Professional Documents
Culture Documents
SULAWESI TENGGARA
A. Keterlibatan remaja
B. Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat
C. Peningkatan Kemitraan
D. Peningkatan Penyediaan dan pemanfaatan
Pelayanan kesehatan remaja yang berkualitas
A. KETERLIBATAN REMAJA
Indikator Input :
Jumlah kader kesehatan remaja(pendidik/konselorsebaya,dokter kecil dan
semacamnya)
Indikator Proses :
Jumlah pertemuan, disakusi, lokakarya antara remaja dengan
stakesholders.
Indikator output :
- Jumlah rujukan kasus oleh kader remaja
- Jumlah konseling yang di berikan oleh konselor sebaya
- Jumlah KIE yang diberikan oleh pendidik sebaya
- Jumlah jenis kegiatan yang dilaksanakan dengan partisipasi
remaja.
B. KETERLIBATAN ORANG TUA &
MASYARAKAT
Indikator In Put :
Jml. Orang tua & pemuka masy. Yg terpapar informasi ttg Yankes remaja dan
pelayanannya.
Indikator Proses :
Jml pertemuan rutin org tua & masyarakat ttg kesehatan remaja.
Jml. Pelatihan org tua & pemuka masy. Ttg kesehatan remaja.
Jml. Diskusi atau seminar kes. Remaja yg terselenggara atas partisipasi
& inisiatif ortu & masy.
Indokator Out Put :
Jml. & jenis sarana/prasarana rekreasi olahraga, yankes, model
pelayanan, sbg kontribusi ortu & masy. ut remaja.
Jml. Ortu & masy. yg melapor ttg maslah khusus kes. remaja.
Jml. kunjung. ortu/masy. Yg mengajukan konseling atas inisiatif sendiri,
ut kepentingan anaknya.
C. PENINGKATAN KEMITRAAN
Indikator IN PUT :
Adanya forum kemitraan yg berkelanjutan.
Indikator PROSES :
Frek. & output pertemuan.
Rujukan silang medis & sosial.
Jml. Kegiatan promotif & konselor sebaya yg dilakukan oleh Stakeholders:
PKHS
Pelatihan pendidikan & konselor sebaya
Pemberitaan positif ttg kes.remaja.
Sosialisasi perundangan.
Indikator OUT PUT :
Adanya jejaring kerja kes.remaja yg berfungsi.
Adanya revisi UU, penertiban peraturan, ut kepentingan kes.remaja.
D. PENINGKATAN PENYEDIAAN &
PEMANFAATAN YANKES REMAJA YG
BERKUALITAS
Indikator IN PUT :
Jml. Pusk. & insitusi swasta dg PKPR.
Jml. Sentra pelayanan konseling peduli remaja.
Indikator PROSES :
Jml. Sentra pelayanan dlm proses rintisan menuju terbentuknya PKPR.
Jml. Rujukan masuk & rujukan keluar (medis, sosial, pranat hukum).
Indikator OUT PUT :
Jml. Kunj. Remaja.
Persentase PKPR thd sarana yankes.
Presentase petugas PKPR yg berkompoten atau melakukan tugas sesuai
standar.
Jml. Klien yg puas atas pelayanan yg didapat.
STRTEGI NASIONAL KESEHATAN
REMAJA
Apa saja masalah
kesehatan remaja ?
ALASAN HUBUNGAN SEKS PERTAMA
(LAKI-LAKI 15-24 TH)
50
39
40
33
30
20 14
8
10 5
0
SKSM Ingin tahu Dorongan kwn Pengaruh Lain2
obat/mnmn
Mengapa remaja mengalami
masalah kesehatan?
PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN
TERHADAP KEJADIAN PERILAKU BERISIKO
P
DAMPAK TERHADAP KESEHATAN/KEHIDUPAN
Perlindungan
Lingkungan
Bentuk pelayanan apa yang cocok
untuk remaja ?
PELAYANAN YANG BERORIENTASI PADA PRINSIP
HAK-HAK ANAK
Non Diskriminasi
Kepentingan Terbaik bagi Anak,
Hak Hidup, Kelangsungan Hidup dan Tumbuh
Kembang
Penghargaan Pendapat Anak
Dikenal dengan pendekatan……………..
6. Partipasi/keterlibatan remaja
Mendapat info/cara mendapatkan pelayanan
Mendukung yankes
Hargai hak orang untuk pahami hak sendiri
Dilibatkan sejak perencanaan, pelaksanaan &
evaluasi
7. Pelayanan harus sesuai & komprehensif
• Menyediakan paket komprehensif & rujukan
• Menyederhanakan proses/prosedur pelayanan
8. Keterlibatan masyarakat
• Mengetahui keberadaan dan hargai nilai
• Mendukung kegiatan dan membantu tingkatkan
mutu pelayanan
5. Pelaksanaan PKPR
• Segera dilaksanakan walau sarana
minim
• Penyempurnaan bertahap &
berkesinambungan
Klien datang ( kiriman, sendiri)
Anamnesa
•Identitas
•Apa yang sudah diketahui
- Tentang KRR
•Perubahan fisik dan psikis
•Masalah yang mungkin timbul dan cara menghadapinya
- Tentang perilaku hidup sehat pada remaja
•Pemeliharaan kesehatan (gizi, personal hygiene)
•Hal-hal yang perlu dihindari (Napza, Seks bebas)
•Pergaulan sehat antara laki-laki dan perempuan
- Tentang persiapan berkeluarga
•Kehamilan, KB, IMS, HIV/AIDS
•Masalah yang dihadapi;
•Fisik, Psikis
•Kekerasan
•Pergaulan antara laki-laki dan perempuan
Pemeriksaan Fisik
•Tanda-tanda anemi, KEK
•Tanda-tanda kekerasan/KtP
Pelayanan Konseling
Puskesmas Jejaring
&lintas
Puskesmas
PKPR Kemitraan sektoral
Proses :
jenis kegiatan, metode, pelaksana, sasaran, kapan dan
dimana
Output :
hasil (pencapaian) kegiatan
STANDAR DAN INDIKATOR TERPILIH YANG
DIPERLUKAN UNTUK MENGEVALUASI PKPR
Kualitas:
Kompetensi petugas: kesesuaian langkah-langkah
pelaksanaan konseling dengan standar.
Sarana institusi: pemenuhan kriteria sarana untuk menjamin
kerahasiaan dan kenyamanan klien.
Kepuasan klien: terhadap kualitas sarana dan kompetensi
petugas.
Kelengkapan jaringan pelayanan rujukan.
Akses:
Jumlah pelaksanaan KIE dan konseling, jumlah kunjungan
klien, klien lama dan baru, di dalam gedung dan di luar
gedung.
Frekuensi petugas Puskesmas berperan menjadi
narasumber atau fasilitator kegiatan remaja.
Jumlah kader (pendidik/konselor) sebaya yang dilatih oleh
Puskesmas.
Jumlah rujukan masuk dari masyarakat
PENCATATAN DAN PELAPORAN
Manfaat
Tersedianya data kesehatan remaja di wilayah Puskesmas.
Bahan perencanaan dan menentukan langkah-langkah
perbaikan.
JEJARING
PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
TUJUAN PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBEL AJARAN UMUM
SESUDAH MENGIKUTI SESI, MAMPU MENERAPK AN
J E J A R I N G K E R J A S A M A A N TA R L I N TA S S E K T O R ,
LSM DAN MEDIA MASSA
2. Persaingan (competition)
3. Konflik (conflict)
4. Akomodasi (accommodation)
Apa yang dimaksud dengan
jejaring/ kemitraan ?
KEMITRAAN
PEMERINTAH
P P
SEKTOR
P P
SEKTOR SEKTOR
PROFESIONAL
LSM/ORMAS
Bagaimana mengembangkan jejaring ?
MEKANISME PENGEMBANGAN
KEMITRAAN
1. Pertemuan rutin
2. Komunikasi reguler
3. Fasilitasi adanya data dasar
4. Komunikasi melalui internet
5. Fasilitasi peningkatan kapasitas SDM &
infrastruktur
TINGKATAN INTERAKSI
ANGGOTA JEJARING
1. Mitra terbatas,
2. Mitra saling berbagi informasi,
3. Mitra saling berbagi SDM
4. Mitra saling berbagi sumberdaya finansial.
“PRIME MOVER” JEJARING
Komitmen bersama
Koordinasi
Kerjasama harmonis
Kepercayaan
Kejelasan tujuan
Kejelasan peran & fungsi
JEJARING KEMITRAAN YANKES PEDULI REMAJA
RS PROVINSI
DEPAG MASY SEMINAT
BKKBN INST MASY
DPRD LAIN YG YAN
RS KAB/KOTA BUPATI REMAJA
Laki-laki Perempuan
Otot dada, bahu dan lengan melebar Pinggul melebar
1. Psikososial
2. Emosi
3. Kecerdasan
PSIKOSOSIAL
Sumber permasalahan :
1. Individu remaja sendiri :
a) Emosi
b) Perubahan pribadi
c) Kesehatan
d) Kebutuhan keuangan
e) Perilaku seks
f) Persiapan berkeluarga
g) Pemilihan pekerjaan dan kesempatan belajar
h) Agama dan akhlak
Lanjutan................
PERMASALAHAN REMAJA
Stres
depresi.
Gejala depresi
perasaan sedih dan tertekan yang menetap
putus asa
tidak dapat menikmati kegiatan yang biasa dilakukan
RUANG LINGKUP
GIZI REMAJA DAN PERMASALAHANNYA
Kecukupan Gizi
Status Gizi
Masalah Gizi
GIZI REMAJA DAN MASALAHNYA
Tujuan:
Meningkatkan pengetahuan peserta latih terhadap
kebutuhan dan kecukupan zat gizi remaja
Adalah:
Komposisi keanekaragaman zat-zat gizi yang
terdiri dari: karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral, air, dan serat sesuai dengan kebutuhan
MENENTUKAN STATUS GIZI REMAJA
38 = 17,3
1,48 x 1,48
artinya status Eko adalah kurus tingkat ringan
ALAT MENGHITUNG IMT
1. Anemia
2. KEK (Kurang Energi Kronik)
3. Gizi Kurang dan Gizi Lebih (ganda)
4. Perilaku Gizi Yang Salah
TANDA-TANDA ANEMIA
Apabila HB :
Anak usia sekolah < 12 gram %
Wanita dewasa < 12 gram %
Ibu hamil < 11 gram %
Laki-laki dewasa < 13 gram %
Ibu menyusui < 12 gram %
PENANGGULANGAN ANEMIA GIZI BESI
Merupakan:
Kondisi yang diakibatkan oleh asupan makanan
yang kurang dari kebutuhan tubuh.
Akibat gizi kurang berisiko mengalami penyakit-
penyakit infeksi seperti : TBC, dll.
KURANG ENERGI KRONIK (KEK)
Merupakan :
Kurangnya konsumsi
zat gizi khususnya
sumber karbohidrat
yang terus menerus
PERILAKU GIZI YANG SALAH
KESEHATAN
REPRODUKSI REMAJA
TUJUAN PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM :
Setelah sesi selesai, mampu menatalaksana kesehatan reproduksi
remaja
Penanganan dysmenorrhea :
- Olahraga, yoga, kompres hangat di perut
- Apabila tidak berkurang, maka dapat dipakai obat-obatan
SIKLUS MENTRUASI
KEPERAWANAN
Perawan : belum pernah melakukan hubungan
seksual (penis masuk ke vagina)
Metode alami
Metode Hormonal
Metode IUD / Spiral
Metode Operatif
Kondom
3. KESEHATAN REPRODUKSI
YANG BERTANGGUNG JAWAB
Fisik Jiwa Sosial ekonomi
Reproduksi yang
bertanggungjawab
SYARAT FUNGSI
REPRODUKSI SEHAT
fisik jiwa
Tips :
pakaian dalam diganti minimal 2 kali sehari.
pakailah handuk bersih, kering, tidak lembab dan berbau
membersihkan organ reproduksi luar dari depan ke belakang menggunakan air
bersih dan dikeringkan menggunakan handuk atau tissue
TIPS…
tidak boleh mencuci vagina dengan cairan pembilas wanita.
tidak memakai panty liner dalam waktu lama
pergunakan pembalut ketika menstruasi, dan diganti paling lama setiap 4
jam atau setelah kencing
bagi laki-laki harus disunat
4. PERILAKU SEKSUAL BERISIKO
SEKS PRA NIKAH
Akibat hubungan seks yang dilakukan sebelum menikah:
kehilangan keperawanan/keperjakaan,
tertular IMS/ISR,
kehamilan tidak diinginkan (KTD) memicu terjadinya
pengguguran kandungan (aborsi)
Aborsi tidak aman berisiko tinggi, menyebabkan:
kerusakan rahim,
infeksi rahim,
infertilitas,
perdarahan,
komplikasi,
kematian
Penyimpangan Perilaku Seksual
- Homo seksual (lesbian/gay): tertarik pada jenis kelamin yang sama
Kekerasan seksual
PENGENALAN
KONSEP GENDER
TUJUAN PEMBELAJARAN
Ratio
pengetahuan remaja laki-laki dan
perempuan tentang kesehatan reproduksi
remaja
laki-laki dan perempuan yang
memanfaatkan pelayanan konseling di
klinik kesehatan reproduksi
3. DAMPAK DISKRIMINASI
GENDER DALAM KEHIDUPAN
REMAJA
DISKRIMINASI SEKS
Contoh :
dalam upaya eliminasi praktik protitusi
perempuan PSK dituding sebagai sumber
penularan IMS
DAMPAK DISKRIMINASI GENDER
DALAM KEHIDUPAN REMAJA
Kesempatan pendidikan untuk perempuan
tidak prioritas
Perempuan takut unggul karena tidak disukai
laki-laki
Remaja perempuan belum asertif menolak
ajakan negatif pacar/teman laki-laki
Tabu bagi perempuan untuk ikut bertanding
yang mengandalkan kekuatan fisik
Perempuan boleh cengeng, laki-laki tidak
MATERI INTI 6
Penyakit Kelamin
Kutil/jengger ayam
Suami-isteri
RISIKO TINGGI
WIL PIL
Radang Menahun
Mandul Gonore, infeksi klamidia
Hamil diluar rahim
Infeksi pada mata/kebutaan
Bayi cacat
Gangguan syaraf Sifilis
Gangguan Jiwa
Malu berobat
tubuh manusia
Photo credit: © AVERT
This is a picture of HIV virus. This image represents the structure of human immunodeficiency
virus (HIV). HIV is part of a family or group of viruses called lentiviruses. Lentiviruses other
than HIV have been found in a wide range of nonhuman primates. These other lentiviruses are
known collectively as simian (monkey) viruses (SIV) where a subscript is used to denote their
species of origin.
APA ITU AIDS…?
Dalam Rahim
Saat Kelahiran
Menyusui
TIDAK MENULARKAN HIV&AIDS
Fase II (asimptomatik)
Akhir Stadium :
Infeksi oportunistik
Lanjutan………
Penyakit kutukan
Penyakit orang barat
Hanya menular lewat hubungan seks
Penyakit kaum homoseksual
Hanya diderita oleh pekerja seks
Dapat menular lewat udara, makan dan minum
bersama
Materi Inti 8
NAPZA
APA YANG KAMU KETAHUI TENTANG
BAHAYA PENYALAHGUNAAN NAPZA ?
Narkotika
Alkohol
Psikotripika
Zat adiktif lainnya
PENGERTIAN NAPZA
yaitu …..
penggunaan obat atau zat-zat berbahaya lain
di luar tujuan pengobatan dan penelitian
(tanpa pengawasan dokter, digunakan secara
berkala dan terus menerus, digunakan tanpa
mengikuti aturan kesehatan serta dosis yang
benar)
FAKTOR PENYEBAB
Individu:
Lingkungan:
•Coba-coba
•Ingin diterima Zat:
•Keluarga yang tidak
dalam kelompok
harmonis • Mengubah Pikiran
•Ikut trend
•Pengaruh teman • Mengubah suasana
•Kenikmatan sesaat
•Pergeseran norma hati
•Cari perhatian
•Lingkungan cuek • Mengubah
•Identitas diri
•Lingkungan rawan perasaan
•Pelarian dari
•Pendidikan agama • Mengubah perilaku
masalah
rendah • Menimbulkan
•Membangkitkan
keberanian ketergantungan
•Ikut tokoh idola • Mudah didapat
FAKTOR PELINDUNG
GANGGUAN FISIK
GANGGUAN MENTAL EMOSIONAL
MEMBURUKNYA KEHIDUPAN SOSIAL
DETEKSI DINI/DIAGNOSIS CIRI–CIRI
PEMAKAI NAPZA
Anamnesis
Observasi
Pemeriksaan fisik dan psikologis
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan penunjang Lainnya (Fota Thorax, EKG,
dan lain-lain)
KELOMPOK RISIKO TINGGI
ANAK
REMAJA
KELUARGA
UPAYA PENCEGAHAN
PENYALAHGUNAAN NAPZA
KO M U N I K A S I DA N
KO N S E L I N G
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah selesai sesi, mampu melakukan
Komunikasi dan Konseling
Tujuan Khusus
Setelah selesai sesi, mampu :
1. Menjelaskan tentang KIE, Komunikasi
Interpersonal dan konseling
2. Memerankan diri sebagai konselor dengan
baik dan benar
1. KOMUNIKASI, INFORMASI DAN
EDUKASI (KIE)
LATAR BELAKANG
Buku pedoman
Brosur
Poster
Radio/TV Spot
VCD
Kaset
Billboard/reklame
Lembar balik, dll
APLIKASI KIE
Pesan verbal :
Kata-kata yg dipilih dapat mengandung konotasi
yang negatif atau positif
Cara mengucapkan akan memberi kesan
berbeda
Pesan non-verbal :
Ekspresi wajah, gerakan dan postur tubuh
ARUS KOMUNIKASI
PENG E N AL A N PENDIDI KA N
KETRAMPIL A N HIDUP
SEHAT (PK HS)
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan pembelajaran Umum
Setelah selesai sesi, mampu melaksanakan
Pendidikan Ketrampilan Hidup Sehat
(PKHS)
A
PKHS (LIFE SKILL EDUCATION)
CARA BELAJAR
PARTISIPATIF
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah selesai sesi, mampu memfasilitasi secara
partisipasif pelatihan PKPR bagi petugas
Learning by doing
Fasilitator menggali pengalaman
peserta
Cara belajar dua arah/banyak arah
PEDAGOGI
Ilmu dan seni untuk mengajar anak-anak (the art and science
of teaching children)
Pemberi materi narasumber
Peserta tidak mempunyai pengetahuan dan
pengalaman
Bersifat satu arah
3. PRINSIP CARA BELAJAR
ORANG DEWASA
EMPAT ASPEK PEDAGOGI - ANDROGOGI
Self concept
Role of learner’ experience
Readiness to learn
Orientation to learning
3 FAKTOR DALAM MENCIPTAKAN SUASANA
Lingkungan belajar
Sumbang saran
Membantu menghasilkan ide-ide dengan
cepat
Ide disampaikan di papan flipchart atau
kartu yang tersedia
Semua peserta berpartisipasi
Dapat digunakan untuk mengawali sesi
3. BERMAIN PERAN
Yaitu berperan sebagai ‘seseorang’ yang bukan
dirinya dengan meniru
Keunggulan :
- mendorong peserta yan pemalu
- menciptakan suasana menyenangkan
- pembagian tugas
kepemimpinanmemupuk
kepemimpinan
- menghemat waktu
- memungkinkan pengumpulan pendapat
- variasi metode
KELOMPOK STUDI KECIL (BUZZ GROUP)….
Kelemahan :
- tingkat pengetahuan peserta tidak sama
hasil diskusi tidak maksimal
Kemungkinan laporan tidak tersusun baik
Diskusi mungkin berputar-putar
Mungkin ada pemimpin yang lemah
Perlu belajar sebelumnya bila ingin mencapai hasil
yang baik
9. METODE SIMULASI
Review/balikan/umpan
- diawali dengan pernyataan kesan
tentang penguasaan materi
- dilanjutkan dengan diskusi
- akhir diskusi, pelatih memberikan
umpan balik dan tindak lanjut sesuai
kesimpulan hasil simulasi
TERIMA KASIH