You are on page 1of 23

TUBERKULOSIS MILIER PADA

ANAK
Dr.Anthony Gunawan
Pendahuluan
• Tuberkulosis(TBC) adalah penyakit menular
yang disebabkan oleh kuman mycobacterium
Tuberculosis.

• Paling sering menginfeksi paru, namun juga


dapat menginfeksi organ lain.
Pendahuluan
• TBC milier adalah penyebaran luas kuman
TBC secara hematogen , membentuk
kumpulan basil berukuran kecil 1-2 mm.

• Pada anak < 5 tahun, TBC milier merupakan


kondisi yang berat dan sering disertai
meningitis TBC.

• Terutama terjadi pada TBC primer.


Epidemiologi
• 500.000 anak menderita TBC setiap tahun.
• 200 meninggal setiap hari di seluruh dunia akibat
TBC.
• Di Indonesia pada tahun 2012, 8,4% penderita
TBC adalah anak-anak.
• Paru merupakan port d entrée pada 98% kasus
• Kuman TBC menyebar dalam bentuk droplet
nuclei dengan ukuran kecil (<5 mikro meter)
• TBC milier mencakup 3-7% seluruh kasus, dengan
angka kematian pada bayi 25%
Faktor risiko TBC milier
Imunosuresi, misalnya oleh karena;
• HIV
• Cancer
• Diabetes
• Malnutrisi
• Operasi besar
Faktor lingkungan antara lain:
• Rumah padat
• Kurang paparan matahari
• Merokok, alkohol, polusi udara
Patofisiologi

Keterangan
1. Penyebaran
hematogen dapat
berupa:
– Occult hematogenic
spread
– Acute generalized
hematogenic spread
2. Kompleks primer =
fokus primer +
limfangitis
+limfadenitis regional.
3. TBC primer = kompleks
primer dan
komplikasinya
4. TBC pasca primer,
dapat berupa reaktivasi
TBC atau reinfeksi TBC
Skrining TBC

Anak yang terpapar penderita TBC

• Terutama terpapar pasien TBC BTA +

Anak dengan tanda dan gejala klinis TBC

• Manifestasi klinis TBC dapat berupa manifestasi


sistemik atau manifestasi spesifik organ.
Manifestasi Klinis
Sistemik Spesifik Organ

• Berat badan turun tanpa sebab • TBC paru: sesak nafas, ronki,
yang jelas. wheezing
• Demam lama >2 minggu tanpa • TBC kelenjar : pembesaran kgb
sebab jelas multiple diametrer > 1 cm
• Batuk lama > 3 minggu, non • Meningitis TBC : subakut, kaku
remitting kuduk, penurunan kesadaran.
• Anoreksia • Spondilitis TBC: Nyeri punggung,
• Malaise gibbus, paraparesis.
• Diare persisten > 2 minggu • Skrofuloderma : Ulkus disertai
• Limfadenopati generalisata skin bridge
• TBC mata : conjungtivitis
fliktenularis
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
• Pemeriksaan mikroskopis
Sampel didapat dari anak berasal dari:
– Sputum , pada anak diatas 5 tahun
– Bilas lambung dengan NGT, dilakukan 3 hari berurutan pagi
– Induksi sputum
• Biopsi
• Gen Xpert
• Tes mantoux

Pemeriksaan radiologi
• Ro thorax untuk TBC paru
• MRI atau CT scan vertebra untuk spondilitis TBC
Tes Mantoux
• Penyuntikan • Interpretasi dinyatakan
tuberkuloprotein / PPD positif apabila diamater:
secara intrakutan di •Imunodefisiensi > 5 mm
antebrachii. •Gambaran ro
sugestif TBC
• Pembacaan dilakukan 72 •Kontak +
jam setelah penyuntukan •Usia < 4 tahun 5-10 mm
•Daerah endemis
• Penilaian dilakukan dengan •Kontak dengan
mengukur diameter dewasa berisiko
indurasi, bukan diameter Tanpa faktor >15 mm
kemerahan risiko
Tes Mantoux
Gambaran ro
thorax
• Pembesaran kelenjar hilus
atau paratrakeal
dengan/tanpa infiltrat
• Konsolidasi
segmental/lobar
• Efusi pleura
• Milier (tuberkel halus
tersebar merata di
seluruh paru, diameter 1-
3 mm)
• Atelektasis
• Kavitas
• Kalsifikasi dengan infiltrat
• Tuberkuloma
Skoring
TBC anak
Keterangan skoring TBC
• Anak dengan skor 6, dari kontak pasien BTA positif dan hasil
uji tuberkulin positif, tetapi TANPA gejala klinis, maka
dilakukan observasi atau diberi INH profilaksis
• Pasien usia balita yang mendapat skor 5, dengan gejala
klinis yang meragukan, dapat dirujuk ke RS untuk evaluasi.
• Anak dengan skor 5 yang terdiri dari kontak BTA positif dan
2 gejala klinis lain, pada fasyankes yang tidak tersedia uji
tuberkulin, maka dapat didiagnosis, diterapi dan dipantau
sebagai TB anak. Pemantauan dilakukan selama 2 bulan.
• Semua bayi dengan reaksi cepat (<2 minggu) imunisasi BCG
harus dicurigai menderita TBC anak
• Skrofuloderma dapat langsung didiagnosis TBC
Alur diagnosis dan Tatalaksana TBC
puskesmas

Jika ditemukan salah satu hal dibawah ini, maka pasien dirujuk
ke RS
• Foto toraks menunjukkan efusi pleura, milier,kavitas
• Gibbus
• Tanda bahaya : Kaku kuduk, penurunan kesadaran, sesak
Definisi TBC anak
• Lokasi
– TBC paru
– TBC ekstrapulmoner
• Riwayat pengobatan sebelumnya:
– Kasus baru : belum pernah mendapat pengobatan TBC atau < 28 hari
– Pengobatan ulang : pernah mendapat pengobatan > 1 bulan/ 28 hari
• Derajat
– TBC ringan: tidak berisiko kecacatan atau kematian(TBC primer, kulit)
– TBC berat ; berisiko kecacatan atau kematian (TBC milier, TBC meningitis,
dll)
• Status HIV
• Status resistensi
– Monoresisten ;resisten 1 OAT lini pertama
– Polydrug resisten: resisten >1 OAT lini pertama selain INH, rifampisin.
– Multidruf resisten:resisten INH dan rifampisin dengan atau tanpa
resistensi obat lain
Prinsip terapi TBC anak
• Obat Anti Tuberkulosis (OAT) diberikan
kombinasi minimal 3 obat.
• Durasi terapi 6-12 bulan
• Diberikan melalui 2 tahap
– Fase intensif , 2 bulan, minimal 3 OAT
– Fase lanjutan 4-10 bulan
• Pada TBC tertentu termasuk TBC milier dapat
diberikan kortikosteroid , prednison dosis 1-2
mg/kg/hari selama 2-4 minggu
Regimen terapi TBC anak
Dosis OAT anak
Dosis OAT dengan FDC
Pemantauan respon pengobatan
• Pemantauan dilakukan berkala untuk menilai kepatuhan,
toleransi, dan efek samping’
– Fase intensif: tiap minggu’
– Fase lanjutan: tiap bulan
• Respon dikatakan baik apabila:
– Gejala klinis berkurang
– Nafsu makan meningkat
– Berat badan meningkat
– Demam menghilang
– Batuk berkurang.

Pada akhir pengobatan dapat dilakukan evaluasi dengan pemeriksaan


penunjang ulang, namun tetap berdasarkan klinis
Terima Kasih

You might also like