Professional Documents
Culture Documents
Beside Teaching BS
Beside Teaching BS
Pembimbing :
dr. Teguh Manulima Sp.BS
Oleh :
Alifah Zata Yumni
G4A016024
DEFINISI
Diffuse axonal injury adalah terjadinya cedera otak difus dan disfungsi neuron yang
luas. Gaya/energi rotasi menyebabkan gesekan atau ‘shearing injury’ dan regangan
pada akson secara menyeluruh dan difus.
KLASIFIKASI
DAI dapat dikelompokkan berdasarkan gambaran histologisnya :
1. Pada grade 1, terlihat secara histologis kerusakan axon pada daerah white matter di hemisfer
serebri, batang otak atau serebelum. Walaupun tanpa adanya gambaran makroskopis atau
histologis klasik dari DAI berupa perdarahan dan nekrosis pada korpus kolosum atau pada
pedunkulus serebri superior.
2. Pada grade 2, terlihat kerusakan secara makroskopis atau histologis lesi di daerah korpus
kolosum.
3. Pada grade 3, terlihat secara makroskopis atau histologis lesi di daerah korpus kalosum dan
dorsolateral dan brainstem.
PATOFISIOLOGI
Stage 1 : axonal membrane injury dan alterasi dari ion flux
Bagian yang paling lemah dari axon adalah nodus ranvier. tarikan kecil pada axon
dapat menyebabkan perubahan ion flux yang menyebabkan kegagalan dari
pembentukan dan penyebaran potensial aksi. Perubahan yang paling signifikan
adalah peningkatan intaseluler Ca. namun gangguan ion flux ini dapat direstorasi
dalam hitungan menit. gangguan ion ini disebabkan oleh mechanoporation yaitu
terjadinya celah atau pori-pori pada membrane sel sehingga meningkatkan
permeabilitas membrane terhadap ion, terutama Ca.
Apabila tarikan pada axon lebih hebat lagi, maka selain terjadi gangguan ion flux
dapat terjadi pembengkakan dari axon dan gangguan pada transfor axon. Hal ini
menyebabkan terjadinya axonal varicosities.
• Stage 3 : secondary axonotomy
Pada tarikan axon yang hebat pada awalnya akan terjadi gangguan ion
flux yang parah, kemudian gangguan ini menyebabkan terjadinya
gangguan struktural yang berujung pada axonotmesis. Axonotmesis
merupakan gangguan pada axon dan selubung myelin dimana jaringan
penunjang seperti endoneurium, perineurium dan epineurium tetap intak.6
pada axonotmesis biasanya terjadi degenerasi Wallerian pada bagian
proximal neuron yang terkena.