• Elevasi muka air pada bangunan sadap diperlukan agar dapat mengairi sawah yang letaknya paling tinggi pada petak tersier.
• Elevasi muka air pada saluran primer maupun
sekunder dapat dihitung dengan rumus sbb ( lihat gambar berikut ): Elevasi Muka Air Rencana lanjutan • Elevasi muka air yang diperlukan di saluran primer/sekunder di hulu bangunan sadap tersier dapat ditentukan dengan rumus berikut:
• P= A+a +b + n.c+d + m.e +f+g +Δh+z
• dimana: lanjutan P = muka air yang dibutuhkan jaringan utama di hulu bangunan sadap tersier A = elevasi sawah yang menentukan di petak tersier a = kedalaman air di sawah (- 10 cm) b = kehilangan tinggi energi dari saluran kuarter sampai sawah (- 10 cm) c = kehilangan tinggi energi di boks bagi kuarter (5-15 cm/boks) n = jumlah boks bagi kuarter pada saluran yang direncana lanjutan • d = kehilangan tinggi energi selama pengaliran di saluran tersier dan kuarter (I x L cm) • e = kehilangan tinggi energi di boks bagi tersier (- 10 cm/boks) • m = jumlah boks tersier pada saluran yang direncana • f = kehilangan tinggi energi di gorong-gorong (- 5 cm per gorong - gorong) • z = kehilangan tinggi energi bangunan-bangunan tersier yang lain lanjutan • g = kehilangan tinggi energi di pintu Romijn (- 2/3 H) • Δh = variasi tinggi muka air di jaringan utama di hulu bangunan sadap tersier (- 0,18 h100 ) • h100 = kedalaman air rencana di saluran primer atau sekunder pada bangunan sadap. lanjutan • variasi muka air Δh adalah perbedaan muka air untuk Q100 dan 70% dari Q100 (= Q70). Perbedaan ini bergantung kepada lebar dasar saluran, kemiringan saluran dan kemiringan talud saluran, tapi harga Δh sekitar 0,18 h100.