You are on page 1of 32

Oleh : Hellen Marsella 11.2016.

143
PENDAHULUAN
Preeklampsia merupakan salah satu
penyebab morbiditas dan mortalitas ibu dan
bayi yang tertinggi di Indonesia.

Disease of Theories Toksemia Gravidarum


DEFINISI
Preeklampsia dan eklampsia adalah penyakit
hipertensi dalam kehamilan dengan gejala
utama hipertensi akut pada wanita dengan
usia kehamilan lebih dari 20 minggu dan
wanita dalam masa nifas.
HIPERTENSI

PROTEINURIA

UDEM
Namun demikian proteinuria bisa saja tidak
ada apabila timbul hipertensi yang disertai
dengan nyeri kepala, penglihatan menjadi
kabur, nyeri abdminal atau dari pemeriksaan
laboratorium ditemukan gangguan enzim hati,
maka keadaan ini sangat dicurigai suatu
preeklampsia (atypical preeclampsia).
• Sistolik > 140 mmHg
• Kenaikan 30 mmHg
HIPERTENSI
• Diastolik > 90 mmHg
• Kenaikan 15 mmHg

• > 0,3 gr/L/24 jam


• > 1 gr/L  sewaktu
PROTEINURIA
EPIDEMIOLOGI
• Insiden global preeklamsia telah diperkirakan
5-14% dari seluruh kehamilan.
• Penyebab kematian terbanyak ibu adalah
perdarahan intraserebral dan oedem paru.
Kematian perinatal berkisar antara 10%-28%.
• Hampir semua kasus ( 95% ) eklampsi
antepartum terjadi pada terjadi trisemester
ketiga.
FAKTOR RESIKO
• Nullipara
• Kehamilan ganda
• Obesitas
• Riwayat keluarga preeklampsia – eklampsia
• Riwayat preeklampsia pada kehamilan
sebelumnya
• Diabetes mellitus gestasional
• Adanya trombofilia
• Adanya hipertensi atau penyakit ginjal
ETIOLOGI

BELUM
DIKETAHUI
PENYAKIT
TEORI
ISKEMIA
PLASENTA
Berbagai teori yang dikemukakan mengenai faktor
yang berperan mengenai penyakit ini antara lain:
1. Faktor imunologis, endokrin dan genetik;
• Primigravida
• Hiperplasentosis
• Kehamilan dengan inseminasi donor
• penurunan konsentrasi komplemen C4
• wanita dengan fenotip HLA D4
• adanya aktivasi sistem komplemen netrofil dan
makrofag atau diantara kelompok atau keluarga
tertentu
2. Faktor Nutrisi
3. Faktor Endotel

Reaksi imunologi, peradangan, ataupun


terganggunya keseimbangan radikal bebas dan
antioksidan banyak diamati sebagai penyebab
terjadinya vasospasme dan kerusakan atau
jejas endotel.
PATOFISIOLOGI
Perubahan pokok yang didapatkan pada
preeklampsia adalah adanya spasme
pembuluh darah disertai dengan retensi
garam dan air.
TROFOBLAS

VASOSPASME

RADIKAL
IMUNOLOGI
BEBAS
• Bila dianggap bahwa spasmus arteriolar juga
ditemukan diseluruh tubuh, maka mudah
dimengerti bahwa tekanan darah yang
meningkat nampaknya merupakan usaha
mengatasi kenaikan tahanan perifer, agar
oksigenasi jaringan dapat tercukupi.
Vasokonstriksi yang meluas akan menyebabkan
terjadinya perubahan pada banyak organ/
sistem, antara lain:
• Perubahan Kardiovaskuler
• Regulasi Volume Darah, hematokrit, dan
viskositas darah
• Aliran Darah di Organ-Organ (Otak, ginjal,
uterus-choriodesidua, paru, mata)
• Keseimbangan air dan elektrolit
GEJALA KLINIS
1. Tekanan darah
• 140 mmHg (sistoli) dan 90mmHg (diastolik),
tetapi juga kenaikan sistolik 30 mmHg atau
diastolik 15 mmHg diatas tekanan biasa.

2. Kenaikan Berat badan dan Edema


• melebihi dari 1 kg dalam seminggu atau 3 kg
dalam sebulan maka kemungkinan terjadinya
preeklampsia harus dicurigai.
GEJALA KLINIS
3. Proteinuria
• > 0,3 gr/L/24 jam

4. Nyeri Kepala
• Karena vasospasme atau edema otak.
• Nyeri kepala sering terasa pada daerah
frontalis dan oksipitalis, dan tidak sembuh
dengan pemberian analgesik biasa.
GEJALA KLINIS
3. Nyeri Epigastrium
• Nyeri epigastrium atau kuadran kanan atas
• Disebabkan karena regangan selaput hati oleh
perdarahan atau edema atau sakit karena
perubahan pada lambung.

4. Gangguan Penglihatan
• Seperti pandangan yang sedikit kabur, skotoma
hingga kebutaan sebagian atau total. Disebabkan
oleh vasospasme, edema, atau ablatio retinae.
DIAGNOSIS
Kriteria minimum untuk mendiagnosis
preeklampsia adalah adanya hipertensi dan
proteinuria. Kriteria lebih lengkap digambarkan
oleh Working Group of theNHBPEP ( 2000 )
seperti digambarkan dibawah ini:

Disebut preeklamsi ringan bila terdapat:


1. Tekanan darah >140 / 90 mmHg pada kehamilan
> 20 minggu.
2. Proteinuria kuantitatif (Esbach)  300 mg / 24
jam, atau dipstick +1.
DIAGNOSIS
Disebut preeklampsia berat bila terdapat:
1. Tekanan darah >160 / 110 mmHg.
2. Proteinuria kuantitatif (Esbach)  5 gr / 24 jam,
atau dipstick  +3.
3. Trombosit < 100.000 / mm3.
4. Hemolisis mikroangiopathi ( peningkatan LDH )
5. Peningkatan SGOT / SGPT.
6. Adanya sakit kepala hebat atau gangguan
serebral, gangguan penglihatan.
7. Nyeri di daerah epigastrium yang menetap.
EKLAMPSIA
Eklampsia adalah kejang pada wanita hamil,
dalam persalinan, atau masa nifas yang disertai
gejala-gejala preeklampsia (hipertensi, edema
dan/atau proteinuri).

Pada umumnya kejang didahului oleh makin


memburuknya preeklampsia dan terjadinya
gejala nyeri kepala di daerah frontal, gangguan
penglihatan, mual keras, nyeri di epigastrium,
dan hiperefleksia.
Konvulsi pada eklamsia dibagi menjadi 4:
• Tingkat invasi (tingkat permulaan). Mata penderita
terbuka tanpa melihat, kelopak mata bergetar demikian
pula tangannya, dan kepala diputar ke kanan atau ke
kiri.Tingkat ini berlangsung beberapa detik
• Tingkat kontraksi (tingkat kejang tonik). Kejang tonik
yang berlangsung 15-20 detik. Pada saat ini otot jadi
kaku, wajah kelihatan kaku, tangan menggenggam, kaki
membengkok kedalam.pernapasan berhenti, muka
menjadi sianotik, lidah dapt tergigit.3
• Tingkat konvulsi (tingkat kejang klonik). Berlangsung 1-2
menit. Semua otot berkontraksi dan berulang-ulang
dalam tempo yang cepat.
• Tingkat koma.
PENATALAKSANAAN
Tujuan pengobatan adalah :
• Mencegah terjadinya eklampsi.
• Anak harus lahir dengan kemungkinan hidup
besar.
• Persalinan harus dengan trauma yang sedikit-
sedikitnya.
• Mencegah hipertensi yang menetap.
PENATALAKSANAAN
PENANGANAN PER
Rawat jalan :
•Banyak istirahat (berbaring Rawat inap:
atau tidur miring) Setelah 2 minggu
•Diet cukup protein , rendah pengobatan rawat jalan,
karbohidrat, lemak, dan garam tidak ada perbaikan pada
•Sedatif ringan berupa gejala klinis
fenobarbital (3x30mg peroral) Berat badan eningkat lebih
atau diazepam (3x2 mg dari 2 kg selama 2 kali
peroral) selama 7 hari berturut-turut
•Penderita dianjurkan untuk Timbul salah satu atau
melakukan kontrol ualng lebih gejala PEB
seminggu
PENATALAKSANAAN
PENANGANAN PEB
Obat • MgSO4
Antikonvulsan • Diazepam (10 mg iv, dapat diulangi 6 jam.)

• Hidralazine
Obat • Klinidin
Antihipertensi • Nifedipin

• Diuretik
Obat lain • Kardiotonik
• Antipiretik, antibiotik, analgetik
MgSO4
MgSO4 IM :
• 1. Dosis awal 4 gram MgSO4 20% IV dengan kecepatan
tidak melebhi 1gram/menit.
• 2. Dilanjutkan segera dengan 10 gram MgSO4 50% IM.
Sebagai dosis pemeliharaan, diberikan 5 gram MgSO4
50% im setiap 6 jam sekali setelah dosis awal

MgSO4 drip :
• 1. Dosis awal : 4-6 gram MgSO4 dalam 100 ml cairan
infus diberikan dalam waktu 15-20 menit.
• 2. Maintenence :Berikan 2 gram per jam dalam 100 ml
cairan infus. Beberapa merekomendasikan 1 gram.
Syarat - syarat pemberian Sulfas magnesikus
MgSO4 : dihentikan bila :
•Harus tersedia Ca glukonas 10 % Ada tanda intoksikasi
( 1 gram dalam 10 cc) diberikan Setelah 8 - 24 jam
i.v. 3 menit (keadaan siap pakai) pasca persalinan.
•Refleks patella (+) kuat
•Frekuansi pernafasan > 16 x/m
•Produksi urine > 100 cc dalam 4
jam sebelumnya (0,5 cc/kg
bb/jam)
DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis diferensial pre-eklampsia:
1.Hipertensi menahun
2.Penyakit ginjal

Diagnosis diferensial eklamsia :


1. Epilepsi
2. Perdarahan otak
3. Meningitis
4. Ensefalitis.
KOMPLIKASI
• Solutio plasenta, terjadi pada ibu yang menderita
hipertensi
• Hipofibrinogenemia, dianjurkan pemeriksaan
fibrinogen secara berkala.
• Nekrosis hati, akibat vasospasmus arteriol umum.
• Sindroma HELLP ( Hemolisis Elevated Liver
Enzymes andLow Platelet)
• Kelainan ginjal
• DIC.
• Prematuritas, dismaturitas, kematian janin intra
uterine
PENCEGAHAN

NON-MEDIKAL
1. Tirah Baring
2. Diet ditambah dengan suplemen:
Minyak ikan yang kaya dengan
MEDIKAL
omega-3 PUFA •Kalsium 1500-200
Antioksidan : vitamin C, vitamin
E, β karoten, N-asetilsistein, dll mg/hari
Elemen logam berat : zinc, •zinc 200mg/hari
magnesium, kalsium •magnesium
365mg/hari
•aspirin dosis rendah
rata-rata 100
mg/hari
PROGNOSIS
• preeklampsia dan eklampsia diperkirakan
bertanggung jawab untuk sekitar 14% dari
kematian ibu per tahun
• risiko kekambuhan preeklampsia pada wanita
yang kehamilan sebelumnya disertai
preeklamsia adalah sekitar 10%.

You might also like