You are on page 1of 27

PRESENTED BY

GROUP 5
ANFISMAN LANJUT
Kasus 1
Tuan H usia 53 th, pada tanggal 13 Februari 2016 dibawa ke IGD
karena mengeluh lemah pada anggota gerak sebelah kanan sejak satu hari
yang lalu dan pandangan kabur. Dirasakan mendadak saat pasien berdiri
setelah bangun tidur. Saat kejadian mulut pasien mencong dan pasien tidak
berbicara secara jelas (pelo). Diketahui sejak 2 tahun yang lalu pasien
mempunyai riwayat hyperlipidemia dan hipertensi tidak terkontrol. Pasien
kemudian dipindahkan ke bangsal. Diketahui 2 hari sebelum masuk RS
pasien makan udang oleh-oleh dari anaknya yang baru saja piknik ke
pantai. Pasien disarankan pemeriksaan CT Scan selanjutnya. Kebiasaan
pasien minum kopi dan makan gorengan. Pemeriksaan vital sign saat
masuk IGD TD 140/88mmHg; RR 18x/menit; HR 72x/menit; T 37,7oC.
Hasil pemeriksaan laboratorium : Total kolesterol 300mg/dL; trigliseid
270mg/dL; LDL 50md/dL; HDL 50mg/dL; Hb 12; Leukosit 11000;
trombosit 250000; GDS 110; BUN 11; Scr 1,1. pemeriksaan ECG
disimpulkan adanya atrial fibrilasi, CT scan disimpulkan adanya
hiperintensitas (putih) di area infraksi. Selama rawat inap mendapat terapi :
Simvastatin 10mg 1x1 p.o; Clopidogrel 75mg 1x1 p.o; Inj Citicolin
250mg/8jam; Inj piracetam 1g/12jam; Inj streptokinase 1500000 IU.
DATA LABORATORIUM
NAMA TES KADAR KADAR PASIEN KETERANGAN
NORMAL
TD 110-125/60-70 140/80mmHg Tinggi
mmHg
RR 16-20 x/mnt 18x/menit Normal
HR 60 ‒ 100 72x/menit Normal
T 36,6oC - 37,2 oC 37,7oC Meningkat
KOLESTEROL <200mg/dL 300mg/dL Tinggi
TRIGLISERIDA <150mg/dL 270mg/dL Tinggi
LDL <100mg/dL 200mg/dL Tinggi
HDL >40mg/Dl 50mg/dL Normal
Hb 14-18gr/dL 12 Rendah
LEUKOSIT 4000-10.000/mm3 11000 Normal
TROMBOSIT 150.000-400.000 250000 Normal
sel/mm3
GDS 120-140 110 Rendah
BUN 6-21 mg/dL 11 Normal
Scr 0,6 – 1,3 mg/dL 1,1 Normal
Menurut WHO
Stroke (serebrovascular disease) adalah
kematian jaringan otak (infark serebral) yang
terjadi karena berkurangnya aliran darah
dan oksigen ke otak

Penyebab kematian no.3 di


Indonesia maupun di dunia
Stroke
• Stroke adalah defisit neurologis yang
mempunyai serangan mendadak dan
berlangsung sebagai akibat adanya
gangguan pembuluh darah otak

• Stroke adalah disfungsi neurologi akut


yang disebabkan oleh gangguan aliran
darah yang timbul secara mendadak
dengan tanda dan gejala sesuai dengan
daerah fokal pada otak yang terganggu
(WHO, 1989)
Stroke Iskemik (non hemorragik)
Aliran darah ke otak terhenti krn adanya
aterosklerosis atau trombus yang telah
menyumbat suatu pembuluh darah.

83% pasien stroke mengalami stroke jenis


ini
• stroke non hemoragik terjadi akibat
arterosklerosis yang diikuti oleh terbentuknya
gumpalan darah yang cepat dan juga
diakibatkan oleh tingginya kadar kolesterol jahat.
• stroke non hemoragik merupakan stroke
trombolotik yang terjadi pada pembuluh darah
besar (termasuk pembuluh darah karotis)
dimana tempat terjadinya trombosis yang paling
sering adalah di titik percabangan arteri serebral
utamanya pada daerah distribusi dari arteri
karotis interna
• pasien mengalami buta mendadak karena
suplay darah dan oksigen ke mata berkurang
drastis dimana terjadi insufisiensi arteri retinalis
sehingga arteri karotis bermasalah
• kesulitan bicara terjadi karena paralisis otot
pada daerah motorik Broca.
• pasien mengalami kelumpuhan pada salah satu
bagian tubuh karena terjadi penurunan suplay
darah ke otak akibat arterosklerosis (elastisitas
pwmbuluh darah yang menurun) sehingga
menimbulkan kerusakan pada pusat gerakan
motorik di lobus frontalis.
ETIOLOGI
Stroke non hemoragik
Disebabkan oleh
penyumbatan
pembuluh darah
akibat adanya
arterosklerosis
Faktor Resiko

• Hipertensi
• Naiknya kadar kolesterol.
• Usia
• Jenis kelamin
Patogenesis
stroke non hemoragik termasuk stroke trombotik
yaitu stroke iskemik yang disebabkan oleh
karena trombosis di arteri karotis interna secara
langsung masuk ke arteri serebri media
PATOFISIOLOGI
Mekanisme stroke non hemoragik
Gejala stroke non hemoragik

– unilateral weaknesses → biasanya hemiparesis


(lumpuh separo)
– unilateral sensory complaints → numbness,
paresthesia (mati rasa)
– Aphasia → language comprehension
– Monocular visual loss → gangguan penglihatan
sebelah
Diagnosis
1. Computerized Tomography Scanning (CT scan)
1) Infark  lesi hipodens (lesi dengan densitas rendah)
tampak lebih hitam dibanding jaringan otak disekitarnya.
2) Perdarahan  Lesi hiperdens (lesi dengan densitas
tinggi) tampak lebih putih dibanding jaringan otak
disekitarnya.
2. MRI & MRA ( Magnetic Resonance Imaging &
Magnetic Resonace Angiography)
Untuk mengetahui topis kebocoran pembuluh darah di
otak
3. PET Scan ( Positron Emision Tomography Scan)
TERAPI
Terapi Non Farmakologi
1. Menghindari garam dan makanan berlemak
2. Menghindari rokok dan alkohol
3. Olahraga secara teratur
4. Istirahat cukup
Terapi Pasien

Simvastatin 10 mg 1x1 p.o.


Clopidogrel 75mg 1x1 p.o.
Injeksi Citicholin 250mg per 8 jam
Injeksi Piracetam 1 gram per 12 jam
Injeksi Streptokinase 1500000 IU
simvastatin
• Sebagai Antihiperlipidemia
• mekanisme kerja menghambat 3-hidroksi-
3-metil-glutaril-koenzim A (HMG-CoA)
reduktase yang mempunyai fungsi
sebagai katalis dalam pembentukan
kolesterol, Simvastatin cenderung
mengurangi jumlah trigliserida dan
meningkatkan High Density Lipoprotein
(HDL) kolesterol.
clopidogrel
• Sebagai Antiplatelet
• Inhibitor of adenosine diphosphate (ADP)-
induced pathway for platelet aggregation
citicolin
• Sebagai Neuroprotektor
• Citicoline dapat meningkatkan pemulihan
kesadaran dan tingkat kesadaran pada
pasien pasca stroke pada 2 minggu masa
pemulihan.
Piracetam
• Piracetam bekerja dengan cara meningkatkan efektifitas
dari fungsi telensefalon otak melalui peningkatan fungsi
neurotransmiter kolinergik. Telensefalon inilah yang
mengatur fungsi kognitif pada manusia (memori,
kesadaran, belajar dan lain). Fungsi lain dari piracetam
adalah menstimulasi glikolisis oksidatif, meningkatkan
konsumsi oksigen pada otak, serta mempengaruhi
pengaturan cerebrovaskular dan juga mempunyai efek
antitrombotik.
• Piracetam mempengaruhi aktifitas otak melalui berbagai
mekanisme yang berbeda antara lain:
Merangsang transmisi neuron di otak
• Merangsang metabolisme otak
• Memperbaiki mikrovaskular tanpa efek vasodilatasi
Streptokinase
• Trombolitik
• Streptokinase bekerja dengan melarutkan
thrombus dengan merubahnya
menjadi plasminogen menjadi plasmin unt
uk mengurai fibrin. Plasmin akan menghan
curkanfibrin, fibrinogen dan protein
prokoagulan lain ke dalam fragmen yang
larut, efektif diluar maupun di dalam
trombus/embolus.
THANK YOU ...

You might also like