Professional Documents
Culture Documents
APOTEK CENDANA
J LN . S A LEH S U N G KA R N O 4 1 , A MP ENA N
M ATA R AM N TB
1 . D E V I N AYA A D E K U N TA R I
2 . N O V I A H I D AYAT I
TINJAUAN UMUM APOTEK
1. Perencanaan
Perencaaan Obat yang di lakukan di Apotek Cendana dilakukan
berdasarkan metode konsumsi. Jika obat atau barang yang habis atau
laku keras maka dilakukan perencanaan pemesanan obat
tersebut.Untuk Menghitung jumlah obat yang dibutuhkan biasanya
dilakukan pengumpulan data dengan mencatat jumlah obat – obat
yang kosong.
• 2. Pengadaan
Apotek Cendana melakukan pengadaan berdasarkan hasil perencanaan obat yang
telah dilakukan. Pemesanan obat dilakukan setiap hari dengan mengecek jumlah
obat yang kosong atau stok obat sudah berkurang. Daftar obat yang dibutuhkan
akan dilakukan pengadaan dan melakukan pemesanan obat ke Perusahaan Besar
Farmasi (PBF).
• Kegiatan dalam pengadaan obat, yaitu :
– Memilih metode pengadaan.
– Memilih pemasok.
– Menyiapkan dokumen kontrak.
– Memantau status pesanan.
– Pemeriksaan obat.
3. Penerimaan
Apotek Cendana melakukan penerimaan barang dengan dilakukan
pemeriksaan terlebih dahulu.Pemeriksaan meliputi :
a. Memeriksa kesesuaiaan nama dan jumlah sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan yang tertera pada faktur, kondisi fisik serta
tanggal kadaluarsa.
b. Memberi paraf dan stempel pada faktur penerimaan barang.
4. Penyimpanan
Penyimpanan di Apotek Cendana dilakukan dengan :
1. Menyimpan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan pada rak yang sesuai secara alfabetis
menurut bentuk sediaan, indikasinya dan memperhatikan sistem FIFO (First In First Out)
maupun FEFO (First Expired First Out).
2. Menyimpan sediaan farmasi seperti suppositoria, dalam lemari pendingin.
3. Penyimpanan Obat – obat golongan Psikotropika dan Prekursor di lemari khusus. Lemari
tersebut memiliki masing – masing kunci untuk penyimpaan prekursor maupun
psikotropika.
4. Mencatat setiap penerimaan dan pengeluaran sediaan farmasi.
5. Menyimpan secara terpisah dan mendokumentasikan sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan yang rusak/kadaluarsa untuk ditindak lanjuti.
5. Pemusnahan.
– Obat kadaluwarsa atau rusak harus dimusnahkan sesuai dengan jenis dan bentuk
sediaan. Pemusnahan obat kadaluwarsa atau rusak yang mengandung psikotropika
dilakukan oleh Apoteker dan disaksikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Pemusnahan obat selain psikotropika dilakukan oleh Apoteker dan disaksikan oleh
tenaga kefarmasian lain yang memiliki surat izin praktik atau surat izin kerja.
Pemusnahan dibuktikan dengan berita acara pemusnahan menggunakan formulir 1
sebagaimana terlampir.
– Resep yang telah disimpan melebihi jangka waktu 5 (lima) tahun dapat dimusnahkan.
Pemusnahan resep dilakukan oleh Apoteker disaksikan oleh sekurang-kurangnya
petugas lain di Apotek dengan cara dibakar atau cara pemusnahan lain yang dibuktikan
dengan berita acara pemusnahan resep menggunakan formulir 2 sebagaimana terlampir
dan selanjutnya dilaporkan kepada dinas kesehatan kabupaten/kota.
6. Pengendalian
Apotek Cendana melakukan kegiatan pengendalian dengan mencatat stok
baik dengan cara manual atau elektronik berisi nama Obat, tanggal kadaluwarsa,
jumlah pemasukan, jumlah pengeluaran dan sisa persediaan. Sedangkan
pengendalian dengan alat elektronik yaitu setiap barang atau obat masuk maupun
keluar dicatat di computer, sehingga pada saat pengecekan barang atau obat dapat
dilakukan dengan mencocokkan jumlah data barang atau obat yang tertera di
komputer dengan jumlah obat yang dihitung secara manual.
7. Pencatatan dan Pelaporan
• Apotek Cendana melakukan kegiatan pencatatan dan pelaporan untuk sediaan
farmasi, alat kesehatan, bahan medis habis pakai, pengeluaran psikotropika dan
prekursor, pelayanan resep, dan pencatatan lainnya disesuaikan dengan
kebutuhan.
• Pencatatan dan pelaporan di Apotek Cendana dilakukan dengan menghitung
stok perbekalan farmasi yang dapat dilihat pada buku pencatatan maupun
komputer yang digunakan.
Jika dari hasil pencatatan terdapat jumlah barang yang tidak sesuai, atau
perbekalan farmasi yang rusak atau kadaluarsa maka dapat dilakukan pelaporan
atau berita acara pemusnahan obat untuk obat kadaluarsa dan untuk obat yang
rusak atau cacat dapat diretur. Untuk obat psikotropika pelaporan dilakukan
setiap kali pengeluaran. Pelaporan obat psikotropika harus disertai dengan resep
asli, bukan copy resep.
SURAT PESANAN
FAKTUR
.
COPY RESEP
KWITANSI
PENYIMPANAN OBAT