antara konsep kuantitatif yang digunakan ahli epidemiologi untuk mempelajari penyakit pada populasi dan pengambilan keputusan pada individu kasus yang merupakan kegiatan sehari-hari kedokteran klinik. Ciri pendekatan epidemiologi klinik Normalitas dan abnormalitas Perjalanan penyakit Diagnosis Kekerapan Resiko penyakit Prognosis Pengobatan/perawatan Pencegahan Kausa Ekonomi pengobatan/perawatan Normalitas dan abnormalitas
Normalitas dan abnormalitas
seseorang ditentukan dengan distribusi kekerapan yaitumean, median dan sebarannya. Namun untuk menetapkan kriteria abnormal tidak mudah karena penyakit terjadi secara bertahap. Dalam fenomena kedokteran, kriteria normal atau abnormal biasanya ditetapkan melaluui alat ukur Perjalanan penyakit
Merupakan waktu berlangsungnya suatu penyakit, dimulai
dari onset biologis sampai penyakit berakhir (sembuh, cacat, atau mati). Perjalanan penyakit terdiri dari fase pre- patogenesa dan fase patogenesa (masa inkubasi, penyakit dini, penyakit lanjut dan akhir penyakit). Metoda penilaian dari perjalan penyakit bias dilakukan dengan observasi klinik, registrasi (kanker, CHD, stroke, dan lainnya), studi kohort atau studi kasus-kontrol. Diagnosis
Uji diagnostik diartikan sebagai hasil tes yang dilakukan di
laboratorium, atau informasi klinik yang didapat dari anamnesis (riwayat penyakit), pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang/alat. Diagnosis merupakan proses yang tidak pasti, karena hanya berupa kemungkinan saja. Dalam mengatasi hal tersebut, diperlukan adanya gold standard atau patokan emas dalam menentukan hasil diagnosis yang tepat yaitu tes yang sensitif (menyatakan adanya penyakit pada orang dengan hasil tes positif) dan tes spesifik (penyatakan tidak adanya penyakit pada orang dengan hasil tes negatif). Kekerapan
Hasil observasi klinik biasanya
dinyatakan dalam bentuk ukuran- ukuran antara lain jumlah kasus proporsi, insidensi, prevalensi dan rasio. Resiko penyakit
Faktor resiko penyakit merupakan suatu kondisi
atau sifat fisik atau perilaku yang dapat meningkatkan probabilitas kejadian penyakit pada manusia. Faktor resiko berguna dalam prediksi kejadian penyakit, mempelajari penyebab penyakit, membantu menegakkan diagnosis, menentukan prognosis dan untuk pencegahan penyakit. Prognosis Harapan hidup 5 tahun Kausa fatal Respon Remisi Kambuh Pengobatan/perawatan
Merupakan upaya untuk
penyembuhan dan untuk menghindari cacat dari penyakit, atau suatu teknik pengobatan yang diperoleh melalui uji klinik. Pencegahan
Pencegahan bertujuan untuk tidak sakit dan mencegah perjalanan penyakit
atau mencegah 6D, yaitu death (kematian), disease (sakit), disability (ketidak- mampuan), discomfort (ketidaknyamanan), dissatisfaction (ketidakpuasan), dan destitution (kemiskinan). Terdapat 3 macam pencegahan yang bisa dilakukan, yaitu : • Pencegahan primer : menjauhkan kejadian sakit dengan cara menghilangkan faktor resiko. • Pencegahan sekunder : menemukan penyakit secara awal, saat masih tanpa gejala dan saat pengobatan awal. • Pencegahan tersier : berupa aktifitas klinik guna mengurangi komplikasi. Kausa
Merupakan kondisi yang menimbulkan penyakit dan patogenesis. Bukti
suatu kejadian penyakit memiliki hubungan sebab-akibat, antara lain : Temporal, yaitu kausa mendahului efek Kekuatan, resiko penyakit relative besar Respon terhadap dosis, makin besar paparan maka kejadian penyakit semakin tinggi Reversibilitas, yaitu penuruan paparan diikuti dg penurunan penyakit Konsistensi, kejadian jika berulang akan menghasilkan dampak yang sama Masuk akal secara biologis, yaitu sesuai dengan pengetahuan biologi (teoritis) Spesifisitas, artinya satu penyebab hanya menimbulkan satu efek Analogi, yaitu hubungan sebab-akibat telah terbukti untuk penyakit yang sama. Ekonomi pengobatan/perawatan
Pelayanan kesehatan harus efektif dan efisien untuk
menghindari inefisiensi. Keputusan pengobatan harus berorientasi untuk kesembuhan pasien minimalisir biaya si pasien dan manfaat dari tindakan itu sendiri terhadap pasien. Kontribusi Epidemiologi Klinik dengan Ilmu Biomedik
Epidemiologi klinik mempelajari variasi luaran dan
perjalanan penyakit pada perorangan atau sekelompok orang serta sebab variasi penyakit tersebut. Hasil observasi atau kajian dari epidemiologi klinik itu dapat dijadikan sebagai dasar dalam penelitian biomedik untuk menelaah kausa penyakit ditingkat jaringan, sel, bahkan genetiknya secara eksperimental di laboratorium. Kemudian hasil penelitian biomedik itu dapat digunakan dalam epidemiologi klinik sebagai sumber informasi untuk mendiagnosis atau mempelajari perjalanan penyakit.