You are on page 1of 42

Hepatitis A merupakan penyakit infeksi sistemik yang

dominan menyerang hati akibat masuknya virus hepatitis A


(HAV) melalui transmisi fekal-oral dari makanan atau
minuman yang telah terkontaminasi
ETIOLOGI

Penyebab utama dari HVA adalah virus RNA yang tergolong dalam
famili pikornaviradae yang berukuran 27-28 mm dan tidak
mempunyai selubung serta tahan terhadap panas dan asam

ditemukan oleh Peinstone pada tahun 1973 dalam tinja penderita


EPIDEMIOLOGI

gambar Peta distribusi Hepatitis A ( Who, 2000)


GEJALA KLINIS

• Mata menjadi kuning (ikterus)

• Kelelahan

• Sakit perut kanan-atas

• Hilang nafsu makan

• Demam
• Mual
• Muntah
• Air seni seperti teh dan/atau kotoran berwarna
dempul
• Sakit sendi
FASE KLINIS

1. Inkubasi
Masa inkubasi atau periode preklinik berlangsung 10-
50 hari, dengan rata-rata kurang lebih 28 hari di mana
pasien tetap asimtomatik meskipun terjadi replikasi
aktif virus.
2. Fase prodromal
Fase prodromal atau pre-ikterik berlangsung
selama 3-10 hari
3. Fase ikterik
Fase ini terjadi di mana penyakit kuning berkembang
di tingkat bilirubin total melebihi 20 - 40 mg/l
4. Masa penyembuhan
Masa penyembuhan pada hepatitis terjadi dalam 3 -
20% dari pasien, sekitar 4-15 minggu Penyembuhan
sempurna sebagian besar terjadi dalam 3-4 bulan
PATOFISIOLOGI
Gambaran mikroskopis

Gambaran mikroskopis hepatitis A ( WHO, 2000)


PENEGAKAN DIAGNOSA

1. Isolasi partikel virus atau antigen virus Hepatitis A


dalam tinja penderita
2. Kenaikan titer anti-HAV
3. Kenaikan titer IgM anti-HAV
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• SGOT
• SGPT
• Darah Lengkap
• igM anti HAV
• igG anti HAV
PENATALAKSANAAN
Pengobatan diberikan secara suportif bukan langsung kuratif.

Medikasi yang mungkin dapat diberikan meliputi :


- bed rest
- mempertahankan asupan kalori dan cairan yang adekuat
- antiemetik
- analgesik
- vaksin
PENCEGAHAN MENURUT WHO

• hygiene perorangan yang baik


• mencuci setelah buang air besar dan sebelum menyiapkan
makanan
• Imunisasi pasif
• Imunisasi aktif
KOMPLIKASI

HVA dapat menjadi berat (fulminan). Bila sampai


(prolonges cholestasis) biasanya sampai 2-4 bulan
dan akan mengalami penyembuhan sempurna
Hepatitis B
• Hepatitis B adalah infeksi virus yang
menyebabkan radang hati.
• Cara penularan melalui kontak dengan cairan
semen, darah atau cairan tubuh lainan nya
dari orang terinfeksi.
• Cara penularan umum : seks tampa kondom,
memakai jarum suntik bersamaan, ibu
melahirkan.
• Cara penularan lain : kontak dengan pisau
cukur, sikat gigi, alat – alat rumah sakit.
Faktor yang mempengaruhi efektivitas penularan

• konsentrasi virus
• Volume Inoculume
• lama “exposure”
• cara masuk VHB kedalam tubuh
• konsentrasi virus
– indikator VHB yang paling praktis dan paling baik
adalah Hbe Ag.
– Bila Hbe Ag (+) maka penularan akan terjadi pada
10 – 20% individu
– Bila Hbe Ag (-) kemungkinan penularan hanya 1 –
2,5%
– dalam penularan perinatal:
» bila Hbe Ag ibu (+), maka penularan dpat terjadi pada 90
– 100% bayi yang dilahirkan.
» Bila Hbe Ag ibu (-), maka penularan hanya terjadi pada 10
– 25% dari bayi yang dilahirkan.
• Volume inokulum
– setelah tranfusi dengan darah yang VHBs Ag
Positif kemungkinan untuk timbulnya infeksi
sampai 75%.
– Sedangkan risiko untuk mendapat infeksi VHB
setelah suntikan dengan jarum yang tercemar oleh
darahyang HBs Ag Positif adalah kurang dari 15%
– Makin besar volume inoculume, masa tunas dari
penyakit makin pendek dan gejala klinik makin
berat.
• lama “exposure”
– penularan infeksi VHB perinatal melalui tusukan
jarum yang tercemar oleh darah yang HBs Ag dan
Hbbe positif hanya menimbulkan infeksi pada 10 –
20%. Sedangkan penularan melalui hubungan
seksual pada suami istri terjadi pada 23 – 42% dari
kasus.
• cara masuk VHB kedalam tubuh
– penularan perkutan HBs Ag bisa Positif dalam
waktu 1 minggu dan SGPT sudah meningkat 6
minggu setelah penularan.
– Penularan peroral HBs Ag baru positif 2 bulan
setelah penularan dan SGPT meningkat dalam 3
bulan.
– Hal tersebut mungkin disebabkan karena
perbedaan jumlah virus yang berhasil masuk
kedalam peredaran darah dan mencapai hati.
Kelompok populasi dengan risiko tertular yang
tinggi
– individu yang sering berganti – ganti pasangan seksual
– pria homo seksual
– suami/istri atau anggota keluarga penderita yang
menderita infeksi VHB kronik
– bayi yang dilahirkan oleh ibu yang HBs Ag positif
– individu – individu yang tinggal didaerah dengan
prevalensi infeksi VHB yang tinggi
– populasi dari golongan sosial – ekonomi rendah yang
tinggal dalam daerah berjejal (crowded) dan higiene
kurang walaupun tinggal didaerah dengan prevalensi
infeksi VHB rendah.
Manifestasi klinik
• Ada tiga manifestasi utama infeksi virus
heptitis B adalah
– hepatitis akut
– hepatitis kronik
– carrier sehat
• Hepatitis akut :
perjalanan penyakit dibagi menjadi 4 tahap yaitu:
– masa inkubasi berkisar antara 28 – 225 dengan rata – rata 75 hari.
tergantung pada dosis inokulum yang infektif makin besar dosis makin
pendek masa inkubasi HB.
– fase pra ikterik : Keluhan paling dini adalah malaise disertai anorexia
dan dysgensia (perubahan pada rasa) mual sampai muntah serta rasa
tidak enak pada perut kanan atas. Febris jarang didapatkan dan
walaupun ada tinggi. Pada fase ini dapat terjadi febris, gejala kulit dan
anthralgin.
– Fase ikterik : berkisar antara 1 sampai 3 minggu, tetapi juga dapat
terjadi hanya beberapa hari atau selama 6 – 7 bulan.
– fase penyembuhan
• Gejala fisik pada hepatitis akut
– hepatomegali, biasanya tidak terlalu besar
– nyeri tekan daerah hati tanpa tanda – tanda
hepatomegali (lebih banyak)
– Splenomegali ringan: 10 – 25% kasus
– Pembesaran kelenjar bening ringan
Laboratorium
– billirubin serum meningkat
– kadar enzim aminotransferase (SGOT & SGPT)
meningkat
– kadar alfa fetoprotein mencapai 400 ng/l
– HBs Ag positif  masa tunas sudah positif
– Hbe Ag positif menjadi negatif dengan timbulnya
gejala
– DNA polymerase & DNA VHB positif menjadi negatif
dengan timbulnya gejala
– Anti – HBc positif sebelum permulaan timbulnya
gejala
– Anti – HBs positif pada fase penyembuhan
• Hepatitis B kronis
– keradangan dan nekrosis pada hati yang menetap
(persistent) akibat infeksi virus hepatitis B dan
gangguan faal hati tetapi terjadi selama lebih dari 6
bulan
– pada umumnya penderita menunjukkan keluhan yang
ringan dan tidak khas. Pemeriksaan fisik juga tidak
khas.
– Faktor – faktor predisposisi yang mempengaruhi
seorang yang menderita infeksi virus hepatitis B
mengalami infeksi VHB akut atau kronik, yaitu:
• umur
• jenis kelamin
• faktor imunologik
– neonatus : 90 – 100% akan menjadi infeksi kronik,
bila infeksi VHB terjadi saat dilahirkan.
– Bila infeksi VHB terjadi pada anak – anak kecil
kemungkinan ingfeksi menjadi kronik : 20 – 30%.
– Infeksi VHB pada orang dewasa akan menjadi
kronik pada 5 – 10%.
Pencegahan infeksi HBV
• pemeriksaan HBs Ag sebelum transfusi darah
dan tidak menggunakan menggunakan darah
yang HBs Ag positif.
• sterilisasi virusidal untuk semua alat – alat
yang rendah dipakai untuk melakukan
tindakan yang parental.
• imunisasi (pasif aktif dan gabungan imunisasi
pasif dan aktif
Hepatitis c
Hepatitis C
• Penyakit Hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan
oleh virus Hepatitis C (HCV= Hepatitis C virus). Virus Hepatitis
C masuk ke sel hati, menggunakan mesin genetik dalam sel
untuk menduplikasi virus Hepatitis C, kemudian menginfeksi
banyak sel lainnya.
• 15% dari kasus infeksi Hepatitis C adalah akut, artinya secara
otomatis tubuh membersihkannya dan tidak ada
konsekwensinya. Sayangnya 85% dari kasus, infeksi Hepatitis C
menjadi kronis dan secara perlahan merusak hati bertahun-
tahun. Dalam waktu tersebut, hati bisa rusak menjadi sirosis
(pengerasan hati), stadium akhir penyakit hati dan kanker
hati.
Penyebab Hepatitis C

• Hepatitis berarti pembengkakan pada hati.


• Salah satu gejala umum dari Hepatitis C adalah
kelelahan kronis. Kelelahan juga bisa sebagai efek
samping pengobatan Hepatitis C. Rasa lelah akibat
Hepatitis C dapat diatasi dengan istirahat cukup dan
menjalankan olah raga yang rutin.
Gejala Hepatitis C

• Lelah
• Hilang nafsu makan
• Sakit perut
• Urin menjadi gelap
• Kulit atau mata menjadi kuning (disebut
"jaundice") jarang terjadi
Penularan Hepatitis C

• Penularan Hepatitis C jarang terjadi dari ibu yang terinfeksi Hepatitis C ke bayi yang
baru lahir atau anggota keluarga lainnya. Walaupun demikian, jika sang ibu juga
penderita HIV positif, resiko menularkan Hepatitis C sangat lebih memungkinkan.
Menyusui tidak menularkan Hepatitis C.
• Jika anda penderita Hepatitis C, anda tidak dapat menularkan Hepatitis C ke orang
lain melalui pelukan, jabat tangan, bersin, batuk, berbagi alat makan dan minum,
kontak biasa, atau kontak lainnya yang tidak terpapar oleh darah. Seorang yang
terinfeksi Hepatitis C dapat menularkan ke orang lain 2 minggu setelah terinfeksi
pada dirinya.
Pencegahan Penyakit Hepatitis C

• jika pernah mengalami luka karena jarum


suntik, anda harus melakukan tes ELISA atau
RNA HCV setelah 4-6 bulan terjadinya luka
untuk memastikan tidak terinfeksi penyakit
Hepatitis C.
• Interferon alfa
Adalah suatu protein yang dibuat secara alami
oleh tubuh manusia untuk meningkatkan
sistem daya tahan tubuh/imunitas dan
mengatur fungsi sel lainnya. Obat yang
direkomendasikan untuk penyakit Hepatitis C
kronis adalah dari inteferon alfa bisa dalam
bentuk alami ataupun sintetisnya.
• Pegylated interferon alfa
Dibuat dengan menggabungkan molekul yang
larut air yang disebut "polyethylene glycol
(PEG)" dengan molekul interferon alfa.
Modifikasi interferon alfa ini lebih lama ada
dalam tubuh, dan penelitian menunjukkan
lebih efektif dalam membuat respon bertahan
terhadap virus dari pasien Hepatitis C kronis
dibandingkan interferon alfa biasa.
• Ribavirin
Adalah obat anti virus yang digunakan
bersama interferon alfa untuk pengobatan
Hepatitis C kronis. Ribavirin kalau dipakai
tunggal tidak efektif melawan virus Hepatitis
C, tetapi dengan kombinasi interferon alfa,
lebih efektif daripada inteferon alfa sendiri.

You might also like