You are on page 1of 17

NAMA : KEVIN JULIO YESAYA

KELAS : XI – IPA 2
NO : 19
SISTEM KOLOID

Sistem
Pengertian
koloid dispersi
koloid

Sifat
Pembuatan
sifat koloid
koloid
Pengertian koloid
 Koloid adalah materi yang mempunyai ukuran partikel antara 1
sampai 1000nm.
Pada ukuran tersebut partikel dapat melewati kertas saring tapi tidak
melewati membran hewan atau tumbuhan
 koloid merupakan salah satu jenis sistem dispersi yang terlihat
homogen, tetapi sebenarnya bersifat heterogen dan stabil.
 Sistem dispersi adalah campuran antara fase terdispersi dengan
medium pendispersi yang bercampur secara merata.
 Sistem dispersi dibedakan menjadi 3 yaitu :

Disepersi kasar ( superpensi), dispersi halus ( larutan)


Dan dispersi koloid.

 PERBEDAAN KARAKTERISTIK
Dispersi Kasar Dispersi halus Dispersi koloid
Heterogen Homogen Tampak homogen
Dua fase Satu fase Dua fase (dari mikroskop ultra)
Keruh ada endapan Jernih Keruh tanpa endapan
Tidak stabil Stabil Stabil
Dapat disaring Tidak dapat disaring Dapat disaring(kertas saring
ultra)
Diameter partikel >10- Diameter partikel <10-7 Diameter 10-7 – 10-5
Fase terdispersi dan medium pendispersi dalam sistem koloid dapat berwujud
padat,cari dan gas. Berdasarkan wujud tersebut, sistem koloid dikelompokkan
menjadi seperti berikut :

Nama koloid Fase terdispresi Medium Contoh koloid


pendispresi
1. Sol padat Padat Padat Paduan logam, kaca
berwarna
2. Sol cair Padat Cair Tinta, cat

3. Aerosol padat Padat Gas Debu,asap rokok

4. Aerosol cair Cair Gas Kabut,awan


5. Emulsi padat Cair Padat Mentega,keju,mutiara
6. Emulsi cair Cair Cair Susu,es
krim,santan,mayones
7. Busa padat Gas Padat Batu apung, styrofoam
8. Busa cair Gas Cair Busa sabun, krim kocok
1. Efek Tyndall
adalah peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel koloid
Yang pertama kali diamati oleh fisikawan dari inggris bernama John Tyndall. Ia
mengamati seberkas cahaya putih yang dilewatkan pada sistem dispersi koloid.
Efek Tyndall terjadi karena partikel koloid yang berupa ion atau molekul
dengan ukuran cukup besar mampu menghamburkan cahaya yang diterima ke
segala arah meskipun partikel koloidnya tidak tampak. Namun efek tyndall
tidak terjadi pada larutan sejati karena ukuran partikelnya terlalu kecil. Semakin
besar konsentrasi dan ukuran partikel koloid, semakin bertambah intensitas
cahaya yang dihamburkan.

2. Gerak Brown
merupakan gerakan acak partikel koloid dalam medium pendispersi nya.
Gerakan acak ini disebabkan oleh tumbukan tidak seimbang antara partikel
koloid yang terdispersi dengan molekul medium pendispersinya. Gerak brown
pada sistem koloid menyebabkan partikel partikel koloid tersebar merata dalam
medium pendispersinya. Peristiwa inilah yang menyebabkan koloid stabil dan
tidak mengendap meskipun didiamkan pada waktu yang lama.
3. Elektroforesis
Adalah peristiwa penggerakan partikel koloid karena pengaruh medan listrik.
Partikel koloid adalah partikel yang memiliki muatan. adanya medan listrik
mengakibatkan partikel partikel koloid bergerak ke eloktrade yang mempunyai muatan
berlawanan dengan muatan listrik koloid.

4. Adsorpsi
Adalah proses penyerapan suatu partikel zat baik berupa ion, atom ataupun molekul
pada permukaam zat tersebut sehingga koloid akan memiliki muatan listrik.
Adsorpsi terjadi karena adanya gaya tarik yang tidak seimbang yang berada pada
permukaan adsorben.

5. Koagulasi
Adalah peristiwa pengendapan partikel partikel koloid sehingga fase terdispersi terpisah
dari medium pendispersinya. Koagulasi juga disebut penggempulan. Koagulasi terjadi
karena dispersi koloid kehilangan kestabilan dalam mempertahankan partikel partikelnya
untuk tetap tersebar didalam mediumnya. Hal ini terjadi karena keduanya mempunyai
muatan yang berlawanan sehingga saling menetralkan keadaan ini mengakibatkan
penggabungan partikel partikel koloid sehingga ukuran partikelnya menjadi lebih besar
( hingga berukuran suspensi)
6. Dialisis
Merupakan cara mengurangi ion ion pengganggu yangterdapat dalam sistem koloid
menggunakan selaput semipermeabel. Kestabilan koloid dapta dipertahankan dengan
penambahan sedikit elektrolit dengan konsentrasi tepat. Apabaila konsentrasi elektolit tidak
tepat maa terbentuklah pengganggu kestabilan koloid, pengganggu ini dihilangkan atau dicegah
dengan cara dialisis. Alat yang digunakan disebut dialisator.

7. Koloid pelindung
Adalah koloid yang dapat melindungi koloid lain. Agar tidak terjadi koagulasi.
Koloid pelindung bekerja dengan cara membantuk lapisan disekeliling partikel koloid lain.
Lapisan ini berfungsi sebagai pelindung muatan koloid yersebut sehingga partikel koloid tidak
menggumpal atau terpisah dengan mediumnya.

8. Koloid Liofil dan Liofob


Sol ilofil adalah sol yang fase terdispersinya mempnyai afinitas besar dalam menarik medium
pendsispersinya. Apabila medium pendispersinya air maka disebut hidrofil. Sol hidrofil bersifat
reversiebel. Contohnya adalah agar agar kanji dan gelatin.
Sol Liofob adalah sol yang fase terdipersinya mempunyai afinitas kecil terhadap medium
endispersinya. Jika pendesprisnya air maka disebut hidrofob.
Hidrofob tidak stabil dalam medium polar seperti air jika tidak diberikan emulgator atau koloid
pelindung, emulgator berfungsi membungkus partikel sehingga tidak terjadi koagulasi.
Sol Liofil Sol Liofob
Stabil Kurang stabil
Kekentalannya tinggi Kekentalannya rendah
Kurang mennujukan gerak Brown Grak Brown sangat jelas
Efek tyndall kurang jelas efek tyndall sangan jelas
Terdiri atas zat organik Terdiri atas zat organik
Sulit diendapakan dgn penambahan Mudah diendapkan dengan enambahan
elektrolit elektrolit
Partikel terdispersinya mengadsorpsi Partikel terdispersinya mengadsorpsi ion
moluekul
Dapat mengadsorpsi mediumnya Tidak dapat mengadsorpsi mediumnya
Bersifat reversiebel Bersifat irreversiebel
Contohnya agar agar,kanji Contohnya sol Agcl dan sol CaCO3
PEMBUATAN KOLOID
1. Cara kondensasi
Biasanya diterapkan dalam membuat sol emas dan sol belerang
A. Cara kimia
1) . Reaksi Pengendapan
dilakukan dengan cara mencampurkan dua macam larutan elektrolit sehingga
menghasilkan endapan yang berukuran koloid, contoh :
Sol AgCl dnegan cara mencampurkan larutan AgNO3 encer dengan larutan HCl encer
AgNO3 (aq) + HCl (aq) AgCl (s) + HNO3 (aq)

2). Reaksi Hidrolisis


dengan cara mereaksikan garam tertentu dengan air. Misalnya sol Fe(OH)3
Sol Fe(OH)3 dengan menambahkan sprt berikut
FeCl3 (aq) + 3H2O (l) Fe(OH)3 (s) + 3HCl (aq)
3). Reaksi Pemindahan / Substitusi
Contoh Koloidnya adalah Sol As2S3.
As2O3 (aq) + 3H2S (g) As2S3 (s) + 3H2O (l)
Contoh koloid lainnya adalah sol Belerang dengan mencampurkan larutan HCl dan larutan
Na2SO3

4). Reaksi Redoks


Reaksi Redoks selalu disertai dengan perubahan bilangan Oksidasi, contohnya sol Emas dan
Sol Belerang
A. Sol emas
Dibuat dengan mereduksi larutan garamnya menggunakan reduktor nonelektrolit seperti
formaldehid.
2AuCl3 (aq) + 3HCHO (aq) + 3H2O (l) 2Au (s) + 6 HCl (aq) + 3HCOOH (aq)
B. Sol Belerang
2H2S (aq) + SO2 (aq) 3S (s) + 2H20 (l)
B. Cara Fisika
digunakan dengan cara mengkondensasikan partikel koloid.
1) Pengembunan Uap
diterapkan dakam membuat sol Raksa. Dibuatkan denga menguapkan raksa.
Selanjytnya dialirkan melalui air dingin sehingga mengembun dan diperoleh partikel raksa
2) Pendinginan
dibuat melalui proses pendinginan yang bertujuan untuk menggumpalkan suatu
larutab sehingga menjadi koloid karna kelarutan suatu zat berbanding dengan suhu.
3) Penggantian Pelarut
digunakan untuk mempermudah pembuatan koloid yang tidak dapat larut dalam suatu
pelarut terntentu

2. Cara Dispersi
merupakan cara pembuatan koloid yang berasal dari suspensi
A)Cara Busur Bredig
Sering disebut Elektrodispersi. Dilakukan untuk membuat partikel partikel fase terdispersi
menggunakan loncatan bunga apik listrik. Digunakan untuk membuat sol Logam.
Digunakan untuk membuat sol emas dan sol platina
B) Cara mekanik
Dilakukan dengan cara penggerusan zat zat padat hingga halus kemudia
didispersikan ke dalam medium pendispersi. Namun pada proses ini fase
terdispersinya biasanya mengalami penggumpalan kembali sehingga perlu
ditambahkan syablizier atau zat pemantap. Contoh nya pembuatan mentega,tinta,
dan cat

C) Cara peptisasi
adalah cara pembuatan koloid dengan jalan memecah partikel zat yang
mengendap dalam medium pendispersi air menjadi berukuran partikel koloid.
Diikuti dengan penambahan suatu eloktrolit atau dengan menghilangkan ion ion
elektrolit penyebab pengendapan. Contoh pembuatan sol agar agar dari tepung
agar agar yang ditambah air., pembuatan sol gelatin dengan menambahkan air ke
dalam gelatin.

D) Cara Homogenisasi
adalah cara yang digunakan untuk membuat suatu zat menjadi homogen an
berukuran partikel koloid. Misal untuk membuat koloid tipe emulsi seperti susu.
1) Bidang Industri
diantaranya industri karet, cat, gula, pengambilan endapan
pengotor udara, penjernihan air.
A) karet
Getah karet merupakan koloid tipe sol yaitu dispersi koloid tipe
padat dalam cairan. Partikel karet alam terdispersi sebagai partikel
koloid dalam sel getah karet.
B) cat
Merupakan koloid tipe sol cair. Dalam pembuatan cat, partikel
partikel padat didespersikan dalam suatu pelarut berwujud cair.
Partikel ini berupa zat warna, oksida logam, bahan penstabil,
bahan pengawet, zat pencemerlang,dll. Agar kestabilan tetap
terjaga di tambahkan emulgator.
C) Pemutihan gula
Gula dilarutkan ke dalam air dan dialirkan melalui sistem koloid tanah diatome atau
karbon. Partikel koloid tersebut akan mengadsorpsi zat warna dari gula tebu
sehingga gula menjadi berwarna putih.

D) Pengambilan endapan pengotor


Gas atau udara yang dilepaskan dari suatu proses industri mengandung zat pengotor
berupa partikel koloid yang bermuatan. Pengotor ini dapat dipisahkan dengan cara
menarik partikel koloid menggunakan alat pengendap elektrostatik.

2) Bidang makanan
Contohnya susu, santan. Emulsi cair biasanya distabilkan oleh emuglator contohnya
adalah kasein dalam susu. Kasein terdiri atas berbagai macam protein yang
mengandung fosfor.

3) Bidang Farmasi
Prinsip koloid diterapkan saat mengobati sakit perut akibat bakteri patogen dengan
norit. Norit yang terbuat dari karbon bahan aktif akan msmbentuk sistem koloid
didalam pencernaan. Koloid yang terbentuk akan mengadsorpsi gas atau zat racun
sehingga kosnenrasi nya berkurang.
• 4) Bidang kosmetik
Bahan bahan kosmetik hampir 90 persen dalam bentuk koloid. Karena
mempunyai kelebihan seperti berikut :
Mudah diberishkan, tidak merusak kulit dan rambut, mengandung dua jenis
bahan yang tidak saling melarutkan, berfungsi sebagai pewangi,pelembut dan
pewarna.
Contoh tipe koloid
a) Sol padat yaitu lipstik dan pensil alis
b) Sol cair yaitu cat kuku,masker dan maskara
c) Emulsi yaitu pembersih muka
d) Aerosol cair yaitu hair spray, parfum semprot, dan penyegar mulut
e) Buih yaitu sabun cukur
f) Gel yaitu minyak rambut dan deodorant.

You might also like