Professional Documents
Culture Documents
Tendinitis Bicipitalis
Oleh :
Chindi Malpo Paintu
Fitriana Fauziah
Merry Panjaitan
Rizky Irianto
Pembimbing :
dr. Rini L. Ansanay, Sp.KFR
dr. Octaviany Hidemi, Sp. KFR
DEFINISI ETIOLOGI
• Tendinitis Bicipitalis • Penyebab tendinitis
adalah peradangan bicipitalis berupa cidera
pada tendon di sekitar langsung yang
head long biceps mengenai bahu
tendon atau caput ataupun karena cidera
otot bicep. atau trauma yang
• Disebabkan iritasi dan disebabkan oleh kerja
inflamasi tendon m.bicep yang
bicep. berlebihan.
GEJALA KLINIS
Pasien biasanya mengeluh nyeri bahu anterior, yang
diperparah dengan mengangkat atau mendorong.
Keluhan Utama :
Pasien mengeluh nyeri pada daerah bahu
Status Generalis
• Keadaan umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Compos Mentis
• Tinggi badan : 170 cm
• Berat badan : 68 kg
Tanda-tanda vital
• Tekanan darah : 120/70 mmHg
• Nadi : 88 x/m
• Respirasi : 23 x/m
• SuhuBadan : 36,2°C
Kepala Thorax
• Mata : Conjungtiva anemis (-/-),
sklera ikterik (-/-), Pupil dalam
• Jantung: mur-mur (-), Gallop
badan normal (-)
• Hidung : Sekret (-/-) • Paru-paru :
• Mulut : bibir tampak • I : dinding dada simetris
simetris • P : teraba getaran diseluruh
lapang pandang paru
• Telinga : Sekret (-/-)
• P : sonor
• Leher : Pembesaran
• A : Vesikuler (+/+), Ronkhi (-/-),
kelenjar getah bening (-/-), Wheezing (-/-)
Peningkatan tekanan vena
jugularis (-) • Abdomen :
• Hati : Dalam batas normal
• Limpa : Dalam batas normal
• Ekstremitas : Akral hangat, CRT<2 detik, udem (-) sianosis (-)
• Refleks : patologis : Babinski (-), Chadok (-), Openheim (-)
• Fungsi Sensorik
Rasa Ekseteroseptik Lengan Tungkai
Suhu (+/+) (+/+)
• Nyeri (+/+) (+/+)
Rabaan (+/+) (+/+)
• Rasa Propioseptik Lengan Tungkai
Rasa Getar (+/+) (+/+)
Rasa Posisi (+/+) (+/+)
Rasa Nyeri Tekan (+/+) (+/+)
Rasa Nyeri Tusukan (+/+) (+/+)
Status Lokalis
• 1. Inspeksi
• Bahu tampak simetris, bahu terasa nyeri bila digerakkan, lengan
hingga jari-jari dapat digerakan.
2. Pemeriksaan kognitif
Pasien memiliki motivasi untuk sembuh, pasien mampu melakukan
perintah dengan baik, pasien mampu beraktivitas dengan baik.
3. Pemeriksaan Kemampuan Fungsional
Kemampuan Fungsional Dasar
• Pasien sudah mampu mengangkat kedua tangan.
Aktifitas Fungsional
• Pasien mengalami kesulitan untuk melakukan aktifitas seperti :
menarik dan mengangkat benda berat.
Lingkungan Aktifitas
• Lingkungan aktifitas mendukung karena pekerjaan rumahnya
dibantu oleh keluarga.
Pemeriksaan spesifik Manual Muscle Test/MMT
Pemeriksaan kekuatan otot, dari pemeriksaan nilai kekuatan otot di dapatkan hasil
sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil Pemeriksaan MMT tanggal 5 april 2018
Ekstremitas Superior ROM pasif ROM aktif ROM MMT
Dextra Sinistra Dextra Sinistra Normal Hasil Normal
Big Toe Flexion Full Full Full Full Full 5/5 5/5
Aktifitas Nilai
Makan 2
Mandi 1
Perawatan diri (muka, rambut, gigi) 1
Berpakaian 2
Buang air kecil 2
Buang air besar 2
Penggunaan toilet 2
Transfer 3
Mobilitas 3
Naik turun tangga 2
Keterangan
0-4 : ketergantungan penuh
4-8 : ketergantungan berat atau sangat tergantung
9-11 : ketergantungan moderat
12-19 : ketergantungan ringan
20 : mandiri
Hasil : 20 (pasien mandiri)
Problem
• Rehabilitation medicine: kelemahan tungkai dan
gangguan koordinasi lengan
• R1 (Ambulation) : independent unstable
• R2 (ADL) : Bartel index 20
• R3 (Communication) : Baik
• R4 (Psychological) : Baik
• R5 (Social Economy) : (KIS)
• R6 (Vocational) : (Nelayan)
• R7 (Others) : (-)
Diagnosis : Bicipitalis tendinitis bilateral
Rehabilitation Medicine Problem
Diagnosa : Bicipitalis tendinitis bilateral (shoulder
dextra dan sinistra), nyeri (+), keterbatasan ROM
Terapi :
Infra red/ IRR
Latihan gentle streching
Latihan perengangan dan penguatan otot (Shoulder Weel)
Monitoring : Barthel index dan MMT
Edukasi
Pasien diedukasikan untuk melakukan terapi gerak
ringan dan untuk sementara tidak melakukan
pekerjaan berat.
Monitoring
Setelah mendapat terapi didapat hasil adanya
peningkatan kemampuan fungsional yang diukur
dengan mengevaluasi MMT dan/atau ADL.
PROGNOSIS