Professional Documents
Culture Documents
By :
- Gita Kurniasih
- Hafsah Nur Shodrina
- Ratna Fatinah
Poltekkes Jakarta II
ISO
(International Organization
for Standardization)
◂ ISO atau Organisasi Standar Internasional dapat didefinisikan
sebagai suatu asosiasi global yang terdiri dari badan-badan
standardisasi internasional yang beranggotakan tidak kurang
dari 140 negara.
◂ ISO merupakan suatu organisasi di luar pemerintahan (Non-
Government Organization/NGO) yang berdiri sejak tahun 1947.
◂ Misi dari ISO adalah untuk mendukung pengembangan
standardisasi dan kegiatan-kegiatan terkait lainnya dengan
harapan untuk membantu pengembangan kerjasama secara
global di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan kegiatan
ekonomi.
◂ Kegiatan pokok ISO adalah menghasilkan kesepakatan-
kesepakatan internasional yang kemudian dipublikasikan
sebagai standar internasional.
3
◂ Dalam menetapkan suatu standar tersebut
mereka mengundang wakil anggotanya dari 130
negara untuk duduk dalam Komite Teknis (TC),
Sub Komite (SC) dan Kelompok Kerja (WG).
Peserta ISO termasuk satu badan standar nasional
dari setiap negara dan perusahaan-perusahaan
besar. Badan Standar Nasional di Indonesia
disebut BSN.
◂ ISO bekerja sama dengan Komisi Elektroteknik
Internasional (IEC) yang bertanggung jawab
terhadap standardisasi peralatan elektronik.
4
Jenis – Jenis ISO
5
ISO 22000 (Food Safety
Management System)
ISO 22000 merupakan standar yang
dikeluarkan oleh International
Organization for Standardization pada
tahun 2005, yang berkaitan dengan
masalah food safety. Standar ini
ditujukan kepada organisasi-organisasi
yang berada dalam rantai makanan,
supaya terdapat standar internasional
yang harmonis
6
ISO 22000 (Food Safety
Management System)
Standar ISO 22000 menggabungkan prinsip-
prinsip Sistem Analisis Bahaya dan
Pengendalian Titik Kritis (HACCP) dan langkah-
langkah penerapan yang dikembangkan oleh
Codex Alimentarius Commission (CAC).
Dengan menggunakan persyaratan yang
dapat diaudit, standar ini mengkombinasikan
rencana HACCP dengan program PRP/
Program prasyarat dasar (prerquisite program)
7
◂ Tujuan ISO 2000:
Tujuannya adalah untuk menyediakan
satu standar yang dikenal secara
internasional untuk sistem
manajemen keselamatan pangan
yang dapat diterapkan dalam produk
pangan
8
Manfaat ISO 2000:
Menjamin keamanan produk yang
dihasilkan industri
Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan
pelanggan
Meningkatkan produktivitas dan efisiensi
organisasi
Meningkatkan kualitas sumber daya
manusia
9
Syarat ISO 22000:
Komunikasi interaktif
Manajemen sistem
Program prasyarat dasar (prerquisite
program; PRP)
Prinsip-prinsip HACCP
10
Syarat ISO 22000
◂ Komunikasi Interaktif
Komunikasi di seluruh rantai pangan sangat penting
untuk memastikan bahwa semua bahaya keamanan
pangan yang relevan diidentifikasi dan dikendalikan
secara cukup pada setiap tahapan rantai pangan. Hal ini
menyiratkan perlunya komunikasi antar organisasi hulu
dan hilir yang ada dalam rantai pangan. Komunikasi
dengan pelanggan dan pemasok mengenai bahaya
tertentu dan tindakan pengendaliannya akan
membantu menjelaskan persyaratan pelanggan dan
pemasok (contohnya yang berhubungan dengan
kelayakan dan kebutuhan akan persyaratan serta
dampaknya pada produk akhir).
11
Syarat ISO 22000
◂ Manajemen Sistem
Sistem keamanan pangan yang paling efektif
ditetapkan, dioperasikan dan dimutakhirkan dalam
kerangka sistem manajemen yang terstruktur dan
dipadukan ke dalam keseluruhan kegiatan manajemen
organisasi yang ada. Hal Ini memberikan manfaat
maksimum bagi organisasi dan pihak-pihak terkait.
Standar ini telah diselaraskan dengan standar ISO 9001
untuk meningkatkan kesesuaian di antara kedua
standar tersebut.
12
Syarat ISO 22000
Standar ISO 22000 dapat diterapkan secara independen
terhadap standar sistem manajemen lainnya.
Implementasinya dapat diselaraskan atau diintegrasikan
dengan persyaratan sistem manajemen yang ada,
disamping itu organisasi dapat memanfaatkan sistem
manajemen yang ada untuk menetapkan sistem
manajemen keamanan pangan yang sesuai dengan
persyaratan standar ini.
13
Syarat ISO 22000
◂ Program Prasyarat Dasar (Prerequisite Program;PRP)
dan Prinsip HACCP
Standar ISO 22000 menggabungkan prinsip-prinsip
Sistem Analisis Bahaya dan Pengendalian Titik Kritis
(HACCP) dan langkah-langkah penerapan yang
dikembangkan oleh Codex Alimentarius Commission
(CAC). Dengan menggunakan persyaratan yang dapat
diaudit, standar ini mengkombinasikan rencana HACCP
dengan program PRP.
14
Syarat ISO 22000
15
Cara mendapatkan ISO : 22000
17
Langkah Implementasi
Bentuk Tim Manajemen :
Tim Manajemen dapat membuat tim kerja yang
bekerja pada proses khusus yang dibutuhkan
dalam dokumentasi FSMS.
◂ Tiap tim kerja akan mengevaluasi proses yang ada
dan persyaratan yang diperlukan.
◂ Proses baru atau yang dimodifikasi akan dibuat,
didokumentasikan dan dikirim ke tim
manajemen untuk di review dan disetujui.
◂ Setelah tim kerja merancang dan
mendokumentasikan proses. Latih seluruh
karyawan yang terlibat dalam proses untuk
melaksanakan proses tersebut 18
Langkah Implementasi
Bentuk Tim Manajemen :
◂ Bila semua proses telah dijalankan, lakukan internal audit dan
tinjauan manajemen.
◂ Gunakan informasi dari internal audit dan management review
untuk melakukan improvement FSMS. Terapkan sistem dalam
kurun waktu tertentu guna mengumpulkan bukti untuk audit
sertifikasi.
◂ Pastikan semua karyawan telah di training ISO 22000
◂ Lakukan audit sertifikasi.
19
AKREDITASI
Rumah Sakit
Program Peningkatan Mutu Eksternal
◂ UU No 44 Th 2009 Pasal 40 : “Dalam upaya
meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit wajib
dilakukan akreditasi secara berkala minimal 3 (tiga)
tahun sekali. Program akreditasi rumah sakit di
Indonesia dimulai pada tahun 1996 merupakan
pelaksanaan dari Sistem Kesehatan Nasional (SKN).
Pada SKN dijelaskan bahwa akreditasi rumah sakit
adalah penilaian terhadap mutu dan jangkauan
pelayanan rumah sakit secara berkala yang dapat
digunakan untuk penetapan kebijakan pengembangan
atau peningkatan mutu.”
21
Tujuan Pengembangan RS
23
Manfaat Akreditas bagi RS
◂ Akreditasi menjadi forum komunikasi dan konsultasi antara rumah sakit
dengan lembaga akreditasi yang akan memberikan saran perbaikan untuk
peningkatan mutu pelayanan rumah sakit
◂ Melalui self evaluation, rumah sakit dapat mengetahui pelayanan yang
berada di bawah standar atau perlu ditingkatkan
◂ Penting untuk penerimaan tenaga
◂ Menjadi alat untuk negosiasi dengan perusahaan asuransi kesehatan
◂ Alat untuk memasarkan (marketing) pada masyarakat.
◂ Suatu saat pemerintah akan mensyaratkan akreditasi sebagai kriteria
untuk memberi ijin rumah sakit yang menjadi tempat pendidikan tenaga
medis/ keperawatan
◂ Meningkatkan citra dan kepercayaan pada rumah sakit.
24
◂ Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) merupakan badan independen
yang dibentuk oleh pemerintah yang bertugas untuk melakukan
proses akreditasi RS diseluruh Indonesia.
◂ Berdasarkan data yang diperoleh dari website Departemen Kesehatan
Indonesia diketahui bahwa jumlah RS yang ada di Indonesia
berjumlah sekitar 2415RS (Depkes, 2015), sedangkan RS yang telah
terakreditasi oleh KARS berjumlah sekitar 78RS, sementara layanan RS
sangat berpengaruh pada kenyamanan, keselamatan dan
kepercayaan pasien terhadap RS.
◂ KARS adalah organisasi penyelenggara akreditasi yang bersifat
fungsional, non struktural, independen dan bertanggung jawab
kepada Menteri.
◂ Tugas KARS ialah melakukan perencanaan, pelaksanaan,
pengembangan dan pembinaan di bidang akreditasi rumah sakit
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan perkembangan akreditasi
internasional
26
Fungsi KARS
◂ Perumusan kebijakan dan tata laksana akreditasi rumah sakit
◂ Penyusunan rencana strategi akreditasi rumah sakit
◂ Mengangkat dan memberhentikan tenaga surveyor
◂ Menetapkan statuta KARS dan dan aturan internal pelaksanaan
survei akreditasi
◂ Penetapan status akreditasi dan penerbitan sertifikasi akreditasi
◂ Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di bidang akreditasi
dan mutu layanan rumah sakit
◂ Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang
akreditasi.
27
Metode pada program akreditasi
• rumah sakit menilai diri
survei pra sendiri (self assessment)
setelah menerima kuesioner
akreditasi pra akreditasi
Surveyor
administrasi
melakukan survei terhadap administrasi dan
manajemen, rekam medik, pelayanan farmasi
dan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
Surveyor melakukan survei terhadap pelayanan medis,
medik
pelayanan gawat darurat, pelayanan radiologi,
pelayanan laboratorium dan pelayanan kamar operasi
Surveyor
keperawatan
melakukan survei pada pelayanan keperawatan,
pengendalian infeksi nosokomial dan pelayanan
perinatal risiko tinggi
29
Persiapan survey KARS
30
Pelaksanaan survey akreditasi
33
Ketentuan kelulusan
34
Bab yang diakreditasi
36
Kriteria Kelulusan
◂ Akreditasi Tingkat Utama ◂ Akreditasi Tingkat
◂ RS mendapat sertifikat akreditasi Paripurna
tingkat utama bila ada 12 (dua belas) ◂ RS mendapat sertifikat akreditasi
bab mempunyai nilai minimal 80% tingkat paripurna bila setiap bab
dan 3 (tiga) bab lainnya minimal
dari standar akreditasi rumah sakit
diatas 20% Bila nilai bab yang
mempunyai nilai minimal 80 %.
lainnya diatas 60% maka rumah
sakit dapat mengajukan Re- survei ◂ Rumah sakit yang mendapat
(Remedial) Bila nilai dari 3 (tiga) bab status akreditasi Dasar, Madya,
lainnya ada yang diatas 60% maka atau Utama, pada waktu dilakukan
rumah sakit dapat : dilakukan akreditasi ulang 3 (tiga) tahun lagi,
remedial (re-survei) 3 – 6 bulan lagi, harus terjadi peningkatan status
pada 3 (tiga) bab lainnya yang akreditasinya dari akreditasi
nilainya diatas 60 %. pertama.
◂ Bila keberatan dilakukan remedial,
maka status akreditasi tingkat
utama dapat ditetapkan.
37
Pelaporan dan keputusan hasil survey
akreditasi RS
◂ Setelah survei dilakukan, maka surveior wajib membuat
laporan dengan format yang sudah ditetapkan KARS.
Laporan dikirim dengan e-mail ke KARS paling lambat 1
(satu) minggu setelah survei dilakukan.
◂ Laporan hasil survei akreditasi akan di telaah oleh Tim
Penilai yang dibentuk oleh Ketua KARS.Berdasarkan
hasil telaah, Tim penilai mengusulkan status survei
akreditasi kepada Ketua KARS dan kemudian Ketua
KARS menerbitkan sertifikat kelulusan akreditasi
berdasarkan usulan dari Tim Penilai
38
Publikasi akreditasi
◂ Setelah rumah sakit menerima pemberitahuan tentang
keputusan akreditasi, rumah sakit dapat
mempublikasikan pencapaian akreditasi ini kepada
masyarakat, media massa, pihak asuransi (third-party
payers), dan sumber rujukan rumah sakit. Untuk
keperluan publikasi, rumah sakit dapat menggunakan
logo dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit.
◂ Setiap hasil keputusan status akreditasi rumah sakit oleh
KARS dilaporkan ke Kementerian Kesehatan untuk di
publikasikan sesuai ketentuan berlaku
39
Indikator KARS
40
41
JCI (Joint
Commission
International)
Joint Commission International (JCI)
merupakan lembaga akreditasi
internasional yang berwenang melakukan
akreditasi. Kementerian Kesehatan
menetapkan JCI sebagai lembaga atau
badan yang dapat melakukan akreditasi
rumah sakit bertaraf Internasional yang
ditetapkan dalam Keputusan Menkes No.
1195/MENKES/SK/VIII/2010.
43
Joint Commission International (JCI)
Akreditasi Rumah Sakit
•Gambaran Umum :
Persyaratan untuk disurvei
•Mempunyai ijin operasional
•Bersedia dan siap bertanggung jawab
meningkatkan kualitas rawatan dan layanannya.
44
Persyaratan yang diperlukan Untuk
Survei
45
Persyaratan yang diperlukan Untuk
Survei
47
Ruang lingkup survei akreditasi
48
Cara Mengajukan akreditasi Prasurvei
49
Aplikasi untuk survei
50
◂ Bila sudah lengkap dan disetujui baik oleh
JCI maupun pemohon, disusunlah pernyataan
hubungan kerja antara keduanya.
51
Hasil survei Akreditasi
• Akreditasi
Seluruh standar dipenuhi dan mencapai skor angka
minimal standar dan menerima sertifikat penghargaan
• Ditolak
Jika terdapat standar yang tidak dipenuhi dan tidak
mencapai skor minimal.
52
Hasil survei Akreditasi
DITOLAK
54
Akreditasi dan Sertifikasi Biaya Kebijakan
55
Akreditasi dan Sertifikasi Biaya Kebijakan
56
Akreditasi dan Sertifikasi Biaya Kebijakan
58
BIAYA SURVEY JCI DI RUMAH SAKIT
59
Pada tahun 2012 penilaian Akreditasi
Rumah Sakit akan mengacu pada Standar
JCI, yang dikelompokkan menjadi empat
bagian, yaitu
1. kelompok sasaran yang berfokus pada
pasien,
2. kelompok standar manajemen rumah
sakit,
3. kelompok keselamatan pasien dan
4. sasaran MDGs.
60
STANDAR JCI
◂ Sasaran Internasional Keselamatan Pasien (IPSG)
◂ Akses ke Perawatan dan Kesinambungan
Perawatan (ACC)
◂ Hak Pasien dan Keluarga (PFR)
◂ Pengkajian Pasien (AOP)
◂ Perawatan Pasien (COP)
◂ Perawatan Anestesi dan Bedah (ASC)
◂ Manajemen dan Penggunaan Obat-obatan (MMU)
◂ Penyuluhan Pasien dan Keluarga Pasien (PFE)
61
◂ Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (QPS)
◂ Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PCI)
◂ Tata Kelola, Kepemimpinan dan Arah (GLD)
◂ Manajemen dan Keamanan Fasilitas (FMS)
◂ Kualifikasi dan Pendidikan Staf (SQE)
◂ Manajemen Informasi (MOI)
◂ Pendidikan Profesi Medis (MPE)
◂ Program Penelitian dengan Subjek Manusia (HRP)
62
Penyelenggaraan Makanan RS
63
Tujuan Penyelenggaraan Makanan RS
64
Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi (PCI)
67
PENCEGAHAN & PENGENDALIAN
INFEKSI MELALUI
UPAYA HIGIENE & SANITASI
68
Bagaimana Mencegah dan Mengendalikan
Infeksi
70
Penerimaan Bahan Makanan
71
Penyimpanan Bahan Makanan
a. Segi Pengaturan
Ada rotasi yang baik dan teratur antara barang yang lama dan barang
baru, yaitu first in first out (FIFO) – first expired first out (FEFO)
72
Penyimpanan Bahan Makanan
73
Penyimpanan Bahan Makanan
74
Penyimpanan Bahan Makanan
Penyimpanan Dingin:
◂ Sesuai bahan makanan
◂ Sesuai suhunya
◂ Isi lemari pendingin tidak penuh
sesak dan tidak sering buka/tutup
◂ Cold Storage : 1°C s.d. 10°C
◂ Freeze Storage : 0°C s.d. -10°C
75
Suhu Penyimpanan
1. Bahan makanan jenis daging, ikan, udang dan
olahannya
– Menyimpan sampai 3 hari : 0°C s.d. -5°C
Penyimpanan untuk 1 minggu : -5°C s.d. -10°C
– Penyimpanan > 1 minggu : -10°C s.d. -20°C
76
Proses Pengolahan
◂ Masaklah makanan dengan sempurna,
makanan cair : suhu min. 80°C,
Masakan berkuah, tumis : 80° C s.d. 100°C
Goreng: 120°C - 150°C
◂ Simpan makanan matang pada suhu panas (min.
60oC)
◂ Simpan makanan matang dalam kontainer
tertutup
77
Proses Pengolahan
78
Proses Pengolahan
◂ Roti : 1x104
◂ E. Coli : negatif
79
UJI ORGANOLEPTIK,LABORATORIUM
& SAMPEL CONTOH MAKANAN
80
Transportasi–Distribusi Makanan
82
Personil/ Karyawan
◂ Kebersihan Perorangan:
Cuci tangan, pada saat akan, selama,
setelah bekerja
Hindari batuk atau bersin di depan
makanan
Tidak bercakap-cakap pada saat mengolah
Rambut tidak terurai
83
Personil/ Karyawan
◂ Kebersihan Perorangan
Dilarang merokok
Gunakan APD
Tidak memakai perhiasan
Kuku jari tangan harus pendek
Menggunakan sarung tangan
84
Alat Pelindung Diri (APD)
86
Sarana Prasarana
Tempat Pengolahan:
◂ Rapat serangga dan tikus Penerangan cukup
(min. 200 lux) Ventilasi cukup
◂ Asap keluar dengan cepat
◂ Air memenuhi syarat air minum, tidak terkontaminasi
87
Sarana Prasarana
Tempat Pengolahan :
◂ Pembuangan air limbah yang memenuhi syarat
◂ Tersedianya tempat pembuangan sampah pangan
dan non pangan
◂ Ruangan pengolahan makanan tidak boleh
berhubungan langsung dengan jamban/toilet dan
kamar mandi
88
Sarana Prasarana
• Sistem pembuatan air limbah terbuat dari bahan kedap air, tertutup,
ada septic tank, dan roil serta dilengkapi perangkap lemak (grease
trap).
Komponen lantai.
Terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan
rata, tidak licin, warna terang, dan mudah
dibersihkan.
Mempunyai kemiringan lantai yang cukup ke arah
saluran pembuangan.
lantai dan sudut dinding berbentuk lengkung 90
Sarana Prasarana
◂ Komponen dinding.
• Dinding harus keras dan kokoh, tidak porous,
kedap air, tidak berjamur, mudah dibersihkan.
• Keramik/porselin tidak boleh retak
dan/atau patah.
91
Peralatan
92
Peralatan
93
Peralatan
94
Peralatan
96
Thanks!
Any questions? 😂
97