You are on page 1of 30

PLASENTA PREVIA

Raisha Putri Arsyad


Siti Chalizar Syifa Nst
Nurul Husna

Pembimbing:
dr. Munizar, Sp.OG
DEFENISI

 Plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen


bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau
seluruh pembukaan jalan lahir.
Klasifikasi

- Plasenta previa totalis


- Plasenta previa parsialis
- Plasenta previa marginal
- Plasenta letak rendah
- Vasa previa
Etiologi

- Hamil usia tua


- Multiparitas
- Kehamilan ganda
- Merokok selama masa kehamilan
- Riwayat aborsi
- Riwayat operasi pada uterus
- Riwayat plasenta previa pada kehamilan
sebelumnya
- IVF
patofisiologi

Vaskularisasi desidua yang tidak memadai yang mungkin


diakibatkan oleh proses radang atau atrofi dapat  plasenta
berimplantasi pada segmen bawah rahim.

Plasenta yang terlalu besar dapat tumbuh melebar ke segmen


bawah rahim  menutupi ostium uteri internum seperti pada
kehamilan ganda, eritroblastosis dan ibu yang merokok.
Gejala klinis

- Perdarahan pervaginam
- Perdarahan keluar tanpa rasa nyeri
- Perdarahan berulang
Diagnosis

- Anamnesis
- Pemeriksaan fisik: TTV, pemeriksaan obstetri
(leopold, pemeriksaan spekulum untuk menilai
vagina dan serviks, VT harus dihindari sampai
terdiagnosis bukan plasenta previa)
- Pemeriksaan penunjang: USG transabdominal, USG
transvaginal, MRI
Tatalaksana umum

• Pemeriksaan inspekulo dilakukan secara hati-hati,


untuk menentukan sumber perdarahan, tidak
dianjurkan melakukan pemeriksaan dalam sebelum
tersedia kesiapan untuk seksio sesarea.
• Perbaiki kekurangan cairan/darah dengan infus cairan
intravena (NaCl 0,9% atau Ringer Laktat).
• Lakukan penilaian jumlah perdarahan: Jika perdarahan
banyak dan berlangsung, persiapkan seksio sesarea
tanpa memperhitungkan usia kehamilan. Jika
perdarahan sedikit dan berhenti, dan janin hidup tetapi
prematur, pertimbangkan terapi ekspektatif.
Tatalaksana khusus

 Terapi Konservatif
 Syarat terapi ekspektatif:
• Kehamilan preterm dengan perdarahan sedikit yang kemudian berhenti
dengan atau tanpa pengobatan tokolitik
• Belum ada tanda inpartu
• Keadaan umum ibu cukup baik (kadar Hb dalam batas normal)
• Janin masih hidup dan kondisi janin baik
Terapi ekspektatif

• Rawat inap, tirah baring dan berikan antibiotika profilaksis.


• Lakukan pemeriksaan USG untuk memastikan letak plasenta.
• Berikan tokolitik bila ada kontraksi: MgSO4 4 g IV dosis awal
dilanjutkan 4 g setiap 6 jam, atau Nifedipin 3 x 20 mg/hari
• Pemberian tokolitik dikombinasikan dengan betamethason 12
mg IV dosis tunggal untuk pematangan paru janin
• Perbaiki anemia dengan sulfas ferosus atau ferous fumarat
per oral 60 mg selama 1 bulan.
• Pastikan tersedianya sarana transfusi.
• Jika perdarahan berhenti dan waktu untuk mencapai 37
minggu masih lama, ibu dapat dirawat jalan dengan pesan
segera kembali ke rumah sakit jika terjadi perdarahan.
Terminasi kehamilan

• Usia kehamilan cukup bulan


Janin mati atau menderita anomali atau keadaan yang mengurangi
kelangsungan hidupnya (misalnya anensefali)
Pada perdarahan aktif dan banyak, segera dilakukan terapi aktif tanpa
memandang usia kehamilan
• Jika terdapat plasenta letak rendah, perdarahan sangat sedikit, dan
presentasi kepala, maka dapat dilakukan pemecahan selaput ketuban
dan persalinan pervaginam masih dimungkinkan. Jika tidak, lahirkan
dengan seksio sesarea
• Jika persalinan dilakukan dengan seksio sesarea dan terjadi
perdarahan dari tempat plasenta:
Jahit lokasi perdarahan dengan benang,
Pasang infus oksitosin 10 unitin 500 ml cairan IV (NaCl 0,9% atau
Ringer Laktat) dengan kecepatan 60 tetes/menit
Jika perdarahan terjadi pascasalin, segera lakukan penanganan yang
sesuai, seperti ligasi arteri dan histerektomi.16
Terminasi kehamilan

• Jika terdapat plasenta letak rendah, perdarahan sangat


sedikit, dan presentasi kepala, maka dapat dilakukan
pemecahan selaput ketuban dan persalinan pervaginam
masih dimungkinkan. Jika tidak, lahirkan dengan seksio
sesarea.
• Jika persalinan dilakukan dengan seksio sesarea dan terjadi
perdarahan dari tempat plasenta:
1. Jahit lokasi perdarahan dengan benang,
2. Pasang infus oksitosin 10 unitin 500 ml cairan IV (NaCl
0,9% atau Ringer Laktat) dengan kecepatan 60 tetes/menit
3. Jika perdarahan terjadi pascasalin, segera lakukan
penanganan yang sesuai, seperti ligasi arteri dan
histerektomi.
komplikasi

• Plasenta lebih erat melekat pada dinding rahim (plasenta akreta).


• Daerah perlekatan luas.
• Kontraksi segmen bawah rahim kurang sehingga mekanisme
penutupan pembuluh darah pada insersi plasenta tidak baik.

 Bahaya untuk ibu pada plasenta previa, yaitu :


• Syok hipovolemik.
• Infeksi-sepsis.
• Emboli udara (jarang).
• Kelainan koagulopati sampai syok.
• Kematian.

 Sedangkan bahaya untuk anak, yaitu :


• Hipoksia
• Anemia
• Kematian
Identitas Pasien

 Nama : Ny. M
 Umur : 35 tahun
 No. CM : 0-63-13-61
 JenisKelamin : Perempuan
 Alamat : Aceh Besar
 Suku : Aceh
 Agama : Islam
 Status : Sudah menikah
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
 Tanggal Pemeriksaan : 02 Maret 2018
anamnesis

 Keluhan Utama
 Keluar lendir darah dari jalan lahir

 Riwayat Penyakit Sekarang


 Pasien kririman dari Sp. OG datang dengan keluhan keluar darah dari jalan
lahir 7 hari yang lalu, keluhan hilang timbul dan memberat dalam 5 jam
SMRS. Darah yang keluar berwarna merah segar dan tidak bergumpal.
Pasien mengaku keluar lendir darah secara tiba-tiba tanpa disadari dan
tidak nyeri pada perut. Pasien juga dengan riwayat perdarahan pada usia
kehamilan 6 bulan lalu pasien kontrol ke Sp.OG dan dikatakan plasenta
menutupi jalan lahir. Mules-mules tidak ada, keluar air-air tidak ada,
keluar lendir darah tidak ada. Riwayat trauma disangkal. Pasien mengaku
hamil 9 bulan. HPHT 11/06/2017, TTP 18/3/2018 sesuai dengan usia
kehamilan 38-39 minggu. Pasien ANC di Sp.OG 4 kali dan di bidan2 kali.
USG terakhir kali tanggal 13/02/2018, dikatakan plasenta menutup jalan
lahir dan letak janin melintang. Riwayat keputihan (+), tidak berbau, tidak
gatal. BAK dan BAB dalam batas normal.
• Riwayat Penyakit Dahulu
 Disangkal
• Riwayat Penyakit Keluarga
 Disangkal
• Riwayat Menarche
 Usia 13 tahun, menstruasi teratur 6-7 hari. GP 2-3 x/hari, dismenorrhea (+)
• Riwayat Menikah
 1x saat usia 19 tahun
• Riwayat Persalinan
 1. Laki-laki, 3000 gr, SC a/i post death
 2. Laki-laki, 8 th, 3500 gr, PV di RSUDZA
 3. Laki-laki, 6 th, 4800 gr, PV di RSUDZA
 4. Perempuan, 5 th, 2300 gr, PV di RSUDZA
 5. Hamil saat ini
• Riwayat KB
 Riwayat suntik 3 bulan dan sekarang menggunakan implant
• Riwayat Sosial
 Pasien seorang Ibu Rumah Tangga, suami Swasta
Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan Status Obstetrik


Inspeksi : Membesar sesuai dengan usia kehamilan
Palpasi
 Leopold I : TFU 29 cm, HIS tidak ada, DJJ 150 dpm
 Leopold II : Teraba bulat melenting di kiri.
 Leopold III : Teraba tahanan memanjang
 Leopold IV : Bagian terbawah belum masuk PAP, 5/5

Anogenital
 I : V/U perdarahan (-), varices (-), oedem (-).
 Io : Portio livide, OUE tertutup, fluksus (+)
 VT : Tidak dilakukan
laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
02/03/2018
Darah Rutin
Hb 11 12.0 – 15.0 g/dl
Ht 34 37 -47 %
Eritrosit 4,9 4.2 – 5.4 106/mm3
Leukosit 7,2 4.5 – 10.5 103/mm3
Trombosit 260 150 – 450 103/mm3
PT 9,4 9,3-12,4 Detik
APTT 33,5 29,0-40,2 Detik
SGOT 16 <31 U/L
SGPT 9 <34 U/L
GDS 88 <200 mg/dL
Ginjal
Ureum 14 13 – 43 mg/dl
Creatinin 0.54 0.51 - 0.95 mg/dl
Elektrolit
Na 137 132-146 mmol/L
K 3.7 3.7 - 5.4 mmol/L
Cl 110 98 - 106 mmol/L
CTG

Interpretasi CTG
Baseline : 150 dpm
Variabilitas : 5-25
Akselerasi : 1x/10’
Deselerasi : Tidak ada
Gerak Janin : 1x/10’
His : Tidak ada
Kesan : CTG kategori 1
usg

Kesan: Plasenta corpus posterior menutupi


OUI tampak perlengkatan di daerah
Segmen Bawah Uterus (Perlengketan
Minimal)
diagnosis

 G5P4(AH3) Hamil 38-39 Minggu Janin


Letak Lintang Kepala Di Kiri BSC 1x (IDT 13
Tahun) Perdarahan Pervaginam ec Plasenta
Previa Totalis
Penatalaksanaan

 TERAPI IGD:
 IVFD RL 20 tpm
 Nifedipin 10 mg extra

 TERAPI RUANGAN:
 Observasi keadaan umum, TTV
 IVFD RL 20 tpm
 Inj. Ceftriaxone 2 gr/24 jam
 Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam
 Inj. Ranitidin amp/12 jam
 Inj. Transamin amp/8 jam
 Sohobion 2x360 mg
 Vitamin C 2x1 tab
 Kaltropen sup II/8 jam
ANALISIS KASUS

Kasus Teori

Pasien mengaku hamil 9 bulan, Hal ini menunjukkan bahwa pasien


mengeluhkan keluar darah segar mengalami perdarahan antepartum
dari jalan lahir sejak 7 hari SMRS. yang didefinisikan sebagai perdarahan
yang terjadi pada usia kehamilan >24
minggu dan sebelum dimulainya
persalinan. Perdarahan antepartum
digolongkan sebagai berikut yaitu
perdarahan yang ada hubungannya
dengan kehamilan yaitu plasenta
previa, solusio plasenta, perdarahan
pada plasenta letak rendah, pecahnya
sinus marginalis dan vasa previa.
Analisa kasus

Perbedaan Solusio Plasenta Plasenta Previa


Perdarahan + +
Palpasi Abdomen Nyeri tekan (+) Lunak, nyeri tekan(-)
Presentasi Janin Bagian terbawah masih Pada presentasi kepala biasa
tinggi ditemukan kepala sudah
masuk PAP

Denyut Jantung Janin Berkurang Normal (biasanya)


Analisa kasus

Kasus Teori
Usia kehamilan 38-39 minggu Usia kehamilan > 24 minggu
Perdarahan dari jalan lahir Perdarahan dari jalan lahir
Pasien juga dengan riwayat perdarahan Perdarahan berulang
pada usia kehamilan 6 bulan
Etiologi: multipara Etiologi: usia lanjut, multiparitas, cacat
pada rahim, merokok, ukuran plasenta
yang besar
ANALISIS KASUS

Kasus Teori

Pasien ini didiagnosis dengan Berdasarkan faktor risiko yang


Plasenta previa totalis dengan janin sudah disebutkan diatas, pasien
letak lintang. memiliki paritas yang tinggi yaitu
kehamilan kelima dengan usia > 35
tahun. Kemudian karena terjadi
kelainan letak plasenta, maka
diikuti dengan kelainan letak janin.
ANALISIS KASUS

Kasus Teori

Pada pasien ini dilakukan terminasi Terminasi kehamilan dilakukan jika


kehamilan. . janin yang dikandung telah matur,
IUFD, atau terdapat anomali dan
kelainan lain yang dapat mengurangi
kelangsungan hidupnya, pada
perdarahan aktif dan banyak. Kriteria
penanganan aktif/terminasi kehamilan:
umur kehamilan ≥ 37 minggu, BB janin
≥ 2500 gram, perdarahan banyak ≥ 500
cc, ada tanda persalinan, dan keadaan
umum pasien tidak baik Hb < 8 gr %.
Pasien ini mengalami plasenta previa
totalis yang merupakan indikasi mutlak
untuk sectio caesarea.
Analisa kasus

Kasus Teori
USG transabdominal: USG transabdominal :
Plasenta di korpus anterior meluas - Plasenta letak rendah
menutupi ostium uteri internum - Plasenta tampak menutupi os serviks
- Plasenta letak fundus tapi meluas
menutupi os serviks
kesimpulan

 Pada kasus perdarahan pada kehamilan trimester ketiga


penting untuk dilakukan pengenalan dini agar dapat
segera diberikan tatalaksana sebelum terjadinya
komplikasi lebih lanjut, seperti syok sampai dengan
kematian. Dalam managemen perdarahan antepartum,
hal yang penting untuk digaris bawahi adalah sebelum
diagnosis plasenta previa sebagai penyebab dari HAP
disingkirkan, tidak boleh dilakukan VT karena
ditakutkan terjadi perdarahan hebat akibat segmen
plasenta yang menutupi OUI tersentuh oleh tangan.
Apabila sudah terjadi ancaman syok, maka penting
untuk segera dilakukan penanganan syok yang adekuat.
Terimakasih

You might also like