You are on page 1of 48

Pemeriksaan Fisik

Anatomi Tubuh Manusia

 Tubuh manusia terdiri dari berbagai


tingkatan struktur dan pengorganisasian
yang saling berhubungan satu dengan yang
lainnya. Tubuh dimulai dari struktur kimia
terkecil sel,jaringan,organ,sistem organ
sampai bentuk organisme yang utuh
4 struktur utama yang membagi tubuh dari atas ke
bawah (kepala-kaki)

– Frontal plane : garis yang membagi tubuh secara


vertical antara anterior dan posterior
– Transversal plane : garis yang membagi tubuh
antara superior dan inferior
– Sagital plane : garis yang membagi tubuh antara
kanan dan kiri
– Oblique plane : garis yang membagi tubuh
disudut antara bagian atas dan bawah dengan
bagian lain dari depan / belakang
Posisi

 Superior (cepalik/cranial) : Bagian kea rah


kepala atau struktur bagian atas
 Inferior (caudal) : Bagian kearah kaki atau
struktur bagian bawah
 Anterior (ventral) : Bagian depan tubuh
 Posterior (dorsal) : Bagian belakang tubuh
 Lateral : Basis batas yang mengarah ke
samping
 Medial : Basis tengah kearah tengah
Pemeriksaan Fisik

 adalah tindakan di mana kita menganalisa


dan mesintesa informasi yang terkumpul
dalam rangka mengambil keputusan tentang
status kesehatan klien sebagai bagian dari
proses keperawatan. Ada 4 (empat) teknik
utama yang digunakan dalam pemeriksaan
fisik, meliputi inspeksi, palpasi, perkusi
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum
dilakukan pemeriksaan fisik

 pemberiaan posisi sesuai tujuan


pemeriksaan dan universal
precaution
Inspeksi

langkah kerja Inspeksi adalah


 Atur pencahayaan yang cukup sebelum melakukan
inspeksi
 Atur suhu dan suasana ruangan yang nyaman
 Buka bagian yang diinspeksi dan yakinkan bahwa
bagian tersebut tidak tertutup baju,selimut dan
sebagainya.
 Selalu jelas dalam menetapkan apa yang dilihat
Palpasi

 Palpasi dangkal banyak digunakan dalam


pengkajian.Dengan cara rapatkan ujung-
ujung jari tangan yang akan digunakan,tekan
daerah yang diperiksa sedalam 1-2 cm
dengan perlahan
Palpasi dalam

 dikerjakan untuk merasakan isi abdomen yang


dapat dilakukan dengan dua tangan sehingga
disebut bimanual,dengan cara menekankan
seperempat distal permukaan tangan pada
tangan yang lain yang diletakan diperut klien
sedalam 4-5 cm.
Perkusi
 Cara kerja perkusi adalah sebagai berikut:
 Buka/lepaskan pakaian klien sesuai yang diperlukan
 Luruskan jari tengah tangan kiri,tekan bagian ujung jari dan
letakkan dengan kuat pada permukaan yang
diperkusi,upayakan jari-jari yang lain tidak menyentuh
permukaan,karena akan mengaburkan suara.
 Lenturkan jari tengah tangan kanan ke atas dengan lengan
bawah relaks.Pertahankan kelenturan tangan pada
pergelangan tangan.
 Gerakan pergelangan tangan dengan cepat,jelas dan relaks
serta ketukkan ujung jari tengah tangan kanan pada jari tengah
tangan kiri,arahkan pada ujung jari tengah tangan kiri (setelah
batas kuku) di mana tekanan yang mendesak pada yang
diperkusi paling besar.
Auskultasi

 pemeriksaan fisik dengan bantuan alat stetoskop


untuk
 Mendeteksi suara yang dihasilkan oleh kerja organ
tubuh seperti paru,jantung,pembuluh darah,dan
organ abdomen.Suara auskultasi meliputi
tinggi,intensitas,durasi dan kualitas suara yang
dihasilkan.Tinggi suara ditentukan oleh frekuensi
vibrasi suara dan dapat diklasifikasikan menjadi
tinggi atau rendah
TUGAS

 Carilah pasangan dengan teman anda dan


lakukan ke 4 (empat) tehnik Pemeriksaan fisik
Bagian 1: Pemeriksaan Fisik Kepala dan
Leher

Alat-alat yang dibutuhkan


 Stetoskop,optalmoskop,otoskop,garpu
tala,kapas,kain kassa,kartu alfabet snellen,pita
pengukur,penlight,spekulum nasal,spekulum
telinga,spatel lidah,sarung tangan,penutup mata,zat-
zat penguji penciuman seperti bubuk
kopi,parfum,kayu manis.zat-zat penguji pengecapan
seperti gula,garam,lemon, dsb.
Pemeriksaan Kepala

 Inspeksi dan palpasi kulit


kepala,bentuk,kesimetrisan,kelembutan, ada
tidaknya lesi,distribusi rambut,kondisi kulit
kepala, warna rambut,tekstur rambut,
ketebalan,tipe rambut,serta lakukan palpasi
dan auskultasi bruit arteri temporalis dengan
menggunakan stetoskop.
Pemeriksaan Mata

 Inspeksi dan palpasi struktur mata eksternal


meliputi kesimetrisan,distribusi dan arah
pertumbuhan alis dan bulu mata,posisi
kelopak mata,karakter kulit dan
kedipan,kesimetrisan bola mata,warna
konjungtiva,sklera,tekstur,lesi,tekstur
kornea,iris dan pupil.Inspeksi dan palpasi
juga aparatus lakrimalis,konjungtiva bagian
dalam.
Test ketajaman visual dengan cara

 Siapkan kartu snellen/kartu yang lain untuk klien dewasa


atau kartu gambar untuk anak-anak
 Atur kursi tempat duduk klien dengan jarak 6 meter dari kartu
snellen
 Atur penerangan yang memadai sehingga kartu dapat dibaca
dengan jelas
 Beritahu klien untuk menutup mata kiri dengan satu tangan
 Periksa visus mata kanan klien dengan menyuruhnya
membaca huruf yang anda tunjuk,di mulai dari baris yang
terbesar sampai huruf yang terkecil yang masih dibaca klien
dengan lancar tanpa kesalahan
 Catat hasil pemeriksaan visus dan ulangi untuk mata kiri
Kartu Snellen
Palpasi

 Palpasi pada mata dikerjakan dengan tujuan


untuk mengetahui tekanan bola mata dan
untuk mengetahui adanya nyeri tekan.Untuk
mengukur tekanan bola mata secara lebih
teliti diperlukan alat tonometri yang
memerlukan keahlian khusus.
Pemeriksaan Fungsi Pendengaran

 Alatyang perlu disiapkan:


 Otoskop,garpu tala
Inspeksi dan Palpasi
 Klien dalam posisi duduk,atur posisi pemeriksa menghadap
pada sisi telinga klien yang akan dikaji
 Untuk pencahayaan gunakan auroskop,lampu kepala
sehingga tangan amda akan bebas bekerja
 Mulailah mengamati telinga luar periksa
keadaan,bentuk,warna,lesi dan adanya massa
 Lanjutkan palpasi dengan cara memegang telinga dengan
jempol dan jari telunjuk
 Amati pintu masuk lubang telinga dan perhatikan terhadap
ada tidaknya peradangan,perdarahan atau kotoran
 Dengan hati-hati masukkan otoskop kedalam lubang telinga
untuk mengamati adanya kotoran,serumen,peradangan atau
adanya benda asing.
Pemeriksaan pendengaran dengan
garputala

 Pemeriksaan Rinne dilakukan untuk


membandingkan antara konduksi udara
dengan konduksi tulang normalnya konduksi
udara lebih baik dibanding dengan konduksi
tulang.
 Pemeriksaan Weber

 digunakan untuk mengetahui lateralisasi


vibrasi (getaran,yang dirasakan baik oleh
telinga kanan maupun kiri)
 Pemeriksaan Schwabach adalah

 membandingkan hantaran suara


melalui tulang tengkorak ke cochlea
antara pemeriksa dan klien.
Tes Rinne

– Pegang tangkai garputala dan pukulkan ujungnya pada


telapak tangan hingga timbul getaran
– Tekan ujung tangkai penala pada tulang prosessus
mastoideus di posterior salah satu telinga klien
– Tanyakan kepada klien apakah ia mendengar bunyi penala
mendengung,bila mendengar intruksikan klien untuk
mengacungkan jari telunjuk,dan bila sudah tidak
mendengar bunyi turunkan tangan
– Segera pindahkan penala dari prosessus mastoideus klien
dan tempatkan ujung penala sedekat-dekatnya ke depan
liang telinga klien
– Catat hasilnya
Tes Webber

 Pegang tangkai garputala dan pukulkan


ujungnya pada telapak tangan hingga timbul
getaran
 Tekan ujung tangkai penala pada dahi klien
di garis median
 Tanyakan pada klien,apa yang ia rasakan
mengenai bunyi yang di dengar
Tes Schwabach

– Pegang tangkai garputala dan pukulkan ujungnya


pada telapak tangan hingga timbul getaran
– Tekan ujung penala pada prosessus mastoideus
salah satu telinga klien
– Suruh klien mengacungkan jarinya pada saat
mendengar bunyi dan menurunkan jari saat
dengungan bunyi menghilang
– Segera pemeriksa memindahkan penala ke
prosessus mastoideus pemeriksa
TUGAS

 Carilah pasangan (Teman anda) untuk


melakukan pemeriksaan fungsi
 Pendengaran cara Rinne,Weber dan
Schwbach.tuliskan hasilnya
Pemeriksaan Hidung dan sinus-sinus

 Pemeriksaan hidung dengan tujuan untuk


mengetahui keadan bentuk dan fungsi
hidung dimulai dari bagian luar,bagian dalam
lalu sinus-sinus.Peralatan yang dipersiapkan
antara lain:otoskop,spekulum hidung,dan
sumber penerangan/lampu.
Pemeriksaan Mulut dan Paring

 Pemeriksaan mulut dan paring dimulai


dengan mengamati
bibir,gigi,gusi,lidah,selaput lendir,pipi bagian
dalam,lantai dasar mulut dan palatum/langit-
langit mulut kemudian paring.
Pemeriksaan Leher,Fungsi N.XI (Nervus
asesori spinal)

 Inspeksi leher : Mengetahui warna


kulit,integritas,bentuk dan
kesimetrisan.Observasi bila ada bengkak
pada nodus limfe dibawah rahang dan
sepanjang otot sternum.
Pemeriksaan nodus di daerah leher

 Pre-auricular – di depan telinga


 Post auricular dan occipital
 Retro pharyngeal dan sub maxillary
 Sub mental
 Servical anterior superfisial
 Servical posterior
 Supraclavicular
Test ROM leher

 Antefleksi,normalnya 45°
 Dorsifleksi,normalnya60º
 Rotasi ke kanan,normalnya 70º
 Rotasi ke kiri,normalnya 70º
 Lateral fleksi ke kiri,normalnya 40º
 Lateral fleksi ke kanan,normalnya 40º
Pemeriksaan Toraks :sistem
Kardiovaskuler

 Menggunakan TITIK FIVE KEY


LANDMARKS terdapat tiga bagian penting
yang digunakan LANDMARK yaitu
STERNUM,KLAVIKULA (sebagai tanda
vertical) dan IGA (sebagai tanda horizontal).
Inspeksi sistem kardio vaskuler

– Observasi keadaan umum klien,mulailah


inspeksi dari kulit muka,mata dan jaringan
sekitar area periorbital,sklera,bibir dan
kuku
– Inspeksi vena jugularis
Palpasi sistem kardiovaskuler

 Palpasi dilakukan di kelima titik ”five key


landmark” Mulailah dengan meletakkan
tangan kanan pemeriksa di ruang intercosta
ke-2 kanan,ruang interkosta ke-2 kiri,ruang
interkosta ke-3 kiri,daerah
apeks:midklavikula.intrakosta ke- 5 kiri,dan
akhirnya di area epigastrik
Perkusi sistem kardiovaskuler

 Perkusi dilakukan dengan cara


menempatkan jari tengah tangan non
dominan pemeriksa pada garis aksila
anterior kiri.Ketukkan jari pada palang distal
dengan menggunakan jari tangan
dominan.lanjutkan perkusi pada ruang
intrakosta ke-5 kiri di atas midklavikula dan
batas sternum kiri.Ulangi tehnik perkusi di
atas ruang intrakosta ke-2 dan ke-3 pada sisi
kiri toraks
Auskultasi sistem kardiovaskuler

 Auskultasi dilakukan dengan


bantuan stetoskop,Perhatikan titik-
titik auskultasi dan lakukan secara
berurutan
Pemeriksaan Fisik Toraks : Sistem
Pernafasan

 Pada pemeriksaan fisik system pernafasan


ini,dada anterior di bagi menjadi 5 garis
imajiner yaitu;
 garis midsternum
 garis midklavikula kanan
 garis midklavikula kiri
 garis aksila anterior kanan
 garis aksila anterior kiri
Dada posterior juga di bagi menjadi
lima garis imajiner,yaitu

 garis vertebra
 garis scapula kanan
 garis scapula kiri
 garis aksila posterior kanan
 garis aksila posterior kiri
Inspeksi system pernafasan

 Observasi kemudahan klien untuk inspirasi


dan ekspirasi,inspeksi dilakukan dari bagian
anterior dan posterior,inspeksi warna kulit
dada,kesimetrisan dada.hitunglah frekuensi
pernafasan klien
Palpasi system pernafasan

 dilakukan untuk menilai “tactile fremitus”.Fremitus


adalah vibrasi yang dirasakan diluar dinding dada
saat klien bicara.Vibrasi paling besar dirasakan di
saluran nafas yang berdiameter besar,Gunakan
daerah sendi metakarpophalangeal atau permukaan
luar dari tangan pemeriksa waktu palpasi.Mintalah
klien untuk mengulangi kata ”ninety-nine” atau
“tujuh-tujuh” saat palpasi.
Perkusi sitem pernafasan

 mulailah pada daerah apek paru-paru


dilanjutkan dengan daerah setiap iga dengan
cara sistematik,Perkusi sampai ke tulang
rusuk paling bawah sampai ke garis
midaksila kanan dan kiri.Bunyi yang
seharusnya terbentuk pada perkusi daerah
paru-paru Resonan.
Auskultasi system pernafasan

– Auskultasi trakea dilakukan dengan cara


meletakkan stetoskop pada garis vertebra C7
dan turun ke bawah sejajar T3
– Auskultasi bronkus dilakukan dengan
meletakkan stetoskop di kanan dan kiri garis
vertebra setinggi T3-T5
– Auskultasi paru-paru dilakukan pada pola yang
sama dengan arah perkusi toraks
posterior,mulailah pada daerah apeks sampai
selesai
Pemeriksaan Fisik Abdomen

Abdomen terdiri dari banyak organ dari


beberapa sistem Pencernaan dan
Perkemihan.Sistem pencernaan
(gastrointestinal),terdiri dari saluran
pencernaan dan organ pencernaan
tambahan.
Lanjutan

Menggunakan empat metode/teknik


pemeriksaan fisik dengan urutan
pemeriksaan di mulai dengan
Inspeksi,auskultasi,perkusi dan
palpasi.Auskultasi penting dilakukan
sebelum perkusi dan palpasi karena perkusi
dan palpasi dapat mempengaruhi frekuensi
dan karakter dari bising usus.
pada pemeriksaan abdomen di kenal
dua cara pembagian abdomen yaitu:

 pembagian menurut 4 kuadran


 pembagian menurut 9 region
TUGAS KELOMPOK

 Identifikasi pembagian rongga tubuh


 Lakukan pemeriksaan Fisik sistem
kardiovaskuler
 Lakukan pemeriksaan Fisik Abdomen
 Pemeriksaan Refleks

You might also like