Professional Documents
Culture Documents
KGD II C
KGD II C
TAN PSIKIATRI
Kekerasan
dan
Bunuh Diri
Kartika
Preambule
Termasuk dalam kegawatdaruratan medik,
perubahan status mental seseorang dapat
disebabkan oleh penyakit organik.
Petugas kesehatan di lapangan berperan sangat
penting sebagai bagian dari pelayanan
kedaruratan medik yang terintegrasi.
Keterampilan assessment dan evaluasi,
menentukan diagnosis kerja.
Diperlukan pemeriksaan fisik dan
laboratorium yg sesuai dan memadai.
Pendekatan consultation-Liasion
Psychiatry diperlukan pada beberapa
kasus kedaruratan.
Definisi
Ga-Dar psikiartri: merupakan cabang
ilmu kedokteran jiwa dan kedokteran
kedaruratan untuk kasus kedaruratan yang
memelukan intervensi psikiatrik.
Ga-Dar psikiatrik meliputi gangguan
pikiran, perasaan dan perilaku yang
memerlukan intervensi terapeutik segera.
Tempat pelayanan
Ga-Dar Psikiatri
Rumah sakit umum.
Rumah sakit jiwa.
Klinik.
Sentra primer.
Evaluasi pd Ga-Dar
Tujuan:
psikiatrik
Menilai kondisi pasien yg sedang krisis
secara cepat dan tepat.
Menentukan diagnosis awal.
Identifikasi faktor presipitasi dan kebutuhan
segera pasien.
Mulai terapi dan rujuk pasien ke fasilitas yg
sesuai.
Tindakan pd Evaluasi
Ga-Dar
Wawancara kedaruratan psikiatrik (lbh
terstruktur, dlm waktu yg cepat, keterangan
tambahan dari orang lain, sikap tenang dan
jujur, dokter pegang kendali untuk keputusan
dan tindakan).
Pemeriksaan fisik (tanda vital, perjalanan
penyakit, status mental, status internus &
neurologikus, pemeriksaan penunjang).
Langkah untuk
selanjutnya
Keamanan pasien.
Medik atau psikiatrik?
Psikosis?
Suicidal atau homicidal.
Kemampuan merawat diri sendiri.
Indikasi rawat inap
Membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Perawatan di rumah tdk memadai.
Observasi lbh lanjut.
Rujukan/pemindahan
Dokumentasi
Keadaan Ga-Dar
1. Tindak kekerasan.
2. Bunuh diri.
3. Sindrom neuroleptik maligna.
4. Delirium.
1. Tindak Kekerasan
(Violence)
Agresi fisik thd org lain atau diri sendiri.
Gambaran klinis dan diagnosis : ggn psikotik,
intoksikasi dan putus zat, katatonik furor, depresi
agitatif, GMO.
Faktor risiko tindak kekerasan; pernyataan berniat,
rencana spesifik, kesempatan, laki-laki, usia muda,
sosek rendah, dukungan sosial buruk, riwayat
kekerasan, tindakan antisosial, pengendalian impuls
buruk, riwayat percobaan bunuh diri, stresor baru
terjadi, riwayat tindakan kekerasan.
• Tindak kekerasan = agresi fisik terhadap
orang lain berat (pembunuhan. Tindak
kekerasan terhadap diri sendiri + mutilasi
berat (bunuh diri).
• Dapat terjadi pada : orang dengan latar
belakang gangguan jiwa atau tidak ada
gangguan jiwa manakala orang itu
mengalami stres berat.
• GMO: delirium, intoksikasi/putus zat,
gangguan metabolik, infeksi, dll.
• Psikotik fungsional: skizofrenia
paranoid/katatonik, gangguan afektif
berat (depresi/mania) gangguan paranoid,
psikotik akut, post partum dll.
• Problem situasional: perselisihan
keluarga, panik homoseksual dll.
• Tindak kekerasan perlu diwaspadai
tindak pembunuhan dan bunuh diri.
• Ciri pasien tindak kekerasan, sering
mengeluarkan kata ancaman, pasien
dengan intoksikasi alkohol/zat
psikoaktif, pasien dengan waham
curiga.
Medis atau psikiatrik?
• Penting untuk menentukan
– Medis
– Psikiatrik
– Keduanya
• Kondisi medis DM, penyakit tiroid, intoksikasi
akut, kondisi putuszat, AIDS, trauma kepala dapat
menunjukan gejala perubahan status mental yang
menyerupai gangguan jiwa.
• Penatalaksanaan kondisi medis yang sesuai
prognosis lebih baik dibandingkan dengan gangguan
psikiatrik fungsional.
Gambaran yang menunjukan
penyebab medik dari
gangguan jiwa