PENDAHULUAN Penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang memberi gejala yang berlanjut untuk suatu target organ, seperti strok untuk otak, penyakit jantung koroner untuk pembuluh darah jantung dan untuk otot jantung
Diperkirakan sekitar 80 % kenaikan kasus hipertensi
terutama di negara berkembang tahun 2025 dari sejumlah 639 juta kasus ditahun 2000, di perkirakan menjadi 1,15milyar kasus di tahun 2025 PENGERTIAN
Hipertensi dapat didefinisikan sebagaitekanan darah persisten
dimana tekanansistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik diatas 90 mmHg. Pada populasi lansia,hipertensi didefinisikan sebagai tekanansistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90mmHg. (Smeltzer,2001)
Menurut WHO ( 1978 ), tekanan darah samadengan atau
diatas 160 / 95 mmHgdinyatakan sebagai hipertensi. KLASIFIKASI Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas : (Darmojo, 1999) Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg dan / atau tekanan diastolik sama atau lebih besar dari 90 mmHg. Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari 160 mmHg dan tekanan diastolik lebih rendahdari 90 mmHg.Klasifikasi hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2 golongan besar yaitu :
1. 1.Hipertensi essensial ( hipertensi primer ) yaitu hipertensi yang tidak
diketahui penyebabnya
2. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang di sebabkan oleh
penyakit lain C:\Users\User\Documents\pathway ht.docx PENYEBAB Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua golongan, yaitu
1. Hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui
penyebabnya disebut juga hipertensi idiopatik. Terdapat sekitar 95% kasus banyak faktor yang mempengaruhi seperti genetik, lingkungan hiperaktivitas susunan saraf simpatis. Dalam defekekstesi Na peningkatan Na dan Ca intra selular dan faktor-faktor yang meningkatkan resiko seperti obesitas, alkohol, merokok, serta polisitemia.
2. Hipertensi sekunder atau hipertensi renal terdapat sekitar 5% kasus.
Penyebab spesifiknya diketahui seperti penggunaan esterogen, penyakit ginjal. Hipertensi vascular renal dan hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan dan lain-lain. (Arif Manjoer. 2001 : h 518) TANDA DAN GEJALA Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan tekanandarah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal ini berartihipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan arteri tidak terukur. Gejala yang lazim sering dikatakan bahwa gejala yang menyertai hipertensi meliputi nyeri kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan gejala terlazim yang mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis. Menurut Rokhaeni ( 2001) 1. Mengeluhsakitkepala, pusing 2. Lemas, kelelahan 3. Sesaknafas 4. Gelisah 5. Mual 6. Muntah 7. Epistaksis 8. Kesadaran menurun PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Hemoglobin/hematokrit
Untuk mengkaji hubungan dari sel – sel terhadap volume cairan dan dapat mengindikasikan faktor – faktor resiko seperti hiperkoagulabilitas anemi.
2. Glukosa
Hiperglikemia (diabetes mellitus adalah pencetus hipertensi). dapat di akibatkan
oleh peningkatan katekolamin (meningkatkan hipertensi).
3. Kalium
serum Peningkatan kadar kalsium serum dapat menyebabkan hipertensi
4. Kadar aldostero urin/serum
Untuk mengkaji aldosteronisme primer
5. Urinalisa
Darah, protein, glukosa mengisyaratkan disfungsi ginjal dan atau
adanya diabetes. 6. Asam urat Hiperuresemia telah menjadi implikasi faktor resiko hipertensi. 7. Steroid urin Kenaikan dapat mengidentifikasikan penyebab hipertensi seperti penyakit parenkim ginjal, batu ginjal/ureter 8. Foto dada Menunjukan obstruksi klasifikasi pada area katup pembesaran jantung. 9. CT scan Untuk mengkaji tumor serebral, ensefalopati 10. EKG Dapat menunjukan pembesaran jantung, pola regangan. Gangguan konduksi, peninggian gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi PENATALAKSANAAN
1. Tujuan deteksi dan penatalaksanaan hipertensi
adalah menurunkan risiko penyakitkardiovaskuler dan mortalitas serta morbiditas yang berkaitan. 2. Tujuan terapi adalahmencapai dan mempertahankan tekanan sistolik di bawah 140 mmHg dan tekanan diastolicdi bawah 90 mmHg dan mengontrol faktor risiko. Hal ini dapat dicapai melalui modifkasigaya hidup saja, atau dengan obat antihipertensi.Penatalaksanaan berdasarkan klasifikasi risiko C:\Users\User\Documents\Asuhan Keperawatan Hipertensi.docx