You are on page 1of 50

.

KASUS I :
Saudara sebagai dokter Puskesmas disuatu daerah, pada suatu hari, datang seorang
anggota Kepolisian dengan membawa surat permintaan Visum et Repertum bersama
dengan seorang gadis yang menurut keterangan baru mengalami tindakan perkosaan.

1.Sebagai dokter Puskesmas maka akan saya buatkan Visum et Repertum kasus
perkosaan ini dengan alasan :
A.Karena dalam tindak kriminal seperti ini pihak Kepolisian yang berkuasa.
B.Berdasarkan perintah Kepala Kepolisian RI untuk setiap tindak kriminal dibuatkan
Visum et Repertum.
C.Untuk melengkapi berita acara pemeriksaan Kepolisian.
D.Merupakan prosedur tetap dari Dinas Kesehatan setempat.
E.Secara hukum yang berlaku di Indonesia ada kewajiban dokter untuk membuatkan
Visum et Repertum.
.2.Dokter Puskesmas tersebut ada kemungkinan menolak untuk memeriksa korban
perkosaan dan membuatkan Visum et Repertum dengan alasan :
A.Ada hubungan keluarga dengan korban perkosaan tersebut.
B.Adanya pengaruh daya paksa.
C.Adanya kebijakan / perintah Kepala Dinas Kesehatan setempat.
D.Adanya hubungan keluarga dengan tersangka / pelaku.
E.Adanya kesibukan pelayanan kesehatan yang lebih penting.
.3.Bantuan pemeriksaan dan pembuatan Visum et Repertum tersebut untuk membantu
penyidikan kasus kriminal yang menyangkut kesehatan dan atau nyawa, sifatnya :
A.Mutlak.
B.Tidak mutlak, hanya untuk kasus-kasus yang penting.
C.Merupakan panggilan hati nurani.
D.Memenuhi sistem penyidikan Kontinental.
E.Memenuhi sistem penyidikan Medical Examiner.
.4.Pembuatan Visum et Repertum kasus perkosaan seperti ini adalah pembukaan sebuah
rahasia kedokteran, tetapi masih dapat dibenarkan oleh karena :
A.Adanya kewajiban secara kedinasan.
B.Adanya perintah / prosedur dari Kepala Daerah setempat.
C.Menjalankan ketentuan hukum yang terkait dan masih berlaku.
D.Secara moral sebagai wujud kepedulian sosial seorang dokter.
E.Membantu melengkapi berita acara pemeriksaan dari Kepolisian.
.5.Pada waktu menerima surat permintaan Visum et Repertum untuk kasus perkosaan
ini sebaiknya dokter Puskesmas tersebut melihat kelengkapan SPVR antara lain adalah
polisi yang meminta berhak atau tidak untuk meminta VR, yang tidak berhak adalah:
A.Penyidik.
B.Penyidik pembantu.
C.Jaksa penuntut umum.
D.Hakim pada kasus – kasus tertentu.
E.Keluarga korban melalui pengaduan kepada Kepolisian.
.KASUS II :
Akhir–akhir ini sering kita dapatkan kasus perampokan disertai kekerasan yang
menyebabkan meninggal dunianya seorang atau beberapa orang. Bagi para penegak
hukum maka hal ini merupakan kewajiban mereka untuk menyelesaikan secara
professional dan seadil-adilnya.
Ada 3 langkah / tahap dalam mencari keadilan tersebut. Didalam tahap pertama ada 3
sistem yang digunakan dan masing-masing Negara akan menganut salah satu sistem
tersebut.

6.Yang dimaksud dengan langkah tahap pertama adalah :


A.Pemeriksaan Tempat Kejadian Perkara.
B.Pemeriksaan kedapatan telah berbuat.
C.Pemeriksaan pendahuluan.
D.Penentuan kasus pidana atau bukan.
Memeriksakan dan meminta Visum et Repertum bagi korbannya.
.7.Yang dimaksud dengan langkah tahap kedua adalah :
A.Penangkapan tersangka.
B.Penentuan kasus pidana atau bukan
C.Pengumpulan bukti-2 untuk membuat berita acara pemeriksaan.
D.Pengajuan berita acara pemeriksaan kejaksa penuntut umum.
Pengajuan berita acara pemeriksaan ke Pengadilan.
.8.Pada system Kontinental maka akan berlaku
A.Adanya prinsip Kepolisian yang aktif sedang dokter bersifat pasif.
B.Adanya prinsip pihak dokter yang aktif sedang Kepolisian pasif.
C.Adanya prinsip pihak dokter maupun
Kepolisian bersama-2 aktif.
D.Prinsip adanya Lembaga khusus penegak hukum yang aktif sedang dokter pasif.
Adanya Lembaga khusus yang bersama-2 kedokteran aktif.
.9.Pada system Coroner maka akan berlaku:
A.Prinsip Kepolisian aktif sedangkan pihak dokter pasif.
B.Prinsip pihak dokter aktif sedang Kepolisian pasif.
C.Prinsip pihak dokter dan Kepolisian bersama-2 aktif.
D.Adanya Lembaga khusus dari pemerintah yang aktif.
E.Lembaga khusus dari pemerintah yang bersama-2 kedokteran aktif.
.10.Pada sistem Medical Examiner akan berlaku :
A.Prinsip Kepolisian aktif sedangkan pihak dokter pasif.
B.Prinsip pihak dokter aktif sedang Kepolisian pasif.
C.Prinsip pihak dokter dan Kepolisian bersama-2 aktif.
D.Adanya Lembaga khusus dari pemerintah yang aktif.
E.Lembaga khusus dari pemerintah yang bersama-2 kedoketran aktif.
.KASUS III :
Dari sebuah kejadian kerincuhan demonstasi mahasiswa jatuh korban, seseorang dalam
kondisi tidak sadar, keluar darah dari hidung dan mulut, pakaian, dalam keadaan robek-2
dan kotor dibeberapa bagian tubuhnya terlihat banyak luka-2. Korban dievakuasi dan
dibawa ke Puskesmas setempat, untuk mendapat perawatan, dan oleh pihak Kepolisian
dimintakan Visum et Repertum.

11.Maka dokter Puskesmas tersebut akan bersikap / bertindak :


A.Merawat korban lebih dahulu kemudian membuatkan VR.
B.Merawat dan membuat VR bersama-2.
C.Tidak membuat VR, menunggu korban selesai dirawat.
D.Membuat VR dengan persetujuan keluarga.
E.Membuat VR dengan catatan pihak Kepolisian resmi mengajukan surat permintaan
Visum et Repertum.
.12.Bila diputuskan oleh dokter Puskesmas korban perlu perawatan rawat inap, maka
akan dibuatkan Visum et Repertum :
A.Visum et Repertum.
B.Visum et Repertum Definitif.
C.Visum et Repertum sementara.
D.Visum et Repertum lanjutan,
E.Visum et Reperum korban hidup.
.13.Dalam pembuatan Visum et Repertum bagi dokter Puskesmas adalah :
A.Kewajiban sebagai Pegawai Negeri Sipil.
B.Terkait dengan perawatan terhadap korban.
C.Atas permintaan keluarga.
D.Memenuhi kewajiban secara hukum.
E.Kewajiban umum bagi seorang dokter.
.14.Di Indonesia yang berhak memerintah pemeriksaan korban dan dibuatkan Visum et
Repertum adalah Penyidik Kepolisian, hal ini karena di Indonesia :
A.Memakai sistem penyidikan continental.
B.Memakai sitem penyidikan coroner.
C.Memakai sistem penyidikan coroner dan continental.
D.Memakai penyidikan Medical Examinar.
E.Memakai penyidikan Medical Examiner dan continental.
.15.Visum et Repertum yang sudah dibuat dokter Puskesmas akan digunakan pihak
Kepolisian dalam hal :
A.Tuntutan ganti rugi.
B.Kepentingan kelim Asuransi Jiwa.
C.Persyaratan untuk menangkap dan memeriksa tersangka.
D.Diperlukan bila kasusnya sudah dalam tahap persidangan.
E.Lampiran berita acara pemeriksaan sebagai alat bukti yang sah secara hukum.
.16.Agar supaya Visum et Repertum yang dibuat oleh dokter Puskesmas dapat dipahami
dan diyakini para penegak hukum khususnya hakim maka diperlukan cara -2 penulisan
yang baik dan benar antara lain :
A.Memakai tulisan tangan.
B.Tidak boleh ada kesalahan tulis.
C.Menggunakan istilah anatomi tubuh yang sudah umum.
D.Penulisan angka dan huruf harus jelas dengan huruf kapital (huruf besar).
E. Angka ditulis dengan huruf seperti
dalam pembuatan akte
.17.Dokter Puskesmas tersebut secara hukum tidak diperbolehkan membuat Visum et
Repertum korban kericuhan demonstrasi tersebut dengan alasan :
A.Bukan Pegawai Negeri Sipil.
B.Bukan dokter ahli forensik.
C.Ada hubungan keluarga dengan jaksa penuntut umumnya.
D.Ada hubungan keluarga dengan korbannya.
E.Ada hubungan keluarga dengan tersangka.
.18.Dalam penulisan kesimpulan Visum et Repertum korban dengan luka-2 tersebut,
dokter Puskesmas tersebut paling tidak akan mengisi hal sebagai berikut :
A.Identitas korban dan alamatnya.
B.Sadar atau tidak sadar, bila sadar akibat apa.
C.Jenis lukanya dan jenis traumanya.
D.Jenis lukanya, jenis traumanya dan akibatnya.
E.Jenis lukanya, jenis traumanya, akibatnya dan kwalifikasi lukanya.
.19.Visum et Repetum yang dibuat dokter Puskesmas tersebut di dalam persidangan
kasusnya mempunyai peran sebagai ;
A.Pelengkap berita acara pemeriksaan.
B.Pedoman dalam menjatuhkan sanski hukumnya.
C.Pengganti kesaksian korban.
D.Salah satu upaya bukti sah secara hukum.
E. Melihat kasusnya diperlukan Visum
et Repertum atau tidak.
.20.Dokter Puskesmas akan membuat Visum et Repertum korban kericuhan demonstrasi
tersebut secara obyektif, jujur, ditulis apa adanya kelainan-2 yang ada hal ini akan
diperkuat pada pernyataan di bagian visum et repertum :
A.Projustisia
B.Pendahuluan
C.Pemberitaan
D.Kesimpulan
E.Penutup
.KASUS IV :
Ada seorang anak sekolah dasar usia 10 tahun, waktu hujan lebat dalam keadaan hanyut
di sungai depan rumahnya dan baru diketemukan beberapa hari kemudia terapung di
sebuah bendungan dan selanjutnya jenazahnya di bawa ke Rumah Sakit untuk dilakukan
otopsi atas permintaan Kepolisian setempat.

21.Dari sebuah penelitian maka proses pembusukan didalam air ini adalah :
A.Sebanding prosesnya dengan di udara terbuka.
B.Sebanding prosesnya dengan di dalam tanah.
C.Berbanding 2 : 1 dengan proses di udara.
D.Berbanding 4 : 1 dengan proses di dalam tanah.
E.Berbanding 8 : 1 dengan proses di dalam tanah.
.22.Pada jenazah anak SD tersebut didapatkan banyak luka-luka babras yang dapat
terjadi setelah dia meninggal dunia karena dalam kondisi hanyut, dan ciri luka babras ini
adalah :
A.Warna merah coklat.
B.Teraba kaku / keras.
C.Dasar lukanya pucat.
D.Disertai pembengkakan akibat benturan-2
Nampak adanya retraksi tepi lukany
.23.Bila anak SD ini diketemukan dalam keadaan membusuik lanjut maka :
A.Lebam mayatnya tidak terbentuk.
B.Lebam mayatnya terbentuk di seluruh permukaan tubuh.
C.Lebam mayatnya sudah menghilang.
D.Kaku mayatnya terdapat di seluruh tubuh.
E.Kaku mayatnya tidak terbentuk.
.24.Mayat anak SD tersebut dalam keadaan telanjang bulat, padahal informasi keluarga
pada waktu bermain / kejadian dia berpakaian lengkap, mungkin hal ini karena :
A.akibat gas pembusukan yang menggembungkan jenazah
B.Dilepas pada waktu masuk sungai.
C.Tersangkut-sangkut pada waktu hanyut.
D.Termakan binatang lain.
E.Sudah diambil Kepolisian untuk barang bukti.
.25.Pada pemeriksaan dalam jenazah anak ini akan nampak organ yang sangat
membusuk adalah :
A.Paru-paru, karena selalu berhubungan dengan udara bebas.
B.Usus besar, karena didalamnya selalu ada kuman.
C.Pankreas karena ada enzim penghancur protein.
D.Otak karena merupakan jaringan lunak.
E.Lambung karena ada getah pencernakan.
.KASUS V :
Pada waktu hujan deras pada jalan umum mengalami banjir dan masuk ke rumah
penduduk, penyebabnya karena saluran / selokan airnya mampet, ternyata penyebabnya
tersumbat jenazah bayi yang sudah kaku dan tidak membusuk karena mengalami
adipocere.

26.Yang dimaksud dengan adipocere adalah :


A.Jenazah bayi yang mengalami pengawetan formalin.
B.Jenazah bayi yang mengalami pengawetan karena dimasukan ke dalam almari
pendingin.
C.Jenazah bayi yang mengalami heat stroke
D.Jenazah yang mengalami dehidrogenisasi lemak, membentuk sabun.
E.Jenazah bayi yang mengalami pengeringan akibat kelembaban tinggi.
.27.Untuk terbentuknya adpocere pada bayi ini membutuhkan waktu sekitar :
A.Kurang dari 1 minggu.
B.2 minggu sampai 6 bulan.
C.6 bulan sampai 10 bulan.
D.1 tahun.
E.2 tahun.
.28.Faktor terjadinya adpocere pada bayi adalah :
A.Lingkungan airnya yang kotor dan hangat.
B.Lingkungan airnya tergenang.
C.Lingkungan airnya bersifat basa.
D.Usia dalam kandungan kurang dari 6 bulan
E.Sebab kematiannya akibat asfixia.
.29.Salah satu cara mengenal adipocere atau bukan adalah :
A.Direndam larutan formalin akan larut.
B.Direndam larutan bersifat asam akan larut.
C.Direndam air panas akan larut.
D.Disulut api akan meleleh.
E.Direaksikan secara laboratoris dengan larutan asam kuat, terjadi penguraian.
.30.Ada keadaan lain yang dapat terjadi pada jenazah orang dewasa yaitu terjadinya
mummifikasi, hal ini oleh karena :
A.Jenazah dekat dengan tungku pembakaran.
B.Dikubur di tanah pasir.
C.Suhu udaranya sangat panas dengan kelembaban tinggi.
D.Suhu udaranya sangat panas dengan kelembaban rendah.
E.Suhu udaranya sangat panas sehingga terjadi keadaan dehidrasi.
.KASUS VI :
Ada laporan masuk ke Kepolisian bahwa ada petugas satpam sebuah apotik meninggal di
dalam pos jaga, dengan kondisi dalam keadaan duduk dan mulut berbusa. Kepolisian
mendatangi tempat kejadian perkara, setelah memeriksa petugas satpam tersebut
dinyatakan sudah meninggal dunia, dan selanjutnya dibutuhkan pemeriksaan
kedokteran forensic untuk memastikan penyebab kematiannya.

31.Apa kriteria petugas Kepolisian tersebut menyatakan petugas satpam tersebut


menyatakan petugas satpam tersebut meninggal dunia :
A.Berbau.
B.Reflek pupil tidak ada.
C.Reflek muntah tidak ada.
D.Detak nadi dan jantung tidak ada.
E.Tidak bergerak.
.32.Untuk meyakinkan bahwa korban sudah meninggal dunia pihak Kepolisian
mendatangkan seorang dokter Puskesmas setempat.Oleh dokter tersebut dinyatakan
bahwa korban memang sudah meninggal dunia. Apa kriterianya bahwa korban sudah
pasti meninggal dunia :
A.Tekanan darah sudah nol.
B.Reflek pupil tidak ada.
C.Tidak berreaksi dengan rangsangan fisik yang kuat.
D.Adanya kekakuan otot-2 dan sendi.
E.Warna kebiruan di kulit dada samping.
.33.Dari pemeriksaan dokter tersebut didapatkan di otot rahang, leher, dan extrimitas
atas kaku, sendi lain lemas, maka perkiraan kasar saat kematian adalah:
A.Baru saja meninggal dunia.
B.Kurang dari 2 jam.
C.Antara 2 sampai dengan 4 jam.
D.Tidak lebih dari 6 jam.
E.Perlu pemeriksaan data-2 lain.
.34.Dari pemeriksaan kaku mayat terdapat di seluruh tubuh dan lebam mayat ditekan
tidak hilang dan didapat warna kehijauan diperut kanan bawah maka perkiraan saat
kematian adalah :
A.Antara 4 – 6 jam.
B.Antara 6 – 8 jam.
C.Antara 8 – 12 jam.
D.Antara 12 – 15 jam.
E.Di atas 15 jam.
.35.Pada pemeriksaan korban juga didapatkan lebam mayat warna kecoklatan dan
didapatkan dibagian depan tubuh ditekan tidak hilang dan di bagian belakang tubuh,
ditekan hilang, maka interpretasi pertama yang perlu dipikirkan adalah :
A.Korban masih dalam stadium kematian klinis.
B.Korban sudah dipastikan sudah meninggal dunia waktunya kurang 10 jam.
C.Korban sudah meninggal dunia secara tidak wajar.
D.Korban sudah meninggal dunia secara tidak wajar kurang dari 8 jam dan terdapat
perubahan posisi.
E.Korban sudah meninggal dunia secara tidak wajar kurang dari 4 jam dan terdapat
perubahan posisi.
.36.Interpretasi kedua terhadap lebam mayat ini yang perlu dipikirkan adalah :
A.Meninggal dunia tidak wajar karena asfixia.
B.Meninggal dunia karena perdarahan.
C.Meninggal dunia karena racun insektisida.
D.Meninggal dunia karena racun chlorat.
E.Meninggal dunia katrena minuman keras ( ethanol ).
.37.Interpretasi ketiga terhadap lebam mayat ini adalah :
A.Adanya perubahan posisi jenazah setelah 4 jam kematian.
B.Posisi jenazah awalnya tengkurap dirubah ke terlentang setelah 10 jam kematian.
C.Posisi jenazah awalnya tengkurap, dirubah terlentang antar 4 – 8 jam kematian.
D.Posisi jenazah awalnya tengkurap dirubah terlentang sebelum 4 jam kematian.
E.Posisi jenazah awalnya tengkurap dirubah terlentang sebelum 2 jam kematian.
.38.Seandainya pada korban jenazah tersebut hanya didapatka 1 lebam mayat yaitu di
bagian belakang tubuh dan ditekan ada yang hilang dan ada yang tidak hilang maka
perkiraan saat kematian adalah :
A.Kurang dari 3 jam.
B.Antara 3 – 4 jam.
C.Antara 4 – 8 jam.
D.Antara 8 - 12 jam.
E.Lebih dari 12 jam.
.39.Seandainya lebam mayat pada jenazah korban berwarna merah cerah (cherry red)
maka perkiraan penyebab kematiannya adalah :
A.Keracunan CO2 .
B.Keracunan Insektisida.
C.Keracunan Ethanol.
D.Keracunan gas CO.
E.Keracunan botulisme makanan kaleng.
.40.Lebam mayat yang terdapat pada jenazah perlu dibedakan dengan luka memar yang
munngkin dialami korban, antara lain dalam hal :
A.Lebam mayat dipengaruhi gravitasi.
B.Lebam mayat terjadi segera setelah kematian.
C.Luka memar terjadi segera setelah kejadian.
D.Luka memar batasnya tidak jelas dan membengkak.
E.Luka memar pada awalnya berwarna merah ungu.
.KASUS VII
Pada pemeriksaan di sebuah perahu nelayan ditemukan sebuah tas besar berisi
potongan bagian tubuh manusia yang sudah menjadi kerangka. Ditemukan sebuah
tengkorak, tulang vertebrae lengkap, costae dan sternum. Dari hasil penyelidikan
mengindikasikan korban adalah korban mutilasi yang bagian tubuh lainnya ditemukan di
3 tempat yang berbeda. Pada pemeriksaan ditemukan gigi molar 3 pada rahang atas.

41.Untuk mengetahui apakah tulang tersebut berasal dari orang yang sama dan
mengetahui berapa jumlah korban maka bisa dilakukan dengan :
A.Adanya duplikasi tulang sejenis dan perbedaan berat tulang.
B.Adanya kontur sendi yang tidak sama dan perbedaan berat tulang.
C.Perbedaan ukuran tulang dan perbedaan perlukaan pada tulang.
D.Tingkat asimetri tulang dan perbedaan pola perlukaan tulang.
E.Adanya duplikasi tulang sejenis dan perbedaan ukuran tulang.
.42.Jika ternyata jumlah korban adalah 1 orang dan ia adalah seorang laki-2,
pemeriksaan yang mendukung bahwa jenis kelamin korban laki-2 adalah :
A.Proessus mastoideus besar, kasar dan tumpul.
B.Condylus occipitalis kecil.
C.Sudut rahang bawah kurang terbuka.
D.Foramen Magnum kecil.
E.Sudut frontonasalis landai.
.43.Dari informasi keluarga korban berusia kurang lebih 40 tahun, maka data yang
mendukung adalah :
A.Gigi M3 sudah tumbuh.
B.Cartilago tulang iga sudah menjadi tulang..
C.Penutupan sutura lambdoidea.
D.Cartilago tyroid sudah menjadi tulang.
Adanya pengeroposan caput femoris.
.44.Didalam melakukan identifikasi perlu diperkirakan ras dari korban bila ada indikasi
bahwa korban adalah berasal dari afrika, maka akan didapatkan ciri :
A.Tulang hidung panjang dan sempit.
B.Tulang pipi lengkung dan cenderung tidak lebar.
C.Tulang langit-2 berbentuk segitiga.
D.Tulang langit-2 berbentuk tapal kuda.
E.Rahang bawah lebih menonjol.
.45.Untuk mengetahui apakah potongan tubuh yang sudah menjadi kerangka di 3
tempat tersebut berasal dari 1 orang yang sama atau tidak, maka hal ini bisa diketahui
dengan melakukan pemeriksaan :
A.Test precipitin.
B.Pemeriksaan barr bodies.
C.Pemeriksaan DNA inti.
D.Pemeriksaan DNA mitokondria.
E.Pemeriksaan struktur tulang.
.46.Pada pemeriksaan perkiraan usia sudah ditemukan adanya molar 3, yang berarti
adalah : kemungkinan usia korban kurang lebih 25 tahun, maka data pemeriksaan yang
mendukung adalah :
A.Tanda Sex sekunder.
B.Erupsi gigi permanen.
C.Penyatuan epyphyise dan diaphyse tulang panjang.
D.Tingkat kepadatan tulang.
E.Mulai adanya osteoporosis persendian.
.47.Pada sebuah kamar di gudang penyimpanan pupuk, didalam kapal tersebut
ditemukan bercak yang diduga darah di lantai, dengan bentuk lonjong meruncing,
dengan sisi yang runcing / ekor mengarah ke pintu, maka langkah awal pemeriksaan
laboratories terhadap bercak ini adalah bertujuan :
A.Bercak darah tersebut apa betul darah.
B.Bercak darah tersebut dari manusia atau bukan.
C.Bercak tersebut ditentukan golongan darahnya.
D.Usia bercak darah tersebut.
Kalau dari manusia, dapat ditentukan milik siapa
.48.Untuk mengetahui apakah bercak darah tersebut bercak darah manusia, dengan
melakukan pemeriksaan :
A.Guaiac test.
B.Phenolphthaline test.
C.Benzidine test
D.Presipitin test.
E.Teichmann test
.49.Identifikasi forensic untuk menentukan bahwa rambut tersebut adalah benar rambut
manusia ditentukan berdasarkan pemeriksaan :
A.Ukuran medulla rambut yang lebar.
B.Perbandingan penampang rambut dibanding medulla adalah 10 : 3.
C.Letak pigmen rambut pada bagian korteks.
D.Perbandingan penampangan rambut dibanding medulla adalah 10 : 5.
Letak pigmen rambut pada bagian dalam medulla.
.50.Dokter harus melakukan pemeriksaan identifikasi forensic dengan cermat dan hati-2
karena identifikasi sangat bermanfaat dalam hal :
A.Penentuan identitas korban kematian akibat tindak pidana.
B.Penentuan sebab kematian korban.
C.Penentuan kapan saat kematiankorban.
D.Penentuan cara atau modus operandi kematian.
E.Penentuan apakah korban masih hidup atau sudah mati.

You might also like