You are on page 1of 25

Teori Kepribadian 2

 Gardner Murphy dilahirkan pada tahun 1895 di


Ohio, Amerika Serikat. Dia mendapat gelar
sarjana dari tiga Universitas, yaitu gelar B.A.
dari Yale pada tahun 1916, gelar M.A. dari
Harvard pada tahun 1917, dan gelar Ph.D dari
Columbia pada tahun 1923. Sejak 1921 sampai
1940 dia menjadi dosen yang terpandang. Banyak
jasanya terhadap Universitas, serta memimpin
sejumlah desertasi.
 Di dalam kalangan organisasi profesional dia
sangat terkenal. Pernah menjadi presiden “The
society for psychological study of social Issues”
(1938), presiden “the eastern psychological
association” (1941). Pernah pula menjadi
penasehat ahli pemerintahan india pada tahun
1950 atas nama UNESCO, untuk mengatasi
masalah ketegangan sosial yang terjadi di Negara
tersebut.
 Pendapat Murphy bercorak:
 Fungsionalistis,
 Holistis, dan
 Bercorak teori medan.
 Orientasinya selalu fungsional, pandangannya
mengenai individu dan aktifitasnya holistis;
sedangakan pandangannya tentang manusia dalam
dunianya adalah seperti pendapat ahli psikologi
medan. Sehingga pendapatnya itu lebih cocok disebut
cara pendekatan (approach) daripada teori.
 Struktur sebagai cara bagaimana bagian-bagian
membentuk keseluruhan dan disusun menjadi
suatu kesatuan (Murphy, 1947: p. 997). Rumusan
ini menimbulkan dua persoalan, yaitu:
 Apakah yang disebut bagian-bagian itu. (mengenai
identifikasi)

 Bagaimana bagian-bagian itu dipersatukan. (mengenai


bagaimana unit-unit itu diorganisasikan atau
mengenai organisasi kepribadian)
 Murphy memberi definisi struktur sebagai

cara bagaimana bagian-bagian membentuk

keseluruhan dan disusun menjadi suatu

kesatuan (holistis).
 Menurut Murphy komponen-komponen pokok kepribadian
adalah :
 Disposisi Fisiologis, berasal dari keturunan, kanalisasi
terbentuk pada masa awal kehidupan, respon-respon bersyarat
terbentuk karena latihan sedangkan kebiasaan kognitif dan
perceptual merupakan hasil bersama dari kanalisasi dan
persyaratan.
 Disposisi umum jaringan, seperti tempo metabolisme.
 Disposisi jaringan-jaringan khusus, seperti tonus otot.
 Disposisi yang timbul dari organisasi dari bermacam-macam
jaringan, seperti lapar.
 Kanalisasi, pemberian arah oleh masyarakat sehingga
terbentuk bentuk-bentuk tingkah laku tertentu.
 Respons-respons bersyarat, orang dapat bereaksi
terhadap obyek pengganti sebagaimana bereaksi
terhadap tegangan jaringan tubuh yang asli.
 Contohnya: orang yang lapar mempunyai dorongan untuk
mencari makan dan selanjutnya akan berfikir tentang
cara untuk mencari makan.

 Kebiasaan-kebiasaan kognitif
Organisasi

Taraf Taraf
Taraf Global
Diferensiasi Integrasi
 Taraf global

 Tidak ada diferensiasi antara bagian-bagian, segala

sesuatu. Energi terbagi merata keseluruh sistem, dan

sistem itu berfungsi sebagai suatu kesatuan yang

berespon terhadap perangsangan dari luar. Tingkah

laku ini biasanya disebut aktivitas masa.


 Taraf diferensiasi
 Ada daerah yang berbeda dan pilah. Energi tidak
terbagi merata keseluruh sistem, melainkan terpusat
pada bagian-bagian tertentu daripada sistem itu.
Respons yang di lakukan adalah spesifik: pengamatan,
ingatan, sikap, yang bersikap jelas (deskrit) tidak
merupakan suatu unitas. Corak pokok yang
berdiferensiasi adalah heterogenitas, kepilahan,
ketidakterikatan antara bagian-bagian.
 Taraf integrasi

 Terdapat pernyataan bagian-bagian deskrit ke dalam

suatu sistem yang saling bersangkut paut, saling

berhubungan, saling tergantung. Enargi dapat berpindah

dari satu daerah ke daerah yang lain dengan mudah,

sehingga ada komunikasi yang maksimal antara berbagai

komponen kepribadian. Tingkah laku dalam taraf ini

teratur dan penyesuaian terhadap sekitarnya baik.


 Murphy menganggap bahwa kepribadian itu

bersifat dinamis, dan dinamika ini

dimungkinkan oleh adanya dan berfungsinya

energi dalam kepribadian itu.


 Tegangan menunjukkan konsentrasi energi
organis pada jaringan tertentu. Apabila
konsentrasi menurun maka taraf tegangan
menurun, dan apabila konsentrasi meningkat
tegangan meningkat. Pada umumnya penurunan/
pengurangan tegangan berarti kepuasan, dan
peningkatan/ penambahan tegangan berarti
ketidakpuasan atau ketidak senangan.
 Setiap hal yang menimbulkan konsentrasi

energi pada daerah tertentu pada tubuh

seperti lapar, haus, seks adalah motif.

Demikian juga yang menggerakkan seluruh

tubuh baik karena rangsang dari luar maupun

dari dalam adalah motif.


 Suatu motif adalah taraf tegangan pada suatu
jaringan, yang tidak mempunyai awal dan akhir
tertentu, tetapi meningkat dan menurun seiring
dengan perubahan-perubahan energi.

 Menurut Murphy tidak ada motif yang berdiri


sendiri terpisah satu sama lain, karena tiap motif
adalah bagian dari suatu keseluruhan struktur
atau sistem motif-motif.
Menentukan
fluktuatif
Konsentrasi suatu
Tegangan MOTIF
Organis kepuasan
(Konsentrasi
= Tegangan)
 Fase-fase perkembangan ada 3 tahap :
 Pada fase keseluruhan tanpa diferensiasi, individu
berbuat terlebih-lebih sebagai keseluruhan terhadap
keseluruhan situasi. Hal demikian ini dapat di
saksikan pada bayi.
 Pada fase diferensiasi, fungsi-fungsi khusus
mengalami diferensiasi dan muncul dari keseluruhan.
 Pada fase integrasi, fungsi-fungsi yang sudah
mengalami diferensiasi itu diintegrasikan dalam suatu
unitas yang berkoordinasi dan terorganisasi.
 Sebagai hasil daripada interaksi dalam proses

belajar antara organisme yang dasar nya

bersifat individual dengan lingkungan khusus

tertentu maka terbentuklah koneksi antara

kebutuhan-kebutuhan dan respon-respon,

antara tegangan tersebut.


 Koneksi-koneksi antara kondisi-kondisi

jaringan dalam dan bentuk-bentuk tingkah

laku tertentu terbentuk oleh 2 macam

proses, yaitu:

 Kanalisasi

 Pensyaratan
 Kanalisasi
 Kanalisasi adalah proses yang memberi jalan tersalur
nya motif atau konsentrasi energi dalam tingkah laku.
Di dlam individu terdapat pada daerah tertentu
(terjadi semacam konsentrasi energi) yang berfungsi
sebagai semacam reservoir energi. Energi tersebut
terbagi ke daerah-daerah lain melewati saluran-
saluran (kanal-kanal) dan telah didistribusikan
keseluruh derah di dalam dirinya sehingga dapat di
gunakan untuk berbagai tujuan.
 Kekuatan sesuatu kanalisasi itu dapat di

perhitungkan, tergantung 4 faktor :

 kekuatan kebutuhan, yaitu konsentrasi dalam jaringan

 intensitas kepuasan, yaitu besar nya perubahan

tegangan

 taraf atau fase perkembangan tertentu

 frekuensi kepuasan
 Pensyaratan
 Kanalisasi dan persyaratan kedua-dua nya adalah hal yang
menjelaskan segala pola tingkah laku yang di pelajari.

 Apabila seseorang telah belajar mengerjakan sesuatu yang


langsung memberikan kepuasan, maka itu adalah kanalisasi.

 Jika seseorang telah mengerjakan sesuatu yang di pandang


dari segi kepuasaan langsung yang bersifat netral/negatif,
akan tetapi yang ternyata merupakan jalan untuk di
dapatkan nya kepuasan, maka itu adalah persyaratan.
 Faktor sosio kultur ini mempengaruhi kepribadian
dalam 4 cara, yaitu :
 masyarakat mempunyai suatu rangkaian tanda-tanda (kode)
yang menjadi tujuan persyaratan anak-anak yang hidup di dalam
nya. Misalnya pada masyarakat Indonesia menerima dan
memberikan sesuatu kepada orang lain dengan tangan kiri di
pandang tidak sopan dan hal ini merupakan proses pensyaratan.
 Masyarakat dengan melalui berbagai lembaga (terutama
keluarga) membawa anak-anak untuk mengaktualisasikan energi
mereka. Menunjukkan mana bentuk kanalisasi yang
diperbolehkan dan mana yang tidak.
 Faktor sosio kultur ini mempengaruhi kepribadian
dalam 4 cara, yaitu :
 Masyarakat dengan hadiah dan hukuman dapat mengubah
dorongan-dorongan impulsif menjadi dorongan yang lebih di
tekan tidak hilang, pada suatu kali mungkin muncul lagi.
 Masyarakat dapat mempengaruhi proses-proses pereptual dan
kognitif anggota-anggota nya sedemikian rupa, sehingga mereka
akan belajar dan berfikir sesuai dengan norma-norma
masyarakat itu. Dengan demikian mereka cenderung untuk
mendapatkan kesamaan dlam sikap dan perasaan (sampai batas
tertentu).

You might also like