan ke dalam keseluruhan kegiatan manajemen
organisasi yang ada. Hal Ini memberikan manfaat
maksimum bagi organisasi dan pihak-pihak terkait.
Standar ini telah diselaraskan dengan standar ISO 9001
untuk meningkatkan kesesuaian di antara kedua
standar tersebut.

12
Syarat ISO 22000
Standar ISO 22000 dapat diterapkan secara independen
terhadap standar sistem manajemen lainnya.
Implementasinya dapat diselaraskan atau diintegrasikan
dengan persyaratan sistem manajemen yang ada,
disamping itu organisasi dapat memanfaatkan sistem
manajemen yang ada untuk menetapkan sistem
manajemen keamanan pangan yang sesuai dengan
persyaratan standar ini.

13
Syarat ISO 22000
◂ Program Prasyarat Dasar (Prerequisite Program;PRP)
dan Prinsip HACCP
Standar ISO 22000 menggabungkan prinsip-prinsip
Sistem Analisis Bahaya dan Pengendalian Titik Kritis
(HACCP) dan langkah-langkah penerapan yang
dikembangkan oleh Codex Alimentarius Commission
(CAC). Dengan menggunakan persyaratan yang dapat
diaudit, standar ini mengkombinasikan rencana HACCP
dengan program PRP.

14
Syarat ISO 22000

Analisis bahaya merupakan kunci sistem manajemen keamanan


pangan yang efektif, mengingat analisis bahaya dapat
membantu mengorganisasikan pengetahuan yang
diperlukan untuk menetapkan tindakan pengendalian yang
efektif. Standar ini mensyaratkan bahwa semua bahaya yang
mungkin timbul dalam rantai pangan, termasuk bahaya yang
terkait dengan jenis proses dan fasilitas yang digunakan,
dapat diidentifikasi dan dikaji. Dengan demikian, standar ini
memberikan cara untuk menetapkan dan membuktikan
mengapa bahaya tertentu perlu dikendalikan oleh organisasi
dan mengapa yang lainnya tidak.

15
Cara mendapatkan ISO : 22000

◂ Aplikasi permohonan pendaftaran dilakukan


dengan melengkapi kuesioner SMKP (Sistem
Manajemen Keamanan Pangan) Audit ISO
22000 dilaksanakan oleh NQA dengan dua
tahapan utama, yang dikenal sebagai Audit
Sertifikasi Awal
◂ Permohonan pendaftaran disetujui oleh NQA,
berikut tahapan selanjutnya harus dilakukan
oleh klien. Pemeliharaan sertifikasi
dikonfirmasikan melalui program Audit
pengawasan (surveilans) tahunan dan proses
sertifikasi ulang setelah tiga tahun masa 16
Langkah Implementasi
1. Bentuk Tim FSMS :
Tim ini akan merancang dan mengembangkan
FSMS dan berperan aktif dalam sistem manajemen
berkelanjutan.
2. Bentuk tim manajemen
Tim ini akan aktif pada perancangan dan pengembangan
sistem serta penerapannya dalam kegiatan sehari-hari. Tim
Manajemen akan bertindak sebagai tim inti , membagi
tanggung jawab, menyediakan sumber daya dan
mengkoordinasikan kegiatan.

17
Langkah Implementasi
Bentuk Tim Manajemen :
Tim Manajemen dapat membuat tim kerja yang
bekerja pada proses khusus yang dibutuhkan
dalam dokumentasi FSMS.
◂ Tiap tim kerja akan mengevaluasi proses yang ada
dan persyaratan yang diperlukan.
◂ Proses baru atau yang dimodifikasi akan dibuat,
didokumentasikan dan dikirim ke tim
manajemen untuk di review dan disetujui.
◂ Setelah tim kerja merancang dan
mendokumentasikan proses. Latih seluruh
karyawan yang terlibat dalam proses untuk
melaksanakan proses tersebut 18
Langkah Implementasi
Bentuk Tim Manajemen :
◂ Bila semua proses telah dijalankan, lakukan internal audit dan
tinjauan manajemen.
◂ Gunakan informasi dari internal audit dan management review
untuk melakukan improvement FSMS. Terapkan sistem dalam
kurun waktu tertentu guna mengumpulkan bukti untuk audit
sertifikasi.
◂ Pastikan semua karyawan telah di training ISO 22000
◂ Lakukan audit sertifikasi.

19
AKREDITASI
Rumah Sakit
Program Peningkatan Mutu Eksternal
◂ UU No 44 Th 2009 Pasal 40 : “Dalam upaya
meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit wajib
dilakukan akreditasi secara berkala minimal 3 (tiga)
tahun sekali. Program akreditasi rumah sakit di
Indonesia dimulai pada tahun 1996 merupakan
pelaksanaan dari Sistem Kesehatan Nasional (SKN).
Pada SKN dijelaskan bahwa akreditasi rumah sakit
adalah penilaian terhadap mutu dan jangkauan
pelayanan rumah sakit secara berkala yang dapat
digunakan untuk penetapan kebijakan pengembangan
atau peningkatan mutu.”

21
Tujuan Pengembangan RS

◂ Melindungi masyarakat dalam bentuk


akuntabilitas publik
◂ Memacu perbaikan internal rumah sakit melalui
feedback ke rumah sakit dan internal benchmark
◂ Sebagai mekanisme pemberian reward dan
penyediaan konsultan
◂ Menciptakan iklim transparansi dan kompetisi
yang sehat dalam mencapai misi kesehatan prima
◂ Tujuan benchmark antar rumah sakit.
22
Tujuan Akreditasi RS
◂ Memberikan pengakuan dan penghargaan kepada
rumah sakit yang telah mencapai tingkat pelayanan
kesehatan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
◂ Memberikan jaminan kepada petugas rumah sakit
bahwa semua fasilitas, tenaga dan lingkungan yang
diperlukan tersedia, sehingga dapat mendukung upaya
penyembuhan dan pengobatan pasien dengan sebaik-
baiknya
◂ Memberikan jaminan dan kepuasan kepada customers
dan masyarakat bahwa pelayanan yang diberikan oleh
rumah sakit diselenggarakan sebaik mungkin.

23
Manfaat Akreditas bagi RS
◂ Akreditasi menjadi forum komunikasi dan konsultasi antara rumah sakit
dengan lembaga akreditasi yang akan memberikan saran perbaikan untuk
peningkatan mutu pelayanan rumah sakit
◂ Melalui self evaluation, rumah sakit dapat mengetahui pelayanan yang
berada di bawah standar atau perlu ditingkatkan
◂ Penting untuk penerimaan tenaga
◂ Menjadi alat untuk negosiasi dengan perusahaan asuransi kesehatan
◂ Alat untuk memasarkan (marketing) pada masyarakat.
◂ Suatu saat pemerintah akan mensyaratkan akreditasi sebagai kriteria
untuk memberi ijin rumah sakit yang menjadi tempat pendidikan tenaga
medis/ keperawatan
◂ Meningkatkan citra dan kepercayaan pada rumah sakit.

24
◂ Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) merupakan badan independen
yang dibentuk oleh pemerintah yang bertugas untuk melakukan
proses akreditasi RS diseluruh Indonesia.
◂ Berdasarkan data yang diperoleh dari website Departemen Kesehatan
Indonesia diketahui bahwa jumlah RS yang ada di Indonesia
berjumlah sekitar 2415RS (Depkes, 2015), sedangkan RS yang telah
terakreditasi oleh KARS berjumlah sekitar 78RS, sementara layanan RS
sangat berpengaruh pada kenyamanan, keselamatan dan
kepercayaan pasien terhadap RS.
◂ KARS adalah organisasi penyelenggara akreditasi yang bersifat
fungsional, non struktural, independen dan bertanggung jawab
kepada Menteri.
◂ Tugas KARS ialah melakukan perencanaan, pelaksanaan,
pengembangan dan pembinaan di bidang akreditasi rumah sakit
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan perkembangan akreditasi
internasional

26
Fungsi KARS
◂ Perumusan kebijakan dan tata laksana akreditasi rumah sakit
◂ Penyusunan rencana strategi akreditasi rumah sakit
◂ Mengangkat dan memberhentikan tenaga surveyor
◂ Menetapkan statuta KARS dan dan aturan internal pelaksanaan
survei akreditasi
◂ Penetapan status akreditasi dan penerbitan sertifikasi akreditasi
◂ Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di bidang akreditasi
dan mutu layanan rumah sakit
◂ Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang
akreditasi.

27
Metode pada program akreditasi
• rumah sakit menilai diri
survei pra sendiri (self assessment)
setelah menerima kuesioner
akreditasi pra akreditasi

• survei dilakukan oleh surveyor


survei yang ditugaskan oleh KARS
akreditasi
28
Kategori Surveyor

Surveyor
administrasi
melakukan survei terhadap administrasi dan
manajemen, rekam medik, pelayanan farmasi
dan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
Surveyor melakukan survei terhadap pelayanan medis,
medik
pelayanan gawat darurat, pelayanan radiologi,
pelayanan laboratorium dan pelayanan kamar operasi

Surveyor
keperawatan
melakukan survei pada pelayanan keperawatan,
pengendalian infeksi nosokomial dan pelayanan
perinatal risiko tinggi
29
Persiapan survey KARS

Persiapan survei akreditasi dimulai setelah Komisi


Akreditasi Rumah Sakit (KARS) menerima surat
permohonan untuk dilakukan survei akreditasi
rumah sakit dan isian lengkap Berkas Permohonan
Survei Akreditasi Rumah Sakit. Berkas Permohonan
Survei Akreditasi Rumah Sakit dapat diunduh dari
web site KARS (www.kars.or.id), di mana kedua belah
pihak (rumah sakit dan KARS) membuat persiapan
untuk pelaksanaan survey

30
Pelaksanaan survey akreditasi

Suvey akreditasi dilaksanakan berdasarkan


permohonan rumah sakit yang
bersangkutan, rencana kerja Dinas
Kesehatan Propinsi dan KARS. Survei
dilaksanakan secara bertahap dimulai dari
tingkat dasar untuk 5 (lima) pelayanan,
tingkat lanjut untuk 12 (dua belas)
pelayanan dan tingkat lengkap untuk 16
(enam belas) pelayanan.
31
Langkah – langkah pelaksanaan
survey
◂ Pembukaan pertemuan.
◂ Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien dan MDGs.
◂ Perencanaan survei.
◂ Telaah dokumen.
◂ Verifikasi dan masukan.
◂ Telaah rekam medis pasien secara tertutup (pasien sudah
pulang).
◂ Kunjungan ke area pelayanan pasien yang dipandu oleh
kegiatan telusur.
◂ Kegiatan survei yang terarah (terfokus/di luar rencana;
karena ada temuan).
◂ Telaah dari lingkungan; bangunan; sarana dan prasarana.
◂ Wawancara dengan pimpinan (beberapa jenjang).
◂ Persiapan surveior membuat laporan.
◂ Pertemuan penutup survei dengan pimpinan (exit
conference) 32
Jadwal waktu survey

Lama Survei : 2 Lama Survei : 4 Lama Survei : 4


s.d 3 hari hari hari
Jumlah Surveior : Jumlah Surveior : Jumlah Surveior :
3 orang (1 orang 3 orang (1 orang 4 orang (1 orang

Survey Akreditasi Tingkat

Survey Akreditasi Tingkat


Survei Akreditasi Tingkat
Dasar (5 pelayanan)

Lengkap (16 pelayanan)


Lanjut (12 pelayanan)
surveior surveior surveior
Administrasi, 1 Administrasi, 1 Administrasi, 2
orang surveior orang surveior orang surveior
Medis dan 1 Medis dan 1orang Medis dan 1
orang surveior surveior orang surveior
Keperawatan) Keperawatan. Keperawatan)

33
Ketentuan kelulusan

Proses akreditasi terdiri dari kegiatan survei


oleh Tim Surveior dan proses pengambilan
keputusan kelulusan akreditasi oleh Ketua
KARS, melalui Tim Penilai Laporan Survei
Akreditasi Rumah Sakit

34
Bab yang diakreditasi

◂ Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit


◂ Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
◂ Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)
◂ Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
◂ Millenium Development Goals (MDGs)
◂ Akses Pelayanan dan Kontinuitas pelayanan (APK)
◂ Asesmen Pasien (AP)
◂ Pelayanan Pasien (PP)
◂ Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
◂ Manajemen Penggunaan Obat (MPO)
◂ Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)
◂ Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS)
◂ Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
◂ Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan (TKP)
◂ Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
35
Kriteria Kelulusan
◂ Akreditasi Tingkat Dasar ◂ Akreditasi Tingkat Madya
◂ RS mendapat sertifikat akreditasi ◂ RS mendapat sertifikat tingkat
tingkat dasar bila hanya 4 (empat) madya bila 8 (delapan) bab
bab yang mempunyai nilai diatas mendapat nilai 80% dan nilai 7
80% dan 11 (sebelas) bab lainnya (tujuh) bab lainnya minimal diatas
minimal nilainya diatas 20% Bila nilai 20% Bila nilai dari 7 (tujuh) bab
dari 11 bab lainnya ada yang diatas lainnya ada yang diatas 60% maka
60% makar umah sakit dapat : rumah sakit dapat:
◂ dilakukan remedial (re-survei) 3 – 6 ◂ dilakukan remedial (re-survei) 3 – 6
bulan lagi, pada 11 bab lainnya yang bulan lagi, pada 7 (tujuh) bab lainnya
nilainya diatas 60 %. yang nilainya diatas 60 %.
◂ Bila keberatan dilakukan remedial, ◂ Bila keberatan dilakukan remedial,
maka status akreditasi tingkat dasar maka status akreditasi tingkat
dapat ditetapkan. Madya dapat ditetapkan.

36
Kriteria Kelulusan
◂ Akreditasi Tingkat Utama ◂ Akreditasi Tingkat
◂ RS mendapat sertifikat akreditasi Paripurna
tingkat utama bila ada 12 (dua belas) ◂ RS mendapat sertifikat akreditasi
bab mempunyai nilai minimal 80% tingkat paripurna bila setiap bab
dan 3 (tiga) bab lainnya minimal
dari standar akreditasi rumah sakit
diatas 20% Bila nilai bab yang
mempunyai nilai minimal 80 %.
lainnya diatas 60% maka rumah
sakit dapat mengajukan Re- survei ◂ Rumah sakit yang mendapat
(Remedial) Bila nilai dari 3 (tiga) bab status akreditasi Dasar, Madya,
lainnya ada yang diatas 60% maka atau Utama, pada waktu dilakukan
rumah sakit dapat : dilakukan akreditasi ulang 3 (tiga) tahun lagi,
remedial (re-survei) 3 – 6 bulan lagi, harus terjadi peningkatan status
pada 3 (tiga) bab lainnya yang akreditasinya dari akreditasi
nilainya diatas 60 %. pertama.
◂ Bila keberatan dilakukan remedial,
maka status akreditasi tingkat
utama dapat ditetapkan.

37
Pelaporan dan keputusan hasil survey
akreditasi RS
◂ Setelah survei dilakukan, maka surveior wajib membuat
laporan dengan format yang sudah ditetapkan KARS.
Laporan dikirim dengan e-mail ke KARS paling lambat 1
(satu) minggu setelah survei dilakukan.
◂ Laporan hasil survei akreditasi akan di telaah oleh Tim
Penilai yang dibentuk oleh Ketua KARS.Berdasarkan
hasil telaah, Tim penilai mengusulkan status survei
akreditasi kepada Ketua KARS dan kemudian Ketua
KARS menerbitkan sertifikat kelulusan akreditasi
berdasarkan usulan dari Tim Penilai

38
Publikasi akreditasi
◂ Setelah rumah sakit menerima pemberitahuan tentang
keputusan akreditasi, rumah sakit dapat
mempublikasikan pencapaian akreditasi ini kepada
masyarakat, media massa, pihak asuransi (third-party
payers), dan sumber rujukan rumah sakit. Untuk
keperluan publikasi, rumah sakit dapat menggunakan
logo dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit.
◂ Setiap hasil keputusan status akreditasi rumah sakit oleh
KARS dilaporkan ke Kementerian Kesehatan untuk di
publikasikan sesuai ketentuan berlaku

39
Indikator KARS

Terpenuhi Lengkap Terpenuhi Sebagian Tidak Terpenuhi


(Skor 10) (Skor 5) (Skor 0)
Bila rumah sakit dapat Bila rumah sakit dapat bila rumah sakit hanya
memenuhi elemen memenuhi elemen dapat memenuhi
penilaian tersebut minimal penilaian tersebut antara elemen penilaian tersebut
80 % 20 – 79 % kurang dari 20 %

40
41
JCI (Joint
Commission
International)
Joint Commission International (JCI)
merupakan lembaga akreditasi
internasional yang berwenang melakukan
akreditasi. Kementerian Kesehatan
menetapkan JCI sebagai lembaga atau
badan yang dapat melakukan akreditasi
rumah sakit bertaraf Internasional yang
ditetapkan dalam Keputusan Menkes No.
1195/MENKES/SK/VIII/2010.

43
Joint Commission International (JCI)
Akreditasi Rumah Sakit

•Gambaran Umum :
Persyaratan untuk disurvei
•Mempunyai ijin operasional
•Bersedia dan siap bertanggung jawab
meningkatkan kualitas rawatan dan layanannya.

44
Persyaratan yang diperlukan Untuk
Survei

Semua instansi kesehatan dapat mengajukan akreditasi jika


memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Sebuah organisasi harus berstatus sebagai organisasi penyedia
layanan kesehatan di sebuah Negara dan terdaftar (jika
diperlukan).
2. Organisasi bersedia bertanggungjawab untuk meningkatkan
kualitas pelayanan dan layanannya.
3. Organisasi menyediakan pelayanan menggunakan standar JCI.

45
Persyaratan yang diperlukan Untuk
Survei

Ada 3 syarat yang harus dipenuhi oleh rumah sakit pendidikan :


◂ Rumah sakit yang mengajukan harus diorganisasi atau secara
administratif berhubungan dengan pendidikan kedokteran.
◂ Rumah sakit pemohon adalah tempat utama untuk pendidikan
mahasiswa kedokteran dan spesialisasi medis residensi dari
sekolah kedokteran dicatat dalam kriteria nomor sebelumnya
(nomor 1).
◂ Rumah sakit pemohon melakukan penelitian yang bersifat
akademis maupun komersial yang berhubungan dengan
manusia dengan melibatkan pasien rumah sakit.
46
Maksud dan Tujuan survei akreditasi

• Menilai sejauh mana rumah sakit memenuhi standar dan pernyataan


tujuan standar JCI
• Survei evaluasi rumah sakit berdasarkan :
1. Wawancara dengan staf dan pasien dan informasi lesan lainnya.
2. Pengamatan setempat oleh pelaku survei mengenai proses perawatan
pasien.
3. Kebijakan, prosedur, pedoman praktik klinik dan dokumen lain yang
disediakan rumah sakit.
4. Hasil penilaian diri sebagai bagian dari proses akreditasi

47
Ruang lingkup survei akreditasi

• Seluruh fungsi rumah sakit yang terkait dengan


standar dan seluruh penatalaksanaan perawatan
pasien.
• Standar yang berlaku dipilih JCI dari buku pedoman
ini didasarkan pada lingkup layanan yang tersedia
dirumah sakit yang mendaftar untuk disurvei.

48
Cara Mengajukan akreditasi Prasurvei

• Melengkapi dan mengajukan aplikasi untuk


disurvei
• Dokumen informasi tentang rumah sakit,
termasuk kepemilikan, demografi, jenis dan
banyaknya layanan yang diberikan baik
secara langsung, berdasarkan kontrak
maupun berdasarkan pengaturan lainnya.

49
Aplikasi untuk survei

• Mendiskripsikan rumah sakit yang mencari akreditasi


• Memuat seluruh catatan resmi dan laporan tentang
lisesnsi, peraturan, atau badan pemerintah lainnya yang
relevan
• Memberikan juga wewenang kepada JCI untuk
mendapatkan setiap catatan dan laporan tentang rumah
sakit yang tidak dimiliki oleh rumah sakit tersebut.

50
◂ Bila sudah lengkap dan disetujui baik oleh
JCI maupun pemohon, disusunlah pernyataan
hubungan kerja antara keduanya.

51
Hasil survei Akreditasi

• Akreditasi
Seluruh standar dipenuhi dan mencapai skor angka
minimal standar dan menerima sertifikat penghargaan
• Ditolak
Jika terdapat standar yang tidak dipenuhi dan tidak
mencapai skor minimal.

52
Hasil survei Akreditasi
DITOLAK

Jika JCI mengetahui organisasi gagal memenuhi satu


atau lebih dari persyaratan di atas kebijakan ini,
organisasi akan awalnya dihubungi untuk
membahas situasi dan persyaratan dengan staf JCI
Akreditasi. Para pemimpin organisasi akan
diingatkan bahwa kurangnya kepatuhan dengan
kebijakan bisa menempatkan mereka dalam
kategori administratif yaitu berisiko untuk akreditasi
ditolak, seperti yang dinyatakan dalam kebijakan
itu.
53
Hasil survei Akreditasi
DITOLAK

Jika organisasi terus tidak memenuhi persyaratan, staf


akan menempatkan organisasi di risiko pada untuk
akreditasi ditolak / kategori sertifikasi dan
keputusan akreditasi atau sertifikasi mereka akan
ditinjau oleh Komite Akreditasi untuk menentukan
hasilnya.

54
Akreditasi dan Sertifikasi Biaya Kebijakan

◂ Akreditasi dan sertifikasi biaya survei didasarkan


pada beberapa faktor, termasuk volume dan jenis
layanan yang diberikan oleh organisasi dan
jumlah lokasi atau pengaturan perawatan
termasuk dalam survei.
◂ Akreditasi dan sertifikasi biaya survei didasarkan
pada beberapa faktor, termasuk volume dan jenis
layanan yang diberikan oleh organisasi dan
jumlah lokasi atau pengaturan perawatan
termasuk dalam survei.

55
Akreditasi dan Sertifikasi Biaya Kebijakan

◂ JCI tidak bernegosiasi biaya survei; total biaya per


survei diterapkan secara konsisten di seluruh
dunia. Namun, berdasarkan wilayah di mana
organisasi berada, ada perbedaan kecil dalam
total dolar yang dibebankan karena perbedaan
biaya yang dibutuhkan untuk perjalanan ke
wilayah tersebut, misalnya, survei di Asia Pasifik
dan Timur Tengah biaya lebih dari survei di Eropa
atau Amerika.

56
Akreditasi dan Sertifikasi Biaya Kebijakan

◂ Bagi kebanyakan organisasi, tim survei dilakukan


oleh tiga anggota selama empat hari akan
diperlukan untuk efisien melakukan evaluasi
menyeluruh. Untuk organisasi yang lebih besar
atau lebih kecil. Termasuk dalam biaya adalah:
1. Panduan proses survei;
2. Agenda survei tambahan;
3. Semua informasi pendukung dan bantuan
mengenai proses survei di lokasi dan interpretasi
standar;
57
Akreditasi dan Sertifikasi Biaya Kebijakan

4. Tim survei yang berpengalaman


internasional yang terdiri dari satu atau lebih
dari individu-individu berikut tergantung
pada layanan yang diberikan dan standar
yang harus disurvei: dokter; Perawat;
Administrator; seseorang dengan keahlian
khusus seperti laboratorium, atau
transportasi medis; semua laporan awal dan
akhir; sertifikat akreditasi atau sertifikasi

58
BIAYA SURVEY JCI DI RUMAH SAKIT

Biaya rata-rata survey akreditasi untuk rumah sakit


di tahun 2010 sebesar lebih kurang $ 46,000,-
jika diasumsikan nilai kurs Rp. 9,200/$, maka
biayanya sebesar = Rp.423,200,000,-
Harga tersebut belum termasuk biaya international
transport, hotel, makan dan lokal transport

59
Pada tahun 2012 penilaian Akreditasi
Rumah Sakit akan mengacu pada Standar
JCI, yang dikelompokkan menjadi empat
bagian, yaitu
1. kelompok sasaran yang berfokus pada
pasien,
2. kelompok standar manajemen rumah
sakit,
3. kelompok keselamatan pasien dan
4. sasaran MDGs.
60
STANDAR JCI
◂ Sasaran Internasional Keselamatan Pasien (IPSG)
◂ Akses ke Perawatan dan Kesinambungan
Perawatan (ACC)
◂ Hak Pasien dan Keluarga (PFR)
◂ Pengkajian Pasien (AOP)
◂ Perawatan Pasien (COP)
◂ Perawatan Anestesi dan Bedah (ASC)
◂ Manajemen dan Penggunaan Obat-obatan (MMU)
◂ Penyuluhan Pasien dan Keluarga Pasien (PFE)
61
◂ Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (QPS)
◂ Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PCI)
◂ Tata Kelola, Kepemimpinan dan Arah (GLD)
◂ Manajemen dan Keamanan Fasilitas (FMS)
◂ Kualifikasi dan Pendidikan Staf (SQE)
◂ Manajemen Informasi (MOI)
◂ Pendidikan Profesi Medis (MPE)
◂ Program Penelitian dengan Subjek Manusia (HRP)
62
Penyelenggaraan Makanan RS

◂ Suatu rangkaian kegiatan perencanaan,


penerimaan bahan makanan, penyimpanan,
persiapan, pengolahan serta pendistribusian
makanan ke pelanggan guna mencapai status
kesehatan yang optimal melaui pemberian
diet yang tepat, termasuk pencatatan
pelaporan dan monitoring evaluasi

63
Tujuan Penyelenggaraan Makanan RS

◂ Untuk menyediakan makanan yang bernilai


gizi, berkualitas, aman dan jumlah sesuai
kebutuhan pelanggan serta pelayanan yang
memadai

64
Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi (PCI)

◂ Tujuan dari program pencegahan dan


pengendalian infeksi suatu organisasi adalah
untuk mengidentifikasi dan untuk mengurangi
atau menyingkirkan risiko dari infeksi yang
didapat dan ditularkan di antara pasien, staf,
praktisi kesehatan, pekerja kontrak,
sukarelawan, mahasiswa, pengunjung, dan
masyarakat.
65
Elemen Penilaian

1. Rumah sakit telah mengadopsi atau mengadaptasi


panduan kebersihan tangan yang baru diterbitkan
dan umumnya diterima.
2. Rumah sakit mengimplementasikan program
kebersihan tangan yang efektif
3. Kebijakan dan/atau prosedur yang dikembangkan
yang mendukung secara terus menerus pengurangan
infeksi terkait dengan perawatan kesehatan.

Note : Tidak semua dilakukan pengecekan, pengecekan


dilakukan secara sampling 66
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
(PCI)

RS menyimpan produk makanan dan gizi menggunakan


sanitasi, temperatur, cahaya, kelembaban, ventilasi dan
keamanan dgn cara yg mengurangi resiko infeksi
Standar
PCI.7.4 RS menyediakan produk makanan dan gizi menggunakan
sanitasi dan temperatur yg tepat.

Ada indikator sanitasi dapur yang digunakan untuk mencegah


risiko kontaminasi silang.

67
PENCEGAHAN & PENGENDALIAN
INFEKSI MELALUI
UPAYA HIGIENE & SANITASI

Upaya Higiene sanitasi:


Upaya untuk mengendalikan faktor risiko terjadinya
kontaminasi terhadap makanan, yang berasal dari
makanan, orang, tempat & peralatan agar makanan
aman

68
Bagaimana Mencegah dan Mengendalikan
Infeksi

Melakukan Upaya Higiene Sanitasi Makanan dengan


mengendalikan variabel pada rantai pangan :
1. Penerimaan Bahan
2. Penyimpanan bahan
3. Pengolahan
4. Pendistribusian
5. Personil/karyawan
6. Sarana Prasarana
69
Penerimaan Bahan Makanan

• Bahan makanan dalam kondisi baik, tidak


rusak sesuai spesifikasi
• Bahan makanan berasal dari sumber resmi
yang terawasi.
• Bahan makanan dikirim oleh supplier dalam
kemasan.

70
Penerimaan Bahan Makanan

• Makanan dalam kemasan/ kaleng harus tidak


boleh menunjukkan adanya penggembungan
cekung dan kebocoran
• Supplier menyertakan certificate of analysis
(COA) mikroba bahan makanan.

71
Penyimpanan Bahan Makanan
a. Segi Pengaturan

Ada rotasi yang baik dan teratur antara barang yang lama dan barang
baru, yaitu first in first out (FIFO) – first expired first out (FEFO)

72
Penyimpanan Bahan Makanan

b. Segi Keamanan & Kebersihan Gudang

• Harus bebas serangga (kecoa, semut) dan


binatang pengerat.
• Tinggi rak dari permukaan lantai, min: 15-25 cm
• Jarak antara penyimpanan barang yang paling atas
dengan langit-langit, min: 60 cm
• Jarak antara penyimpanan barang dari dinding,
min: 5 cm

73
Penyimpanan Bahan Makanan

Bahan pangan kering: tepung, beras, serealia, dll:


◂ Suhu 25°C s.d. suhu ruang, kelembapan 60-80.
◂ Ruangan bersih, kering, lantai dan dinding tidak
lembab.
◂ Bahan makanan-makanan ditempatkan dalam
kelompoknya, disusun dalam rak-rak.

74
Penyimpanan Bahan Makanan

Penyimpanan Dingin:
◂ Sesuai bahan makanan
◂ Sesuai suhunya
◂ Isi lemari pendingin tidak penuh
sesak dan tidak sering buka/tutup
◂ Cold Storage : 1°C s.d. 10°C
◂ Freeze Storage : 0°C s.d. -10°C

75
Suhu Penyimpanan
1. Bahan makanan jenis daging, ikan, udang dan
olahannya
– Menyimpan sampai 3 hari : 0°C s.d. -5°C
Penyimpanan untuk 1 minggu : -5°C s.d. -10°C
– Penyimpanan > 1 minggu : -10°C s.d. -20°C

2. Bahan makanan jenis susu dan olahannya


– Penyimpanan sampai 3 hari : 3°C s.d. 7°C
– Penyimpanan untuk 1 minggu : 0°C s.d. 5°C

76
Proses Pengolahan
◂ Masaklah makanan dengan sempurna,
makanan cair : suhu min. 80°C,
Masakan berkuah, tumis : 80° C s.d. 100°C
Goreng: 120°C - 150°C
◂ Simpan makanan matang pada suhu panas (min.
60oC)
◂ Simpan makanan matang dalam kontainer
tertutup
77
Proses Pengolahan

 Panaskan kembali makanan matang pada


suhu min. 70oC
 Simpanlah secara terpisah makanan matang
dengan makanan mentah
 Makanan matang di ambil dengan
menggunakan sarung tangan (handgloves)

78
Proses Pengolahan

Hasil akhir produk:


Jumlah koloni (total count) sesuai standar yang dipersyaratkan

◂ Roti : 1x104

◂ Produk olah daging : 1X105

◂ Produk sayur, Ikan : 5x105

◂ E. Coli : negatif

79
UJI ORGANOLEPTIK,LABORATORIUM
& SAMPEL CONTOH MAKANAN

• Makanan yang akan disajikan telah dilakukan uji


organoleptik.
• Uji laboratorium untuk mengetahui tingkat cemaran
mikroba dilakukan minimal 2 kali dalam setahun.
• Setiap menu makanan harus ada satu porsi sampel
(contoh) makanan yang disimpan pada suhu 4°C-10°C
selama 2 x 24 jam sebagai bank sampel untuk
konfirmasi bila terjadi gangguan atau tuntutan
pelanggan.

80
Transportasi–Distribusi Makanan

◂ Alat pengangkut makanan/kereta


makan harus bersih
◂ Alat pengangkut makanan
senantiasa dalam keadaan tertutup
◂ Tidak bercampur dengan bahan
berbahaya dan beracun (B3)
81
Transportasi–Distribusi Makanan

◂ Kebersihan alat dan tempat di lokasi penyajian


◂ Makanan ditutup
◂ Higiene perorangan
◂ Pelayanan baik, cepat, tepat diet

82
Personil/ Karyawan
◂ Kebersihan Perorangan:
 Cuci tangan, pada saat akan, selama,
setelah bekerja
 Hindari batuk atau bersin di depan
makanan
 Tidak bercakap-cakap pada saat mengolah
 Rambut tidak terurai

83
Personil/ Karyawan

◂ Kebersihan Perorangan
 Dilarang merokok
 Gunakan APD
 Tidak memakai perhiasan
 Kuku jari tangan harus pendek
 Menggunakan sarung tangan

84
Alat Pelindung Diri (APD)

Urutan Memakai Urutan Melepas


1. Sepatu 1. Sarung tangan
2. Apron 2. Apron
3. Masker 3. Topi
4. Topi 4. Masker
5. Sarung tangan 5. Sepatu
85
Personil/ Karyawan

 Memiliki sertifikat kursus higiene sanitasi makanan.


 Dilakukan medical check up (2 x dalam satu tahun)
 Tidak mengidap penyakit menular seperti tipus, kolera, TBC, hepatitis
dan lain-lain atau pembawa kuman (carrier).
 Semua kegiatan pengolahan makanan harus dilakukan dengan
cara terlindung dari kontak langsung dengan tubuh.

86
Sarana Prasarana

Tempat Pengolahan:
◂ Rapat serangga dan tikus Penerangan cukup
(min. 200 lux) Ventilasi cukup
◂ Asap keluar dengan cepat
◂ Air memenuhi syarat air minum, tidak terkontaminasi

87
Sarana Prasarana

Tempat Pengolahan :
◂ Pembuangan air limbah yang memenuhi syarat
◂ Tersedianya tempat pembuangan sampah pangan
dan non pangan
◂ Ruangan pengolahan makanan tidak boleh
berhubungan langsung dengan jamban/toilet dan
kamar mandi

88
Sarana Prasarana

Air Limbah dan Pembuangan Sampah

• Sistem pembuatan air limbah terbuat dari bahan kedap air, tertutup,
ada septic tank, dan roil serta dilengkapi perangkap lemak (grease
trap).

• Tempat sampah terbuat dari bahan kedap air, tidak mudah


berkarat.

• Tempat sampah tertutup model injak dan memakai kantong plastik


khusus untuk sisa-sisa bahan makanan dan makanan .

• Sampah harus sudah dibuang dalam waktu 24 jam dari ruangan


89
Sarana Prasarana
Komponen atap.
Atap harus kuat, tidak bocor, tahan lama dan tidak
menjadi tempat perkembangbiakan serangga, tikus,
dan binatang pengganggu lainnya

Komponen lantai.
Terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan
rata, tidak licin, warna terang, dan mudah
dibersihkan.
Mempunyai kemiringan lantai yang cukup ke arah
saluran pembuangan.
lantai dan sudut dinding berbentuk lengkung 90
Sarana Prasarana

◂ Komponen dinding.
• Dinding harus keras dan kokoh, tidak porous,
kedap air, tidak berjamur, mudah dibersihkan.
• Keramik/porselin tidak boleh retak
dan/atau patah.

91
Peralatan

◂ Keadaan peralatan harus utuh, tidak


cacat, tidak retak & mudah dibersihkan
◂ peralatan masak dan peralatan makan
harus terbuat dari bahan tara pangan
(food grade)

92
Peralatan

• Lapisan permukaan peralatan tidak larut


dalam suasana asam/basa
• Talenan terbuat dari bahan selain kayu dan ada
pembedaan talenan berdasar jenis bahan
makanan.

93
Peralatan

◂ Peralatan seperti kompor, oven, boiling


pan, lampu, exhausfan harus bersih,
kuat dan berfungsi dengan baik, tidak
menjadi sumber pencemaran dan tidak
menyebabkan sumber bencana
(kecelakaan).

94
Peralatan

• Peralatan harus dalam keadaan bersih


sebelum digunakan
• Pencucian peralatan harus menggunakan
sabun/detergen , air panas sampai bersih
• Peralatan yang sudah didesinfeksi harus
ditiriskan pada rak-rak anti karat sampai kering
tidak disarankan dilap dengan kain
• Angka kuman pada peralatan : 0 (nol) 95
Indikator JCI tahun 2011

Tidak dapat diterapkan


Tercapai penuh (TP) Tercapai sebagian (TS) Tidak tercapai (TT) (TDD)
Diberikan skor 10 Diberikan skor 5 (lima) Diberikan skor 0 Tidak masuk dlm proses
(sepuluh) penilaian dan
perhitungan

96
Thanks!
Any questions? 😂

97

You might also like