You are on page 1of 16

Menyusun Bentuk Tes Jawaban

Singkat dan Bentuk Tes Uraian (Essei)


Dosen Pengampu : Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 2

HERMIDAYANI

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
 Tes berasal dari kata ”testum” dari bahasa Perancis yang
berarti piring untuk menyisihkan logam mulia dari material lain
seperti pasir, batu, tanah dan sebagainya. Istilah itu kemudian
diadopsi dalam psikologi dan pendidikan untuk menjelaskan sebuah
alat yang digunakan untuk melihat anak-anak yang merupakan
“logam mulia” diantara anak yang lain. Tes adalah serangkaian
pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensia, kemampuan
atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Dan tes
merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu alat
untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek. Dalam
pembelajaran objek ini bisa berupa kecakapan peserta didik, minat,
motivasi dan sebagainya. Bentuk tes yang digunakan di lembaga
pendidikan dilihat dari segi sistem penskorannya dapat
dikategorikan menjadi 2 yaitu tes objektif dan tes subjektif.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian dari tes jawaban singkat dan bentuk tes uraian (essei)?
2. Bagaimana karakteristik bentuk tes jawaban singkat dan bentuk tes uraian
(essei)?
3. Bagaimana menyusun bentuk tes jawaban singkat dan bentuk tes uraian
(essei)?
4. Apa-apa saja keunggulan dan kelemahan bentuk tes jawaban singkat dan
bentuk tes uraian (essei)?
5. Bagaiamana kemampuan yang diukur oleh bentuk tes jawaban singkat dan
bentuk tes uraian (essei)?
6. Bagaimana kaidah penulisan bentuk tes jawaban singkat dan bentuk tes
uraian (essei)?
7. Bagaimana menentukan skor bentuk tes jawaban singkat dan bentuk tes
uraian (essei)?
C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:


1. Menjelaskan pengertian dari tes jawaban singkat dan bentuk
tes uraian (essei).
2. Menjelaskan karakteristik bentuk bentuk tes jawaban singkat
dan bentuk tes uraian (essei)?
3. Menyusun bentuk tes jawaban singkat dan bentuk tes uraian
(essei).
4. Menjelaskan keunggulan dan kelemahan bentuk tes jawaban
singkat dan bentuk tes uraian (essei).
5. Menentukan kemampuan yang diukur oleh bentuk tes
jawaban singkat dan bentuk tes uraian (essei).
6. Menerapkan kaidah penulisan bentuk tes jawaban singkat
dan bentuk tes uraian (essei).
7. Menentukan skor bentuk tes jawaban singkat dan bentuk tes
uraian (essei).
D. Manfaat Penulisan

Dari tujuan penulisan makalah di atas, terdapat manfaat


dalam pembahasan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian dari tes jawaban singkat dan
bentuk tes uraian (essei).
2. Mengetahui karakteristik bentuk tes jawaban singkat
dan bentuk tes uraian (essei).
3. Mengetahui menyusun bentuk tes jawaban singkat
dan bentuk tes uraian (essei).
4. Mengetahui keunggulan dan kelemahan bentuk tes
jawaban singkat dan bentuk tes uraian (essei).
5. Mengetahui dalam menentukan kemampuan yang
diukur oleh bentuk tes jawaban singkat dan bentuk tes
uraian (essei).
6. Mengetahui kaidah penulisan bentuk tes jawaban
singkat dan bentuk tes uraian (essei).
7. Mengetahui dalam menentukan skor bentuk tes
jawaban singkat dan bentuk tes uraian (essei).
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Penyusunan Bentuk Tes Jawaban Singkat

A. Pengertian
Soal jawaban singkat adalah soal yang menuntut peserta tes untuk
memberikan jawaban singkat berupa kata, frase, nama, tempat, nama tokoh,
lambang, atau kalimat yang sudah pasti. Bentuk soal jawaban singkat sangat
tepat digunakan untuk mengukur kemampuan peserta tes yang sangat
sederhana. Kemampuan yang dikur dengan jawaban singkat adalah kemampuan
menyebutkan istilah, kemampuan menyebutkan fakta, kemampuan
menyebutkan prinsip, kemampuan menyebutkan metode atau prosedur,
kemampuan menginterpretasi data sederhana, kemampuan memecahkan
permasalahan yang berkaitan dengan anak dan kemampuan melengkapi
persamaan.
B. Karakteristik Bentuk Tes Jawaban Singkat

Soal jawaban singkat adalah soal yang menuntut peserta tes


untuk memberikan jawaban singkat berupa kata, prase, nama,
tempat, nama tokoh, lambang, atau kalimat yang sudah pasti.

C. Penyusunan Bentuk Tes Jawaban Singkat

Apabila menyusun tes bentuk ini, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
1. Kalimat-kalimat yang dipergunakan dalam soal jangan diambil kata-kata (verbatin)
dari buku, hendaknya menggunakan kata-kata atau kalimat guru.
2. Kata yang dihilangkan tidak boleh terlalu banyak, terutama agar soal tidak berubah
menjadi semacam teka teki atau sama sekali tidak berbunyi. Misalnya, pulau ...
terletak di ... penghasil ... yang digunakan sebagai pembuat jalan.
3. Kata yang dihilangkan sebaikmya terletak dibelakang kalimat bukan didepan atau
ditengah-tengah.
D. Keunggulan dan Kelemahan Bentuk Tes Jawaban Singkat
Keunggulan bentuk tes jawaban singkat adalah:
1. Menyusun soalnya relatif mudah.
2. Kecil kemungkinan siswa memberi jawaban dengan cara menebak.
3. Menuntut siswa untuk dapat menjawab dengan singkat dan tepat.
4. Hasil penilaiannya cukup objektif.
Adapun kelemahan bentuk tes jawaban singkat adalah:
1. Kurang dapat mengukur aspek pengetahuan yang lebih tinggi.
2. Memerlukan waktu yang agak lama untuk menilainya sekalipun tidak selama
bentuk uraian.
3. Menyulitkan pemeriksaan apabila jawaban siswa membingungkan pemeriksa.

E. Kemampuan dalam Bentuk Tes Jawaban Singkat


Dalam menulis soal bentuk jawaban singkat, penulis soal harus mengetahui
konsep dasar bentuk jawaban singkat. Bentuk ini merupakan salah satu bentuk soal
objektif yang jawabannya menuntut siswa untuk menjawab soal dengan singkat yaitu
jawabannya dapat berupa satu kata, kelompok kata/frasa, simbol matematika, atau
angka.
Adapun wujud soal bentuk jawaban singkat adalah terdiri dan 5 unsur, yaitu: (1) dasar
pertanyaan (stimulus) bila diperlukan, (2) pertanyaan, (3) tempat jawaban, (4) kunci
jawaban, (5) pedoman penskoran.
F. Kaidah Penulisan Bentuk Tes Jawaban Singkat

Beberapa kaidah dalam penulisan bentuk tes jawaban singkat adalah sebagai berikut:
1. Rumusan butir soal harus sesuai dengan kemampuan (kompetensi dasar dan
indikator).
2. Rumusan butir soal harus menggunakan bahasa yang balk, kalimat singkat, dan
jelas sehingga mudah dipahami.
3. Jawaban yang dituntuk oleh butir berupa kata, frase, angka, simbol, tahun, tempat
dan sejenisnya harus singkat dan pasti.
4. Rumusan butir soal tidak merupakan kalimat yang dikutip Iangsung dari suatu
buku.
5. Hindari rumusan butir soal yang mengandung petunjuk pada kunci jawaban.
6. Apabila rumusan butir soal dalam bentuk kalimat yang be!um Iengkap, bagian
yang dikosongkan untuk diisi oleh peserta tes maksimum dua untuk satu kalimat
soal.

G. Skor Bentuk Tes Jawaban Singkat

Penskoran dalam soal jawaban singkat dapat dilakukan setelah soal tersebut
digunakan. Penskoran soal jawaban singkat sangat mudah dilakukan, skor 1
(satu) diberikan apabila jawaban benar, dan skor 0 diberikan apabila jawaban
salah.
H. Contoh Soal Bentuk Tes Jawaban Singkat

Pada umumnya soal jawaban singkat hanya dapat dibuat pada


ranah kognitif tingkat pengetahuan. Apabila dibuat pada jenjang
pemahaman ke atas (aplikasi, analisis, sintesis, dan penilaian), soal
berubah menjadi essei. Contoh sola jenis ini adalah:
1. Model pertanyaan langsung
Apa nama alat pengukur curah hujan?
2. Model melengkapi
Empat musim yang terjadi didaerah sedang adalah .... , ...., .... dan ....
3. Model asosiasi
Dimana barang berikut dihasilkan: aspal ...., emas ....., batu bara .....,
dan intan .....
2.2. Penyusunan Bentuk Tes Uraian (Essei)
A. Pengertian
Tes uraian pada umumnya berbentuk essay examination (uraian), yang
merupakan alat penilaian hasil belajar yang paling tua. Secara umum tes uraian
ini adalah pertanyaan yang menuntut siswa menjawabnya dalam bentuk
menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, menghubungkan
pengertian-pengertian, memberikan alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai
dengan tuntutan pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa
sendiri, singkatnya dapat dikatakan bahwa tes ini dituntut kemampuan siswa
dalam hal mengekspresikan gagasannya melalui bahasa tulisan dan terutama
harus mempunyai daya kreativitas yang tinggi, dalam hal inilah kekuatan atau
kelebihan tes essei dari alat penilain lainnya.

B. Jenis-jenis Tes Uraian (Essei)

Menurut Nana Sudjana bentuk tes uraian (essei) dibedakan menjadi 3, yaitu:
1. Tes uraian bebas (free essay)
2. Tes uraian terbatas
3. Tes uraian berstruktur
C. Karakteristik Bentuk Tes Uraian (Essei)
Tes hasil belajar adalah salah satu alat ukur yang paling banyak digunakan untuk
mengetahui hasil belajar seseorang dalam proses belajar-mengajar atau suatu program
pendidikan. Karena sedemikian banyak tes itu digunakan dalam dunia pendidikan, maka
ada baiknya seorang guru sebagai salah satu pihak yang berwenang menyusun tes hasil
belajar, hendaknya mengetahui karakteristik berbagai bentuk tes sebagai alat ukur hasil
belajar.
D. Penyusunan Bentuk Tes Uraian (Essei)
1. Dari segi isi yang diukur
2. Dari segi bahasa
3. Dari segi teknis penyajian soal
4. Dari segi jawaban

E. Keunggulan dan Kelemahan Bentuk Tes Uraian (Essei)


Kelebihan tes bentuk uraian antara lain:
 Menyusunnya relatif mudah.
 Guru dapat menilai peserta didik mengenai kreativitas, menganlisis dan mengsintesis
suatu soal.
 Guru dapat memperoleh data-data mengenai kepribadian peserta didik.
 Peserta didik tidak dapat menerka-nerka.
 Derajat ketepatan dan kebenaran peserta didik dapat dilihat dari ungkapan kalimat-
kalimatnya.
 Sangat cocok untuk mengukur dan menilai hasil belajar yang kompleks, yang sukar
diukur dengan mempergunakan bentuk objektif.
lanjutan
Kekurangan tes bentuk uraian antara lain:
 Sukar sekali menilai jawaban peserta didik secara tepat dan komprehensif.
 Ada kecenderungan guru untuk memberikan nilai seperti biasanya.
 Menghendaki respons-respons yang relatif panjang.
 Untuk mengoreksi jawaban diperlukan waktu yang lama.
 Guru sering terkecoh dalam memberikan nilai, karena keindahan kalimat dan tulisan,
bahkan juga oleh lembar jawaban.
 Hanya terbatas pada guru–guru yang menguasai materi yang dapat mengoreksi
jawaban peserta didik sehingga kurang praktis bila jumlah peserta didik cukup
banyak.

F. Kemampuan dalam Bentuk Tes Uraian (Essei)


Berikut ini beberapa teknik dalam menjawab bentuk soal uraian atau essay agar
mendapatkan hasil yang memuaskan.
1. Perencanaan waktu
2. Mengikuti petunjuk
3. Tulisan dan bahasa
4. Tulisan dan bahasa
5. Menyudahi ujian
G. Kaidah Penulisan Bentuk Tes Uraian (Essei)
1. Materi
2. Konstruksi
3. Bahasa

H. Skor Bentuk Tes Uraian (Essei)


Ada dua cara dalam memeriksa jawaban soal uraian. Cara pertama ialah diperiksa seorang
demi seorang untuk semua soal, kemudian diberi skor. Cara kedua ialah diperiksa nomor
demi nomor untuk setiap siswa, maksudnya diperiksa terlebih dahulu nomor satu untuk
semua siswa kemudian diberi skor, kemudian soal nomor dua dan seterusnya. Kemudian
dalam penskoran dapat digunakan berbagai bentuk, misalnya skala 1-4, skala 1-10, atau 1-
100, namun skala yang lebih umum digunakan adalah skala 1-4 atau 1-10, sehingga guru
tidak langsung memberi nilai nol (0) untuk jawaban yang salah.

I. Penelaahan Soal Tes Uraian


Soal yang telah selesai ditulis perlu ditelaah kembali. Tujuan kegiatan adalah untuk melihat
dan mengkaji setiap butir soal agar menghasilkan soal dengan kualitas yang baik, sebelum
soal tersebut digunakan dalam suatu perangkat tes. Penelaahan butir soal dilakukan dengan
cara menyesuaikan butir soal dengan kisi-kisi tes, kurikulum, atau buku sumber. Langkah ini
juga dimaksudkan untuk menjaga validitas isi tes.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan bab pendahuluan dan bab pembahasan, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Soal jawaban singkat adalah soal yang menuntut peserta tes untuk memberikan jawaban
singkat berupa kata, frase, nama, tempat, nama tokoh, lambang, atau kalimat yang sudah pasti.
Bentuk soal jawaban singkat sangat tepat digunakan untuk mengukur kemampuan peserta tes
yang sangat sederhana. Kemampuan yang dikur dengan jawaban singkat adalah kemampuan
menyebutkan istilah, kemampuan menyebutkan fakta, kemampuan menyebutkan prinsip,
kemampuan menyebutkan metode atau prosedur, kemampuan menginterpretasi data sederhana,
kemampuan memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan anak dan kemampuan
melengkapi persamaan.
2. Tes uraian pada umumnya berbentuk essay examination (uraian), yang merupakan alat
penilaian hasil belajar yang paling tua. Secara umum tes uraian ini adalah pertanyaan yang
menuntut siswa menjawabnya dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan,
membandingkan, menghubungkan pengertian-pengertian, memberikan alasan, dan bentuk lain
yang sejenis sesuai dengan tuntutan pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa
sendiri, singkatnya dapat dikatakan bahwa tes ini dituntut kemampuan siswa dalam hal
mengekspresikan gagasannya melalui bahasa tulisan dan terutama harus mempunyai daya
kreativitas yang tinggi, dalam hal inilah kekuatan atau kelebihan tes essei dari alat penilain
lainnya.

You might also like