You are on page 1of 42

Laporan Kasus

Asma Bronkial Pada Anak


Randy Musashi
FK UPN Veteran Jakarta
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Anak
Dokter pembimbing: dr. Roedi Sp.A
Status Penderita
I. Identitas
 3.1 Identitas Pasien
 Nama : An.CA
 Umur : 6 tahun
 Jenis kelamin : Laki-laki
 Alamat : Jl. Kayu puring
 Tanggal masuk: 15 April 2018
 Tanggal keluar: 18 April 2018
Status Penderita

II. Anamnesa
Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan sesak, mual, muntah dan
demam.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak sore hari.
Pasien sesak dan berbunyi ngik-ngik selama 1 jam. Batuk
malam hari disangkal, respon terhadap nebul baik, 2 hari
sebelumnya pasien berenang dan mengalami kelelahan. Pasien
juga mengeluhkan batuk berdahak sejak 2 hari SMRS tepatnya
setelah berenang, dahak berwarna putih. Demam juga
dirasakan pasien bersamaan dengan munculnya batuk. Nyeri
perut (+), mual dan muntah (+), muntah sudah 3x dan berisi
makanan. BAB dan BAK (+) dalam batas normal..
Status Penderita
II. Anamnesa….cont’
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat keluhan yang sama setahun yang lalu.
Status Penderita

II. Anamnesa….cont’
Riwayat Penyakit Keluarga
Terdapat anggota keluarga dengan riwayat asma yaitu
kakek pasien. Dan ibu pasien memiliki alergi terhadap
dingin.

Riwayat Alergi
tidak diketahui
Status Penderita

IV. Pemeriksaan Fisik


• Keadaan umum: kesadaran compos mentis ( GCS E4V5M6),
status gizi kesan normal, tampak lemah
• Tanda Vital: Nadi: 130 x/menit, Suhu: 37,1 oC, RR: 31 x/menit
• Kepala: Bentuk normocephal, luka (-), rambut mudah
dicabut, keriput (-), kelainan mimik wajah/ bells palsy (-)
• Mata: Conjunctiva anemis (-/-),Sklera ikterik (-/-), pupil
isokor (+/+), reflek kornea (+/+), mata cekung(-)
• Telinga: Nyeri tekan mastoid (-), secret (-), pendengaran
berkurang (-), cuping telinga dalam batas normal
Status Penderita

IV. Pemeriksaan Fisik


• Hidung: Napas cuping hidung (-/-), secret (-),
epistaksis (-), deformitas hidung (-),
• Mulut: Bibir hiperemis (-), bibir kering (-), lidah
kotor (-), tremor (-), gusi berdarah (-), mukosa
kering (-),
• Tenggorokan: Tonsil membesar (-), pharing
hiperemis (-)
• Leher: Trakea di tengah, pembesaran kelenjar
tiroid (-), pembesaran kelenjar limfe (-),
Status Penderita
IV. Pemeriksaan Fisik
• Thoraks:
Normochest, simetris, pernapasan dalam
- Cor : S1S2 tunggal reguler, bising (-)
- Pulmo : pengembangan dada kanan kiri simetris,
rhonky (-/-), whezeeng ekspiratoar (+/+),
ekspirasi memanjang
Status Penderita
IV. Pemeriksaan Fisik
• Abdomen: bekas luka (-) , bentuk flat, nyeri tekan (-),
tumor (-), hepar-lien-dalam batas normal,
meteorismus (-), shifting dullness (-), peristaltik
usus Bu (+) N. NT(+) epigastrium.
• System collumna vertebralis: deformitas (-),
skoliosis (-), kiphosis (-), lordosis (-)
• Ekstremitas: palmar eritema (-), jari tabuh (-)
Odem Akral hangat
- - + +
- - + +
Diagnosa
Working Diagnosa
Asma
Bronchiale
DD:
 Bronkiolitis
Bronkopneumoni
Asama bronkial:
• Riwayat wheezing berulang, kadang tidak berhubungan
dengan batuk dan pilek.
• Hiperinflasi dinding dada
• Ekspirasi memanjang
• Berespons baik terhadap bronkodilator

Bronkiolitis
• Episode pertama wheezing pada anak umur < 2 tahun.
• Hiperinflasi dinding dada
• Ekspirasi memannjang
• Gejala pada pneumonia juga dapat dijumpai
• Respons kuranng atau tidak berespons kurang atau
tidak berespons dengan bronkodilator.

Bronkopneumonia
• Batuk dengan nafas cepat
• Tarikan dinding dada bagian bawah kedalam
• Demam
• Crackles atau ronki
• Pernapasan cuping hidung
• Merintih atau grunting
DASAR DIAGNOSA

• Anamnesa:
 sesak nafas, batuk disertai dengan mengi
 Pencetus : aktifitas berlebih dan kelelahan
 Riwayat alergi (tidak diketahui)
 Riwayat penyakit keluarga. kakek pasien juga mempunya
penyakit asma dan ibu pasien alergi dingin
• Pemeriksaan fisik :
 Pulmo: rhonky (-/-), wheezing ekspiratoar (+/+),
ekspirasi memanjang
Planing Diagnosa

Laboratorium : DL
Planing Dx

Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal


Hb 12,5 11-15 g/dL
Leukosit 11 x 10 3 4-10 ribu m3
Hitung Eritosit 4,62 x 10 6 3,5-5,5juta/cmm
Hitung Trombosit 301.000 150-450 ribu/cmm
MCV 69,6
MCH 25.0
Planing Therapy

MEDIKAMENTOSA Infus D 5% 1400/24

Dexametason 3 x 1/2
amp

Fartolin 2,5 ml/3 hari

ranitidin 2 x 1/2

Parasetamol 250 3 x
5ml
Follow Up
Tgl S O A P
16/4 Sesak (+) KU: sakit sedang, 1. Asma
Batuk CM Bronchi Planing Tx:
berdahak RR: 30x/menit ale - D5 ½ NS 1400ml/24
(+) HR: 143x/menit 2. ISPA jam
Nyeri perut S: 36,7°C -Fartrolin 2,5ml +
(+) Sp02: 92% NaCl 1ml
Mual (-) Paru: VES +/+ Wh -Ambroxol 3x5ml
Muntah (-)) +/+ -Dexamethason 3 x ½
NT (+) epigastrium amp
BB: 18kg -Ranitidin 2 x ½ amp
Usia: 6 tahun -Paracetamol 250
3x5ml
Follow Up
Tgl S O A P
17/4 Sesak (-) KU: sakit sedang, 1. Asma Planing Tx:
Batuk CM Bronchi - D5 ½ NS 1400ml/24
berdahak (+) RR: 28x/menit ale jam
Nyeri perut (-) HR: 124x/menit 2. ISPA -Fartrolin 2,5ml +
Mual (-) S: 36,4°C NaCl 1ml
Muntah (-) SpO2: 94% -Ambroxol 3x5ml
Paru: VES +/+ Wh -Dexamethason 3 x ½
+/+ amp
NT(+) berkurang -Ranitidin 2 x ½ amp
BB: 18kg -Paracetamol 250
Usia: 6 tahun 3x5ml
-Cefotaxim 3x500 IV
Follow Up
Tgl S O A P
18/4 Sesak (-) KU: sakit sedang, 1. Asma
Batuk CM Bronchi Planing Tx:
berdahak (+) RR: 28x/menit ale - D5 ½ NS 1400ml/24
berkurang HR: 143x/menit 2. ISPA jam
Nyeri perut (-) S: 36,7°C -Fartrolin 2,5ml +
Mual (-) SpO2 : 98% NaCl 1ml
Muntah (-) Paru: VES +/+ Wh -Ambroxol 3x5ml
+/+ berkurang -Dexamethason 3 x ½
NT(-) amp
BB: 18kg -Ranitidin 2 x ½ amp
Usia: 6 tahun -Paracetamol 250
3x5ml
-Cefotaxim 3x500 IV
-BLPL
ASMA BRONCHIALE

Menurut GINA : inflamasi kronis saluran


nafas yg berhubungan dengan
hiperreaktivitas jalan nafas terhadap
berbagai rangsangan menyebabkan episode
mengi berulang, sesak nafas, rasa dada
tertekan, dan batuk, khususnya pada malam
atau dini hari yg berhubungan dengan
penyempitan jalan napas yang luas yg
sebagian bersifat reversibel.

Global Initiative for Asthma (GINA). Pocket guide


management and prevention asthma in children. 2005
ASMA BRONCHIALE

• Prevalensi meningkat 8-10 kali di negara


berkembang dibanding negara maju.

• Prevalensi asma pada anak berkisar antara


2-30 %

• Di Indonesia prevalensi asma pada anak


sekitar 10 % pada usia sekolah dasar, dan
sekitar 6,5 % pada usia sekolah menengah
pertama. (Wantania JM, 1993 ; UKK
Pulmonologi PP IDAI, 2004)
ASMA BRONCHIALE

1. Faktor Predesposisi :
Genetik : hipereaktifitas, atopi, jenis
kelamin, ras/etnik. 1

2. Faktor presipitasi : alergen, makanan,


obat, bahan iritan, asap rokok, polusi
udara, cuaca, stress, aktivitas. 2

1. Direktorat Jendral PPM & PLP. Depkes RI. Pedoman pengendalian Penyakit
Asma. Depkes RI ; 2009, 5-11
2. Nelson Textbook of Pediatrics ; Childhood Asthma. Elsevier Science (USA);
2003
ASMA BRONCHIALE

Faktor Prededesposisi : Genetik


ASMA BRONCHIALE
ASMA BRONCHIALE

Gejala Klinis

• Batuk dan/mengi berulang


• Sesak nafas
• Dada terasa berat
• Memburuk pada malam
• Musiman
• Setelah aktivitas
• Riwayat alergi pada penderita
maupun keluarga
ASMA BRONCHIALE

Tanda Klinis

• Wheezing ekspirasi
• Ronkhy
• Sesak nafas
• Retraksi
• Peningkatan frekuaensi nafas
• Peningkatan denyut nadi
• Sianosis
• Manfestasi alergi
ASMA BRONCHIALE

Pemeriksaan Penunjang

• AGD
• RO THORAX
• UJI FAAL PARU
• LAB : IgE DAN EOSINOFIL TOTAL
• UJI PROVOKASI
ASMA BRONCHIALE
ASMA BRONCHIALE
1,2

1. Rahajoe N. Deteksi dan Penanganan Asma Anak: Menejemen Kasus Respiratorik Anak Dalam
Praktek Sehari-hari. Edisi pertama, Jakarta : Yapnas Suddharprana; 2007.h.97-106
2. Puspnegoro HD, dkk. Standar Pelayanan Medis kesehatan anak. Jakarta:Badan Penerbit
IDAI;2005
ASMA BRONCHIALE
1

1. Puspnegoro HD, dkk. Standar Pelayanan Medis kesehatan anak. Jakarta:Badan Penerbit IDAI;2005
ASMA BRONCHIALE
1

1. Puspnegoro HD, dkk. Standar Pelayanan Medis kesehatan anak. Jakarta:Badan Penerbit IDAI;2015
ASMA BRONCHIALE
ASMA BRONCHIALE

Non farmakologi 1,2

1. Edukasi

2. Penghindaran terhadap faktor

pencetus

3. Upaya preventif

1. Lenfant C, Khaltaev N. Global Initiative for Asthma. NHLBI/ WHO


Workshop Report 2002.
2. UKK Pulmonologi PP IDAI. Pedoman Nasional Asma Anak. UKK
Pulmonologi 2004.
ASMA BRONCHIALE

Non farmakologi

Upaya preventif :
• Breastfeeding (evidence base C)
• Modified milk formulae
• Avoidance of tobacco smoke (evidence
base C)
• Immunotherapy (evidence base B)

British Guideline on the Management of Asthma, 2008


ASMA BRONCHIALE
Penelitian pada anak dalam tahun pertama
kehidupan yang diintervensi dengan kombinasi
pengurangan paparan terhadap alergen makanan
melalui ASI exsclusive atau formula, mengurangi
paparan tungau debu rumah, dan menghindari asap
rokok → mengurangi sensitisasi dan prevalensi
dari asma sampai usia 8 thn pada group yg
diintervensi dibandingkan grup kontrol, tapi tidak
berbeda dlm fungsi paru atau hipersensitivitas
bronchial

1. Arshad SH, Bateman B, Matthews SM, Primary prevention of asthma and


atopy during childhood by allergen avoidance in infancy: a randomised
controlled study, Thorax, 2003;58(6): 489–93.
2. Bruno G, Giampietro PG, Businco L, Results of a multicentric study for the
prevention of atopic allergy. 48 months of follow up, Minerva Pediatr,
1996;48(10):413–19.
ASMA BRONCHIALE

Farmakologi

1. Reliever (pereda) : bronkodilator


antikolinergik, Kortikosteroid
2. Controller (pengendali) : inhalasi
glukokortikoid, Leukotrien reseptor
antagonis (LTRA), Long acting ß-2
agonis (LABA), teofilin lepas lambat
ASMA BRONCHIALE
Evaluasi Asma Terkontrol

Kriteria asma terkontrol


- Tidak ada gejala asma atau minimal
- Tidak ada gejala asma malam
- Tidak ada keterbatasan aktivitas
- Nilai APE/VEP1 normal
- Penggunaan obat pelega napas minimal
-Tidak ada kunjungan ke UGD

Klasifikasi
•Asma terkontrol total: bila semua kriteria asma terkontrol
dipenuhi
•Asma terkontrol sebagian: bila terdapat 3 kriteria asma
terkontrol
•Asma tak terkontrol: bila kriteria asma terkontrol tidak
mencapai 3 buah
ASMA BRONCHIALE
Evaluasi Asma Terkontrol
ASMA BRONCHIALE

Serangan Asma

Dirumah : ß-2 agonis atau teofilin


oral/inhalasi

Evaluasi 30 menit -

Rx Emergensi
ASMA BRONCHIALE
ASMA BRONCHIALE

WHO memperkirakan terdapat sekitar 250.000


kematian akibat asma.

NCHS terdapat 4487 kematian akibat asma atau 1,6


per 100 ribu.

CDC menyatakan terdapat 187 pasien asma yang


meninggal pada usia 0-17 tahun atau 0.3 kematian
per 100,000 anak.

Secara umum kematian pada anak akibat asma


jarang

You might also like