You are on page 1of 31

By:

NERISSA ARVIANA (15.A1.0006)


GOALS FACTS CONCEPTS NEEDS PROBLEM
FUNCTION Mission Statistical data Service grouping area requirements Unique and important
Maximum number Area parameters People grouping by organization performance requir that
People Individual identity Personel forecast Activity grouping by space type will shape build design
Activities Interaction/Privacy User characteristics Priority by time
Hierarchy of values Community characteristics Hierarchy by location
Relationships Prime activities Organizational structure Security controls Parking requirements
Security Value of potential loss Sequential flow Outdoor space
Progression Time-motion study Separated flow requirements
Segregation Traffic analysis Mixed flow Functional alternatives
Encounters Behavioral patterns Functional
Transportating/parking Space adequacy relationships
Efficiency Type/intensity communications
Priority of relationships Physically challenged guiedelines

FORM Bias on site elements Site analysis Enhancements Site developments Major from considerations
Environmetal response Soil analysis Special foundations costs that will affect building
Site Efficient land use FAR & GAC Density Environmental design
Environment Community relations Climate analysis Environmental influences on costs
Community Code survey controls Building cost/SF
Quality improvements Surroundings Safety Building overall
Physical comfort Psychological implications Neighbors efficiency factor
Life safety Point of reference/entry Home base/ officing
Social/phychological Cost/SF concepts
environment Building or layout efficiency On-premise:fixed,
Individuality Equipment costs free,group address
Wayfinding Area per unit Off-
Projected image Functional support premise:satellite,
Client expectations telecommuting,
virtual office
Orientation
Accessbility
Character
Quality control
GOALS FACTS CONCEPTS NEED PROBLEM
ECONOMY Extent of funds Cost parameters Cost cotrol Budget estimate analysis Attitude toward the
Cost effectiveness Maximum budget Efficient allocation Balance budget budget and its influence
Intial Budget Maximum return Time-use factors Multifunctio/versatility Cash flow analysis the fabric and geometric
Operating Costs Return on investment Market analysis Merchandising Energy budget the building
Minimizing of operating costs Energy source costs Energy conservation Operating costs
Life Cycle Costs Maintenance and operating Activities &climate Cost reduction Green building rating
costs factors Recycling Life cycle costs
Reduction of life cycle costs Economic data
Sustainablity LEED rating system

TIME Historic preservation Significance Adaptibility Escalation Implications of change


Static/dynamic activities Space parameters Tolerance Time schedule growth on long-ran
Past Change Activities Convertibility Time/cost schedule performance
Present Growth Projections Expansibility
Occupancy date Durations Linear/ concurrent
Future Availabity of funds Escalation factors scheduling
Phasing
FUNCTIONS
 Mission: Gedung yang digunakan untuk pertunjukan drama musikal (Opera)
 Maximum: Ruang Opera dapat menampung 1500 orang
 Invidual Identity: pertunjukkan yang ditampilkan dalam gedung opera ini
dikhususkan untuk Seni Kethoprak dengan melihat letak gedung yang berada di
Semarang sehingga berfungsi mengangkat kesenian lokal.
 Interaction: dengan fungsi utama sebagai gedung opera, ruang opera terletak di
tengah sehingga mudah dijangkau dari segala sisi gedung.
 Prime Activities: aktivitas utama berupa pertunjukkan Opera khususnya Kethoprak.
 Security: keamanan penonton dengan adanya CCTV dan ruang security yang mudah
dijangkau serta keamanan penampil dengan akses yang sulit dijangkau umum
menuju area area penampil seperti backstage,wardrobe,rg. Tunggu penampil,dll.
FUNCTIONS
Progression
Segregation
Encounters
Transportating/parking
Efficiency
Priority of relationships

Hubungan ruang
SITE ELEMENTS:
 letak Site: Jl. Semarang-Boja, Kedungpane, Mijen,
Kota Semarang

FORMS
 Aksesibiltas: jalan beton tanpa aspal(jalan
Kolektor Primer)
 KDB:40%
 KLB:1,6
 GSB: 26m
 Kawasan: BWK IX
ENVIRONMETAL RESPONSE:
pukul 09.59: suhu 29ºC
angin:5km/h
pukul 12.23: suhu 33,33ºC
angin 1,5m/s
kelembaban: 63.79rh
kebisingan: 57,02 dB(dalam)
66,29dB (luar)
FORMS
 Efficient land use: gedung tidak hanya berfungsi sebagai gedung opera, tetapi didalamnya
ada fungsi penunjang lain seperti restoran,galeri seni, bar, dan ruang
latihan opera.
 Community relations:mudah dijangkau karena berada di jalan utama pada area BSB.
 Community improvements: dirancang menjadi daerah CBD di BSB sehingga kedepannya
dapat menunjang keramaian untuk bangunan bisnis lainnya.
 Physical comfort: site berada di area yang memiliki kontur tidak curam sehingga nyaman untuk
pengunjung datang dengan menggunakkan kendaraan.
 Life safety: dirancang untuk kota baru, sehingga sistem keamanan akan lebih modern dan aman
 Social/phychological environment: berada di daerah elit sehingga cocok untuk opera yang
dirancang untuk kalangan menengah ke atas.
 Individuality: pemilik gedung Opera adalah pemerintah
 Wayfinding: berada di koridor utama BSB sehingga mudah dijangkau
 Projected image: bangunan yang megah dan mewah serta dapat menjadi landmark daerah
tersebut.
 Client expectations: para penikmat seni, pelajar, dan masyarakat.
ECONOMY
 Extent of funds:dana berasal dari dana APBD dengan sumbangan dari kelompok
pecinta seni
 Cost effectiveness: dana APBD merupakan dana utama, dana sumbangan merupakan
dana cadangan pengembangan
 Maximum return: jangka waktu dimana modal kembali biasanya dihitung selama 20th.
 Return on investment: dana invest yang kembali digunakkan untuk pengembangan kembali bangunan tersebut
karena milik pemerintah.
 Minimizing of operating costs: meminimalisir dana penggunaan daya pengoprasian
dengan desain memperhatikan daya alami dari alam.
 Maintenance and operating costs: gedung opera yang merupakan bangunan megah perlu dihitung
pula pendanaan untuk maintenance atau perawatan gedung
yang besar pula.
 Reduction of life cycle costs:Biaya pembangunan konstruksi (struktural, arsitektural dan MEP), Biaya lain-lain
(asuransi, bunga pinjaman, sarana dan prasarana, perijinan pembebasan lahan, dsb.),Biaya
operasional

 Sustainablity : bahan yang digunakkan harus kokoh melihat gedung tersebut merupakan gedung besar dengan
struktur bentang lebar.
TIME
 Historic preservation: gedung opera harus memiliki bentuk yag memiliki nilai history
dan tidak akan terlihat kuno tetapi bisa menjadi landmark sendiri.
 Static/dynamic activities: mempertimbangkan waktu waktu aktivitas yang ada
didalamnya. Seperti dalam opera biasanya pertunjukkan ada di malam hari.
 Change: pemilihan material yang tahan lama dan tidak mudah rusak terhadap
perubahan cuaca.
 Growth: teknologi yang dipilih harus diperkirakan hingga pemakaian 20 tahun ke
depan
 Occupancy date: perhitungan kapan bangunan tersebut dapat mulai digunakkan
 Availabity of funds: perhitungan peminjaman dana dapat ditutup.
FUNCTIONS
 Statistical data: Personel forecast: kenyamanan penonton perlu
 Pengunjung:1500 penonton diperhatikan mulai dari main entrance hingga
 Penampil: 40-60 orang auditorium. Kenyamanan pemain juga kelengkapan
 Crew: 50-100 orang kebutuhan perlu diperhatikan.
 Pegawai: 30-50 orang
User characteristics: adanya ruang pembeda untuk
 Area parameter: penonton VIP dan biasa.
 Luas area penonton:0.5m2/orang
 Luas stage: 1/3 luas auditorium Community characteristics:hubungan ruang harus
 Luas backstage=luas stage diperhatikan untuk setiap ruang berdasarkan
 Luas loby: diameter 106,7cm/ orang fungsi ruang tersebut.
 Value of potential loss:perlu dipikirkan kemungkinan
kemungkinan terburuk yang akan terjadi (contoh:struktur yg
kuat untuk gempa bumi)
 Time-motion study:perhitungan waktu mulai dari pengunjung
turun dari drop off, memasuki lobby lalu pengechekan tiket
direceptionis, setelah itu pengunjung yang telah membawa
tiket dapat masuk ke foyer untuk menunggu waktu pertunjukan,
bila sudah mulai para penonton akan masuk dan duduk ke seat
mereka masing-masing hingga pertunjukan usai.
 Traffic analysis: kepadatan traffic didalam gedung puncaknya
ketika opera dimulai dan berakhir.
Behavioral patterns: pola ruangan yang mudah dimengerti
FUNCTIONS

dengan adanya penunjuk dan nama pintu masuk serta
penomoran pada setiap tempat duduk penonton.
 Space adequacy: perhitungan besaran ruang dengan
menggunakkan standar yang telah ada dipadukan dengan
jumlah atau kapasitas yang dibutuhkan setiap ruang.
 Type/intensity: kebutuhan ruang juga perlu memperhatikan
sirkulasi yang memadai supaya adanya ruang gerak ketika
intesitas penggunaan gedung sedang tinggi.
 Physically challenged guiedelines: memperhatikan aturan dalam
menonton opera seperti tidak boleh membawa
makanan/minuman, tidak boleh datang terlambat,dll.
FORM
Site Analysis
FORM
Site Analysis
FORM
Site Analysis
FORM
Site Analysis
 Soil analysis: Tanah pada tapak berupa tanah merah. Tapak dapat
dibangun adanya basement karena air laut yang tidak terlalu tinggi
 FAR & GAC: fungsi bangunan lain yang akan dibangun disekitar tapak
adalah sebagai central bisnis sehingga dapat menunjang minat
penonton untuk datang.
 Climate analysis: berada di daerah tropis, curah hujan yang tinggi
perlu diperhatikan
 Surroundings: masih dikelilingi oleh lahan kosong yang sangat luas
 Point of reference/entry: gerbang masuk di jalan Semarang-Boja
fORM  Cost/SF: harga tanah per meter untuk perhitungan investasi/
 Building or layout efficiency:bangunan menghadap ke jalan untuk
menarik perhatian pengunjung yang datang, pengurangan
penggunaan kaca di sisi Timur dan Barat.
 Equipment costs:perhitungan biaya perlengkapan atau peralatan
 Functional support: adanya restaurant,bar, tempat latihan sebagai
fasilitas penunjang.
 Cost parameters: dengan telah dibuatnya besaran ruang, RAB
dapat dibuat
 Maximum budget: RAB dihitungkan dengan menggunakkan
standar harga tertinggi untuk mengurangi resiko kurangnya
dana
 Time-use factors:perkiraan perubahan harga pasar dengan
melihat rata rata waktu perubahan harga pasar.
 Market analysis: perlu dilakukan pengecekan harga pasar
yang berlaku serta kemungkinan perubahanya.
 Energy source costs: Yang tergolong biaya sumber energy
adalah alat pengkondisian udara, elevator atau escalator,
ECONOMY tata suara(sound system), telepon atau PABX, instalasi IT,
elektrikal, system proteksi terhadap kebakaran, penangkal
petir khusus, instlasi pengolahan air limbah,
interior(termaksud furniture), Gas pemakaran, gas medis,
pencegahan bahaya rayap, pondasi dalam, fasilitas
penyandang cacat, sarana presarana lingkungan.
 Activities &climate factors: Iklim perlu diperhatikan untuk
memperkirakan bahan dan harga yang digunakan. Serta
bentuk opera house juga dipikirkan dengan iklim yang ada
sehingga kegiatan yang ada didalamnya bias berjalan lebih
baik.
 Significance:tak hanya memumat masalah waktu pembangunan saja,
namun juga memuat masalah waktu penggunaan dan waktu peremajaan.
Pada opera house arti waktu akan mempengaruhi lamanya proses
pembangunan, ketahanan bangunan digunakan dan juga karena zaman
semakin berkembang maka eksisitas bangunan pun perlu dipikirkan akan
bertahan lama sebekum dilakukan peremajaan.
 Space parameters: membutuhkan luas tapak sebesar 12.532,84 m2
 Activities: aktivitas yang membutuhkan waktu paling lama di ruang ruang
persiapan seperti wardrobe,backstage,rg latihan serta ruang penampilan
TIME utama.
 Projections: ruangan harus mampu menampung semua aktivitas sesuai
fungsi ruang dengan waktu yang lama.
 Durations: durasi penggunaan ruang berbeda tergantung dari fungsi ruang
itu sendiri. Seperti ruang latihan akan lebih lama dibanding dengan stage.
 Escalation factors: pada waktu adanya pertunjukkan dan hari biasa akan
ada perbedaan skala pengunjung gedung.
 Service grouping
public

service
private

 People grouping PENONTON

PEOPLE PENAMPIL/CREW
FUNCTION
PEGAWAI

 Activity grouping
MENONTON

MENAMPILKAN
ACTIVITY

PERSIAPAN
 Priority: Adanya pembeda ruang untuk penonton VIP dan biasa
 Hierarchy: penonton sebagai subject utama masuk melalui pintu
main entrance
 Security controls: adanya pengecekan tiket didepan setiap pintu
masuk ke ruang opera.
 Sequential flow: alur yang jelas untuk para penonton dari mulai
main entrance hingga masuk ke ruang opera mudah dijangkau.
 Separated flow: pintu untuk crew dan penampil dibedakan dari
FUNCTION pintu masuk penonton
 Mixed flow: pengaturan pintu pintu masuk agar tidak membuat
pusing antara penonton dan penampil.
 Functional relationships: semua ruang dapat dengan mudah
mengakses ke ruang opera sebagai ruangan utama dalam gedung
opera house.
 Communications: penghubung antar ruang agar tetap dapat
terhubung tanpa menghilangkan privasi di masing masing ruang.
 Enhancements: bangunan opera yang terlihat mewah dan megah
meningkatkan nilai property nya.
 Special foundations: pondasi menggunakkan tiang pancang
 Density: kepadatan kawasan masih tergolong sepi sehingga lebih
dapat diexplore
 Environmental controls: perhitungan penggunaan AC dan lampu
yang dipengaruhi oleh suhu dan matahari yang ada
 Safety: jalur evakuasi ketika keadaan bahaya terjadi (tangga
darurat)
FORM  Home base/ officing concepts: sirkulasi di tiap kursi penonton
agar tetap mudah keluar masuk
 Orientation: bangunan menghadap ke Timur atau jalan sehingga
terlihat menarik oleh pengguna jalan
 Accessbility: jalan masuk dan keluar memperhatikan arah
datangnya kendaraan karena ada boulevard ditengah jalan
 Character: budaya Jawa yang kental karena letak tapak ada di
Jawa serta fungsi sebagai tempat penampilan Kethoprak
 Quality control: penggunaan bahan interior yang kedap suara
 Cost cotrol : adanya kontrol biaya selama perencanaan
mulai dari survey harga hingga pembelian agar tidak
terjadi pelonjakan yang berarti.
 Efficient allocation: untuk pembangunan opera yang
membutuhkan dana yang besar, perlu adanya
pengaturan penggunaan dana karena dana tidak akan
langsung 100% cair.
 Multifunctio/versatility: adanya beberapa ruang yang
ECONOMY bisa digunakkan untuk beberapa fungsi aktifitas.
 Merchandising: penjualan souvenir sebagai tambahan
dana
 Energy conservation: pengolahan air limbah dengan
baik dapat mengurangi biaya operasional.
 Cost reduction: pengurangan dana biasa terjadi ketika
adanya krisis moneter sehingga dana menjadi sedikit.
 Recycling: penggunaan bahan bahan daur ulang
 Adaptibility : bentuk auditorium
mengadaptasi dari bentuk auditorium yang
telah ada di beberapa gedung opera house

 Convertibility: konsep bentuk yang modern


TIME dengan teknologi terkini

 Expansibility:area luas tapak yang dapat


dilakukan perkembangan dikemudian hari
 area requirements: perhitungan area yang digunakkan untuk
tangga,lift atau escalator. Ruang opera haruslah bebas kolom agar
tidak mengganggu pertunjukkan. Sirkulasi yang cukup untuk ribuan
orang pada loby dan koridor yang ada agar saat adanya acara
didalam gedung tidak saling bertubrukan.

 Parking requirements: adanya parkir basement dan parkir


di halaman luar, serta ada beberapa jenis parkiran sesuai dengan
jenis kendaraan mulai dari motor, mobil pribadi, bis hingga truk untuk
FUNCTION pengangkutan barang barang penampil.

 Outdoor space requirements: area outdoor dirancang


sebagai taman/area hijau serta juga dimanfaatkan untuk theater
terbuka.

 Functional alternatives: adanya ruangan yang dapat


digunakkan untuk lebih dari 1 aktifitas, seperti hall dapat digunakkan
untuk after party penampil, atau tempat penyambutan tamu penting.
 Site developments costs: setelah adanya perhitungan RAB dari
opera house lalu dihitung harga bangunan beserta tapak dengan satuan
harga per m2. satuan harga digunakkan untuk menghitungkan investasi
bangunan yang ada.

 Environmental influences on costs: melihat dari tanah yang


tidak terlalu berkontur, dana bisa menjadi lebih irit karena tidak ada
FORM pekerjaan merubah kontur yang terlalu signifikan.

 efficiency factor: tidaknya pekerjaan cut n fill tanah mengurangi


waktu pekerjaan pembangunan sehingga dapat langsung mulai
pemasangan pondasi.
 Budget estimate analysis: perkiraan biaya pembangunan dengan
melakukan analisis dari penggunaan bahan, tenaga,harga tanah dengan
harga pasar yang ada sehingga muncul perkiraan biaya yang dibutuhkan.
 Balance budget: anggaran yang ada dari pemerintah sesuai dengan
kebutuhan pembangunan opera house.
 Cash flow analysis: memperhitungkan bagaimana proses pencairan dana
apakah langsung semua dana cair atau per periode pembangunan agar tidak
terjadi terhenti dalam proses pembangunan.
 Energy budget: anggaran yang dibutuhkan untuk energi energi yang
dibutuhkan seperti listrik,air, hingga BBM untuk kendaraan dan alat mesin
ECONOMY yang digunakkan.
 Operating costs: anggaran untuk para pekerja yang ada.
 Green building rating: memikirkan bangunan agar tetap ramah lingkungan
dan agar mengurangi biaya yang ada,contoh dengan adanya pengolahan air
hujan, menggunakkan pencahayaan alami di beberapa ruang.
 Life cycle costs: Dalam proses pengadaan ini bertujuan untuk menentukan
biaya kepemilikan terendah dari asset tetap selama kehidupan ekonomi asset.
(Harga pembelian, instalasi, operasi, pemeliharaan dan peningkatan,
pembuangan, dan biaya lain).
 Escalation: dari schedule yang telah ditentukan jika
terjadi keterlambatan butuh adanya waktu tambahan
lembur untuk pekerja agar proyek tetap selesai sesuai
tanggal.
 Time schedule: pembuatan schedule untuk
mengetahui kapan bangunan dapat segera
digunakkan, perlu memperhatikan jika adanya
TIME keterlambatan pekerjaan.
 Time/cost schedule: waktu dan biaya sangat
berhubungan karena jika ada keterlambatan pekerjaan
itu akan memperbesar biaya untuk pembayaran
pegawai dan energi yang digunakkan serta juga untuk
pembayaran penyewaan alat.
 Perhitungan besaran ruang perlu dipikirkan secara matang
dengan pertimbangan standar standar ruang yang telah ada
karena gedung opera yang menampung ribuan orang jika ruang
atau gedung terlalu sempit dapat menyebabkan cross-flow.

 Pintu untuk keluar dari auditorium harus dihitung sesuai standar


dengan standar 1 pintu dengan lebar 1m digunakkan untuk 150
FUNCTION orang, berarti butuh adanya 10 pintu untuk sirkulasi masuk dan
keluar auditorium yang menampung 1500 penonton.

 Jenis konstruksi yang dipilih harus berupa konstruksi bentang


lebar sehingga tidak ada kolom ditengah tengah bangunan. Jika
bangunan opera dengan bentuk seperti blangkon bisa
menggunakkan struktur spaceframe atau juga cangkang.
FORM

 Dengan penggunaan tapak yang berada di kawasan BSB, pondasi dalam yang
digunakkan adalah tiang pancang.

 Dapat dibangun basement yang berfungsi untuk parkiran kendaraan agar dapat lebih
memenuhi kebutuhan parkir.

 Penggunaan bahan yang perlu diperhatikan dengan melihat tapak yang menghadap
ke arah Timur, perlu adanya pengurangan penggunaan kaca.
ECONOMY

 Perlu adanya perhitungan secara rinci anggaran yang diperlukan untuk


pembangunan.

 Sumber dana yang jelas memudahkan dan melancarkan pembangunan. Selain


sumber yang jelas proses pencairan dana juga perlu diperhatikan agar tidak terjadi
misscomunication antara investor dan pemegang proyek.

 Adanya analisis untuk perhitungan kapan investasi yang ditanam akan kembali.
TIME

 Investasi untuk opera house akan kembali selama 20 tahun, sehingga ketahanan
bangunan harus dapat mencapai 20 tahun. Penggunaan bahan dan konstruksi sangat
penting untuk lama bangunan ini dapat digunakkan

 Bangunan dapat tumbuh dengan berkembangnya kebutuhan dimasa depan perlu


direncanakan dengan adanya tanah tanah kosong yang dapat lebih dikembangkan
disekitar tapak.

 Memperhatikan waktu kecenderungan pemakaian. Biasanya pertunjukkan opera ada


dimalam hari sehingga penerangan dan akses yang baik perlu diperhatikan dan
dijadikan pertimbangan.

You might also like