You are on page 1of 10

Berbakti Kepada

Orangtua

O. Solihin
E-mail: sholihin@gmx.net
Blog: http://osolihin.wordpress.com

Disampaikan pada Dauroh Tarqiyah


19/06/2018 22.38.09 SMAN 1 Jakarta
Keluarga di Jaman Pra Islam
 Di Persia, pernikahan dengan mahram menjadi budaya. Mereka
meyakini bahwa hal itu untuk mendekatkan kepada tuhan-tuhan
mereka. Pada tahun 478 M Mazdak mengembangkan ajaran
kepemilikan bersama, termasuk wanita. Akibatnya, banyak pengikut
Mazdak yang merampas harta dan memperkosa wanita yang
mereka temui.
 Di Romawi, sejumlah kaisar terkenal dengan kegilaan mereka, salah
satunya adalah Gaius Caesar Augustus Germanicus (lebih dikenal
dengan Caligula). Senang berzina dengan istri orang--setelah
mengancam dan memaksa suami mereka melepasnya--juga
melakukan incest (hubungan sedarah) dengan tiga saudara
perempuannya.
 Di Jazirah Arab, para istri dan ibu tiri tak memiliki kehormatan. Jika
ditinggal mati suaminya, maka ayahnya, saudara lelakinya atau anak
lelakinya akan menjadi ‘ahli waris’ janda tersebut dan boleh
menikahinya. Jika janda itu segera pergi ke keluarganya, ia bebas.
Disampaikan pada Dauroh Tarqiyah
19/06/2018 22.38.09 SMAN 1 Jakarta
Orangtua Menurut Islam
 Adalah orang yang patut dimuliakan oleh anak-anak mereka.
 Allah Swt. bahkan mengingatkan kaum Muslimin akan
kewajiban berbakti kepada orangtua (Birrul Walidain). Ada 14
ayat dalam al-Quran yang membahas tentang berbakti kepada
orangtua: al-Baqarah [83; 180; 215], an-Nisaa [36], al-An’aam
[151], Ibrahim [41], al-Israa’ [23], Maryam [14], an-Naml [19], al-
’Ankabuut [8], Luqman [14], al-Ahqaf [15; 17], Nuh [28]
 Rasulullah saw. juga mewanti-wanti kaum Muslimin untuk
berbakti kepada kedua orangtua mereka. Sabda beliau: “(Dosa
besar) adalah mempersekutukan Allah, durhaka pada kedua
orang tua, membunuh manusia, dan bersaksi palsu.”(HR
Bukhari)
Disampaikan pada Dauroh Tarqiyah
19/06/2018 22.38.09 SMAN 1 Jakarta
Birrul Walidain Itu…
 Menghormati, menyayangi, menghargai, dan
merasa bangga dengan orangtua kita sendiri.
 Tidak menyakiti hatinya, tidak membencinya,
dan tidak merendahkanya.
 Tetap menaruh rasa hormat, tetap menjaga
hubungan silaturahmi, dan tetap sabar meski
orangtua kita tidak sejalan pikir dan rasanya
dengan kita.

Disampaikan pada Dauroh Tarqiyah


19/06/2018 22.38.09 SMAN 1 Jakarta
Keutamaan Birrul Walidain
 Insya Allah dimuliakan oleh Allah Swt. dalam
hidupnya.
 Insya Allah hidupnya berkah karena orangtuanya
akan senantiasa mendoakannya. Sabda
Rasulullah saw.: “"Tiga macam doa yang pasti
terkabulkan; doa orang tua untuk anaknya, doa orang
musafir, dan doa orang yang teraniaya". (Silsilah al-
hadits ash-Shahihah, Imam al-Albani)

Disampaikan pada Dauroh Tarqiyah


19/06/2018 22.38.09 SMAN 1 Jakarta
Konsekuensi Birrul Walidain
 Ath-Tha’am (memberi nafkah atau makan)
 Al-Malbas (memberi pakaian)
 Al-Maskan (memberi tempat berlindung)
 Al-Himayyah (memberi perlindungan)
 At-Tibaba (memberi pengobatan)
 Ad-Dain (membayarkan hutangnya)
 An-Nasab (garis keturunan—larangan menghina
orangtuanya sendiri)
 Al-Janazah (sholat jenazah jika orangtuanya wafat)
 Al-Wasiyyah (memenuhi wasiat orangtuanya)
 Ad-Du’a (mendoakan kedua orangtuanya)
Disampaikan pada Dauroh Tarqiyah
19/06/2018 22.38.09 SMAN 1 Jakarta
Jadikan Orangtua sebagai Sahabat
 Jangan ada jarak di antara orangtua dan
kita.
 Pelajari kebiasaan orangtua kita.
 Belajar mengalah demi mencapai
‘kemenangan’: tetap terjalin silaturahmi.
 Berani jujur untuk mengungkapkan
keinginan kita.
 Upayakan untuk menyamakan persepsi.

Disampaikan pada Dauroh Tarqiyah


19/06/2018 22.38.09 SMAN 1 Jakarta
Jika Berselisih dengan Orangtua
 Sabar menghadapi orangtua.
 Dahulukan keinginan orangtua (asal bukan
hal prinsip dalam agama).
 Jagalah bahasa tubuhmu saat
berkomunikasi dengan orangtua.
 Siapkan saran, bukan melulu permintaan.

 Andai harus bicara, pastikan tidak kasar.


Sampaikan dengan terang dan ringkas.
Disampaikan pada Dauroh Tarqiyah
19/06/2018 22.38.09 SMAN 1 Jakarta
Membahagiakan Orangtua
 Hormati sepenuh hati. Jangan ada benci dan
dendam sedikit pun.
 Jangan pernah sakiti hati mereka.

 Yakinkah bahwa kita sanggup menjadi baik


dan bisa menjadi kebanggaan mereka.
 Tampilkan prestasi yang nyata, bermanfaat,
benar dan baik di hadapan orangtua.
Disampaikan pada Dauroh Tarqiyah
19/06/2018 22.38.09 SMAN 1 Jakarta
Bangga Memiliki Orangtua
 Besarkan peduli kita kepada orangtua kita.
 Menjalin komunikasi yang sehat, benar, dan baik
dengan orangtua.
 Jangan terjebak opini negatif dari orang lain
tentang orangtua dan keluarga kita sendiri.
 Jalani dengan rileks dan diri kita merasa cair
ketika kondisi orangtua atau keluarga kita belum
ideal. Kita tetap menaruh empati dan simpati
kepada orangtua kita.
Disampaikan pada Dauroh Tarqiyah
19/06/2018 22.38.09 SMAN 1 Jakarta

You might also like