You are on page 1of 92

Nyeri Pinggang

Tujuan Pembelajaran
1. Anatomi SST
2. Histologi SST
3. Fisiologi SST
4. Definisi Nyeri Pinggang
5. Faktor Resiko Nyeri Pinggang
6. Patofisiologi Nyeri Pinggang
7. Pemeriksaan Fisik Nyeri Pinggang
8. Pemeriksaan Penunjang Nyeri Pinggang
9. Tatalaksana Nyeri Pinggang

Anatomi Sistem Saraf
Tepi
Plexus brachialis
Plexus brachialis

● Anyaman Rami Ventrales Nervi Spinales


Cervicales 5, 6, 7, 8, dan Thoracalis 1
● C.5 dan C.6 > Truncus Cranialis
● C7 > Truncus Intermedius
● C.8 dan Th. 1 > Truncus Caudalis
Plexus brachialis

● Masing-masing truncus terbentuk dua


devisio:
○ Devisio Anterior
○ Devisio Posterior
● Lokasi plexus brachialis:
○ Rami dan Trunci > Regio Colli
○ Devisio: Dorsal Ossa Clavicula
○ Fasciculus: Dorso Cranial Musculus Pectoralis
Minor (Regio Axillaris)
Plexus brachialis

● Fasia Lateral:
○ N. Musculocutaneus (Utama)
○ Radix Medialis (Fasias Lateral) > N. Medianus
● Fasia Medialis:
○ N. Ulnaris
○ Radix Lateralis (Fasias Medialis) > N. Medianus
● Fasia Posterior:
○ N. Radialis
○ N. Axillaris
Plexus brachialis
N. musculocutaneous

● Asal: Fascia Lateralis


● Mempersarafi:
○ M. Coraco Brachialis
○ M. Biceps Brachii
○ M. Brachialis
● Berakhir sebagai saraf kulit di regio
antebrachii: N. Cutaneus Antebrachii
Lateralis
N. Ulnaris

● Asal: Fascia Medialis


● Berjalan ke caudo dorsal melalui sulcus
Nn. Ulnaris (Dorsal Epicondylus Med
Humeri)
● Setinggi pergelangan tangan N. Ulnaris
bercabang menjadi: R. Superficialis, R.
Profundus, R. Cutaneus Palmaris Manus,
R. Cutaneus Dorsalis / Post Manus
N. ulnaris

Mempersarafi
● Regio Antebrachii:
○ M. Flexor Carpi Ulnaris
○ M. Flexor Digitorium Profundus Caput Ulnaer
● Regio Manus:
○ R. Surficialis N. Ulnaris (Kulit 1 ½ telapak jari dan telapak
tangan sisi medial)
● Regio Profunda N. Ulnaris:
○ Mm. Hypothenares
○ Mm. Thnares
■ M. Adductor Pollicis
■ M. Flexor Pollicis Breves Caput Profundus
○ Mm. Lumbricales Sisi Medial (3, 4)
○ Mm. Interossea Volares et Dorsales
○ R. Cutaneus Dorsales (Kulit 2 ½ jari dan punggung tangan)
N. medianus

● Asal: Fasciculi Lateral et Medialis


● Berjalan ke caudal memasuki fossa cubiti mempersarafi:
○ M. Pronatos Teres
○ Otot-otot flexor lengan bawah kecuali M. Flexor Digitorium
Profunda Caput Ulnaer & M. Flexor Carpi Ulnaris
○ M. Pronator Quadratus
● Menuju Regio Manus melalui Canalis Carpi bersama-sama
tendo M. Flexor Pollicis Longus, Mm. Flexor Digitorium
Sublimis et Profundus
● Regio Manus mempersarafi:
○ Mm. Thranes kcuali M. Adductor Pollicis dan M. Flexor
Pollicis Breves Caput Profunda
○ Mm. Lumbricales Sisi Lateral (1,2)
○ Kulit 3 ½ telapak tangan dan telapak jari sisi lateral
○ Bagian phalanx distal dorsum manus
N. axillaris

● Asal: Fasciculus Posterior


● Mempersarafi M. Deltoideus dan M. Teres
Minor
N. Radialis

● Asal: Fasciculus Posterior


● Berjalan ke dorsal melalui sulcus spiralis /
sulcus nervi radialis humeri
● Mempersarafi musculi extensores brachii,
antebrachii et M. Supinator
Medulla spinalis
Medulla Spinalis

▸ Medulla spinalis dimulai dari


foramen magnum & berakhir
setinggi vertebrae lumbalis 1

▸ Medulla spinalis tersusun


atas :
○ Segmenta cervicalia (C1
- C8)
○ Segmenta thoracica (T1
- T12)
○ Segmenta lumbalia (L1 -
L5)
○ Segmenta sacralia (S1 -
S5)
○ Segmenta coccygea (Co
1 - Co 3)
▸ Pada terminal
medulla spinalis
(bagian distal),
medulla spinalis akan
mengecil membentuk
conus medullaris
▸ Diameter medulla
spinalis bertambah di
area yang
mempersarafi
eksteremitas
Struktur medulla spinalis

▸ Substantia grisea berisi


kumpulan badan sel neuron
& dikelilingi substantia alba
▸ Substantia alba terbagi :
○ Funiculus anterior
○ Funiculus lateralis
○ Funiculus posterior
▸ Substantia alba
mengandung serabut saraf
bermielin sehingga area ini
berwarna putih
Meningens pada medulla spinalis

● Melindungi & menunjang


struktur SSP didalam Canalis
vertebralis

● Lapisan meningens :
○ Dura mater spinalis
○ Pia mater spinalis
○ Arachnoidea mater
spinalis

● Antara arachnoid mater


spinalis & pia mater spinalis
terdapat celah → spatium
subarachnoidea, berisi LCS
(Liquor Cerebro Spinalis)
Perdarahan medulla spinalis

Sumber suplai arteri untuk


medulla spinalis :
▸ Arteri subclavia (servikal)
lewat arteri spinalis anterior &
Rr. rediculares anterior et
posterior dari arteri
vertebralis, cervicalis
ascenden, et cervicalis
profunda
▸ Aorta thoracica (torasika)
lewat arteri intercostalis
suprema & arteri
intercostales posteriores
▸ Aorta abdominalis
(lumbosakral) lewat arteri
lumbales
Plexus
lumbosacralis
Persarafan ekstremitas inferior

1. N. FEMORALIS.

- CABANG PLX LUMBALIS
- MEMPERSARAFI :
1. M. ILIOPSOAS
2. M. QUADRICEPS FEMORIS
3. M. SARTORIUS
4. M. PECTINEUS
- CABANG : N. SAPHENUS
. N. OBTURATOR

- ASAL L2-L4 PARS ANTERIOR PLX
LUMBALIS
- TERLETAK DI REGIO FEMORIS
DIANTARA
Mm.ADDUCTOR LONGUS ET BREVES.
- MEMPERSARAFI Mm.ADDUCTORES
ET
M.GRACILLIS
N ischiadicus

● ASAL DARI PLX LUMBOSACRALIS


● KELUAR MELALUI FORAMEN INFRA
PYRIFORMIS KE CAUDO LATERAL DAN
BERADA DIANTARA TROCHANTER
MAJOR FEMUR DAN TUBER
ISCHIADICA
● TERDIRI DARI :
1. N. TIBIALIS
2. N. PERONEUS COMMUNIS
● MEMPERSARAFI :
1. SEBAGIAN M. ADDUCTOR MAGNUS
2. M. ISCHIOCRURALES
N.Tibialis

● MEMPERSARAFI OTOT-OTOT DORSAL


TUNGKAI BAWAH
● CAB : N. CUTANEUS SURAE MED
● DI DALAM CANALIS MALLEOLARIS
BERCABANG MENJADI : Nn. PLANTARIS
LAT ET MED
Histologi
Sistem
Saraf
Tepi
PALANG RANVIER

Fisiologi Sistem Saraf
Tepi
Fisiologi Sistem Saraf Tepi

Sistem Saraf Tepi

Divisi Aferen;
Divisi Eferen
Indra Khusus

Sistem saraf Sistem saraf


somatik otonom

Simpatis Parasimpatis
SST : Divisi Aferen

▸ Mengirim informasi mengenai lingkungan internal &


eksternal ke SSP.
▸ Neuron aferen memiliki reseptor sensorik yang berespon
thd stimulus dari dunia luar dan dalam.
▸ Reseptor sensorik memiliki perbedaan sensitivitas
terhadap berbagai stimulus.
○ Fotoreseptor
○ Mekanoreseptor
○ Termoreseptor
○ Osmoreseptor
○ Kemoreseptor
○ Nosiseptor
SST : Divisi Aferen

▸ Reseptor dapat beradaptasi


dengan cepat atau lambat
terhadap rangsangan yang
menetap.
○ Reseptor Tonik
■ Beradaptasi lambat atau
tidak beradaptasi sama
sekali.
■ Badan merkel, Ujung ruffini
○ Reseptor Fasik
■ Beradaptasi cepat
■ Reseptor rambut, Badan
pacini, Badan meissner
SST : Divisi Aferen

MATA : PENGLIHATAN
SST : Divisi Aferen

TELINGA : PENDENGARAN dan KESEIMBANGAN


▸ Telinga Luar
○ Pinna
■ Mengumpulkan gel suara & menentukan lokasi
suara
○ Meatus auditorius eks
○ Membran timpani
■ Menyalurkan ngelombang ke telinga tengah
SST : Divisi Aferen

▸ Telinga Tengah
○ Osikulus
■ Menyalurkan getaran gelombang ke cairan
perilimfe di koklea dgn frekuensi yang sama
SST : Divisi Aferen

▸ Telinga Dalam (KOKLEA)


○ Jendela oval
○ Skala vestibuli & timpani
○ Duktus koklearis
○ Membran basilaris
○ Organ Corti
○ Membran tektorium
○ Jendela bundar
SST : Divisi Aferen

▸ Telinga Dalam (APARATUS VESTIBULARIS)


○ Kanalis semisirkularis
○ Utrikulus
○ Sakulus
SST : Divisi Aferen

INDERA KIMIAWI : PENGECAPAN dan PENGHIDUAN


Saraf Tepi (Saraf Perifer)

Sistem saraf perifer dibagi menjadi 2 yaitu :


12 pasang saraf serabut otak (saraf cranial)
3 pasang saraf sensori.
5 pasang saraf motori.
4 pasang saraf gabungan.
31 pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal).
8 pasang → saraf leher (servikal).
12 pasang → saraf punggung (Torakal).
5 pasang → saraf pinggang (Lumbal).
5 pasang → saraf pinggul (Sakral).
1 pasang → saraf ekor (Koksigial).
Nervus cranialis

Nervus cranialis terbagi menjadi 12 nervus, diantaranya :1. Nervus olfaktorius, mensarafi indera
penciuman2. Nervus optikus, mensarafi indera penglihatan, tajam penglihatan
3. Nervus okulomotorius, mensarafi gerakan bola mata dari dalam keluar
4. Nervus trochlearis, mensarafi gerakan bola mata ke bawah dan samping kanan kiri
5. Nervus trigeminus, mensarafi kulit wajah, reflek kornea, kepekaan lidah dan gigi
6. Nervus abdusen, mensarafi gerakan bola mata ke samping
7. Nervus facialis, mensarafi otot wajah, lidah (pengecapan)
8. Nervus auditorius, mensarafi indera pendengaran, menjaga keseimbangan
9. Nervus glosofaringeus, mensarafi gerakan lidah, menelan
10. Nervus vagus, mensarafi faringe laring, gerakan pita suara, menelan
11. Nervus accecorius, mensarafi gerakan kepala dan bahu
12. Nervus hipoglosus, mensarafi gerakan lidah
Persarafan MS
Definisi Nyeri
Pinggang
Definisi nyeri

▸ International Association for Study of Pain


Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan akibat kerusakan jaringan atau yang cenderung
merusak jaringan, atau seperti yang dimaksud dengan kata
kerusakan jaringan

▸ Guyton & Hall (2013)


Rasa nyeri merupakan mekanisme pertahanan tubuh, timbul bila ada
jaringan rusak dan hal ini akan menyebabkan individu bereaksi
dengan memindahkan stimulus nyeri

▸ Smeltzer & Bare (2016)


Nyeri merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan sebagai akibat dari kerusakan jaringan yang aktual
dan potensial, yang menyakitkan tubuh serta diungkapkan oleh
individu yang mengalaminya
Definisi nyeri pinggang

▸ World Health Organization (2013)


Low back pain is a pain of variable duration in an area of the anatomy
afflicted so often that it is has become a paradigm of responses to
external and internal stimuli

▸ The Orthopaedic Section of the American Physical Therapy Association /


APTA (2012)
Nyeri pinggang bawah atau Low Back Pain didefinisikan sebagai nyeri dan
ketidaknyamanan, yang terlokalisasi di bawah sudut iga terakhir (costal
margin) dan di atas lipat bokong bawah (gluteal inferior fold), dengan atau
tanpa nyeri pada tungkai

▸ Bradley (2004)
Nyeri pinggang (low back pain) adalah nyeri pinggang bagian bawah pada
struktur anatomik normal yang digunakan secara berlebihan (muscle
strain), atau nyeri yang sekunder terhadap trauma stress yang abnormal

Faktor Risiko Nyeri
Pinggang
Faktor risiko nyeri pinggang

✓ Kelainan kongenital/perkembangan
▪ kiposkoliosis, gangguan korda spinalis
✓ Trauma minor
▪ regangan, cedera whiplash
✓ Fraktur
▪ Traumatik : jatuh, kecelakaan, benda tajam/tumpul
▪ Atraumatik : osteoporosis, infiltrasi neoplastik,
steroid eksogen
✓ Herniasi diskus intervertebral / Herniasi Nukleus
Pulposus
✓ Degeneratif (usia lanjut)
▪ gangguan diskus internal, sendi vertebral, sendi
atlantoaksial
✓ Arthritis
▪ spondilosis, autoimun (misalnya sindrom reiter).
✓ Neoplasma
▪ metastasis, hematologic, tumor tulang primer.
✓ Infeksi/inflamasi
▪ abses epidural, meningitis, arachnoiditis lumbalis.
✓ Metabolik
▪ osteoporosis – hiperparatiroid, imobilitas,
osteosklerosis (misalnya penyakit paget)
✓ Vaskular
▪ aneurisma aorta abdominal, diseksi arteri
vertebral.
✓ Lainnya
▪ nyeri alih dari gangguan visceral
▪ sikap tubuh
▪ aktivitas tubuh
▪ sindrom nyeri kronik
Patofisiologi
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan
penunjang
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Foto Polos
2. Myelografi
3. CT - Scan dan MRI
4. EMG / NCS
Foto polos

X-ray adalah gambaran


radiologi yang
mengevaluasi tulang,
sendi dan luka generatif
pada spinal

Dilakukan pada posisi


Anteroposterior (AP),
lateral, oblique kanan -
kiri
FOTO POLOS
Myelografi

Myelografi adalah pemeriksaan X-ray pada


spinal cord dan canalis spinalis.
Merupkan tindakan invasif dngan
menyuntikkan cairaan contrast pada kanalis
spinalis sehingga bagian dalamnya dapat
terlihat pada layar fluoroskopi.
Digunakan untuk diagnosa penyakit yang
berhubungan dengan diskus intervertebralis,
tumor spinalis dan abses spinal
myelografi
Ct - scan & mri

CT - SCAN MRI
(Computed Tornografi (Magnetic Resonance
Scan) Imaging)
Pemeriksaan non invasif, Lebih menunjukkan
dapat digunakan untuk gambaran tulang belakang
pemeriksaan otak, bahu, yang lebih jelas.
abdomen, pelvis, spinal Dapat memperlihatkan
dan ekstremitas. diskus intervertebralis,
Gambarannya merupakan nervus dan jaringan lain
gambaran 3 dimensi. yang dikehendaki.
CT - SCAN & MRI
EMG / NCS

EMG (Electro miography) / NCS (Nerve Conduction


Study)
Merupakan test non invasif yang digunakan untuk
pemeriksaan saraf pada lengan dan kaki.
Informasi yang dapat diberikan berupa :
1. Kerusakan saraf
2. Akut / Kronis
3. Lokasi kerusakan
4. Tingkat keparahan
5. Memantau Proses Penyembuhan

Tatalaksana
SlidesCarnival icons are editable shapes.

This means that you can:


● Resize them without losing quality.
● Change fill color and opacity.

Isn’t that nice? :)

Examples:
😉
Now you can use any emoji as an icon!
And of course it resizes without losing quality and you can change the color.

How? Follow Google instructions


https://twitter.com/googledocs/status/730087240156643328

✋👆👉👍👤👦👧👨👩👪💃🏃💑❤😂
😉😋😒😭👶😸🐟🍒🍔💣📌📖🔨🎃🎈
🎨🏈🏰🌏🔌🔑 and many more...

You might also like