Professional Documents
Culture Documents
Tugas PKN
Tugas PKN
Perguruan Tinggi
oleh: Atiqadzikra
No. BP: 1510412018
Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
BAB I
Pendahuluan
Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
Visi Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi adalah
merupakan sumber nilai dan pedoman dalam pengembangan
dan penyelenggaraan program studi, guna mengantarkan
mahasiswa memantapkan kepribadiannya sebagai manusia
seutuhnya.
Misi Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi adalah
untuk membantu mahasiswa memantapkan kepribadiannya,
agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai dasar
Pancasila, rasa kebangsaan dan cinta tanah air dalam
menguasai, menerapkan dan mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni dengan rasa tanggung jawab
dan bermoral.
Objek Pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan
Subtansi kajian Pendidikan Kewarganegaraan mencakup:
Filsafat Pancasila
Idetitas Nasioanal
Negara dan Konstitusi
Demokrasi Indonesia
Rule of Law dan Hak Asasi Manusia
Hak dan Kewajiban Warganegara serta Negara
Geopolitik Indonesia
Geostrategic Indonesia
BAB II
Filsafat Pancasila
Pengertian filsafat
Filsafat adalah satu bidang ilmu yang senantiasa ada dan
menyertai kehidupan manusia. Secara etimologis istilah
filsafat berasal dari bahasa Yunani philein yang artinya
cinta dan sophos yang artinya hikmah atau
kebijaksanaan. Secara harfiah istilah filsafat
mengandung makna cinta kebijaksanaan. Jika ditinjau
dari lingkup pembahasannya, maka meliputi banyak
bidang bahasan, antara lain tentang manusia, masyarakat,
alam, pengetahuan, etika, logika, agama, estetika, dan
bidang-bidang lainnya.
Keseluruhan arti filsafat yang meliputi berbagai masalah dapat
dikelompokkan menjadi dua macam sebagai berikut:
Pertama : Filsafat sebagai produk mencakup pengertian
Pengertian filsafat yang mencakup arti arti filsafat sebagai jenis
pengetahuan, ilmu, konsep dari para filsuf pada zaman dahulu, teori,
sistem, atau pandangan tertentu, yang merupakan hasil dari proses
berfilsafat dan yang mempunyai ciri-ciri tertentu.
Filsafat sebagai suatu jenis problema yang dihadapi oleh
manusia sebagai hasil dari aktivitas berfilsafat. Filsafat dalam
pengertian jenis ini mempunyai ciri-ciri tertentu sebagai suatu hasil
kegiatan berfilsafat dan pada umumnya proses pemecahan persoalan
berfilsafat ini diselesaikan dengan kegiatan berfilsafat.
Kedua : Filsafat sebagai suatu proses mencakup pengertian
Filsafat yang diartikan sebagai bentuk suatu aktivitas berfilsafat,
dalam proses pemecahan suatu permasalahan dengan menggunakan
suatu cara dan metode tertentu yang sesuai dengan objek
permasalahannya. Dalam pengertian ini filsafat merupakan suatu
sistem pengetahuan yang bersifat dinamis. Filsafat dalam pengertian
ini tidak hanya sekumpulan dogma yang diyakini sebagai suatu sistem
tertentu, tetapi lebih kepada suatu aktivitas berfilsafat, suatu proses
yang dinamis dengan menggunakan suatu cara dan metode tersendiri.
Pengertian Pancasila sebagai Suatu Sistem
Pancasila pada hakikatnya merupakan sistem filsafat. Sistem adalah
suatu kesatuan bagian bagian yang saling berhubungan, saling
bekerjasama untuk satu tujuan tertentu dan secara keseluruhan
merupakan suatu kesatuan yang utuh, sistem lazimnya memiliki ciri-
ciri berikut:
Suatu kesatuan bagian-bagian
Bagian bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri
Saling berhubungan, saling ketergantungan
Semuanya dimaksudkna untuk mencapai suatu tujuan bersama
Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks
Pancasila yang terdiri atas sila-sila Pancasila dan setiap sila pada
hakikatnya merupakan suatu asas, fungsi, dan tujuan tertentu, yaitu
suatu masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Isi sila-
sila Pancasila pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan. Maka dasar
filsafat negara Pancasila merupakan suatu kesatuan yang bersifat
majemuk tunggal. Dengan kata lain bahwa setiap sila tidak bisa
terpisah dari sila lainnya. Pancasila merupakan suatu sistem dalam
pengertian kefilsafatan sebagaimana sistem filsafat lainnya.
KESATUAN SILA-SILA PANCASILA SEBAGAI
SUATU SISTEM FILSAFAT
1. Supermasi aturan-aturan
hukum, tidak adanya
2. Kedudukan yang sama di 3. Terjaminnya hak-hak asasi
kekuasaan sewenang-wenang
muka hukum. Hal ini berlaku manusia oleh Undang-
dalam arti seseorang hanya
baik bagi masyarakat biasa Undang serta keputusan-
boleh dihukum, jikalau
maupun penjabat negara. keputusan pengadilan.
memang benar melanggar
hukum.
Hak Asasi Manusia
Hak asasi manusia sebagai gagasan, paradigma serta kerangka
konseptuai tidak lahir secara tiba-tiba sebagaimana kita lihat dalam
“Universal Declaration of Human Right” 10 Desember 1948,
namum melalui proses yang panjang dalam peradaban sejarah
manusia. Awal perkembangan hak asasi manusia dimulai takala
ditanda tangani Marga Charta (1215), oleh Raja Jhon Lackland.
Kemudian juga pentandatangan Petition of Right pada tahun 1628
oleh Raja Charles I. dalam hubungan ini Raja berhadapan
denganutusan rakyat (House of Commons). Setalah itu perjuangan
yang lebih nyata pada pentandatangan Bill of Right oleh Raja Willem
III pada tahun 1689 sebagai hasil dari pergolakan politik yang
dahsyat yang disebut sebagai the Glorious Revolution.
Penjabaran Hak-Hak Asasi Manusia dalam UUD 1945
HAM di Indonesia diatur dalam batang tubuh UUD 1945 yaitu
pasal 28A-28J pada BAB XA.
Pasal 28 A mengatur tentang mempertahankan hidup
Pasal 28 B mengatur tentang melanjutkan keturunan hidup
Pasal 28 C mengatur tentang berekspersi diri
Pasal 28 D mengatur tentang pengakuan, jaminan dan perlindungan
hukum
Pasal 28 E mengatur tentang kebebasan memeluk agama
Pasal 28 F mengatur tentang memperoleh informasi
Pasl 28 G mengatur tentang kehormatan dan martabab diri
Pasal 28 H mengatur tentang hidup sejahtera dan mendapatkan tempat
tinggal
Pasal 28 I mengatur tentang Hak untuk hidup
Pasal 28 J mengatur tentang menghormati hak asasi orang lain.
Hak dan Kewajiban Warga Negara berdasarkan UUD
1945
1Pasal 27 ayat 1 menetapkan hak kewarganegaraan untuk
menjunjung hukum
Pasal 27 ayat 2 mendapatkan hak kewarganegaraan atas pekerjaan
Pasal 27 ayat 3 hak kewajiban warganegara ikut serta dalam
pembelaan negara
Pasal 28 menetapkan kemerdekaan warganegara untuk berserikat,
berkumul, mengeluarakan pendapat.
Pasal 29 ayat 2 adanya kemerdekaan memeluk agama
Pasal 30 ayat 1 ikut serta mempertahankan keamanan negara
Pasal 31 ayat 1 berhak mendapatkan pendidikan.
Bab VII
Geopolitik Indonesia
Wawasan nusantara adalah geopolitik Indonesia.
pengertian bahwa dalam wawasan nusantara terkandung
konsepsi geopolitik Indonesia yaitu unsure ruang, yang
kini berkembag tidak saja secara fisik geografis,
melainkan dalam pengertian secara keseluruhannya.
Pengertian Wawasan Nusantara
Istilah wawsan berasal dari kata “wawas” yang berarti
pandnagan, tinjauan, penglihatan inderawi. Akar kata ini
membentuk kata “mawas” yang berarti memandang , meninjau atau
meliat. Nusantra berasal dari kata “nusa” yang berarti pulau, dan
“antara” yang berarti diapit antara dua hal.
Istilah wawasan nusantra dipakai untuk menggambarkan
kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau Indonesia yang
terletak diantara samudra pasifik dan samudera hindia serta
diantara benua Asia dan benua Australia.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara
1. Wilayah (Geografi)
a. Asas Kepulauan (Archipelagic Principle)
b. Kepulauan Indonesia
Nama Indonesia mengandung arti yang tepat, yaitu kepulauan
india. Dalam bahasaYunani “indo” berarti india dan “nesos” berarti
pulau.
c. Konsepsi tentangWilayah Lautan
Sesuai dengan hukum laut internasional, secara garis besar
indoensia sebagai Negara kepulauan memiliki laut Teritorial,
perairan Pendalaman, Zone Ekonomi Eksklusi, dan Landasan
Kontinen
d. Karakteristik Wilayah Nusantara
Geopolitik Indonesia
1. Geopolitik
a. Asal Istilah Geopolitik
Istilah geopolitik semula diartikan sebagai ilmu bumi politik.
b. Geopolitik Bangsa Indonesia
1) Geostrategic
Geostrategic untuk Negara dan bangsa Indonesia adalah kenyataan
posisi silang Indonesia dari berbagai aspek, disamping aspek
geografi juga dari aspek-aspek demografi, ideology, ekonomi,
social budaya, dan hankam. Geostrategic adalah perumusan
strategi nasional dengan memperhtungkan kondisi dan konstelasi
geografi sebagai faktor utamanya.
Perkembangan Wilayah Indonesia dan Dasar Hukumnya
a. Sejak 17-8-1945 sampai dengan 13-12-1957
ordonasi tahun 1939 tersebut menetapkan batas wilayah laut
territorial sejauh 3 mil dari garis pantai ketika surut, dengan asap
pulau demi pulau secara terpisah-terpisah.
b. Dari Deklarasi Juanda
(13-12-1957) sampai dengan 17-2-1969
c. Dari 17-2-1969 (Deklarasi Landasan Kontinen) Sampai
sekarang
d. Zona Ekonomi Eksklusif
Pengumuman Pemerintah Negara tentang ZEE terjadi pada 21
Maret 1980. Batas ZEE adalah selebar 200 mil yang dihiung dari
garis dasar laut wilayah Indonesia.
*Unsur-unsur Dasar Wawasan Nusantara
1. Wadah
a) Wujud wilayah
b) Tata inti orgnanisasi
c) Tata Kelengakpan Organisasi
*IsiWawasan Nusantara
Isi wawasan nusantara tercermin dalam prespektif kehidupan
manusia Indonesia dalam eksistensinya yang meliputi cita-cita
bangsa dan asas manunggal yang terpadu.
Cita-cita bangsa Indonesia tertuang dalam pembukaan UUD 1945
Asas keterpaduan semua aspek kehidupan nasional manunggal
Implementasi Wawasan Nusantara
1. Wawasan Nusantara sebagai Pancaran Falsafah Pancasila
2. Wawasan Nusantara dalam Pembangunan Nasioanal
a. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu kesatuan
Politik
b. Perwujudan Kepuluan Nusantar sebagai satu Kesatuan
Ekonomi
c. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan
Sosial Budaya
d. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan
pertahanan Keamanan
Hubungan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
Wawasan nusantara dan ketahanan nasional merupakan dua
konsepsi dasar yang saling mendukung sebgai pedoman bagi
penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara agra tetap jaya
dan berkembang seterusnya.