You are on page 1of 9

Pergeseran Kesetimbangan

&
Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya
 Pergeseran Kesetimbangan
Asas Le Chatelier menyatakan: “Bila pada sistem kesetimbangan diadakan aksi,
maka sistem akan mengadakan reaksi sedemikian rupa, sehingga pengaruh aksi itu
menjadi sekecil-kecilnya”. Perubahan dari keadaan kesetimbangan semula ke
keadaan kesetimbangan yang baru akibat adanya aksi atau pengaruh dari luar itu
dikenal dengan pergeseran kesetimbangan (Martin S. Silberberg, 2000). Faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi pergeseran kesetimbangan adalah:
1. perubahan konsentrasi salah satu zat
2. perubahan volume atau tekanan
3. perubahan suhu
1.) Perubahan Konsentrasi
Apabila dalam sistem kesetimbangan homogen, konsentrasi salah satu zat
diperbesar, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah yang berlawanan dari zat
tersebut. Sebaliknya, jika konsentrasi salah satu zat diperkecil, maka kesetimbangan
akan bergeser ke pihak zat tersebut. Bila zat diencerkan dengan menambah air
pada sistem, maka kesetimbangan bergeser pada jumlah molekul terbanyak.
Contoh Soal :
1. Ke arah mana kesetimbangan bergeser bila pada reaksi kesetimbangan:
2 SO2(g)+ O2(g) 2 SO3(g)
a. SO2 ditambah?
b. SO3 ditambah?
c. O2 dikurangi?
d. SO3 dikurangi?
Jawaban :
a. Bila pada sistem kesetimbangan ini ditambahkan gas SO2, maka kesetimbangan akan bergeser
ke kanan.
b. Bila pada sistem kesetimbangan ini dikurangi gas SO3, maka kesetimbangan akan bergeser ke
kiri.
c. Bila pada sistem kesetimbangan ini dikurangi O2, maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri.
d. Bila pada sistem kesetimbangan ini dikurangi SO3, maka kesetimbangan akan bergeser ke
kanan.
2.) Perubahan Volume atau Tekanan
Jika dalam suatu sistem kesetimbangan dilakukan aksi yang menyebabkan
perubahan volume (bersamaan dengan perubahan tekanan), maka dalam sistem
akan mengadakan reaksi berupa pergeseran kesetimbangan sebagai berikut:
1. Jika tekanan diperbesar (volume diperkecil), maka kesetimbangan akan bergeser
ke arah jumlah koefisien reaksi kecil.
2. Jika tekanan diperkecil (volume diperbesar), maka kesetimbangan akan bergeser
ke arah jumlah koefisien reaksi besar.
• Catatan : Pada sistem kesetimbangan di mana jumlah koefisien reaksi sebelah kiri
sama dengan jumlah koefisien reaksi sebelah kanan, maka perubahan tekanan
atau volume tidak menggeser letak kesetimbangan.
Contoh Soal:
Pada reaksi kesetimbangan: N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g)
jumlah koefisien reaksi di kanan = 2
jumlah koefisien reaksi di kiri = 1 + 3 = 4
• Bila pada sistem kesetimbangan tersebut tekanan diperbesar (volume diperkecil),
maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan (jumlah koefisien kecil).
• Bila pada sistem kesetimbangan tersebut tekanan diperkecil (volume diperbesar),
maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri (jumlah koefisien besar).
3.) Perubahan suhu
Menurut Van’t Hoff:
1. Bila pada sistem kesetimbangan suhu dinaikkan, maka kesetimbangan reaksi
akan bergeser ke arah yang membutuhkan kalor (ke arah reaksi endoterm).
2. Bila pada sistem kesetimbangan suhu diturunkan, maka kesetimbangan reaksi
akan bergeser ke arah yang membebaskan kalor (ke arah reaksi eksoterm).
Contoh Soal:

2 NO(g) + O2(g) 2 NO2(g) ΔH = –216 kJ (reaksi ke kanan eksoterm)


Reaksi ke kanan eksoterm berarti reaksi ke kiri endoterm.
• Jika pada reaksi kesetimbangan tersebut suhu dinaikkan, maka kesetimbangan
akan bergeser ke kiri (ke arah endoterm atau yang membutuhkan kalor).
• Jika pada reaksi kesetimbangan tersebut suhu diturunkan, maka kesetimbangan
akan bergeser ke kanan (ke arah eksoterm).
4.) Pengaruh Katalisator
Pengaruh Katalisator terhadap Kesetimbangan. Fungsi katalisator dalam reaksi
kesetimbangan adalah mempercepat tercapainya kesetimbangan dan tidak
merubah letak kesetimbangan (harga tetapan kesetimbangan Kc tetap). Hal ini
disebabkan katalisator mempercepat reaksi ke kanan dan ke kiri sama besar.

You might also like