You are on page 1of 20

1

P Anak-anak yang terdaftar pada program


Denmark National Birth Cohort (DNBC)

I Polusi udara dan suara bising lalu lintas

C -

O Kejadian kejang demam


EXPOSURE TO TRAFFIC NOISE AND AIR
POLLUTION AND RISK FOR FEBRILE
SEIZURE: A COHORT STUDY
DORRIT HJORTEBJERG,1 ANNE-MARIE NYBO ANDERSEN, MATTHIAS
KETZEL, OLE RAASCHOU-NIELSEN, METTE SØRENSEN

Prisma Putra Ghirby Aseptama G99171xxx


Yusuf Arif Salam G99171051
Supervisor
Fadhilah , SpA, Mkes

Departemen Ilmu Kesehatan Anak


Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret/ RSUD Dr. Moewardi
3

Kejang demam merupakan


kejang yang paling umum
pada anak usia dini, dialami
2-5% populasi. Penyebab
kejang demam belum
Kejang Demam diketahui, namun setiap
serangan selalu disebabkan
demam tinggi dengan infeksi
saluran pernafasan atas,
terutama infeksi virus.
4
Epidemiologi

•2-5% jumlah anak


pernah mengalami
kejang demam
5 TUJUAN

UNTUK MEMBUKTIKAN PAJANAN POLUSI UDARA


DAN BISING LALU LINTAS DAPAT MENINGKATKAN
RESIKO KEJANG DEMAM PADA ANAK
METODE
6
Desain Studi • Kohort

Subyek • Anak yang mengikuti program DNBC

Waktu dan • Seluruh Negara Denmark


tempat • Maret 1996 – November 2002

Analisis • Cox proportional hazard models


Statistik

• Disetujui oleh Danish Scientific Ethics Committee


Pernyataan Etik dan Danish Data Protection Agency
7
Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi

• Saat penelitian pasien • Bukan lahir tunggal


beumur 3 bulan sampai • Tidak adanya informasi
6 tahun kurang satu yang memadai untuk
hari pajanan bising
• Belum pernah • Satu atau lebih faktor
didiagnosis epilepsi confounding
sebelum terdiagnosis
kejang demam
• Tempat tinggal max.
300 dari jalan raya
8 ALUR PENELITIAN

Pasien ≤36 bulan yang Darah rutin, leukosit,


Usia, jenis kelamin dan
didiagnosis ISK dengan hitung jenis (neutrofil dan
periode demam dicatat
demam limfosit), LED, CRP, dan
(n= 298) NLR

VCUG dilakukan 4 minggu USG dan DMSA dilakukan Urin diambil sebelum
setelah pemberian dalam 5 hari pertama pemberian cairan atau
antibiotik 2 minggu perawatan antibiotik dengan botol urin
steril atau dengan kateter

DMSA defect (+) DMSA defect (-)


n= 163 n= 135
9

HASIL
10
11 SIMPULAN

Pajanan bising lalu lintas jalan raya dan


polusi udara kemungkinan berkaitan
dengan peningkatan risiko kejang
demam, walaupun perlu penelitian
lebih lanjut,
12

TELAAH KRITIS
13 VALIDITAS

1. Apakah penelitian dengan uji diagnostik dilakukan secara tersamar dengan baku emas
yang benar?

TIDAK. Pada penelitian ini semua subjek tidak dilakukan secara tersamar tetapi
dilakukan dengan baku emas yang benar

2. Apakah uji diagnostik dilakukan terhadap pasien dengan spektrum penyakit atau
kelainan yang memadai sehingga dapat diterapkan dalam praktek sehari-hari?

YA, NLR dapat diperiksa dalam laboratorium klinik sederhana


14

3. Apakah pemeriksaan dengan baku emas dilakukan


tanpa memandang hasil pemeriksaan dengan uji
diagnostik?
YA, semua subjek dilakukan pemeriksaan DMSA
Scan
15 KEPENTINGAN

• NLR dan DMSA dalam mendeteksi PNA


CRP  nilai AUC paling tinggi = 0.726
NLR = 0.713
Leukosit = 0.660
LED = 0.611

• Multipel regresi analisis


NLR = OR 1.603
CRP = OR 1.022
16

• NLR dengan kejadian VUR  AUC = 0.638


• Leukosit = 0.570
• CRP = 0.533
• LED = 0.419
17 APLIKABILITAS

• Apakah uji diagnostik tersebut tersedia, terjangkau dan akurat?

YA, NLR dapat dilakukan di semua laboratorium klinik

• Apakah post-test probability yang dihitung mengubah tatalaksana


pasien?

TIDAK DAPAT DIKETAHUI

• Apakah secara keseluruhan uji diagnostik tersebut bermanfaat bagi


pasien?
YA
18
PENTING

LoE
2B
Valid DAPAT
DIAPLIKASIKAN
19
20 LEVEL OF EVIDENCE

You might also like