Professional Documents
Culture Documents
Perkembangan
Islam
di Indonesia
e. Alwi Shihab
Islam pertama kali masuk ke Nusantara pada abad pertama
Hijriyah (abad ke-7 M) dibawa oleh pedagang-pedagang
sufi-Muslim Arab yang memasuki Cina lewat jalur-jalur
bagian barat.
b. Jawa
Tentang awal masuknya Islam ke tanah Jawa diduga terjadi sekitar abad
ke-11. Seiring melemahnya hegemoni Majapahit, maka Islam makin
berkembang di Jawa dan mempercepat tumbuhnya kekuasaan politik
Islam. Kerajaan Demak yang berdiri pada abad ke-15 itu, selain
memperluas wilayah kekuasaannya, juga memperluas pengaruh
Islamnya ke Cirebon, pelabuhan Sunda Kelapa, Banten, dan tempat-
tempat lainnya di pantai utara Jawa.
c. Maluku
Tradisi setempat menyatakan bahwa sejak abad ke-14 Islam sudah
datang di Maluku. Raja yang dianggap benar-benar memeluk agama
Islam adalah Zainal Abidin (1486-1500). Ia mendapat ajaran agama Islam
dari madrasah Giri Prabu Satmata. Sekembalinya dari Jawa, Zainal Abidin
membawa seorang mubalig yang bernama Tuhubahahul untuk ikut
menyebarluaskan ajaran Islam di Maluku.
d. Kalimantan
Kerajaan yang bercorak Hindu di Kalimantan menjelang kedatangan Islam
berpusat di Nagara Dipa, Daha, dan Kahuripan. Menjelang kedatangan
Islam ke daerah itu, Kerajaan Nagara diperintah oleh Maharaja Sukarama.
Di Kalimantan Timur, Islam dapat masuk ke Kutai dengan datangnya dua
orang mubalig yang bernama Datuk Ri Bandang dan Tuan Tunggang
Pararang. Berkat ajaran kedua mubalig tersebut, Raja Kutai bernama Raja
Mahkota menyatakan dirinya masuk Islam.
e. Sulawesi
Di daerah Sulawesi Selatan proses penyebaran Islam pada tahap-tahap
permulaan berjalan dengan damai. Hal itu diketahui dari hikayat setempat
yang menceritakan tentang cara-cara yang ditempuh oleh mubalig Datuk
Ri Bandang dan Datuk Sulaeman dalam mengajarkan Islam kepada
masyarakat dan raja-rajanya.
b. Perkembangan kesenian
Ada beberapa cabang kesenian yang dapat
berkembang pada masa awal perkembangan Islam di
Nusantara, antara lain sebagai berikut.
1) Seni bangunan
Misalnya bangunan masjid dan makam.
2) Seni ukir
Berupa seni ukir hias untuk memperindah masjid di bagian
mimbar saja dan bangunan makam di bagian jirat, nisan-
nisannya, cungkupnya, dan tiang-tiang cungkupnya.
3) Seni tari
Misalnya pada permainan debus di Banten yang diawali
dengan bacaan ayat-ayat tertentu dari Al Quran atau
salawat dengan menggunakan lagu-lagu tertentu.
4) Seni pertunjukan
Berupa pagelaran wayang kulit yang merupakan
perpaduan kebudayaan Jawa dengan unsur keislaman.
c. Perkembangan kesusastraan
Jenis-jenis karya sastra zaman Islam diantaranya sebagai berikut.
1) Hikayat
Hikayat adalah cerita atau dongeng yang biasanya penuh dengan
keajaiban dan keanehan.
2) Babad
Babad adalah dongeng yang sengaja dibuat sebagai cerita sejarah
3) Suluk
Suluk adalah kitab-kitab yang menguraikan soal tasawuf.
4) Kitab primbon
Primbon menerangkan tentang kegaiban, berisi ramalan-
ramalan dan penentuan hari baik atau buruk, serta pemberian
makna pada suatu kejadian.
2. Kesultanan Aceh
Sultan pertama yang memerintah dan sekaligus
pendiri Kerajaan Aceh adalah Sultan Ali Mughayat
Syah (1514-1528). Hamzah Fansuri seorang ulama
besar banyak membuat karya filsafat agama Islam
dan syiar keagamaan. Sejak Sultan Iskandar Muda
wafat, Aceh terus menerus mengalami kemunduran
yang disebabkan sebagai berikut.
3. Kesultanan Demak
4. Kesultanan Pajang
Jaka Tingkir menjadi raja pertama Kesultanan Pajang yang
bergelar Sultan Hadiwijaya. Pada waktu Sultan Hadiwijaya
berkuasa di Pajang, Ki Ageng pemanahan diangkat menjadi
bupati Mataram sebagai imbalan atas keberhasilannya
menumpas Arya penangsang. Sultan Hadiwijaya menderita
sakit dan akhirnya wafat. Setelah itu, terjadilah perebutan
kekuasaan diantara para bangsawan.
5. Kesultanan Mataram
6. Kesultanan Banten
Pada tahun 1552 Faletehan menyerahkan
pemerintahan Banten kepada putranya,
Hasanuddin. Dibawah pemerintahan
Hasanuddin (1552-1570), Banten cepat
berkembang menjadi besar. Wilayahnya
meluas sampai ke Lampung, Bengkulu, dan
Palembang. Pada tahun 1605 Ratu Banten
memimpin armadanya untuk merebut
Palembang, tetapi gagal bahkan ia sendiri
tewas dalam pertempuran di Palembang.
Setelah Pangeran Ranamenggala wafat tahun
1624, Banten mengalami kemunduran. Banten
mencapai puncak kejayaan kembali pada ,masa
pemerintahan sultan Ageng Tirtayasa.
7. Kesultanan Banjar
Sebelum kerajaan Banjarmasin berdiri, terdapat Nagara Dipa yang
berada di sekitar Tanjung Pura, kemudian ke Muara Bahan
sebagai ibu kota Nagara Daha. Daerah Banjarmasin terletak di
muara sungai memungkinkan kapal-kapal besar dari pantai
berlabuh di sana. Raja yang pertama ialah Pangeran Samudra
yang setelah menjadi raja dinobatkan menjadi Sultan Suryanullah
atau Suryansyah.
8. Kesultanan Gowa
Berkat adanya dakwah dari Datuk ri Bandang dan Sulaeman dari
Minangkabau, pada tahun 1605 Sultan Alauddin (1591-1639) dari Gowa
secara resmi mengucapkan kalimat syahadat. Pemerintahan Kerajaan
Gowa mencapai puncaknya terutama di bawah pemerintahan Sultan
Malikussaid. Kemudian tokoh yang menjadi raja terkenal berikutnya ialah
Sultan Hasanuddin (1654-1660). Ia berhasil memperluas daerah
kekuasaanya dengan menundukkan negara-negara kecil di Sulawesi
Selatan sehingga makasar lahir menjadi kerajaan besar dan dikagumi.
9. Kesultanan Ternate
RANGKUMAN
1. Beberapa bukti mengenai masuknya Islam di Indonesia,
terdapat pada berita Cina Dinasti Tang, berita Arab, berita
Marco Polo, Makam Sultan Malik as Saleh, dan kompleks
makam Islam di Tralaya.
SOAL
1. Jelaskan keadaan sosial budaya masyarakat Indonesia
pada masa kedatangan Islam !
2. Jelaskan peranan para wali dalam kehidupan masyarakat
Islam di Nusantara !
3. Mengapa Mataram mengalami kemunduran sepeninggal
Sultan Agung ?