You are on page 1of 44

FARMAKOTERAPI II

HIV (Human Immunodeficiency


Virus)
KELOMPOK 3:
Ella Irmayeni
Emnoverici Umar
Erfina Dwi . M
Fakhriya Aulia
Firda Fitri
Fathullah Dhya. M
Naufal Abdinata
HIV (Human Immunodeficiency Virus)

Termasuk dalam famili retroviridae adalah virus yang


menyebabkan penyakit AIDS (acquired Immunodeficiency
Syndrome)
yaitu sindrom yang disebabkan oleh menurunnya sistem
kekebalan tubuh sehingga penderita sangat peka dan mudah
terserang oleh mikroorganisme oportunistik dan penyakit
neoplasia seperti sarkoma kaposi, dan limfoma
Masa inkubasi infeksi HIV membutuhkan waktu yang cukup
panjang, antara 5-10 tahun hingga muncul suatu gejala
penyakit yang disebut dengan full blown AIDS
SEJARAH
• Pada tahun 1984 Robert Gallo dari National cancer institut Amerika
serikat, mengindetifikasi retrovirus dari penderita AIDS di Amerika Serikat
dan diberi nama Human T-lymphotropic Virus tipe 3 (HTLV-3)

• Pada tahun 1985 Cherman dan Barre juga meneliti retrovirus penyebab
AIDS, memberi nama Lymphadenopathy-AIDS Virus (LAV/HTLV-3)

• Berdasarkan sifat sifat dan analisis sequen asam nukleat genom virus
penyebab AIDS yang mereka temukan tersebut, ternyata merupakan virus
yang identik. Oleh karena itu, pada tahun 1986 International Committee
on Taxonomy of Virusses memberi nama retrovirus penyebab AIDS dengan
Human Immunodeficiency Virus
TIPE VIRUS HIV

HIV-1 HIV-2

Perbedaannya ada pada struktur genetiknya dan


penularannya. Biasamya waktu yang dibutuhkan HIV-2 untuk
menimbulkan gejala AIDS klinik lebih lama daripada HIV-1
Sifat-sifat hiv
• Ditemukan didarah, produk darah(serum,
plasma), cairan sperma, saliva, air mata, otak,
dan kelenjar limfe.
• Dapat bertahan hidup sampai 7 hari pada
suhu kamar
• Pada suhu 56oC dapat dimatikan selama
30menit.
SUB GROUP DAN SUBTIPE HIV
Patogenesis

Virus HIV bersifat limfotropik dan mempunyai kemampuan untuk


merusak sel darah putih yang spesifik yaitu sel limfosit T-helper atau
CD4. virus ini dapat menimbulkan penurunan jumlah limfosit T-helper
secara progresif.
Perkembangan infeksi HIV dalam tubuh dapat diketahui dari
• Kecepatan penurunan jumlah CD4 dalam tubuh dipakai sebagai
petunjuk perkembangan penyakit AIDS
• Kecepatan peningkatan jumlah virus (viral load) digunakan untuk
memperkirakan perkembangan infeksi HIV
• Setelah masa infeksi akut tahap selanjutnya
biasanya dilalaui tanpa gejala, yang berlangsung
rata rata selama 5-10 tahun. Selama priode
tersebut viral load meningkat secara perlahan,
sementara jumlah CD4 terus menurun
• Setelah itu, jumlah virus mulai meningkat dengan
tajam, sementara jumlah CD4 menurun di bawah
angka 200. karena sistem kekebalan tubuh
semakin berkurang yang ditandai oleh jumlah
CD4 yang rendah <200 mm3, maka infeksi
oportunistik mulai muncul.
• Semakin rendah jumlah CD4, infeksi
oportunistik akan semakin berat dan sulit
untuk diobati
• Kondisi penderita dimana terjadi penurunan
CD4 dan peningkatan tajam viral load yang
ditandai oleh adanya infeksi oportunistik yang
berat dan neoplasma inilah yang disebut
dengan sindrom penurunan kekebalan tubuh
atau AIDS.
Patofisiologi
HIV

Selektif menginfeksi sel limfosit T4

Virus masuk kedalam target dan melepas bungkus

(dengan enzim reverse trancriptase) merubah bentuk RNA agar dapat bersatu dengan DNA
sel target

Sel berkembangbiak

Infeksi HIV menjadi Irreversible


GEJALA DAN TANDA HIV
TEST DIAGNOSTIK HIV
Menurut buku Pedoman Nasional Tatalaksana
Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral Pada
Orang Dewasa 2011
Prosedur pemeriksaan laboratorium untuk HIV sesuai dengan panduan Nasional
yang berlaku pada saat ini, yaitu:
dengan menggunakan strategi 3 dan selalu didahului dengan konseling pra tes.
Untuk pemeriksaan pertama (A1) biasanya digunakan tes cepat dengan sensitifitas
yang cukup tinggi, sedang untuk pemeriksaan selanjutnya (A2 dan A3) digunakan
tes kit dengan spesifitas yang lebih tinggi. Antibodi biasanya baru dapat terdeteksi
sejak 2 minggu hingga 3 bulan setelah terinfeksi HIV (97%).

Ketiga tes tersebut dapat menggunakan reagen tes cepat atau dengan ELISA.
Interpretasi dan tindak lanjut hasil tes A1
Anjuran pemilihan obat ARV lini pertama
Pemantauan KliNis TEraPI ARV Pada PoPULASI KHUSUS
dan laboratoris Terapi ARV untuk ibu hamil
selama lini pertama  Terapi ARV untuk Ko-infeksi HIV/Hepatitis
 Pemantauan Klinis B (HBV) dan Hepatitis C (HCV)
 Pemantauan  Terapi ARV untuk Ko-infeksi Tuberkulosis
Laboratoris  Terapi ARV pada Pengguna NAPZA suntik
 Pemantauan  Terapi ARV untuk individu dengan
pemulihan jumlah sel penggunaan Metadon
CD4  Terapi ARV pada keadaan Nefropati yang
 Kematian dalam Terapi berhubungan dengan HIV (HIV-associated
Antriretroviral nephropathy = HIVAN)
 Terapi ARV untuk Profilaksis Pasca Pajanan
(PPP atau Post Exposure Prophylaxis = PEP)
Tingkat Toksisitaas Obat ARV
KASUS

Tn. Dd usia 37 tahun, pekerjaan cleaning service


dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan utama nyeri
perut, mencret disertai busa dan tidak nafsu makan. Keluhan
mencret sudah dirasakan 3 bulan yang lalu. Pada malam hari
mengeluarkan keringat dingin dan kadang demam. Pasien
pernah dirawat di RS dengan penyakit menderita lever sejak 2
tahun yang lalu. Tn. Dd mengkonsumsi narkoba dengan cara
suntik. Karena menggunakan obat terlarang akhirnya ditangkap
oleh polisi dan dimasukkan ke LP.
Hasil pemeriksaan fisik:
1. Kesadaran compos mentis
2. GCS E4M6V5
3. Tensi 150/110 mmHg, nadi 120x/menit, suhu 39,5oC, RR 22x/menit
4. Konjungtiva anemis, ada bau mulut, lidah bercak-bercak putih dan tidak
hiperemik serta tidak ada peradangan pada faring, tidak ada asites,
palpasi hati dan limpa tidak membesar, ada nyeri tekan, perkusi bunyi
redup, bising usus 12x/menit, kulit keriput, pucat, akral hangat.
5. Pemeriksaan laboratorium: metode imunokromatografi +, ELISA I dan
ELISA II +
6. Pemeriksaan hematologi: Hb 10,5 g/dl, leukosit 4,4x109/L, trombosit
543x109L, PV 0,32, GDA 69mg/dl, SGOT 544/L, BUN 32mg/dl, dan
kreatinin serum 1,95 mg/dl
7. Tn. Dd direncanakan diberikan ARV. Bagaimana alur pemberian ARV
sesuai kriteria WHO?
S O

P A
SUBJEKTIF

Nama : Tn. Dd
Umur : 37 tahun
Pekerjaan :
Keluhan utama : nyeri perut
Keluhan lain : - mencret sudah 3 bulan lalu
- malam hari mengeluarkan keringat
dingin kadang demam
Riwayat Sosial : Tn.Dd mengonsumsmi narkoba dengan
cara suntik
Riwayat Pengobatan: Pernah dirawat di RS menderita
penyakit liver sejak 2 tahun yang lalu.
OBJEKTIF
Pemeriksaan fisik :
- Kesadaran : compos mentis
- GCS : E4M6V5
- Konjungtiva : anemis
- Bau mulut (+), lidah bercak putih,tidak hiperemik, tidak ada
peradangan pada faring, tidak ada asites, palpasi hati dan
limfa tidak membesar
- Ada nyeri tekan
- Perkusi bunyi redup
- Bising usus 12kali/menit
- Elisa I(+) Elisa II (+)
Lanjutan

Pemeriksaan Normal Hasil Keterangan


Hb 14-18 g/dL 10,5 g/dL rendah
Leukosit 4000-10000/mm³ 4,4 x 109/L tinggi
Trombosit 150000-400000sel/mm³ 543 x 109L tinggi

PV 0,32
GDA 80-120mg/dL 69 mg/dl Rendah
SGOT 3-45 u/L 54,4 u/L Tinggi
BUN 5-25 mg/dL 32 mg/dl Tinggi
Kreatinin Serum 0,5-1,3 mg/dL 1,95mg/dl Tinggi
Tensi 120/80 mmHg 150/110 mmHg Tinggi
Nadi 60-100 x/menit 120 x/menit Cepat
Suhu 36,5-37,2°C 39,5°C Tinggi
RR 12-20 x/menit 22x/menit Cepat
ASSESMENT

• Dapat terlihat dari hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium bahwa Tn.Dd
terinfeksi HIV stadium 3.
• Dari data yang didapat maka pasien mengalami :
1. Demam
2. Menurunnya tekanan darah
3. Nyeri perut
PLAN

Terapi non farmakologi :


- Pasien dan keluarga pasien harus dikonseling mengenai penyakit
HIV untuk mencegah terjadinya penularan dan mencegah gagalnya
terapi.
- Meringankan dan menghilangkan gejala
- Membunuh virus HIV
- Meningkatkan kualitas hidup pasien
- Menjalani pola hidup sehat

Untuk menjalankan terapi yang maksimal pasien di rekomendasikan


untuk menjalani pemeriksaan :
- CD4
- Berat badan
Terapi farmakologi :
Maka untuk mengobati infeksi HIV diberikan obat lini pertama, yaitu :
2NRTI + 1NNRTI
AZT + 3TC + NVP
- zidovudin 200mg
- lamivudin 150 mg
- nevirapine 200mg
pemakaian setiap 24 jam selama 14 hari pertama.
- sistenol, isi :
- paracetamol 500mg
- acetylsisteina 200mg
- infus RL 30ml/Kgbb
- curcumin tablet 200mg
- amlodipin 5mg sekali sehari
4T + 1W

TEPAT INDIKASI TEPAT OBAT

TEPAT PASIEN TEPAT DOSIS


WASPADA EFEK SAMPING
OBAT
TEPAT INDIKASI

Nama obat Indikasi Mekanisme aksi keterangan

zidovudin membantu untuk mengurangi merupakan TEPAT INDIKASI


jumlah HIV dalam tubuh, analog timidin. bekerja
sehingga sistem kekebalan dengan menghambat
tubuh dapat bekerja lebih enzim transkriptase
baik. Hal ini akan menurunkan balik dari HIV secara
kesempatan untuk mengalami selektif, Enzim ini
komplikasi HIV (seperti infeksi digunakan virus untuk
baru, kanker) dan membuat
meningkatkan kualitas hidup.. salinan DNA dari RNA nya.
Transkripsi balik diperlukan
untuk produksi DNA untai
ganda dari HIV, yang
kemudian terintegrasi ke
dalam materi genetik
dari sel yang terinfeksi
Nama obat Indikasi Mekanisme aksi keterangan

lamivudin infeksi HIV progresif, dalam Enzim reverse transcriptase TEPAT INDIKASI
bentuk sediaan kombinasi adalah enzim kunci pada virus
dengan obat-obat HIV yang dibutuhkan untuk
antiretroviral lainnya. infeksi replikasi. Penggabungan
hepatitis B kronik dengan metabolit aktif lamivudine ke
bukti adanya replikasi virus dalam DNA virus akan
hepatitis B memberhentikan sintesis
DNA virus.
nevirapine Obat ini bekerja mengurangi Berdifusi kedalam sel Tepat indikasi
jumlah virus HIV di dalam berikatan pada transkriptase
tubuh sehingga sistem imun balik yang berdekatan dengan
dapat berkerja lebih baik. daerah katalis. Peristiwa ini
Obat ini dapat mengurangi menginduksi perubahan
risiko untuk mendapatkan konformasi yang
komplikasi HIV (seperti mengakibatkan inaktivasi
infeksi baru, kanker) enzim tersebut.
Nama obat Indikasi Mekanisme aksi keterangan

paracetamol nyeri ringan sampai sedang, menghambat sintesis TEPAT INDIKASI


nyeri sesudah operasi cabut prostaglandin dalam jaringan
gigi, pireksia. tubuh dengan menghambat 2
enzim cyclooksygenase
yaitu cyclooksygenase-1
(COX-1) dan cyclooksygenase-
2 (COX-2)

acetylsisteina digunakan untuk mengobati bekerja dengan cara Tepat indikasi


kasus toksisitas akibat over bertindak sebagai agen
dosis paracetamol hepatoprotektif dengan
mengembalikan glutathione
hati, berfungsi sebagai
pengganti glutathione, dan
meningkatkan konjugasi
sulfat beracun dari
paracetamol.
Nama obat Indikasi Mekanisme aksi keterangan

infus RL digunakan sebagai Ringer Lakat bekerja sebagai TEPAT INDIKASI


penambah cairan dan sumber air dan elektrolit tubuh
elektrolit tubuh untuk Obat ini juga memiliki efek alkalis,
mengembalikan dimana ion laktat dimetabolisasi
keseimbangannya menjadi karbon dioksida dan air
yang menggunakan hidrogen
kation sehingga menyebabkan
turunnya keasaman

curcumin memelihara fungsi hati. menghambat angiogenesis. Tepat indikasi


tablet Katagoga juga memproduksi menghambat lintasan COX dan LO
empedu dalam hati dan pada metabolisme eikosanoid.
merangsang pengosongan Kurkumin sangat efektif untuk
kandung empedu. menghambat pertumbuhan sel
kanker, seperti kanker payudara,
namun menunjukkan sifat toksik
terhadap kultur sel punca
Nama obat Indikasi Mekanisme aksi keterangan

amlodipin untuk pengobatan Bekerja dengan TEPAT


hipertensi, dapat menghambat masuknya INDIKASI
digunakan sebagai agen kalsium ke dalam otot polos
tunggal untuk mengontrol pembuluh darah sehingga
tekanan darah pada mengurangi tahanan perifer.
sebagian besar penderita
hipertensi.
TEPAT OBAT
Nama obat Alasan sebagai drug of choice keterangan
zidovudin Merupakan antivirus lini pertama dalam Tepat obat
pengobatan HIV

lamivudine Merupakan antivirus lini pertama dalam Tepat obat


pengobatan HIV

nevirapine Merupakan antivirus lini pertama dalam Tepat obat


pengobatan HIV

Paracetamol bekerja di sistem syaraf pusat dengan Tepat obat


mempengaruhi hipotalamus untuk
menurunkan sensitifitas reseptor nyeri dan
termostat yang mengatur suhu tubuh.
Acetylsysteine Karena digunakan untuk mengobati kasus Tepat obat
toksisitas akibat over dosis paracetamol
Nama obat Alasan sebagai drug of choice keterangan

Infus RL Sebagai penambah cairan karena pasien Tepat obat


sedang dirawat inap.

Curcumin tablet Untuk meningkatkan nafsu makan dan Tepat obat


memelihara fungsi hati.

Amlodipin Untuk menurunkan tekanan darah pasien Tepat obat


yang tinggi.
TEPAT DOSIS
Nama obat Dosis standar Dosis yang diberikan keterangan

zidovudin 200mg dan 300 mg 200 mg Tepat dosis

lamivudin 150 mg dan 300 mg 150 mg Tepat dosis

nevirapine 200 mg 200 mg Tepat dosis

Sistenol 500 mg PCT dan 200 mg 500 mg PCT dan 200 mg Tepat dosis
Nacetylcystein Nacetylcystein

Infus RL 30 ml/kg BB 30ml/kg BB Tepat dosis

Curcumin tablet 20 mg 20 mg Tepat dosis

Amlodipin 5 mg dan 10 mg 5mg Tepat dosis


TEPAT PASIEN
Nama obat kontra indikasi Keterangan
Zidovudin neutropenia dan/atau anemia berat; neonatus Tepat pasien
dengan hiper bilirubinemia yang memerlukan
terapi selain fototerapi atau dengan peningkatan
transaminase
lamivudin Hipersensitivitas terhadap lamivudine. Tepat pasien
Ibu menyusui

nevirapine Tepat pasien


Paracetamol Gangguan fungsi hati parah. Tepat pasien
Gangguang fungsi ginjal parah.

hipersensitifitas
acetylsysteine alergi / hipersensitivitas Tepat pasien
Infus RL Tepat pasien
Curcumin tablet Tepat pasien
Amlodipin sensitif terhadap dihidropiridin. Tepat pasien
Waspada Efek Samping Obat

Nama obat Efek samping obat


Zidovudin anemia neutropenia dan lekopenia mual, muntah, anoreksia,
sakit perut, dispepsia, ruam, demam, mialgia, parestesia,
insomnia, lesu.

Lamivudin Kelelahan, lesu, infeksi saluran pernapasan, rasa tidak nyaman


pada tenggorokan dan tonsil, sakit kepala, mual, muntah, diare,
peningkatan enzim hati (SGPT).

nevirapine mual, sakit di perut bagian atas, kehilangan nafsu makan, urin
gelap, tinja berwarna tanah liat, penyakit kuning

Paracetamol Hipersensitifitas, gangguan fungsi hati, pusing, mual, muntah


Nama obat Efek samping obat
Infus RL Nyeri dada. Detak jantung tidak normal. Turunnya tekanan
darah. Kesulitan bernapas. Batuk. Bersin-bersin.

Curcuma tablet Mual, iritasi lambung.

Amlodipin sakit kepala, pusing, dan kelelahan, mual, munta, hilang nafsu
makan

Acetylsisteine gangguan pada saluran pencernaan misalnya mual, dan


muntah.
Komunikasi Informasi dan Edukasi

Memberikan penjelasan luas tentang Kebijaksanaan dan Strategi


Nasional Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia serta pelaksanaannya sesuai
situasi dan kondisi setempat.

Melaksanakan pendidikan dan memberikan informasi yang tepat dan


benar tentang HIV/AIDS kepada masyarakat luas agar dapat mengembangkan
sikap dan perilaku positif untuk melindungi dirinya dan orang lain dari
penularan HIV

Mengembangkan jiwa dan semangat saling membantu dan non


diskriminasi terhadap para mengidap HIV/penderita AIDS serta lingkungannya
yang terdekat : isteri/suami, keluarga, teman sekerja dan sepergaulan
TERIMA KASIH

You might also like