You are on page 1of 13

PENYIMPANAN BENIH

PENGOLAHAN BENIH KELAS B


KELOMPOK D
PENGERTIAN BENIH DAN PENYIMPANAN BENIH

Benih menurut Undang – undang RI No.12 Tahun 1992 tentang


sistem budidaya tanaman BAB I ketentuan umum Pasal 1 (a) 4
mengatakan : “Benih tanaman yang selanjutnya disebut benih
adalah tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk
memperbanyak/atau mengembangbiakkan tanaman”. Benih
tanaman yaitu biji, bibit, stek, entres dan planlet.

Benih tanaman adalah bakal biji yang dibuahi (struktural),


yang digunakan untuk pertanaman (fungsional), sebagai sarana
untuk mencapai produksi maksimum (agronomis), sebagai wahana
teknologi maju yang mampu melestarikan identitas genetik dengan
mencapai derajat kemurnian genetik yang setinggi-tingginya
(teknologi), dan sebagai produk artifisial yang sangat spesifik dan
efisien.
PENGERTIAN BENIH DAN PENYIMPANAN BENIH

Penyimpanan benih merupakan kegiatan prosesing benih yang


bertujuan mempertahankan mutu (viabilitas) benih agar tetap tinggi
sampai benih ditanam, menjaga biji agar tetap dalam keadaan baik
(daya kecambah tetap tinggi), melindungi biji dari serangan hama
dan jamur serta mencukupi persediaan biji selama musim berbuah
tidak dapat mencukupi kebutuhan.
PENGERTIAN BENIH DAN PENYIMPANAN BENIH

• BENIH REKALSITRAN

Metode penyimpanan benih rekalsitran sangat


Tingkat toleransinya tergantung berlawanan dengan penyimpanan benih ortodoks, dan
dari species masing-masing, umtuk
benih species dari daerah tropik daya simpannya relatif pendek. Benih rekalsitran
kadar air benih yang dianjurkan mempunyai kadar air tinggi, untuk itu dalam
untuk penyimpanan adalah 20 –
35% dan suhu penyimpanan 12 – penyimpanan kadar air benih perlu dipertahankan
15o C. selama penyimpanan. Penyimpanan dapat
Biji tipe ini memiliki ciri-ciri antara menggunakan serbuk gergaji atau serbuk arang.
lain hanya mampu hidup dalam Caranya yaitu dengan memasukkan benih kedalam
kadar air tinggi (36-90 %).
Penurunan kadar air bada biji tipe serbuk gergaji atau arang. Penyimpanan benih
ini akan berakibat penurunan rekalsitran secara umum, suhu ruang simpan sedang
viabilitas biji hingga kematian,
sehingga biji tipe ini tidak bisa dengan kadar air benih yang tinggi, pada RH yang
disimpan dalam kadar air rendah tinggi, dengan ketersediaan oksigen yang cukup.
PENGERTIAN BENIH DAN PENYIMPANAN BENIH

• BENIH REKALSITRAN

Ortodoks adalah benih yang pada masak


panen / fisiologi memiliki kandungan kadar
air yang relatif rendah. Dan bisa dikeringkan
tanpa menglami kerusakan. Viabilitas biji Secara praktis, benih ortodoks
ortodoks tidak mengalami penurunan yang dapat disimpan pada suhu kamar
berarti dengan penurunan kadar air hingga di (28oC) atau ruang sejuk (12oC),
bawah 20%, sehingga biji tipe ini bisa bergantung pada lama
disimpan dalam kadar air yang rendah. penyimpanan dan kadar air benih
yang akan disimpan
Benih orthodox tahan terhadap pengeringan (Schmidt 2000).
dan suhu penyimpanan yang rendah, yaitu
pada suhu 0 – 5o C dengan kadar air benih 5–
7%. Dalam kondisi penyimpanan yang
optimal, benih yang orthodox akan mampu
disimpan sampai beberapa tahun. Pada saat
masak, kadar air benih pada kebanyakan
benih orthodox sekitar 6–10%.
ALASAN DIPERLUKANNYA PENYIMPANAN BENIH
ALASAN DIPERLUKANNYA PENYIMPANAN BENIH
Doran (1983), mengemukakan bahwa periode
penyimpanan terdiri dari penyimpanan jangka panjang,
penyimpanan jangka menengah dan penyimpanan jangka
pendek.
Penyimpanan jangka panjang memiliki kisaran
waktu puluhan tahun, sedangkan penyimpanan jangka
menengah memilki kisaran waktu beberapa tahun, dan
penyimpanan jangka pendek memiliki kisaran waktu
kurang dari setahun.
Tidak ada kisaran pasti dalam periode
penyimpanan, hal ini disebabkan karena periode
penyimpanan sangat tergantung dari jenis tanaman dan
tipe benih itu sendiri.
TEMPAT PENYIMPANAN BENIH

1. RUANG PENYIMPANAN
TEMPAT PENYIMPANAN BENIH

1. WADAH PENYIMPANAN
SIFAT KHUSUS YANG PERLU DIPERHATIKAN
LAMA PENYIMPANAN
• Umur simpan benih sangat dipengaruhi oleh
sifat benih, kondisi lingkungan, dan perlakuan
manusia. Berapa lama benih dapat disimpan
sangat bergantung pada kondisi benih dan
lingkungannya sendiri

• Laju kemunduran mutu benih dapat diperkecil


dengan melakukan penanganan dan
pengolahan, penyimpanan, serta pendistribusian
benih secara baik.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MUTU BENIH

1. FAKTOR INTERNAL

1. FAKTOR LINGKUNGAN
TINGKAT PERKECAMBAHAN

Selama penyimpanan benih-benih dalam keadaan dormansi (tidur)


dan perlu dilakukan perlakuan sebelum di kecambahkan. Benih
dikatakan dormansi apabila benih itu sebenarnya hidup (viable)
tetapi tidak berkecambah walaupun diletakkan pada keadaan
lingkungan yang memenuhi syarat bagi perkecambahan

Benih yang dorman dapat menguntungkan atau merugikan dalam


penanganan benih. Keuntungannya benih yang dorman adalah dapat
mencegah agar tidak berkecambah selama penyimpanan. Sesungguhnya
benih-benih yang tidak dorman seperti benih rekalsitran sangat sulit untuk
ditangani, karena perkecambahan dapat terjadi selama pengangkutan atau
penyimpanan sementara. Di suatu sisi, apabila dormansi sangat kompleks
dan benih membutuhkan perlakuan awal yang khusus, kegagalan untuk
mengatasai masalah ini dapat bersifat kegagalan perkecambahan.

You might also like