“Tata Letak, Lay Out, dan Perancangan Sistem Bilga
Dalam Kamar Mesin” Deliar Mahardika Candra 04211540000091 Cara kerja dari sistem bilga ini adalah menampung berbagai zat cair dari kompartemen-kompartemen kering kedalam sebuah tempat yang dinamakan dengan bilge well, kemudian zat cair tersebut dihisap Bilga dengan menggunakan pompa bilga dengan ukuran tertentu untuk dikeluarkan dari kapal melalui Overboard yang tingginya 0,76 meter diatas garis air. Sedangkan zat cair yang mengandung minyak, yaitu yang tercecer didalam Engine room akan ditampung didalam Bilge Well yang terletak dibawah Main Engine, kemudian akan disalurkan menuju Incinerator dan Oily Bilga Water Separator untuk dipisahkan antara air, kotoran dan minyaknya. Untuk minyaknya dapat digunakan lagi sedangkan untuk air dan kotoran yang tercampur akan dikeluarkan melalui Overboard. Bilga Alat dan letaknya Bilge Well merupakan suatu tempat dengan ukuran tertentu yang telah ditentukan untuk menampung berbagai kotoran atau dalam bentuk zat cair yang ada di kapal. Jumlah dari bilge well minimum dua buah untuk kiri dan kanan sepasang dan setimbang, tergantung pada jumlah tangki ballast, ditambah Bilge Well dengan beberapa bilge well yang terletak dibawah ruang mesin. Letak Bilge Well dalam tangki ballast diupayakan pada paling pinggir dan paling belakang dalam tangki tersebut. Juga berdekatan dengan Manhole (lobang jalan masuk manusia). Bilge Well Perpipaan bilga terdiri dari pipa bilga utama dan pipa bilga cabang, pipa bilga langsung, dan pipa bilga darurat. System bilga utama dan cabang, system ini adalah untuk memindahkan bilga yang terdapat pada tempat-tempat bilga pada kapal dengan menggunakam pompa bilga di kamar mesin. Sisi hisap bilga di kamar mesin biasanya Pipa dipasang di dalam bilge well di bagian depan kamar mesin (port dan starboard), bagian belakang kamar mesin, bagian belakang shaft tunnel. Saluran cabang bilga ini dihubungkan dengan saluran utama bilga yang mana dihubungkan ke sisii hisap pompa bilga. Pipa bilga langsung, Pipa-pipa bilga langsung adalah untuk menghubungkan secara langsung bilge well (port dan starboard) pada bagian depan kamar mesin dengan pompa bilga. Diameter dalamnya sama dengan saluran bilga utama. Pipa bilga darurat, Pipa bilga darurat adalah Pipa pipa hisap bilga yang dihubungkan ke pompa yang mempunyai kapasitas terbesar di kamar mesin dan biasanya dihubungkan ke pompa utama pendinginan air laut di mesin kapal. Diameter dalam pipa bilga darurat biasanya sama dengan diameter hisap pompa. Pompa digunakan untuk menghisap cairan di dalam Bilge Well menuju Bilge Tank. Dari head losses yang telah dihitung, maka didapatkan Daya pompa yang dibutuhkan. Pompa bilga ini diletakkan di tanktop. Sedangkan untuk Pompa pompa bilga kamar mesin, digunakan pompa dengan merk yang sama dengan pompa untuk bilga di ruang muat. Air yang tidak terpakai akan dikeluarkan melalui Outboard. Dimana peletakan Outboard ini haruslah 0,76 Outboard m diatas garis air atau WL, pada satu outboard harus diberi satu katup jenis SDNRV. Untuk Oily Bilge System, minyak yang tercecer yang tercampur dengan air akan dipisahkan terlebih dahulu sebelum air dibuang. Minyak dipisahkan dengan OWS menggunakan Oil Water Separator. Minyak yang dipisahkan dapat dipergunakan kembali. Untuk minyak yang telah dipisahkan dengan kotoran dan air, yang bisa dipakai lagi setelah dipisahkan akan Sludge Tank ditampung kedalam sludge tank dengan kapasitas 3 m3. Lokasi Sludge Tank terletak pada tanktop. Perancangan Rancangan pipa kali ini akan diskenariokan pada sebuah Tug Boat yang memiliki 1 buah tangki Ballast yang letaknya pada haluan kapal dan 1 buah Perancangan Cofferdam. Instalasi pipa dilengkapi dengan 2 buah Pompa listrik dan 2 buah Kotak Sea Chest yang letaknya pada kiri dan kanan lambung kapal. Sebelum perancangan dimulai dilakukan tahapan-tahapan berikut: Cari data-data dan gunakan gambar layout kamar mesin. Membuat sketsa 2 buah Pompa dan tempatkan pada area samping dari kamar mesin. Membuat sketsa Manifold Bilga ( manifold memiliki 2 buah inlet dan 1 buah outlet ) dan tempatkan manifold pada area belakang dari kamar mesin, dekat dengan sekat belakang kamar mesin.
Perancangan Penempatannya disini mengacu pada genangan air yang
cenderung mengumpul pada area belakang kamar mesin ( pengaruh dari trim kapal ). Membuat sketsa Manifold Tangki ( manifold memiliki 2 buah inlet dan 1 buah outlet ) dan tempatkan manifold di area depan dari kamar mesin, dekat dengan sekat depan kamar mesin. Membuat sketsa Manifold Pompa ( manifold memiliki 3 buah inlet dan 2 buah outlet ) dan tempatkan manifold disamping pompa. Membuat 2 buah garis lurus pada inlet Manifold Bilga ( untuk pipa hisap bilga ). Menghubungkan outlet Manifold Bilga dengan salah satu dari inlet Manifold Pompa.
Menghubungkan kedua outlet Manifold Pompa dengan
inlet masing-masing Pompa, pada prakteknya usahakan sambungan ini kedap, karena bila tidak kedap maka Perancangan pompa tidak dapat menghisap cairan pada bilga melainkan menghisap udara. Membuat garis lurus dari masing-masing outlet Pompa kearah luar lambung kapal ( untuk membuat jalur overboard ). Gambar sketsa menjadi seperti dibawah ini. Sampai tahap ini kita sudah membuat sketsa dari Instalasi Pipa Bilga. Sketsa Bilge Suction Sketsa Manifold Lay Out