Professional Documents
Culture Documents
4) Faktor Biologis
Penerapkan cuci tangan tujuh langkah sebelum melakukan tindakan dan setelah melakukan
tindakan. Bahkan diadakan pelatihan untuk prosedur cuci tangan para petugas medis maupun
petugas non medis di ruangan operasi. Selain itu terdapat pula ruang tempat cuci tangan beserta
dengan sabun serta larutan antiseptik.
5) Faktor Ergonomi
Selama proses pembedahan berlangsung, para petugas medis berada dalam posisi
berdiri yang cukup lama sampai operasi selesai. Sedangkan dari faktor kebersihan dan
kerapian, ruang operasi RS harus tampak bersih dan rapi.
6) Faktor Psikososial
Jadwal jam dinas yang diterapkan pada ruang operasi yaitu dimulai pukul 07.00 - 4.00.
Sedangkan jadwal jaga dibagi menjadi dua shift yaitu shift siang (14.00-21.00) dan shift
malam (21.00-07.00). Hubungan para petugas harus terlihat cukup harmonis dan saling
menghargai tugas masing-masing. Petugas di ruang operasi harus mampu melakukan
tugasnya masing-masing dengan baik.
2. Alat Kerja Yang Digunakan
Dari segi peralatan medis yang ada di Ruang Operasi RS harus memenuhi kriteria dari
Permenkes No. 340 Tahun 2010. Alat kerja yang digunakan adalah alat-alat operasi, masker,
mesin anestesi ventilator, electric suction, kauter, dan monitor.
3. Alat Pelindung Diri
Penggunaan APD pada ruang operasi berupa tutup kepala, masker, handscoon steril, pakaian
OK, celemek, dan sepatu boot. Persediaan APD cukup harus memadai dan teratur sehingga tidak
pernah terjadi kekurangan atau ketiadaan APD. APD dikenakan sesuai prosedur yang pernah
didapatkan petugas dalam pelatihan.
4. Pemeriksaan Kesehatan
Tidak ada pemeriksaan kesehatan secara berkala, namun petugas tetap yang bekerja diberi
jaminan kesehatan sebesar Rp.1.500.000,00 dan juga jaminan sosial tenaga kerja (JAMSOSTEK).
Pemeriksaan dilakukan bila petugas mengalami keluhan dan memeriksakan dirinya.
5. Peraturan perusahaan mengenai K3
Para petugas medis harus mengetahui dan menjalankan peraturan-peraturan K3 yang
ada pada RS.
6. Keluhan Kesehatan/Sakit
Keluhan yang paling sering dialami oleh petugas berupa nyeri pinggang dan batuk.
Apabila petugas sakit maka petugas akan berobat dengan menggunakan jaminan yang
dimilikinya sehingga petugas tidak mengeluarkan biaya administrasi untuk berobat.
Petugas tetap diberikan wewenang untuk mengambil cuti yaitu selama 12 hari jam kerja.
7. Upaya K3 lainnya
Para petugas telah di berikan penyuluhan dan pelatihan mengenai K3 di ruang
pertemuan. Sedangkan kepala perawatan sendiri mengikuti berbagai macam pelatihan
dan penyuluhan sampai keluar daerah. Terdapat rambu-rambu bahaya dan rambu-rambu
evakuasi yang tertempel pada dinding – dinding di lorong yang menuju ruangan operasi.
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di Ruangan IGD