You are on page 1of 91

Bahan Paparan KKNI dan

Pengembangan Kurikulum
(LPTK)
DIRKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
…Walau kurikulum sering berganti metode
pengajaran guru tidak berubah karena guru tak
dilatih terlebih dahulu…

Mendikbud M. Nuh, pada Peringatan Hari Guru


Nasional di Jakarta, 26 November 2012
..............kunci keberhasilan pendidikan
bukan terletak pada mengubah kurikulum itu,
tetapi pada kemampuan pendidik
melaksanakan kurikulum itu

Djauzak Ahmad, mantan Direktur Pendidikan Dasar, Ditjen


Dikdasmen, Depdikbud, Suara Pembaharuan,
14 januari 1998)
…..sistem kurikulum mengharapkan dari para
guru dan tenaga kependidikan lainnya untuk
meningkatkan dan memiliki kemampuan
profesional……

Soedijarto, mantan Ka Pusbangkurandik,


Balitbang, Depdikbud, 1980
KEBIJAKAN MEMULIAKAN GURU
Kajian Yuridis
• Penetapan UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional yang diikuti UU RI No. 14 tahun
2005 tentang Guru dan Dosen dan PP RI No. 19
tahun2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Serta
PP Nomor 74/2008 (tentang Guru),
• Produk Peraturan Perundangan tersebut berimplikasi
terhadap pendidikan/penyiapan calon guru profesional
• secara konseptual telah memunculkan kebutuhan untuk
melakukan koreksi di tingkat kebijakan yang akan
dijadikan rujukan untuk menyusun berbagai program,
termasuk pendidikan guru.

7
Lanjutan Kajian Yuridis
• Kajian terhadap produk Undang-undang
berkaitan dengan guru telah menghasilkan
berbagai rumusan yang intinya menunjukkan
urgensi adanya terobosan untuk
menerjemahkan ketentuan-ketentuan tersebut
secara arif ke dalam kebijakan dan program
yang mendorong tercapainya visi pendidikan
Indonesia tahun 2025.

8
Tugas LPTK
• Tuntutan untuk menghasilkan guru
yang profesional, mengharuskan LPTK
sebagai lembaga yang selama ini
menyiapakan guru memiliki visi yang
jelas Tentang Pendidikan Profesi Guru
dengan dilandasi prinsip “good
university governance” dan memiliki
kapasitas yang menjamin
keprofesionalan lulusannya.
PENDIDIKAN
GURU
1 PROFESI GURU
PRA JABATAN
(PPG)

SERTIFIKAT
PENDIDIK

2 GURU PENILAIAN
DALAM JABATAN PORTOFOLIO/PLPG

Catatan: Program Sergur melalui penilaian portofolio berakhir


tahun 2014
10
Data LPTK Per April 2013: 415
400

350 376

300

250

200

150

100

50

12 26 1
0

Eks IKIP N FKIP N FKIP UT LPTK Swasta


Jenis-Jenis Kelembagaan LPTK Swasta (376)

14
141

221

IKIP FKIP STKIP


Universitas
Eks IKIP
Berbagai Negeri
Bentuk LPTK
di Indonesia FKIP pada
STKIP
Universitas
Swasta
Negeri

LPTK
FKIP Pada
Univ FKIP UT
Swasta

IKIP
Swasta
Berkah Demografi Indonesia
• Dalam rentang tahun 2010 – 2045, Indonesia mendapatkan berkah
demografi.
• Pada tahun 2010 penduduk Indonesia dalam rentang usia 0-9 tahun
mencapai 45.9 juta, sementara usia 11-19 tahun mencapai 43.55 juta.
• Artinya, dalam rentang tahun 2010-2045 jumlah penduduk Indonesia
dengan usia produktif sangat melimpah.
• Merekalah generasi emas yang bakal menjadi generasi penerus bangsa
ini
• Keberhasilam mereka di masa depan sangat tergantung pada
pendidikan saat ini
• Mutu Pendidikan sangat ditentukan oleh Guru-guru yang Bermutu
• Guru-guru yang bermutu sangat ditentukan oleh proses pendidikan di
LPTK
Visi Kemdikbud – Persoalan Guru:
Sebagai Landasan Penetapan Model Kurikulum LPTK
Visi
Kemdikbud
Persoalan Guru
Menghasilkan Guru:
• Distribusi
• Berkarakter Kuat
• Ketersediaan • Mismatched
• Berkompetensi Unggul
• Keterjangkauan • Kekurangan di Daerah
• Berkewenangan
• Kualitas Khusus
Tambahan
• Kesetaraan • Kualifikasi
• Kelas Rangkap (Multi
• Kepastian • Profesionalisme
Grade)
• Pendidikan Calon Guru
• Berkemampuan TIK
di LPTK
Misi Kurikulum Baru
Pendidikan Guru
Rancangan Pendidikan Guru Profesional
• Sistem Seleksi untuk • Sistem Pendidikan
mendapatkan calon guru Akademik (keunggulan
yang unggul secara akademik kependidikan
akademik, bakat-minat, dan akademik bidang studi)
kepribadian (tidak cukup dan sudah disertai dengan
hanya dengan portofolio & magang sedini mungkin,
uji tulis) jika diperlukan disiapkan
Pola calon guru dengan
Sistem Pendidikan kewenangan tambahan
Seleksi Akademik
Komprehensif (S1) yang
bermutu

Pendidikan Sarjana
Profesi Guru Pendidikan
Berasrama & Mendidik di
Berbeasiswa daerah 3T
(SM-3T)
• Pembekalan Calon Guru • Penugasan melaksanakan
Profesional, yang tugas pendidikan dan
berkarakter, tangguh, pembelajaran sebelum
tanggap, tanggon, terampil, PPG, melalui pengabdian
dan trengginas di daerah 3T
KURIKULUM LPTK
DARI WAKTU KE
WAKTU
Permendikbud 232/U/00 dan Permendiknas 045/U/02
(Elemen Menjadi Kelompok Matakuliah)
Perkembangan Kurikulum (IKIP – Universitas
LPTK: Calon guru profesional Kepmendiknas No. 232/U/2000
Sistem: Concurrent/Terintegrasi  KBK (Competence based curriculum)
kompetensi akademik kependidikan, Kelompok: MPK, MKK, MPB, MKB, dan MBB
bidang studi & jati diri bangsa Kepmendiknas 045/U/2002: Kompetensi utama;
Indonesia (MKDU, MKDK, MKPBS, pendukung; dan lainnya  Kur Inti & Institusi
MKPBM) UNESCO (1997): the four pilars of education

1970-1990 2000-an

1994-2000

UU No. 20 th 2003 ttg Permendiknas


Pendekatannya: topik inti No. 8 Th 2009
Sisdiknas, PP 19 th
(content based curriculum) ttg Progr Pend
2005 ttg SNP, serta UU
Kelompok Matakuliah: MKU, Profesi Guru
No. 14 th 2005 ttg GD:
MKDK, MKK I, dan MKK II + Pra-Jab.
kompetensi guru (1)
program Post Secondary Perpres No.
pedagogis, (2)
Subject Matter (PSSM) 20 SKS 8 Th2012 ttg
profesional, (3) sosial,
dan (4) kepribadian KKNI
SDM
asing
ALASAN EKSTERNAL
• Tantangan dan
persaingan global
• Ratifikasi berbagai konvensi KKNI Penilaian
(IQF) kesetaraan
Sebuah dan
ALASAN INTERNAL Pernyataan
pengakuan
kualitas SDM
• Kesenjangan: kualifikasi
mutu, jumlah, kemampuan. Indonesia
• Relevansi:
penghasil vs pengguna,
info kebutuhan vs human
capital planning
• Pengangguran SDM
• Beragam aturan kualifikasi Indonesia
• Beragam pendidikan
Jenis dan strata
Pendidikan

Tingkat keahlian/
kemampuan dalam
AQF ke-profesi-an
KKNI
EQF Jabatan
pada perusahan/
industri,
SQF kepegawaian

Tingkat
penghargaan
masyarakat/
pengguna tenaga
kerja
endrotomoits@yahoo.com
KKNI adalah
Pengguna lulusan kerangka penjenjangan
ASOSIASI INDUTSRI kualifikasi kerja yang
9 menyandingkan,
Kemenakertrans menyetarakan,
8 mengintegrasikan,
sektor pendidikan dan
7 pelatihan serta pengalaman
kerja dalam rangka pemberian
6 pengakuan kompetensi kerja
ASOSIASI PROFESI 5 sesuai dengan jabatan kerja di
Pengembangan berbagai sektor.
individu & karir 4
3 perwujudan mutu dan jati diri
Kemendikbud 2 bangsa Indonesia terkait
Pengembangan dengan sistem pendidikan dan
keilmuan, pengetahuan,
1 pelatihan serta program
dan keterampilan peningkatan SDM secara
INSTITUSI PENDIDIKAN nasional
KKNI adalah
Pengguna lulusan kerangka penjenjangan
ASOSIASI INDUTSRI kualifikasi kerja yang
9 menyandingkan,
Kemenakertrans menyetarakan,
8 mengintegrasikan,
sektor pendidikan dan
7 pelatihan serta pengalaman
kerja dalam rangka pemberian
6 pengakuan kompetensi kerja
ASOSIASI PROFESI 5 sesuai dengan jabatan kerja di
Pengembangan berbagai sektor.
individu & karir 4
3 perwujudan mutu dan jati diri
Kemendikbud 2 bangsa Indonesia terkait
Pengembangan dengan sistem pendidikan dan
keilmuan, pengetahuan,
1 pelatihan serta program
dan keterampilan peningkatan SDM secara
INSTITUSI PENDIDIKAN nasional
LEVEL 8
• Mampu mengembangkan pengetahuan,
teknologi, dan atau seni di dalam bidang
9
keilmuannya atau praktek profesionalnya
8 melalui riset, hingga menghasilkan karya
7 inovatif dan teruji.
6 • Mampu memecahkan permasalahan sains,
5 teknologi, dan atau seni di dalam bidang
keilmuannya melalui pendekatan inter atau
4
multidisipliner .
3
2 • Mampu mengelola riset dan pengembangan
1 yang bermanfaat bagi masyarakat dan
keilmuan, serta mampu mendapat
pengakuan nasional maupun internasional.
LEVEL 6 (Sarjana S1 dan D4)

• Mampu memanfaatkan IPTEKS dalam bidang


9 keahliannya, dan mampu beradaptasi terhadap
situasi yang dihadapi dalam penyelesaian masalah.
8
• Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan
7 tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian
6 khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara
mendalam, serta mampu memformulasikan
5 penyelesaian masalah prosedural.
4 • Mampu mengambil keputusan strategis berdasarkan
3 analisis informasi dan data, dan memberikan petunjuk
dalam memilih berbagai alternatif solusi.
2
1 • Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat
diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja
organisasi.
PENDIDIKAN
GELAR AKADEMIS
SM SM
D1 D2 D3 S1 Sp S2 S3
P A

9
U 8
MD 7
M 6
PROFESI OTODIDAK
SERTIFIKAT 5 PENGALAMAN
PROFESI KEAHLIAN
4
KHUSUS
3
2
1
OPERATOR ANALIS AHLI

INDUSTRI
FUNGSI JABATAN KERJA
1. Penataan jenis dan jenjang pendidikan
2. Penyetaraan mutu lulusan
3. Memfasilitasi pendidikan sepanjang hayat
4. Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu
1
Penataan Jenis
dan
Jenjang Pendidikan
PENDIDIKAN
S3 SPESIALIS II

S2 PENDIDIKAN
SPESIALIS I

PENDIDIKAN
PROFESI

Dokter D IV
Apoteker
Akuntan D III
S1 Arsitek
Pengacara
Notaris D II
Psikolog
NERS DI

PROGRAM PROGRAM PROGRAM


PENDIDIKAN PENDIDIKAN PENDIDIKAN
AKADEMIK PROFESI VOKASI

endrop3ai@ its.ac.id
Doktor Doktor
(S3) (S3) Terapan

Magister Magister
(S2) (S2) Terapan Sistem RPL

persyaratan masuk
matrikulasi

Sarjana Diploma 4
(S1) (D4)

Diploma 3 (D3)

Diploma 2 (D2)

Diploma 1 (D1)

Sekolah Menegah Atas/ Kejuruan/ Madrasah Alyah


2
Penyetaraan
Mutu Lulusan
Pendidikan Tinggi
S3 (Terapan) Spesialis S3
9
S2 (Terapan) 8 S2

Profesi
7
D IV 6 S1

D III 5
D II 4
DI
3
SMK SMA
2
1
KURIKULUM
BERBASIS KOMPETENSI
RUMUSAN RUMUSAN
UMUM RINCI LEARNING
9 DESKRIPSI
OUTCOMES
KUALIFIKASI LEARNING
8 OUTCOMES PRODI
KKNI
PRODI (KOMPETENSI
UTAMA)
7
6 Nasional
Asosiasi/Forum
5 Program Studi
4
3
2
1

Perguruan tinggi
(deskripsi umum) (alinea 1 disetiap level)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

(alinea 3 disetiap level) (alinea 2 disetiap level)


LEARNING OUTCOMES
PARAMETER
DESKRIPSI
S1 S2 S3

KEMAMPUAN DI
a
BIDANG KERJA

PENGETAHUAN b
YANG DIKUASAI

KEMAMPUAN
c
MANAJERIAL
LEVEL S1
9
8
7
6
5
4
3
2
1 DESKRIPSI KEMAMPUAN LULUSAN
1. Kelengkapan deskripsi
(learning outcomes) YANG TELAH
2. Level kualifikasi. DIRUMUSKAN OLEH PRODI PERLU
DISESUAIKAN TERHADAP
DESKRIPSI KKNI
KETERKAITAN KKNI DAN KURIKULUM LPTK

S3
9
S2 Spesialis
8
Profesi
7
S1 6 D IV

D III
5
D II
4
DI
3
Sekolah
Menengah Sekolah Menegah
Umum 2 Kejuruan

1
Implementasi Jenjang pada KKNI dalam
Pengembangan Kurikulum
9
• Pendidikan Akademik
8 Pengembangan Kurikulum Akademik bidang Studi
7 serumpun/Sejenis merupakan urutan/gradasi level
6, 8, dan 9)
6 • Cara pencapaian level 6 dan 7 (Pendidikan
Akademik dan Profesi):
5 Dapat diterapkan secara berlapis, artinya
4 menyelesaikan level 6 (s-1) terlebih dahulu baru
mengikuti pendidikan profesi (level 7)
3 Dapat dilaksanakan secara terintegrasi
(bersamaan antara level 6 dan 7) namun tetap
2 memposisikan kajian level 7 pada semester akhir
1
Berbagai Peraturan Perundangan dan Pedoman yang harus Diacu Dalam
Pengembangan Kurikulum LPTK
UU NO.
20/2003
ttg
PP NO. SISDIKNAS PERPRES
17/2010 ttg NO.
PENY 8/2012 ttg
PENDIDIKAN KKNI

KURIKULUM
PP NO. LPTK Permen
Dikbud No
74/2008 8/2009 ttg
ttg GURU PPG

PP NO. UU NO.
19/2005 14/2005
SNP ttg UUGD
KURIKULUM
(UUSPN No. 20/2003)

Adalah seperangkat rencana atau


pengaturan pelaksanaan
pembelajaran/pendidikan yang didalamnya
mencakup pengaturan tentang tujuan, isi,
proses, serta evaluasi.
ELEMEN KURIKULUM
Mengacu pada PP No. 17 tahun 2010 tentang
Pengeloaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
ELEMEN KOMPETENSI
KURIKULUM KEPENDIDIKAN
(1) Nasionalisme dan Karakter Bangsa = Kompetensi
Kepribadian
(2) Penguasaan Akademik Kependidikan = Kompetensi
pedagogik
(3) Penguasaan Ilmu Pengetahuan, Logika, Teknologi, Seni dan
Olahraga, = Kompetensi Profesional
(4) Kemampuan dan Keterampilan Berkarya = Kompetensi
Profesional
(5) Sikap dan Perilaku berkarya Menurut Tingkat keahlian
Berdasarkan Ilmu dan Keterampilan yang Dikuasai =
Kompetensi Kepribadian
(6) Penguasaan Kaidah Berkehidupan Bermasyarakat sesuai
dengan pilihan Keahlian berkarya = Kompetensi Sosial dan
Profesional
MODEL KURIKULUM LPTK TERINTEGRASI
(PPG 1 SEMESTER)

WORKSHOP PENGEMBANGAN PERANGKAT


PPG 9
PEMBELAJARAN DAN PPL
8 KKN DIK , PENELITIAN, &UJIAN AKHIR

6 M3
KEINDONESIAAN
5 KARAKTER DAN

METODIK
KHUSUS
S1
AKADEMIK AKADEMIK
4 M2
KEPENDIDIKAN BIDANG KEAHLIAN
3

2 M1

1
MODEL TERINTEGRASI PENDIDIKAN AKADEMIK
BERKEWENANGAN TAMBAHAN DENGAN PENDIDIKAN PROFESI
(PPG 1 SEMESTER)
WORKSHOP PERANGKAT PEMBELAJARAN DAN
PPG 9
PPL
8 KKN DIK , PENELITIAN, &UJIAN AKHIR

KEWENANGAN
7
TAMBAHAN

KEINDONESIAAN
KARAKTER DAN
6 M3

METODIK
KHUSUS
S1 5
AKADEMIK AKADEMIK
4 M2
KEPENDIDIKAN BIDANG KEAHLIAN
3

2 M1
1
MODEL KURIKULUM LPTK TERINTEGRASI
(PPG 2 SEMESTER)

10 PPL
PPG WORKSHOP PENGEMBANGAN PERANGKAT
9
PEMBELAJARAN
8 KKN DIK , PENELITIAN, &UJIAN AKHIR

6 KEINDONESIAAN M3
KARAKTER DAN

METODIK
KHUSUS
5
S1 AKADEMIK AKADEMIK
4 M2
KEPENDIDIKAN BIDANG KEAHLIAN
3

2 M1

1
MODEL BERLAPIS ANTARA PENDIDIKAN AKADEMIK
DENGAN PENDIDIKAN PROFESI
(PPG 2 SEMESTER)
10 PPL
PPG
9 WORKSHOP PERANGKAT PEMBELAJARAN

8 KKN DIK , PENELITIAN, &UJIAN AKHIR


7
KEINDONESIAAN
6 KARAKTER DAN M3
5

METODIK
KHUSUS
S1 AKADEMIK AKADEMIK
4 M2
KEPENDIDIKAN BIDANG KEAHLIAN
3
2 M1
1
MODEL KURIKULUM LPTK BERLAPIS
(PPG 1 ATAU 2 SEMESTER)
DISERTAI SM-3T

ALIS/PAIKEM

ALIHE
Model Berlapis dengan Input yang
Tidak Linear atau input
Nonkependidikan
Model (1) 36 – 40 SKS
PPG Yakni program pendidikan calon guru
PRAKTIK NYATA DI profesional yang masukannya berasal
LAPANGAN/SEKOLAH/PPL dari S1 kependidikan bidang studi
yang tidak linear/tidak sesuai.
Sebagai contoh peserta Program
MATRIKULASI MATA KULIAH BIDANG
Pendidikan Profesi Guru SD/MI
STUDI
berasal dari S1 Pendidikan
(tidak menutup kemungkinan juga
Matematika. Peserta Program
matakuliah akademik kependidikan
Pendidikan Profesi Guru IPS SMP/Mts
berasal dari S1 Pendidikan Geografi.
Peserta Program Pendidikan Profesi
Guru IPA SMP berasal dari S1
S1 KEPENDIDIKAN
Pendidikan Biologi.
BIDANG STUDI
Model (2) 36 – 40 SKS
PPG Yakni program pendidikan
PRAKTIK NYATA DI calon guru profesional yang
LAPANGAN/SEKOLAH/PPL masukannya berasal dari S1
kependidikan yang bersifat
MATRIKULASI MATA KULIAH tidak linear/tidak sesuai dan
AKADEMIK bukan bidang studi. Sebagai
BIDANG STUDI contoh peserta Program
Pendidikan Profesi Guru
SD/MI berasal dari S1
Kurikulum dan Teknologi
S1 KEPENDIDIKAN Pendidikan, S1 Administrasi
NON BIDANG STUDI Pendidikan, dsb.
Model (3) 36 – 40 SKS
PPG Yakni program pendidikan
PRAKTIK NYATA DI calon guru profesional yang
LAPANGAN/SEKOLAH/PPL masukannya berasal dari S1
non kependidikan. Sebagai
contoh peserta program
MATRIKULASI MATA
KULIAH AKADEMIK Pendidikan Profesi Guru IPA
KEPENDIDIKAN SMP berasal dari S1 Fisika.
Peserta Program Pendidikan
Profesi Guru Fisika SMA
berasal dari S1 Fisika.
S1 NON KEPENDIDIKAN
Model (4) 36 – 40 SKS
PPG Yakni program pendidikan
PRAKTIK NYATA DI calon guru profesional yang
LAPANGAN/SEKOLAH/PPL
masukannya berasal dari S1
MATRIKULASI MATA KULIAH non kependidikan dan bukan
AKADEMIK KEPENDIDIKAN bidang studi. Sebagai contoh
MATRIKULASI MATA KULIAH peserta Program Pendidikan
AKADEMIK BIDANG STUDI Profesi Guru SD/MI berasal
dari S1 Psikologi. Peserta
Program Pendidikan Profesi
S1 NON KEPENDIDIKAN Guru IPS SMP/Mts berasal
NON BIDANG STUDI dari S1 Ilmu Hukum.
MODEL KURIKULUM NON KEPENDIDIKAN
Model Kurikulum Non Kependidikan (S-1)

8 Ujian Akhir

KARAKTER DAN KEINDONESIAAN


KKN dan Penyusunan TA
7
6 Kerja Praktik
5
S1
4 Akademik Bidang M2
Praktikum
Keahlian (Utama,
3
Pendukung, dan
2 Lainnya) M1
1
Model Kurikulum Non Kependidikan Vokasi/D-3

KARAKTER DAN KEINDONESIAAN


6 Ujian Akhir

5 Kerja Praktik

4 M2
Vokasi

3
Pengembangan Bidang
Praktikum
Keahlian
2 M1

1
IMPLEMENTASI KURIKULUM DALAM PEMBELAJARAN DI
LPTK
WORKSHOP PENGEMBANGAN PERANGKAT
PPG 9
PEMBELAJARAN DAN PPL ALIS/PAIKEM
8 KKN DIK , PENELITIAN, &UJIAN AKHIR

6 M3
KEINDONESIAAN
KARAKTER DAN

METODIK
KHUSUS
5
S1
AKADEMIK AKADEMIK
4 M2
KEPENDIDIKAN BIDANG KEAHLIAN
3

2 M1

1
ALIHE
Implementasi dalam Pembelajaran untuk
Calon Pendidik:
trickle down effect
• Pembelajaran oleh dosen (LPTK) akan mempunyai
dampak yang tersebarluaskan (trickle down effect)

• Tugas dosen menjadi sangat strategis, di samping


mendidik, mengajar, menggali potensi mahasiswa, ia
pun bertindak sebagai model rujukan bagi calon guru
masa kini dan masa depan, agar diperoleh keluaran
yang kompeten dan profesional.
Mengapa Pendidikan Guru Harus early exposure?
Kompetensi dan Jiwa Pendidik tidak serta merta terbentuk hanya dengan pemberian
pengalaman sesaat dan hanya diujung proses pendidikan

Oleh karena itu, pada struktur kurikulum pendidikan akademik untuk calon guru
harus menempatkan pemajanan awal (early exposure), yaitu pemberian
pengalaman sidini mungkin kepada calon guru dengan magang atau internship di
sekolah secara berjenjang.

Dalam konteks ini pedagogi harus dipahami sebagai konsep yang merujuk pada dua
aspek belajar.
- Pertama, pedagogi berkaitan dengan apa dan bagaimana peserta didik belajar;
- kedua, pedagogi berkaitan dengan bagimana (calon) guru sebagai pembelajar
belajar tentang mengajar dan membentuk keahliannya sebagai seorang
profesional.
1. tahapan observasi terhadap praktik
pembelajaran di kelas dan aspek-aspek
yang terkait dengan pengelolaan dan
Pemajanan awal implementasi kurikulum sekolah;
(earlier exposure)
para calon guru 2. tahapan mengkaji aspek praktis
kurikulum sekolah dan penerapnanya di
pada situasi
kelas yang dikaitkan dengan perkuliahan
pembelajaran di kedua kelompok mata kuliah tersebut;
kelas/sekolah.
3. tahap penyusunan rancangan
Tahapan yang pembelajaran dan implementasinya
dilaksanakan berdasarkan keterkaitan antara yang
diperoleh diperkuliahan dengan yang
adalah: dipelajari di sekolah; dan
4. melaksanakan praktik pembelajaran di
kelas sebagai assisten guru
Kampus

early
Calon Guru
exposure = Profesional
Magang
Sekolah
SUBSTANSI TIAP TAHAPAN MAGANG
Magang 1 bertujuan membangun landasan jatidiri pendidik
dan memantapkan kompetensi akademik kependidikan.

Magang 2 bertujuan memantapkan kompetensi akademik


kependidikan dan kaitannya dengan kompetensi akademik
bidang studi dan memantapkan kemampuan awal calon
guru mengembangkan perangkat pembelajaran.

Magang 3 bertujuan untuk memberikan pengalaman awal


kepada calon guru dalam mengimplementasikan
penguasaan akademik kependidikan dan akademik bidang
keahlian, melalui mengajar terbimbinmg oleh guru Pamong
(bisa sebagai asisten guru) tetapi bukan PPL
Bertujuan membangun landasan jatidiri
pendidik dan memantapkan kompetensi
akademik kependidikan melalui:
 Pengamatan langsung kultur sekolah.
 Pengamatan untuk membangun kompetensi
dasar Pedagogik, Kepribadian, dan Sosial.
 Pengamatan untuk memperkuat
Magang 1 pemahaman peserta didik.
 Pengamatan langsung proses pembelajaran
di kelas.
 Refleksi hasil pengamatan proses
pembelajaran.
 Magang 1 diberikan bobot setara dengan 1 sks
bertujuan memantapkan kompetensi akademik
kependidikan dan kaitannya dengan kompetensi
akademik bidang studi dan memantapkan
kemampuan awal calon guru mengembangkan
perangkat pembelajaran melalui:
 Menelaah kurikulum dan perangkat
pembelajaran yang digunakan guru.
Magang 2  Menelaah strategi pembelajaran.
 Menelaah sistem evaluasi.
 Merancang RPP
 Mengembangkan media pembelajaran
 Mengembangkan bahan ajar
 Mengembangkan perangkat evaluasi.
 Magang 2 diberikan bobot setara dengan 1 sks
Hasil magang 2 selanjutnya digunakan untuk
menyiapkan kemampuan awal proses
pembelajaran dengan merasakan langsung
mengajar pada bidang-bidang tertentu dalam
waktu yang terbatas dengan menjadi “asisten
guru”, seperti:
Magang 3  mencoba mengajar dengan bimbingan melekat
guru dan dosen pembimbing, dengan tujuan
merasakan langsung proses pembelajaran,
pemantapan jati diri pendidik, bukan untuk
keterampilan pembelajaran, bukan PPL
 Melaksanakan tugas-tugas pendampingan
peserta didik dan kegiatan ekstra kurikuler
 Magang 3 diberikan bobot setara dengan 2 sks
TAHAPAN PENYUSUNAN KURIKULUM

KEBIJAKAN Masukan dari


UNIVERSITAS & Analisis SWOT Tracer study Asosiasi &
PROGRAM STUDI (University values) (Need assessment) Stake holders
(Scientific vision Prodi) (Market signal)
PROFIL Kesepakatan PS
LULUSAN sejenis
RUMUSAN
Konsep kurikulum Deskripsi KKNI
CAPAIAN PEMBELAJARAN
dan kompetensi (Learning Outcome)

Kel. Studi/ lab, Pemilihan bahan Matriks kompetensi 4 pilar pendidikan


Bid. studi terkait UNESCO
kajian : dengan bahan
Forum PS
Tingkat keluasan, kajian
Tingkat kedalaman,
Tingkat kemampuan Konsep mata kuliah Tim Kurikulum
dan besarnya sks Program Studi
yang ingin dicapai

Keterlibatan Konsep integrasi


Konsep
semua dosen bahan kajian pembelajaran SCL

Struktur kurikulum & sillabus


Ketetapan Strategi
Program studi pembelajaran SCL
Rencana pembelajaran
DOKUMEN KURIKULUM BARU
Tahapan Proses
Pengembangan
Kurikulum
Penetapan Profil Lulusan Mengacu pada KKNI
LEVEL 6 (SARJANA/D-4)
DESKRISI GENERIK LEVEL - DESKRIPSI SPESIFIK SESUAI PROFIL LULUSAN
KKNI PRODI

LEVEL 7 (PROFESI)

LEVEL 8 (MAGISTER)

LEVEL 9 (DOKTOR)
JENJANG KUALIFIKASI 6 (PROGRAM SARJANA PENDIDIKAN KHUSUS)
DESKRISI GENERIK DESKRIPSI SPESIFIK PROFIL KOMPETENSI UTAMA (PROGRAM LEARNING OUTCOMES)
Jenjang Kualifikasi 6 (paragraf pertama) 1. Mampu memanfaatkan IPTEKS yang relevan 1. Calon Pendidik (Calon 1. Menguasai keilmuan dasar pendidikan khusus
Mampu memanfaatkan IPTEKS dalam dalam lingkup pendidikan khusus untuk Guru pendidikan 2. Mampu menemukenali anak dengan kebutuhan khusus dengan
bidang keahliannya dan mampu menemukenali peserta didik berkebutuhan khusus jalur formal menggunakan berbagai teknik dan strategi asesmen.
beradaptasi terhadap situasi yang khusus, merancang, mengelola, baik pada pendidikan 3. Menguasai prinsip-prinsip dan teori-teori pendidikan khusus untuk
dihadapi dalam penyelesaian masalah. memfasilitasi, mengevaluasi kelayakan dan segregatif maupun semua jenis kebutuhan khusus/kelainan.
supervisi serta pembinaan berkelanjutan inklusif) 4. Mampu mengembangkan kurikulum untuk layanan pendidikan
dalam implementasi praksis pendidikan 2. Pendidik pada khusus jalur formal (dari jenjang PAUD hingga pendidikan
khusus. pendidikan khusus menengah) dan jalur non formal.
Jenjang Kualifikasi 6 (paragraf kedua) 1. Menguasai konsep-konsep dasar teori jalur nonformal 5. Mampu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi
Menguasai konsep teoritis bidang pendidikan khusus (Ortopedagogik), dengan (pendidik pada pembelajran pada berbagai layanan pendidikan khusus
pengetahuan tertentu secara umum dan dukungan ilmu sosiologi, antropologi, lembaga layanan 6. Memiliki kemampuan memberikan layanan kompensatoris untuk
konsep teoritis bagian khusus dalam psikologi, dasar-dasar medis (misal peserta didik ber Peserta Didik Berkebutuhan Khusus
bidang pengetahuan tersebut secara neuroscience), dan seni budaya, sebagai kebutuhan khusus di 7. Mampu menerapkan prinsip-prinsip dasar mengajar pada tiap
mendalam, serta mampu landasan dalam menganalisis dan luar jalur jenjang dan satuan pendidikan khusus yang dilandasi dengan nilai-
memformulasikan penyelesaian masalah p menerapkan layanan pendidikan bagi persekolahan) nilai humanitarian dan hak asasi manusia.
rosedural. peserta didik berkebutuhan khusus. 3. Laboran pada 8. Mampu berkomunikasi secara efektif dalam praksis pendidikan
2. Mampu menemukenali peserta didik Program Studi khusus
berkebutuhan khusus, untuk merancang, Pendidikan Khusus 9. Mampu melakukan penelitian atau mengembangkan karya
melaksanakan dan mengevaluasi 4. Instruktur pada panti inovatif, serta mengomunikasikan hasil penelitian atau karyanya.
pembelajaran rehabilitasi 10. Mampu bekerjasama dalam tim untuk memecahkan permasalahan
penyandang pendidikan dan pembelajaran bagi anak dengan kebutuhan
Jenjang Kualifikasi 6 (paragraf ketiga) 1. Mampu mengambil keputusan strategis disabilitas khusus.
Mampu mengambil keputusan strategis berdasarkan analisis informasi dan data 11. Memiliki kemampuan untuk melakukan pendampingan baik
berdasarkan analisis informasi dan data untuk menentukan berbagai alternatif kepada orangtua maupun peserta didik berkebutuhan khusus.
serta memberikan petunjuk dalam pemenuhan kebutuhan belajar bagi peserta 12. Memiliki kepribadian luhur dan karakter yang kuat sebagai
memilih berbagai alternatif solusi. didik berkebutuhan khusus dengan pendidik pendidikan khusus
mengaplikasikan nilai-nilai humanitarian dan
hak asasi manusia.

Jenjang Kualifikasi 6 (paragraf keempat) 1. Mampu menunjukkan kinerja dalam praksis


. Bertanggungjawab pada pekerjaan pendidikan khusus yang dapat
sendiri dan dapat diberi tanggungjawab dipertanggungjawabkan kepada pemangku
atas pencapaian hasil kerja organisasi. kepentingan
JENJANG KUALIFIKASI 7 (PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PENDIDIKAN KHUSUS)
DESKRISI GENERIK DESKRIPSI SPESIFIK PROFIL KOMPETENSI UTAMA (PROGRAM LEARNING OUTCOMES)
Jenjang Kualifikasi 7 (Paragraf 1) 1. Mampu melakukan penelitian dan Guru profesional 1. Mampu mengembangkan ilmu pendidikan khusus yang ditandai
Mampu melakukan riset dan mengambil mengambil keputusan strategis dengan pendidikan khusus jalur dengan hasil karya inovatif
keputusan strategis dengan akuntabilitas dan tanggung jawab penuh formal 2. Mampu pengaplikasikan praksis pendidikan khusus dalam
akuntabilitas dan tanggung jawab penuh atas semua aspek yang berada di bawah pembelajaran pada semua jenjang pendidikan khusus.
atas semua aspek yang berada di bawah tanggung jawab bidang pendidikan khusus. 3. Mampu mengambil keputusan strategis dengan akuntabilitas
tanggung jawab bidang keahliannya. dan tanggung jawab atas semua aspek berdasarkan hasil
penelitian bidang pendidikan khusus.
4. Memiliki sikap dan kepribadian yang luhur dalam
mengimplementasikan praksis pendidikan khusus.
5. Mampu merencanakan, mengelola, mengevaluasi pelaksanaan
program dan bertanggung jawab sesuai bidang
keahliannya.
6. Memiliki kemampuan dalam memecahkan permasalahan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan/atau seni di dalam bidang
pendidikan khusus melalui pendekatan interdisiplin atau
multidisipliner.
Jenjang Kualifikasi 7 (Paragraf 2) 1. Mampu mengembangkan pengetahuan,
Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan/atau seni di dalam bidang
teknologi, dan/atau seni di dalam bidang pendidikan khusus atau praktek
keilmuannya atau praktek professional pendidikan khusus melalui
profesionalnya melalui riset, hingga penelitian, hingga menghasilkan karya
menghasilkan karya inovatif dan teruji. inovatif dan teruji.

Jenjang Kualifikasi 7 (Paragraf 3) 1. Mampu menunjukkan kemampuan dalam


Mampu memecahkan permasalahan ilmu memecahkan permasalahan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan/atau seni di pengetahuan, teknologi, dan/atau seni di
dalam bidang keilmuannya melalui dalam bidang pendidikan khusus melalui
pendekatan inter atau multidisipliner. pendekatan inter atau multidisipliner.
JENJANG KUALIFIKASI 8 (MAGISTER PENDIDIKAN KHUSUS)
DESKRISI GENERIK DESKRIPSI SPESIFIK PROFIL KOMPETENSI UTAMA (PROGRAM LEARNING OUTCOMES)

Jenjang Kualifikasi 8 (paragraf 1. Mampu mensintesiskan berbagai teori 1. Peneliti Melakukan penelitian bidang pendidikan khusus yang
pertama) dan kajian yang berhubungan langsung inovatif
Mampu mengembangkan dengan pendidikan khusus untuk 1. Perencana dan Mampu memecahkan permasalahan pendidikan khusus
pengetahuan, teknologi, dan atau pengembangan pendidikan khusus Pengembang melalui pendekatan multidisipliner
seni di dalam bidang keilmuannya melalui penelitian yang berimplikasi Program Menulis dan mempresentasikan karya ilmiah di tingkat
atau praktek profesionalnya melalui terapan. nasional atau internasional
riset, hingga menghasilkan karya 2. Mampu mengembangkan model, 1. Pendidik Memberikan pendampingan kepada masyarakat
inovatif dan teruji. metode, teknik yang inovatif dan teruji mengenai pendidikan khusus dan peserta didk
untuk mengimplementasikan praksis dengan kebutuhan khusus
pendidikan khusus yang unggul. 1. Konsultan Mengelola pembelajaran pada pendidikan tinggi
pendidikan khusus Mengembangkan model pembelajaran dalam pendidikan
Jenjang Kualifikasi 8 (paragraf kedua) 1. Mampu memecahkan berbagai khusus yang inovatif
Mampu memecahkan permasalahan permasalahan pendidikan khusus pada 7. Mampu merancang dan mengembangkan program
sains, teknologi, dan atau seni di tingkat mikro, meso, makro dengan kebijakan pendidikan khusus
dalam bidang keilmuannya melalui menggunakan pendekatan interdisiplin
pendekatan inter atau multidisipliner. atau multidisipline

Jenjang Kualifikasi 8 (paragraf ketiga) 1. Mampu mengelola penelitian dalam


Mampu mengelola riset dan bidang pendidikan khusus yang hasilnya
pengembangan yang bermanfaat bagi dapat dipublikasikan di tingkat nasional
masyarakat dan keilmuan, serta atau internasional, dalam jurnal ilmiah
mampu mendapat pengakuan atau forum ilmiah
nasional maupun internasional.
JENJANG KUALIFIKASI 9 (DOKTOR PENDIDIKAN KHUSUS)
DESKRISI GENERIK DESKRIPSI SPESIFIK PROFIL KOMPETENSI UTAMA (PROGRAM LEARNING OUTCOMES)

Jenjang Kualifikasi 9 (paragraf 1. Mampu mensintesiskan diskursus dari 1. Peneliti 1. Melaksanakan dan mengelola penelitian dengan
pertama) berbagai teori pendidikan khusus untuk 2. Konsultan pendekatan inter, multi, atau transdisiplin untuk
Mampu mengembangkan menghasilkan pengetahuan baru di 3. Pengembang menghasilkan karya inovatif
pengetahuan, teknologi, dan atau bidang pendidikan khusus melalui Pendidikan 2. Mempresentasikan dan mempublikasikan hasil temuan
seni baru di dalam bidang penelitian Khusus dan/atau pengembangan model, strategi, metode
keilmuannya atau praktik 2. Mampu menemukan model, strategi, dan/atau teknik yang inovatif dan teruji di bidang
profesionalnya melalui riset, hingga metode dan/atau teknik yang inovatif pendidikan khusus untuk mendapatkan pengakuan
menghasilkan karya kreatif, original, dan teruji di bidang pendidikan khusus nasional dan internasional
dan teruji. 3. Memiliki kemampuan mendiseminasikan gagasan-gagasan
inovatif untuk mengembangkan dan meningkatkan mutu
Jenjang Kualifikasi 9 (paragraf kedua) 1. Mampu memecahkan permasalahan pendidikan khusus pada tingkat daerah maupun tingkat
Mampu memecahkan permasalahan pendidikan khusus pada tingkat mezzo, nasional/internasional
sains, teknologi, dan atau seni di makro dan/atau mikro dengan 4. Memiliki kepribadian luhur dan karakter yang kuat sebagai
dalam bidang keilmuannya melalui menggunakan pendekatan pendidik pendidikan khusus.
pendekatan inter-, multi-, atau interdisiplin, multi disiplin atau
transdisiplin. transdisiplin

Jenjang Kualifikasi 9 (paragraf ketiga) 1. Mampu mengelola, memimpin dan


Mampu mengelola, memimpin, dan mengembangkan penelitian di bidang
mengembangkan riset dan pendidikan khusus yang hasilnya layak
pengembangan yang bermanfaat dipublikasikan pada jurnal ilmiah
bagi ilmu pengetahuan dan terakreditasi di tingkat nasional atau
kemaslahatan umat manusia, serta internasional.
mampu mendapat pengakuan
nasional atau internasional.
PENETAPAN PROGRAM LEARNING OUT COMES (CAPAIAN
PEMBELAJARAN PRODI/KOMPETENSI UTAMA)

Catatan: dalam menetapkan Profil dan Kompetensi Utama harus mengacu kepada:
1. KKNI
2. Elemen Kompetensi
Mengembangkan Capaian Pembelajaran Perkuliahan
dan Menetapkan Matakuliah
Capaian Pembelajaran Bahan Kajian
Capaian Pembelajaran
Perkuliahan (Course Learning
Program Studi (PLO) 1 2 3 4 5 6
Outcomes)
1. a. MK1 MK2

b. MK3

c. MK4

d.
dst. MK6

2. e. MK5

f.

g.
dst. MK7

dst.
Pengembangan Silabus dan Penetapan SKS
Matakuliah:......................................................
Perkiraan Waktu
Capaian
Substansi Pengalaman
Pembelajaran Indikator SKS
Kajian/Materi/Isi Belajar
Perkuliahan (CLO)
T/D P/P L/TK

Catatan:
• T/D: Teori/Deklaratif, adalah pengalaman belajar yang diperoleh dari pembelajaran dengan
pendekatan ekspositori, dengan bobot waktu 1 jam tatap muka setara dengan 60 menit.
• P/P: Praktikum/Prosedural, adalah pengalaman belajar yang diperoleh melalui serangkaian proses
praktikum, penghayatan, pemodelan, simulasi, dengan bobot waktu 1 jam tatap muka setara dengan
120 menit.
• L/TK Lapangan/Tataran Kontekstual, adalah pengalaman belajar yang diperoleh melalui praktik
langsung pada situasi dan kondisi nyata di lapangan dan atau masyarakat, dengan bobot waktu 1
jam tatap muka setara dengan 240 menit.
Selanjutnya, apabila pengalaman belajar sebagai hasil penetapan waktu dan strategi pembelajaran
telah ditetapkan, maka dapat ditetapkan bobot sks dengan hitungan:
Magang 
Turunan dari PLO (Capaian Pembelajaran Prodi):
• Memiliki jiwa dan karakter pendidik yang kuat
• Menguasaai keilmuan dasar pendidikan
• Memiliki kompetensi dasar pengembangan kurikulum
• Memiliki kompetensi dasar merencanakan pembelajaran
• Mampu menerapkan prinsip-prinsip dasar pembelajaran
CLO dan Perkiraan Waktu Magang
CAPAIAN PEMBELAJARAN PERKULIAHAN TEORI PRAKTIK LAPANGAN MAGANG
(CLO) (DEKLARATIF) (PROSEDURAL) (KONTEKSTUAL) KE

Membangun landasan Jati diri pendidik melalui 1000 I


identifikasi langsung kultur sekolah 4200:4:800=
1,3
Penguatan jati diri pendidik melalui penghayatan profesi 1000
(1 sks)
pendidik dengan mengamati KBM guru
Mengidentifikasi perilaku peserta didik 1000
Mengamati proses pendidikan dan pembelajaran 1200
Menelaah kurikulum dan perangkat pembelajaran 1000 II
4000:4:800=
Menelaah dan menganalisis sistem evaluasi 1000
1,2
Membantu mengembangkan perangkat, bahan, dan media 2000 (1 sks)
pembelajaran
Mengimplementasikan prinsip-prinsip dasar KBM dengan 5000 III
mencoba mengajar di bawah bimbingan guru (seperti asisten 7000:4:800
guru) 2,1
(2 sks)
Memperkuat kompetensi sosial dan pedagogik melalui tugas- 2000
tugas pendampingan peserta didik melalui kegiatan ekstra
kurikuler
Tahapan Magang

Magang 2
• Landasan • Penguatan
kependidikan Kompetensi
• Kompetensi
• Karakter dan Jiwa Pedagogik
Pedaagogik
Ke-Indonesiaan • Penguasaan
• Penguasaan Bidng
Bidang Studi Utuh
Studi Awal

Magang 1 Magang 3
Tahapan Magang

Magang 2
• Perkuliahan • Perkuliahan
Semester I dan • Perkuliahan Semester V
II Semester III dan VI
dan IV

Magang 1 Magang 3

Waktu Magang: dapat dilaksanakan saat semester Pendek


Tatakelola SIAKAD Tiap Semester

MK1 MK2 MK3

UAS Magang

Nilai Akhir Semester


Contoh Sebaran Mata kuliah Semester II
MK A

MK B

MK C

MK D

MK E
• Magang 1
NO KELOMPOK SKS
1 MATAKULIAH UMUM 13
2 MATAKULIAH DASAR KEPENDIDIKAN 12
3 MATAKULIAH BIDANG KEAHLIAN DAN PENUNJANG *) 105 - 107
4 MATAKULIAH PEMBELAJARAN 12 – 14
144 - 146

*) Magang dapat dikelompokkan


kedalam MK Bidang Keahlian dan
Penunjang
Antara PKM, Magang, dan PPL
• Angkatan 2010, 2011, 2012 PPL berubah menjadi PKM
• Angkatan 2013 Pendidikan Akademik S-1 tidak PPL, diganti
dengan:
• Magang 1
• Magang 2
• Magang 3
• PPL adalah bagian dari Program Pendidikan Profei Guru
Selamat Membangun
Mutu Akademik
PENGELOMPOKAN
RUMPUN MATA KULIAH

a. Kelompok Mata Kuliah Umum (MKU)


b. Kelompok Mata Kuliah Dasar Kependidikan
(MKDK)
c. Kelompok Mata Kuliah Bidang Keahlian an
Penunjang (MKBK)
d. Kelompok Mata Kuliah Keterampilan Proses
Pembelajaran (MKP)

You might also like