You are on page 1of 40

Konsep Dasar Berfikir Kritis METODE

Dalam Keperawatan BERPIKIR KRITIS


Tujuan Umum

Mengetahui bagaimana berfikir kritis dalam


pendidikan keperawatan

Mampu melakukan dan mengimplemenasikan


proses berpikir dengan proses berpikir secara
baik dan benar
Keperawatan dihadapkan pada isu:

Perkembangan tuntutan masyarakat


Perkembangan IPTEK
Tingkat pendidikan
Peningkatan sosial ekonomi masyarakat
Status kesehatan masyarakat semakin baik
Pengaruh kesehatan
Berfikir
Proses tidak statis
Dapat berubah-ubah
Bersifat dinamis

Pengertian:
Critical  bertanya, diskusi, memilih, menilai,
membuat keputusan
DEFINISI

Berfikir Kritis (Brunner&Suddarth, 1997)


 Proses kognitif/mental yg mencakup penilaian dan
analisis rasional thd info/ide serta merumuskan
kesimpulan dan keputusan

Keputusan  berdasarkan pengetahuan/kemampuan


mensintesa info.
Critical Thinking
 Ditujukan pada situasi, rencana dan bahkan aturan-
aturan yang terstandar dan mendahului dalam pembuatan
keputusan (Mz.Kenzie)
 Investigasi terhadap tujuan guna mengeksplorasi situasi
phenomena, pertanyaan atau masalah untuk menuju pada
hipotesa atau keputusan secara terintegrasi

Bandman, 1988
 Pengujian secara rasional terhadap ide-ide, pengaruh,
asumsi, prinsip-prinsip, argumen,kesimpulan, pendapat,
pemikiran, masalah, kepercayaan dan tindakan. Pengujian
berdasarkan alasan ilmiah, pengambilan keputusan dan
kreatifitas
Critical Thinking
Perry&Potter (2005)
 Proses dimana seseorang dituntut mengevaluasi informasi utk membuat
penilaian/keputusan berdasarkan kemampuan, menerapkan ilmu pengetahuan dan
pengalaman
Miller & Malcolm
 befikir reflektif, berfikir beralasan yang ditujukan dalam memutuskan apa yang
diyakini atau apa yg dilakukan.

 Berfikir kritis  mengandung sikap dan pendekatan  keinginan untuk memberikan


pertimbangan yg tegas pada berbagai ide, berfikir secara hati-hati saat menerima
ide
 Berfikir kritis merupakan suatu proses pengujian yang menitikberatkan pendapat
tentang kejadian atau fakta yang mutakhir dan menginterpretasikannya serta
mengevaluasi pendapat-pendapat tersebut untuk mendapat kesimpulan tentang
adanya perspektif atau pandangan baru (Strader dalam Maryam, Setiawati dn
Ekasari, 2008)

.
Berpikir Kritis ≠ Menghafal, Mengumpulkan Informasi
• Berpikir kritis tidak sama dengan
mengakumulasi informasi. Seorang dengan
daya ingat baik dan memiliki banyak fakta
tidak berarti seorang pemikir kritis
• Seorang pemikir kritis mampu
menyimpulkan dari apa yang diketahuinya,
dan mengetahui cara memanfaatkan
informasi untuk memecahkan masalah, and
mencari sumber-sumber informasi yang
relevan untuk dirinya
Berpikir Kritis ≠ Mengkritik, Mengecam.
Mendebat
• Berpikir kritis tidak sama dengan sikap
argumentatif atau mengecam orang lain
• Berpikir kritis bersifat netral, objektif, tidak
bias. Meskipun berpikir kritis dapat digunakan
untuk menunjukkan kekeliruan atau alasan-
alasan yang buruk, berpikir kritis dapat
memainkan peran penting dalam kerja sama
menemukan alasan yang benar maupun
melakukan tugas konstruktif
• Pemikir kritis mampu melakukan introspeksi
tentang kemungkinan bias dalam alasan yang
dikemukakannya
Keterampilan Inti Berpikir Kritis
Keterampilan Berpikir Kritis
• Memahami hubungan-hubungan logis antar gagasan
• Mengidentifikasi, mengkontruksi, dan mengevaluasi argumen
• Mendeteksi inkonsistensi dan kesalahan umum dalam pemberian
alasan
• Memecahkan masalah secara sistematis
• Mengidentifikasi relevansi dan kepentingan gagasan
• Merefleksikan kebenaran keyakinan dan nilai-nilai diri sendiri
Perbedaan antara Pemikir Kritis dan Bukan
Pemikir Kritis
• Pemikir kritis
 Cepat mengidentifikasi informasi yang relevan,
memisahkannya dari informasi yang irelevan
 Dapat memanfaatkan informasi untuk merumuskan
solusi masalah atau mengambil keputusan, dan jika
perlu mencari informasi tambahan yang relevan
• Bukan pemikir kritis
 Mengumpulkan fakta dan informasi, memandang
semua informasi sama pentingnya
 Tidak melihat, menangkap, maupun memikirkan
masalah inti
Mengapa Berpikir Kritis?

• Berpikir kritis memungkinkan anda memanfaatkan


potensi anda dalam melihat masalah, memecahkan
masalah, menciptakan, dan menyadari diri
Manfaat Berpikir Kritis bagi Mahasiswa

1. Membantu memperoleh pengetahuan,


memperbaiki teori, memperkuat argumen
2. Mengemukakan dan merumuskan pertanyaan
dengan jelas
3. Mengumpulkan, menilai, dan menafsirkan
informasi dengan efektif
4. Membuat kesimpulan dan menemukan solusi
masalah berdasarkan alasan yang kuat
5. Membiasakan berpikiran terbuka
6. Mengkomunikasikan gagasan, pendapat, dan
solusi dengan jelas kepada lainnya
Membandingkan Taksonomi Bloom
dalam Berpikir Kritis
Taksonomi Bloom tentang domain kognitif:
• Knowledge (Pengetahuan) Lebih superfisial

• Comprehension (Pemahaman)
• Application (Penerapan)
• Analysis (Analisis)
• Synthesis (Sintesis) Lebih mendalam
• Evaluation (Evaluasi)
Kreatifitas dan berfikir kritis:

Kreatif  jika memandang berbagai alternatif pemecahan


atau ide-ide baru disaat
menghadapi situasi

Berfikir kritis melibatkan aspek fisiologis, sosiologi dan


psikologis menjadi satu dalam menjelaskan fenomena.
Mengapa berfikir kritis diperlukan

Mengikuti pendidikan ke jenjang > tinggi


Penerapan profesionalisme
Pengetahuan dan keterampilan tehnis dlm memberikan
askep.
Diperlukan perawat karena:
oPerawat setiap hari mengambil keputusan
oPerawat menggunakan keterampilan berfikir;
a. Menggunakan pengetahuan dari bbg subyek dan
lingkungan
b. Menangani perubahan yg berasal dari stresor lingkungan
c. Penting membuat keputusan
Lanjutan…
Freely  berfikir kritis diperlukan untuk
mengembangkan kemampuan:
Analisa, Kritis, Ide advokasi

Freely  berfikir kritis menggunakan


kemampuan deduktif dan induktif.
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta
dan keputusan.
• Induksi merupakan cara berpikir untuk menarik
suatu kesimpulan yang bersifat umum dari
kasus-kasus yang bersifat individual.
• Sementara deduktif merupakan cara berpikir
yang berpangkal dari pernyataan umum, dan
dari sini ditarik kesimpulan yang bersifat
khusus.
Metoda Berfikir Kritis
1. Debate  perdebatan/argumentasi
2. Individual decision  individu berdebat dengan
dirinya dlm proses pengambilan keputusan
3. Group discussion
4. Persuasi  mempengaruhi
perbuatan/keyakinan/sikap dan nilai2 dg berbagai
alasan/argumen/bujukan
5. Propaganda  sengaja untuk mempengaruhi, dapat
baik/buruk
6. Coercion  mengancam/menggunakan kekuatan
untuk memaksakan kehendak
7. Kombinasi
Proses Berfikir Kritis

1. Memahami tulisan
2. Mengevaluasi isi dan bagian isi
3. Mempertanyakan-menjawab-bertanya-
menjawab-dst
4. Membangun pertanyaan  mencari jawaban
5. Titik awal upaya pencarian
Model Berfikir Ktitis

Costa,dkk (1985)  The Six Rs


• Remembering--.menggunakan pengalaman masa lalu
• Repeating –semakin sering berfikir kritis semakin mudah
mengambil keputusan
• Reasoning –keputusan didasari atas berfikir kritis/pertimbangan
akurat
• Reorganizing –mengorganisasikan fakta yg mendukung fenomena
• Relating – menemukan relasi antara fenomena
• Reflecting – menganalisa kembali secara hati-hati.
Asumsi berfikir :
• Komponen dasar kep. berfikir, perasaan dan berbuat
sejalan.
• Mengembangkan upaya berfikir kritis ad/upaya yg
disengaja.
• Jangan hanya apa yang difikirkan, tetapi bgmn berfikir.
• Berfikir dalam kep. Sama dg.situasi pribadi.
Aktifitas mental dalam berfikir
kritis
a. Mengajukan pertanyaan
b. Mengumpulkan info yg relevan
c. Memvalidasi info yg tersedia
d. Menggunakan pengalaman dan pengetahuan yg lalu
untuk menjelaskan
e. Mempertahankan suatu sikap fleksibel
f. Mempertimbangkan pilihan yg tersedia
g. Merumuskan suatu keputusan
Elemen Berfikir kritis

1. Menentukan tujuan
2. Menyusun pertanyaan atau membuat kerangka
masalah
3. Menunjukkan bukti
4. Menganalisis konsep
5. Asumsi

Perspektif yang digunakan selanjutnya keterlibatan dan


kesesuaian
Kriteria elemen terdiri dari kejelasan, ketepatan,
ketelitian dan keterkaitan
Berfikir kritis dalam keperawatan
Perawat setiap hari mengambil keputusan

Perawat hrs menggunakan keterampilan


kritis, yaitu:
 Menggunakan pengetahuan dari berbagai subjek
dan lingkungan
 Perawat menangani perubahan
 Perawat penting membuat keputusan

Berfikir kritis dlm keperawtan  komponen


dasar dlm pertanggunggugatan profesional
dan kualitas askep
Ciri perawat berfikir kritis
Percaya diri
Kontektual perspektif
Kreatifitas
Fleksibilitas
Ingin tahu
Intuisi
Keterbukaan
Tekun
Refleksi
5 bentuk berfikir ( T H I N K )
Total Recall :
Kemampuan mengkaji pengetahuan, dengan pengetahuan itu seseorang belajar dan
menanamkan
Ada yg. Sangat luas wawasannya-sangat mengetahui.
Kurang wawasan perawat pemula yang sedikit pengetahuannya tentang keperawatan.
Total recall :
- mengingat fakta-fakta
- mengingat dimana dan mengapa menemukan sesuatu yang diperlukan
- Fakta dalam keperawatan diperoleh dari berbagai sumber termasuk pasien dan
keluarganya.
Habits :
Apabila tindakan kebiasaan tidak ada, maka sama dengan berbuat tanpa
berfikir. diterima untuk mengerjakan sesuatu pada waktu yg. Tepat atau keharusan
mengerjakan.
Cardiopulmonary resuscitation (CPR) sering digunakan dalam keperawatan.
• Inquiry :
- menguji isue secara mendalam.
- Pertanyaan yang segera menjadi kenyataan
- Cara berfikir yang utama dalam keputusan
- Keputusan akan lebih akurat bila menggunakan pendekatan inquiry
- Pengumpulan dan analisa info untuk keputusan akan lebih baik.
News ideas and creativity :
- Akar yang perlu dikembangkan dalam keperawatan
- Keperawatan memiliki banyak standar yang dapat menjamin pekerjaan lebih baik.
tetapi tidak selalu dapat dilakukan. OKI perawat harus belajar lebih banyak guna
memperoleh informasi baru askep lebih berkualitas.
Knowing how you think :
- Jika perawat berada dalam suatu proses mengetahui, maka peraswat akan dapat
mengetahui apa yang difikirkan.
Pemikir kritis dalam keperawatan
Menganalisa keterampilan kognitif
Menerapkan standar
Memilah/mengorganisir permasalahan
Mencari info/mengidentifikasi fakta
Alasan yang logis
Memperkirakan
Transformasi
Pengetahuan/menggunakan pengetahuan yg
telah dimiliki dlm mendekati fenomena
Penerapan konsep berfikir kritis
dlm keperawatan
1. Penggunaan bahasa dalam keperawatan
2. Argumentasi dalam keperawatan
3. Pengambilan keputusan
4. Penerapan dalam proses keperawatan
1. Penggunaan bahasa dlm
keperawatan
Perawat menggunakan bahasa verbal dan non
verbal  mengekspresikan
ide/fikiran/info/fakta/perasaan/ keyakin-an dan
sikap  terhadap klien dan sesama perawat/profesi
lain
Penggunaan bahasa:
1. Memberikan info yg dapat diklarifikasi, mis: info
pentingnya kompres pada klien
2. Mengekspresikan perasaan dan sikap, mis:
pengumuman jam besuk efektif memberikan
kesempatan klien istirahat
3. Melaksanakan perencanaan keperawatan/ide dlm
tindakan keperawatan, mis: info diet rendah
kolesterol, info makanan yg dianjurkan/dihindari
1. Penggunaan bahasa dlm
keperawatan
Penggunaan bahasa:
4. Mengajukan pertanyaan dalam rangka mencari
info, mengekspresikan keraguan dan keheranan,
mis: mengapa Tn.A tiba-tiba syok??
5. Mengekspresikan pengandaian, mis: bila diberikan
digitalis, gejala serangan jantung tidak muncul
2. Argumentasi dlm keperawatan

Perawat diperhadapkan untuk beradu argumentasi


bersama anggota timnya
 menemukan, menjelaskan kebenaran,
mengklarifikasi isu, memberi penjelasan,
mempertahankan terhadap tuntutan/tuduhan
Argumen diperlukan dalam pengajuan
proposal/perencanaan program
Badman&Badman (1988)  argumentasi terkait
berfikir dlm keperawatan:
a. Berhubungan dg situasi perdebatan/pertengkaran
b. Debat tentang suatu isu  Karu dg pimpinan RS
ttg kebijakan pelayanan keperawatan yg bermutu
Lanjutan….

Badman&Badman (1988)  argumentasi terkait


berfikir dlm keperawatan:

c. Upaya mempengaruhi individu/kelompok untuk


berbuat sesuatu dlm rangka merubah perilaku
sehat, mis: iklan layanan kesehatan tentang
pemberantasan sarang nyamuk untuk mencegah
demam berdarah

d. Berhubungan dg bentuk penjelasan yg rasional yg


memerlukan serangkaian alasan perlunya
keyakinan dan pengambilan keputusan,
mis:Monitor kadar gula darah setiap hari pada Tn.
A
3. Pengambilan keputusan dlm
keperawatan
 Setiap hari perawat mengambil keputusan yg tepat.
Pengetahuan umum  dilema  info situasi khusus apa
yg kita putuskan

Kemungkinan  Tujuan  pentingnya kontekstual


dan pengalaman

Hasil apa yg kita ingin dicapai


Membandingkan  alternatif tindakan  urgensi ketersediaan

Secara efektif pilihan yg kita lakukan/keputusan yg kita lakukan

Diadopsi dari Bainbrige (1992) dalam Tapopen (1995)


4. Penerapan proses
keperawatan
Berfikir kritis pd semua langkah proses keperawatan:
1. Pengkajian
 kumpul data, validasi data, kategori data 
berfikir kritis  menggunakan teori dalam mensintesa
2. Perumusan diagnosa keperawatan
 Tahap pengambilan keputusan yg paling kritikal 
menetapkan masalah klien yg tepat  perlu
argumentasi secara rasional
3. Perencanaan
 Menggunakan pengetahuan dan alasan. Diperlukan
pengetahuan perawat untuk mensintesa keyakinan
bahwa tindakan keperawatan yg ditetapkan mampu
menyelesaikan masalah
Lanjutan
4. Penerapan proses
keperawatan
Berfikir kritis pd semua langkah proses keperawatan:
4. Pelaksanaan keperawatan
 Mengimplementasikan ilmu dlm situasi nyata
5. Evaluasi keperawatan
 Perawat mengkaji efektifitas tindakan 
terpenuhinya kebutuhan dasar

You might also like