You are on page 1of 16

PENGERTIAN TITIK IMPAS

Titik impas adalah sebua


titik di mana biaya atau
pengeluaran, dan
pendapantan
Adalah seimbang ,sehingga
tidak terdapat kerugian tau
ke untungan
TITIK IMPAS DUA ALTERNATIF

A. ADALAH SUATU TITIK DIMANA


TERJADI KESETIMBANGAN ANTARA
BIAYA DAN MANFAAT.
B. ADALAH SUATU TITIK DIMANA
TERJADI KESETIMBANGAN ANTARA
DUA ALTERNATIF YANG BERBEDA.
DI LUAR TITIK IMPAS, KONDISI DUA
ALTERNATIF TSB BERBEDA SEHINGGA
AKAN MEMPENGARUHI PENGAMBILAN
KEPUTUSAN.
TITIK IMPAS

SUATU PERUSAHAAN
DIKATAKAN
MENCAPAI TITIK IMPAS,
APABILA DARI SUATU ANALISIS
PERHITUNGAN LABA dan RUGI,
PERUSAHAAN ITU TIDAK
MEMPEROLEH
UNTUNG, TAPI JUGA TIDAK
MENDERITA
RUGI.
TITIK IMPAS

DAPAT DIGUNAKAN DALAM


BERBAGAI
HAL YANG MENYANGKUT PEMILIHAN
DUA ALTERNATIF, di antaranya :
- PENENTUAN VOLUME PRODUKSI
- PEMILIHAN DUA ALAT/MESIN YANG
SEJENIS
- PEMILIHAN SISTEM SEWA atau BELI
suatu
ALAT/MESIN
PARAMATER
ANALISIS TITIK IMPAS
TINGKAT PRODUKSI

F = Biaya tetap (Rp/tahun)


V= Biaya tidak tetap (Rp/unit produk)
n = Jumlah produk yang dihasilkan
(unit/tahun)
P = Harga jual (Rp/unit produk)
C = Total biaya (Rp/tahun)
R = Penerimaan (Rp/tahun)
Z = Keuntungan (Rp/tahun)
ANALISIS TITIK IMPAS pada
PENENTUAN VOLUME PRODUKSI

PADA TINGKAT PRODUKSI BERAPAPUN


BESARNYA BIAYA TETAP AKAN SELALU
SAMA, artinya APABILA PERUSAHAAN
MEMPUNYAI VOLUME PRODUKSI RENDAH
ataupun TINGGI, PERUSAHAAN TERSEBUT
AKAN TETAP MENGELUARKAN BIAYA TETAP
YANG SAMA BESARNYA.
JIKA PRODUKSI MENINGKAT maka BIAYA
TIDAK TETAP AKAN BERTAMBAH, sebaliknya
JIKA PRODUKSI MENURUN maka BIAYA TIDAK
TETAP JUGA AKAN BERKURANG.
ANALISIS TITIK IMPAS pada
PENENTUAN VOLUME PRODUKSI

TITIK IMPAS DICAPAI PADA WAKTU


JUMLAH
PENERIMAAN SAMA DENGAN JUMLAH
BIAYA, atau KEUNTUNGAN SAMA
DENGAN
NOL.
Z =0
=R–C
Z = nP – ( F + nV )
= nP – F – nV
PADA SAAT MENCAPAI TITIK IMPAS, misal
n = T, maka TITIK IMPAS DAPAT DITENTUKAN
DENGAN PERSAMAAN BERIKUT :
T(P–V)–F=0

F
T=
P–V
n=T IMPAS
n>T UNTUNG
n<T RUGI
CONTOH
Sebuah perusahaan dalam produksinya mempunyai
biaya tetap sebesar Rp
25.000,00 per tahun, sedangkan biaya tidak tetapnya
sebesar Rp 50,00 per unit
produk. Harga jualnya Rp 100,00 per unit.
Tentukanlah titik impas pada kondisi perusahaan
tersebut.
PENYELESAIAN :
F = 25.000
V = 50
P = 100
R = 100n Jadi titik impas pada tingkat
C = F + 50n produksi
25.000
500 unit/tahun
T=
100 – 50
= 500
Metode Pay Back
(Periode Pembayaran Kembali )

Periode pembayaran kembali didefinisikan


sebagai sejumlah tahun yang dibutuhkan untuk
mengembalikan biaya suatu proyek. Metode ini
mengabaikan arus kas diluar periode
pembayaran kembali dan tidak
mempertimbangkan nilai waktu dari uang. Akan
tetapi , pembayaran kembali memberikan
indikasi mengenai risiko dalam suatu proyek,
karena menunjukkan berapa lama modal yang
diinvestasikan akan berada dalam risiko.
Yang dipertimbangkan :
1. Berapa lama harus membiayai proyek
2. Kapan manfaat akan diperoleh
 
Rumus :

M1 +M2 +M3 +…+ Mk >= Bp


Dimana :
Mi : manfaat bersih
Bp : biaya pengembangan
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN METODE PAY
BACK
Keuntungan Kerugian

Mudah dihitung Tidak berlaku pada waktu


setelah periode pengembalian,
jadi tidak dapat untuk megukur
profitabilitas
Memberikan gambaran atas Mengabaikan perhitungan untuk
resiko dan likuiditas dari waktu pengembalian dalam
investasi periode pengembalian

Mengarahkan awal tentang early Kriteria penerimaan untuk


return investasi sangat subyektif

Berguna sebagai alat penyaring  


Contoh :
Suatu proyek bernilai Rp. 15.000.000,-. Proceed tiap tahunnya
adalah sama, yaitu sebesar Rp.4.000.000,- Maka pay back
period investasi ini adalah :
15 000.000,
=3 = 4
4.000,00
0
tahun
ini berarti proyek investasi sistem informasi akan tertutup
dalam waktu 3 tahun 9 bulan.
Bila proceed tiap tahun tidak sama besarnya, maka harus
dihitung satu persatu. Misalnya nilai proyek adalah Rp.
15.000.000,- umur ekonomis proyek adalah 4 tahun dan
proceed tiap tahunnya adalah ;
Proceed tahun 1 sebesar Rp. 5.000.000,-
Proceed tahun 2 sebesar Rp. 4.000.000,-
Proceed tahun 3 sebesar Rp. 4.500.000,-
Proceed tahun 4 sebesar Rp. 6.000.000,-
Maka payback periode dapat dihitung sebagai
berikut :
 
Nilai investasi = Rp. 15.000.000,-
Proceed tahun 1 = Rp. 5.000.000 _
Sisa investasi thn 2 = Rp. 10.000.000,-
Proceed tahun 2 = Rp. 4.000.000,- _
Sisa investasi thn 3 = Rp. 6.000.000,-
Proceed tahun 3 = Rp. 4.500.000,- _
Sisa investasi tahun 4 = Rp. 1.500.000,-
Sisa investasi tahun 4 tertutup oleh proceed tahun ke–
4, sebagian dari sebesar Rp. 6.000.000,-, yaitu Rp.
1.500.000,- / Rp. 6.000.000,- =1/3 bagian. Jadi
payback period investasi ini adalah 3 tahun 4 bulan.
Apakah investasi ini layak diterima ? untuk ini maka
payback period harus dibandingkan dengan
maksimum paybak period yang ditentukan
sebelumnya. Misalnya maximum payback period
SEKIAN
DAN
BANYAK TERIMA KASI

You might also like