You are on page 1of 38

Pembimbing

Dr. Saleh Setiawan, Sp.B


 Gejala Klinis  Diagnosis
 Mirip atresia duodenal  Foto polos abdomen :
 Muntah hijau dalam dengan posisi tegak
beberapa jam setelah terlihat sedikitnya 3
kelahiran gelembung udara, yaitu
 Pemeriksaan abdomen
lambung, duodenum,
terlihat : gambaran usus dibawah ligamentum
lambung dan usus treitz.
terbatas di daerah
epigastrium
 Persiapan prabedah seperti pada atresia
duodenal
 Pembedahan berupa anastomosis ujung ke
ujung
 Gejala Klinis  Diagnosis
 Mirip dengan gejala  Foto polos abdomen dgn
sumbatan SCBB posisi tegak ; gambaran
 Menjelang umur 24 jam, obstruksi sal.cerna letak
bayi muntah hijau dengan rendah, gelembung udara di
didahului kembung seluruh abdomen & garis2
abdomen secara menyeluruh permukaan cairan udara.
 Mekonium hampir selalu  Ba.Enema : lumen kolon
tidak keluar atau keluar kecil (mikrokolon)
hanya sedikit, butiran,
kering, warna terang atau
hijau muda
 DD  Terapi
 Atresia setinggi kolon  Persiapan prabedah
 Hirscprung seperti atresia sal.cerna
 Sindrom sumbatan yang lain
mekonium  Anastomosis ujung ke
ujung
 Merupakan keadaan yang sangat serius.
Diagnosis dini dan diikuti dengan tindakan
bedah yang cepat serta terapi suportif lain dapat
menekan angka mortalitas yang tinggi
 Peritonitis primer : inflamasi permukaan peritoneum
yang tidak berhubungan dengan dinding abdomen

 Peritonitis sekunder : inflamasi permukaan peritoneum


yang disebabkan oleh dinding abdomen

 Peritonitis sebelum kelahiran : peritonitis yang


disebabkan oleh perforasi usus, disebut juga peritonitis
mekonium

 Peritonitis setelah kelahiran : peritonitis akibat perforasi


usu
 Peritonitis akibat kontaminasi dari luar :
omfalokel yang pecah & gastroskisis

 Peritonitis steril atau kimia : akibat pecahnya


saluran empedu atau adanya darah dalam rongga
peritoneum
Sekuestrasi cairan ke
Edema pd organ dan
Inflamasi peritoneum dlm rongga peritoneal
dinding abdomen
dan lumen usus

Berlangsungnya invasi
Usus paralisis sehingga
kuman ke seluruh
ada tanda obstruksi hipovolemia
jaringan intraperitoneal
paralitik
dan aliran darah
 Tampak seperti sepsis, letargi, nadi kecil sampai
tidak teraba, & hipotermi

 Abdomen buncit, mengkilat, venektasi,


kemerahan disekitar umbilikus, kemerahan dan
edema yang lebih terlihat di punggung & sekitar
genitalia

 Terlihat bercak-bercak kemerahan di seluruh


tubuh
 Foto polos abdomen :
 udara kabur & tidak tersebar merata
 Penebalan dinding usus
 Perselubungan
 Air fluid levels
 Udara bebas di bawah diafragma (jika perforasi)
 Antibiotik spektrum luas diberikan iv sebelum
pembedahan

 Pembedahan bertujuan utk menghentikan


sumber infeksi serta membersihkan rongga
peritoneal dari cairan infeksius dengan
pencucian cairan NaCL

 Drain intra-peritoneal tidak perlu dipasang bila


diyakini rongga peritoneal telah bersih
 Suatu kontaminasi mekonium intraperitoneal
sebagai akibat perforasi GI selama kehidupan
intrauterin.
 Perforasi kecil & terjadi peyembuhan sempurna
sehingga kontinuitas sal.GI tidak terganggu

 Perforasi kecil sampai sedang dan penyembuhan


mengakibatkan oklusi sal.GI

 Perforasi sedang hingga besar dan


penyembuhan tidak terjadi sempurna. Lubang
perforasi masih terbuka dan mekonium
terkumpul dalam suatu ruangan semacam kista
 Bayi lahir dan tumbuh  Abdomen buncit
tanpa ada gangguan  Kemerahandan edema
pasase GI sekitar umbilikus,
punggung dan genitalia
 Mirip dengan atresia
eksterna
sal.intestinal bergantung
pada lokasi perforasi
 Tanda peritonitis
beberapa jam setelah
kelahiran
 Foto polos abdomen
 Gambaran kalsifikasi  Bayangan udara terlihat
 Tanda obstruksi dalam kista yang
sal.intestinal dengan berdinding kalsifikasi atau
gambaran kalsifikasi di bawah diafragma
 Bayangan udara tidak  Lumen usus di proksimal
tersebar merata dengan terlihat distensi sedang di
terlihat gambaran bagian distal perforasi
kalsifikasi terlihat mengecil atau
tidak terlihat
 Prabedah  Pembedahan
 Dekompresi dengan  Pembersihan mekonium
NGT serta pengisapan intrapritoneal
udara dan cairan dlm  Kolostomi atau ileostomi
lambung sementara
 Cairan elektrolit
 Antibiotik iv spektrum
luas
 Merupakan kausa laparotomi tersering pada
anak dan juga pada orang dewasa
 Pria lebih banyak drpd wanita
 Bayi dan anak sampai usia 2 tahun : 1%
 2 sampai 3 tahun : 15%
 Puncak pada umur 9-11 tahun
Obstruksi lumen Feses yg
krn hiperplasia terperangkap
Sumbatan lumen
jar.limfoid mengalami
submukosa penyerapan air

Terbentuk fekolit
Invasi E.coli & Nyeri umbilikus,
sebgai kausa
spesibakteroides epigastrium
sumbatan

Peritonitis lokal
kanan bawah
 Nyeri sekitar umbilikus  Dehidrasi ringan-berat
dan epigastrium  Tanda rangsang
 Beberapa jam kemudian peritoneal perut kanan
sakit perut kanan bawah bawah seperti defans
& suhu tubuh subfebris muskular & nyeri tekan
 Pada bayi & anak sering  Tanda peritonitis lokal
menunjukkan letak sakit atau umum
pada seluruh perut
 Perselubungan, mungkin  Garis lemak pra peritoneal
terlihat ileal atau caecal menghilang
ileus (gambaran garis  Tanda obstruksi usus
permukaan cairan-udara seperti garis permukaan
di sekum atau ileum) cairan akibat paralisis usus
lokal di daerah proses
 Perforasi : infeksi
 Perselubungan lebih jelas
& dapat tidak terbatas di
kuadran kanan bawah
 Penebalan dinding usus di
sekitar letak apendiks
 Leukositosis tapi tidak
menyingkirkan
apendisitis jika tidak ada
leukositosis
 Urin : terdapat leukosit
dan eritrosit lebih dari
normal bila apendiks
menempel pada ureter
atau vesika
 Pra bedah  Pembedahan
 NGT utk deompresi  Apendektomi dengan
 Kateter utk kontorl sayatan McBurney
produksi urin  Drainase
 Rehidrasi  Konservatif
 Antibiotik spektrum luas
iv
 antipiretik
 Etiologi
 Iskemi intestinal pada bayi rentan terhadap stress
 Iskemi intestinal mengakibatkan ulserasi mukosa &
pertumbuhan kuman
 Penetrasi kuman ke lapisan muskularis & ke aliran
darah
 Terjadi perforasi usus serta peritonitis
 Faktor predisposisi
 Diare bercampur darah
 Prematuritas
 Perut buncit dan kemerahan
 KPD
pd daerah punggung &
 Plasenta previa genitalia
 Sepsis  Memburuk karena sepsis,
 Sindrom distres pernafasan letargi, hipotermi, asidosis
 Umur 24 jam hingga hari ke metabolik, ikterik, DIC, dan
5 meninggal
 Gejala & tanda  Parasintesis yang positif dari
 Retensi sekresi lambung biakan atau sediaan hapus
 Muntah yang awalnya jernih  Pneumoperitoneum
kemudian hijau  Dilatasi usus yang persisten
 Medik  Bedah
 Bayi dipuasakan  Laparotomi ; bagian usus
 Dekompresi lambung yang nekrosis direseksi
 Cairan & elektrolit iv
kemudian dilakukan
anstomosis langsung
 Antibiotik sistemik
 Drainase peritoneal
 Koreksi asidosis
dengan BB bayi kurang
 Alat bantu nafas dari 1000 gram yang
 Pem.berulang & foto keadaannya buruk
polos abdomen tiap 6 jam
 Etiologi
 Gangguan intraabdominal (sal.cerna, sal.urine, dan
organ lain)
 Gangguan organ sekitar abdomen (vertebra, toraks,
pelvis & genitalia)
 Gangguan sistem persarafan (tumor, ensefalitis, &
gangguan emosional)
 Gangguan umum (infeksi, alergi, metabolisme, &
keracunan)
 Deteksi tanda rangsangan peritoneal
 Deteksi massa tumor & diperkirakan organ asal
tumor serta organ yang terganggu
 Deteksi tanda-tanda lain yang khas untuk
gangguan organ tertentu atau penyakit primer
yang telah di ketahui
 Foto polos abdomen
 Kontras udara : proses peradangan, proses obstruksi,
desakan organ, kalsifikasi di suatu organ atau neoplasma
 Foto barium meal
 Kelainan lumen serta letak sal.cerna dari lambung sampai
rektum
 Foto barium enema
 Melihat kontur serta letak kolon termasuk apendiks
 Foto pielografi intravena
 Dilakukan bila ada kecurigaan kelainan sal.urine krn
kelainan ekstra & intra renal dapat dibedakan
 USG
 Dapat menetukan lokasi & mungkin jenis
kelainannya
 Endoskopi
 Melihat lebih akurat kelainan di dalam lumen
lambung, duodenum serta kolon
 Laparotomi eksplorasi, jika ada kecurigaan yang
kuat adanya kelainan bedah dan dari semua
pemeriksaan tidak memberikan hasil yang
positif
 Definisi
 Suatu keadaan masuknya suatu segmen usus ke
bagian distalnya yang umurnya akan berakhir dengan
obstruksi usus strangulasi
 Insiden
 70% pada usia dibawah 1 tahun
 Tersering pada umur 6-7 bulan
 Pria lebih sering drpd wanita
 Penebalan dinding usus, khususnya ileum karena
hiperplasia jar.lomfoid submukosa ileum
terminal akibat peradangan viral
 Polip, divertikel, neoplasma
 Umumnya keadaan baik & diawali ispa
 Bayi tiba2 menangis krn menahan rasa sakit
kemudian diam & tidur kembali, sering ada
rangsangan muntah
 Beberapa jam kemudian, defekasi darah segar &
lendir
 Dance sign’s (+)
 RT : ada darah & lendir, mungkin ada feses
 24 jam setelah invaginasi, tanda obstruksi usus,
muntah fekal atau kehijauan
 Gambaran Cupping dan Coil Spring
 Bisa juga utk tujuan terapi, Ba.enema dengan
tekanan hidrostatik untuk mendorong bagian
usus yang masuk ke arah proksimal ; jika belum
terdapat tanda obstruksi usus & tidak adanya
peritonitis
 NGT utk dekompresi & cegah aspirasi
 Rehidrasi
 Fenobarbital
 Setelah keadaan umum baik, dilakukan tindakan
pembedahan

You might also like