You are on page 1of 24

Bahan dan

Finishing Furnitur
Secara umum banyak sekali bahan-bahan yang dapat dibuat menjadi furniture
interior. Bahan-bahan tersebut digunakan menurut fungsi dan kebutuhan masing-
masing, diantaranya :
1. Kayu solid
2. Kayu lapis
3. Besi
4. Alumunium
5. Stainless steel
6. Busa
7. Vinyl
8. Kain
9. Plastik
10. Dll..
Selain bahan pokok sebagai pembentuk, furniture terkadang membutuhkan bahan
tambahan yang digunakan sebagai finishing agar menjadi bentuk yang sempurna,
diantaranya :
1. Dempul
2. Cat
3. Paku
4. Lem
5. Sekrup
6. Hpl
7. Decosit/tacosit
8. Melaminto
9. Vernish
10. Politur
11. Dll…
KAYU
Banyak sekali jenis kayu yang dapat digunakan sebagai bahan pokok untuk furniture :
1. Kayu Jati
2. Kayu Bengkirai
3. Kayu Sengon
4. Kayu Ulin
5. Kayu Mahoni
6. Kayu Nangka
7. Kayu Wadang
8. Dll
Kayu Lapis
Umumnya terdiri dari tiga lapisan kayu. Mempunyai
1. Blockboard ukuran tebal yang bermacam-macam; 0,9 – 1,8 cm.
Dengan panjang-lebar; 122 x 244 cm. Terdiri dari satu
lapis lembaran kayu yang dilapis 2 lembar kayu yang
lebih tipis. Umumnya lapisan luar blockboard
mempunyai tebal antara 0,5-2mm. Lapisan
blockboard mempunyai serat yang bermacam-
macam, mulai dari serat kayu biasa (umum dikenal
dengan tripleks), serat jati (bermacam bentuk serat
juga), berlapis melaminto (lapisan putih licin yang
biasa digunakan untuk papan tulis yang memakai
alat spidol), dan serat-serat lain dengan berbagai
corak/motif. Bagian tengah blockboard yang
mempunyai dimensi paling besar biasanya
menggunakan kayu akasia dan meranti. Karena
bentuknya yang solid, bahan blockboard tidak bisa
dilengkungkan
Kayu Lapis
2. Multipleks
Terdiri dari tiga atau lebih lapisan dengan tebal yang
sama. Multipleks pada umumnya mempunyai berat
yang lebih daripada blockboard. Karena jenis kayu
yang digunakan pun berbeda. Pada blockboard,
kayu tengah adalah akasia/meranti yang
cenderung ringan. Sedangkan pada multipleks,
lapisannya lebih banyak, sehingga massa jenisnya
juga lebih besar. Ukuran multipleks juga sama
dengan blockboard. Karena bahan yang
digunakan, harga multipleks biasanya lebih tinggi
daripada blockboard. Dan sama juga dengan
blockboard, multipleks tidak bisa dilengkungkan.
Kayu Lapis
3. MDF
Adalah singkatan dari Medium Density Fiberboard.
Hampir sama dengan partikel, MDF juga adalah
leburan dari kayu yang direkatkan menggunakan
lilin dan resin. MDF lebih padat dan kuat daripada
partikel. MDF mempunyai kepadatan 600-800 kg/m3.
Kelebihan lainnya adalah, MDF dapat
dilengkungkan, karena serbuk kayunya lebih lembut
daripada partikel. Finishing yang bisa digunakan
sama dengan partikel yaitu finishing tempel seperti
HPL, Decosit, Takonsit, dsb. Kayu yang digunakan
sebagai bahan MDF biasanya kayu pinus.
Kayu Lapis
4. Partikel
Saat ini penggunaan bahan partikel sangat banyak.
Biasanya digunakan untuk furnitur-furniture siap
rangkai yang tersebar pada toko-toko meubel.
Partikel merupakan serbuk-serbuk kayu kasar yang di
rekatkan dengan menggunakan lem, kemudia di
press sehingga berbentuk lembaran. Furniture
berbahan partikel biasanya menggunakan lapisan
tempel; seperti HPL, Decosit, Takonsit, dsb. Beda
dengan blockboard dan multipleks, bahan partikel
tidak bisa menggunakan finishing semprot (melamin
dan duco). Secara kualitas/kekuatan pun jauh
dibawah blockboard dan multipleks. Kepadatan
partikel berkisar 160-450 kg/m3.
Kayu Lapis
5. Teakwood
Sesuai namanya, teakwood berarti kayu jati. Namun
dalam pembahasan ini kayu jati yang dimaksud
adalah berupa lembaran. Berdimensi panjang-lebar
seperti blockboard dan multipleks, teakwood
biasanya untuk melapisi kedua bahan tersebut.
Fungsi dari teakwood adalah memberikan corak
pada blockboard atau multipleks. Corak teakwood
bermacam-macam. Biasanya teakwood dilapiskan
pada blockboard yang akan menggunakan finishing
melamin, sehingga serat kayu jatinya kelihatan.
Kayu Lapis
6. Melaminto
Jika anda pernah melihat papan tulis berwarna
putih, dengan alat tulis spidol, maka itulah
melaminto. Melaminto, dengan permukaan yang
halus dan licin biasanya juga digunakan untuk
lapisan blockboard atau multipleks yang akan
difinishing duco. Permukaan melaminto yang sudah
halus memudahkan dalam proses finishing. Jika tidak
menggunakan melaminto (misal tanpa lapisan atau
menggunakan teakwood) maka proses menjadi
lama, karena harus mendempul dan mengamplas
beberapa kali yang memakan waktu. Dengan
menggunakan melaminto, tahap pendempulan dan
pengamplasan bisa sangat tereduksi waktunya.
Kursi Stainless
Sofa Finish Vinyl Sofa Finish Kain
Rangka dan Bahan
Pembentuk Sofa
Bahan Kayu Finishing Duco Bahan Kayu Finishing Melamin
Bahan Kayu Finishing HPL
Proses semprot cat duco/melamin Proses lapis HPL

You might also like