Professional Documents
Culture Documents
CRS Flo THT
CRS Flo THT
Oleh :
Florensia
Pembimbing:
dr. Umi rahayu, Sp.THT-KL
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Hidung merupakan salah satu organ pelindung tubuh terpenting terhadap lingkungan
yang tidak menguntungkan. Rongga hidung kaya dengan pembuluh darah.
Epistaksis adalah perdarahan yang keluar dari lubang hidung, rongga hidung dan
nasofaring. Penyakit ini disebabkan oleh kelainan lokal maupun sistemik
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Keluhan Utama :
Pasien datang ke IGD RSUD Raden Mattaher dengan keluhan keluar darah dari kedua lubang hidung
tidak berhenti sejak 2 hari SMRS, darah yang keluar cair dan bergumpal, berwarna merah gelap.
Keluhan muncul setelah kepala pasien bagian kanan tertimpa kayu pohon pinang saat bekerja di
kebunnya 2 hari yang lalu. Keluhan disertai keluarnya darah lewat mulut bersamaan saat pasien
muntah, keluhan pusing (-), lemas (+), mual (-), demam (-).
Hidung dipencet untuk menghentikan perdarahan namun darah tidak berhenti, darah yang keluar
kurang lebih 1 gelas belimbing. Pasien juga mengeluhkan nyeri pada bagian bawah mata hingga
sekitar hidung bagian kanan. Riwayat sering mengorek hidung (-), riwayat masuknya benda asing ke
dalam hidung (-), riwayat benjolan didalam hidung (-).
ANAMNESIS
Atresia - - Kolesteatoma - -
Retro-aurikular Kanan Kiri
Serumen prop - -
Fistel - -
Epidermis prop - -
Kista - -
Korpus alineum - - Abses - -
Jaringan granulasi - - Pre-aurikular Kanan Kiri
Exositosis - - Fistel - -
Osteoma - - Kista - -
Abses - -
Furunkel - -
HIDUNG
Rinoskopi Anterior Kanan Kiri Rinoskopi Posterior Kanan Kiri
Vestibulum nasi Hiperemis (-), livide (-) Hiperemis (-), livide (-)
Kavum nasi
Kavum nasi Dbn Dbn
Selaput lender
Selaput lender Dbn Dbn
Koana
Septum nasi Deviasi (+), perdarahan (+) Deviasi (+)
Lantai + dasar Septum nasi
Dbn Dbn Sulit diperiksa
hidung
Konka superior
Konka inferior Hipertrofi (-), hiperemis (-) Hipertrofi (-), hiperemis (-)
Adenoid
Meatus nasi inferior Dbn Dbn
Lidah Atropi papil (-), tumor (-) Plika anterior Hiperemis (-) Aritenoid Tidak dilakukan
Tes rinne + +
HGB 12 g/dL
MCV 82.7 Fl
MCH 26.1 pg
HCT 38 %
Diagnosis
Diagnosis Kerja Banding
Refleks Fungsi
Nasal Respirasi
Fungsi Fungsi
Penghidu Fonetik
EPISTAKSIS
Epistaksis adalah perdarahan akut yang berasal dari lubang hidung, rongga hidung
atau nasofaring. Epistaksis bukan suatu penyakit, melainkan gejala dari suatu
kelainan yang hampir 90 % dapat berhenti sendiri.
ETIOLOGI
Sistemik
• Trauma,
• Kelainan anatomi,
• Kelainan pembuluh darah, • Penyakit kardiovaskuler,
• Infeksi lokal, • Kelainan darah,
• Benda asing, • Infeksi sistemik,
• Tumor, • Perubahan tekanan atmosfir,
• Pengaruh udara lingkungan. • Kelainan hormonal dan
• Kelainan kongenital
• Alkoholisme
Lokal
PATOFISIOLOGI
Anterior Posterior
DIAGNOSIS
Pemeriksaan
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
Penunjang
• Rontgen Sinus
• Keluarnya darah dari • Pemeriksaan Tanda Vital
• CT Scan atau MRI
hidung • Rhinoskopi Anterior
• Endoskopi
• Riwayat trauma • Rhinoskopi posterior
• Skrining terhadap
(mengorek-ngorek
koagulopati
hidung)
• Riwayat
pengobatan/penggunaa
n obat-obatan
• Riwayat konsumsi
alkohol
PENATALAKSANAAN
Prinsip
• Menghentikan perdarahan,
• Mencegah komplikasi dan
Perbaiki KU, penderita diperiksa dalam posisi duduk kecuali bila • Mencegah berulangnya epistaksis.
penderita sangat lemah atau keadaaan syok.
Pemasangan Pemasangan
Perdarahan Tampon Anterior Tampon Posterior
Anemia Sinusitis (karena Otitis media
Syok ostium sinus haemotympanum,
tersumbat),
Laserasi palatum
Air mata yang mole dan sudut
berdarah (bloody bibir bila benang
tears) yang dikeluarkan
melalui mulut
terlalu kencang
ditarik
PROGNOSIS