Ekstrasi logam Pada proses ekstraksi, energi dalam jumlah tertentu digunakan untuk mengurangi atau menambahkan ion logam dalam senyawanya (solid atau liquid) yang tergabung dengan unsur lain dan untuk mengambil logam yang dinginkan dalam bentuk unsurnya. Di alam material logam dalam bentuk senyawa disebut mineral. Mineral yang logamnya dapat di ekstraksi dan bernilai ekonomis disebut ore (bijih). Bijih (ore) biasanya ditemukan di alam masih tergabung dalam material bebatuan. Pengotor yang berasal dari bebatuan ini sebut gangue atau matrix. Selama ekstraksi logam, sebagian besar logam dapat dipisah dari pengotornya (impurities) menggunakan sistem yang terdiri dari beberapa fase. Pada ekstraksi logam, sebagian besar dari reaksi2 metalurgi dilakukan pada suhu tinggi karena senyawa2dari bijihtersebut biasanya relatif tidak stabil, dan juga untuk lebih memudahkan pengambilan logamnya. Inilah dasar adanya proses pyrometalurgi. Pada hydrometalurgi, proses reduksinya tergantung pada manipulasi/rekayasa penguraian senyawa dari reaksi kimia dalam larutan cairannya. Proses ekstraksi logam dari bijihnya hingga pemurniannya disebut metalurgi ekstraksi. Pemilihan proses ekstraksinya berdasarkan sifat dari bijh dan tipe dari logam yang akan diambil. Kandungan logam dalam bijih bisa beragam tergantung kehadiran pengotor komposisi kimia dari bijih. Pyrometallurgy Hydrometallurgy Tahapan ekstraksi logam dari bijihnya secara umum : 1. Crushing dan pulverization (mereduksi ukuran bijih) 2. Concentration atau dressing bijih (pengkonsentrasian atau pengolahan bijih) 3. Calcination dan Roasting bijih 4. Reduction (mereduksi logam oksida/sulfida menjadi logam bebas) 5. Purification dan refining logam (pemurnian ataupun pemurnian kembali logam) Crushing(penghancuran) dan Pulverization(penumbukan) Bijih pada umumnya ditemukan dalam bentuk bongkahan bebatuan besar. Bongkahan besar bijih tersebut dihancurkan menjadi bagian kecil2 menggunakan jaw crusher dan grinder. Bijih2 yang sudah dipotong2 dibentuk serbuk menggunakan stamp mill ataupun ball mill. Ball mill>>dimana bijih yang dihancurkan diletakkan dalam silinder baja yang berisi bola2 besi, kemudian diputar hingga bijih berbentuk serbuk. Concentration (pengkonsentrasian) atau dressing Pengkonsentrasian>>Bijih yang bercampur dengan pengotor semisal tanah, clay, batu kapur, dll harus dihilangkan dari bijih, beberapa metode concentration yang umum digunakan adalah : 1. Gravity separation Pada metode ini, pengotor yang ringan (massa jenis rendah) di hilangkan dari partikel bijih logam berharga dengan pencucian dengan air. Digunakan untuk pengkonsentrasian bijih, semisal hematite(Fe2O3), tinstone(SnO2) dan emas (Au). 2. Magnetic separation Pada metode ini, bijih dipisahkan dari pengotornya berdasarkan sifat magnetik dari logam yang akan diambil ataupun sebaliknya, misal pengambilan bijih timah(SnO2) yang bersifat non-magnetik tetapi pengotornya bersifat magnetik semisal iron tungstate(FeWO4). 3. Froth floatation Metode ini dikhususkan untuk bijih sulfida semisal Galena(PbS), Zinc blende(ZnS)atau copperpyrites(CuFeS). Metode ini berdasarkan pada perbedaan sifat permukaandari bijih dan partikel pengotornya. Partikel bijih sulfida lebih menyukai minyak (hydropbobic/tidak suka air) dan partikel pengotor menyukai air (hydrophilic). Pada proses ini, bubuk bijih +air+minyak pinus+sodium ethyl xanthate+dihembuskan udara +diaduk dengan kecepatan tertentu. Froth(gelembung) yang diproduksi dari proses ini membawa bijih yang diinginkan dan partikel pengotor tertinggal dalam air dan dibuang dari bawah tangki. 4. Metode kimia >> Leaching(pelindian) Pada metode ini, bijih mineral oksida ditreatment dengan reagent (pereaksi) kimia yang sesuai yang dapat melarutkan bijih meninggalka pengotor yang tidak larut. Reagen yang digunakan semisal asam lemah misalnya NaCN (natrium cyanide) ataupun H2SO4 dll. The differences between calcination and roasting Calcination Roasting Ore is heated strongly in Ore is heated strongly in the absence or limited the presence of air suppy of air This method is employed This method is employed for sulphide ores for carbonate ores SO2 gas is produced CO2 gas is produced 2ZnS + 3O2 2ZnO + ZnCO3 ZnO + CO2 2SO2 Sejarah Nikel/Ni Nikel adalah komponen yang banyak ditemukan dalam meteorit dan menjadi ciri komponen yang membedakan meteorit dari mineral lainnya. Nikel ditemukan dalam mineral pentalandite dan violarate dalam bentuk lempeng-lempeng halus dan butiran kecil bersama pyrothin dan kalkopirit. Sifat Nikel Nama: Nikel Simbol: Ni Nomor Atom: 28 Massa Atom: 58.6934 amu Titik Leleh: 1452.0 C Titik Didih: 2900.0 C Struktur Kristal: Cubic Massa Jenis: 8.98 g/cm3 Warna: Putih INCO Process INCO Process Aplikasi Nikel Unsur-unsur paduan nikel biasa digunakan untuk proses kimia, penelitian ruang angkasa dan reaktor nuklir Paduan Ni-Cu atau biasa disebut Monel untuk industri minyak dan industri listrik Paduan Ni, Cu dan Zn disebut juga German Silver(perak Jerman) digunakan untuk pembuatan Pita, ban dan Kawat Sejarah Timah Dalam sejarah peradaban manusia, timah putih merupakan salah satu logam yang dikenal dan digunakan paling awal. Timah digunakan sejak 3.500 tahun sebelum masehi untuk logam paduan. Sebagai logam murni digunakan sejak 600 tahun sebelum masehi. Sekitar 35 negara menghasilkan timah putih untuk memenuhi kebutuhan dunia (minerals.usgs dotgov). Berupa endapan timah aluvial dan sering disebut sebagai endapan timah sekunder atau disebut timah placer. Jenis bijih timah ini sudah terlepas dari endapan induknya yaitu timah primer, dan oleh air diendapkan kembali di tempat lain yang lebih rendah. Mineral penghasil timah putih adalah kasiterit dengan rumus kimia SnO2, dengan mineral ikutannya adalah pirit, kuarsa, zirkon, ilmenit, galena, bismut, arsenik, stibnit, kalkopirit, xenotim, dan monasit. Timah/Tin (Stannum/Sn) No atom=50 Berat atom=118.71 amu Densitas=7.31 gm/cm3 Titik lebur=231.9oC Titik didih=2270oC Mineral Timah di alam dapat berupa Cassiterite=SnO2 Konsentrat yg mengandung FeS teroksidasi menjadi oksida selama peleburan. Reduksi SnO2 secara carbothermal (reaksi panas dan carbon) sebaiknya pada suhu sedang. Pada suhu yang lebih tinggi (1200-1300oC)FeO lebih stabil. Perbedaan stabilitas antara FeO dan SnO2 digunakan sebagai dasar selektivitas mereduksi SnO2 menjadi Sn. Perbedaan stabilitas semakin berkurang karena slag memiliki afinitas yang lebih tinggi pada oksida timah dibandingkan dengan oksida besi dan kecenderungan untuk memisah timah dari fe menjadi sulit. Tahap pertama, 99% mereduksi sebagian konsentrat timah dan hampir semua Fe dalam terak. Selanjutnya terak direduksi lagi dalam 2 tahap. Tahap pertama menghasilkan slag dg kandungan 4-5% timah dan pada tahap kedua timah mengandung 20% Fe. tahap ketiga memiliki timah yang sangat rendah. Jadi tahap kedua dan ketiga mengalami liquation untuk menghilangkan Fe. Aplikasi Timah Digunakan untuk plating kaleng ataupun material lainnya, karena timah memiliki sifat tahan terhadap korosi dan toksisitas. dll Reverberatory furnace Pierce-Smith Converter